Anda di halaman 1dari 4

MEMBUAT RESENSI BUKU FIKSI

BAHASA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2019-2020

Disusun Oleh:
Caroline Jennifer (06)
XII OTKP 1

SMK NEGERI 1 TANGERANG


Jalan Perintis Kemerdekaan II Tangerang, 15117
Telp/Fax. (021) 5522534 Email Address: info@smk1-tng@yahoo.com.sch.id
Web site: http://www.smk1-tng.sch.id
RESENSI BUKU FIKSI
NOVEL DEAR HEART, WHY HIM?

1. BAGIAN PENDAHULUAN
Identitas Buku
Judul : Dear Heart, Why Him?
Penulis : Haula S.
Penyunting : Hutami Suryaningtyas dan Dila Maretihaqsari
Penerbit : Bentang Belia (PT Bentang Pustaka)
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, November 2017
Jumlah Halaman : vii + 252 hlm; 20,8 cm
Jenis : Teen Fiction (Remaja)
ISBN : 978-602-430-188-0

2. BAGIAN ISI
Profil Penulis
Haula S. Lahir di Mataram pada tanggal 29 Maret 1998. Setelah lulus dari SMA
Negeri 1 Mataram pada tahun 217, saat ini ia menempuh pendidikan di Poliklinik
Kesehatan Mataram. Putri bungsu dari dua bersaudara ini mulai suka menulis sejak SMP.
Kini Haula aktif menulis di Wattpad dan telah meraih banyak pembaca setia melalui akun
@Haula_s. Novel Dear Heart, Why Him? adalah novel pertamanya yang diterbitkan dan
merupakan salah satu karya dari Belia Writing Marathon yang tayang di Wattpad
@beliawritingmarathon. Dear Heart, Why Him? telah dibaca lebih dari 11 juta kali oleh
pembaca Wattpad. Selain menulis, penggemar siomay dan mi instan ini juga hobi
menggambar dan membaca novel.

Sinopsis Buku
“Jangan mengharapkan sesuatu yang indah saat jatuh cinta, tapi sibuklah
mempersiapkan hatimu untuk menghadapi seribu satu hal yang menyakitkan.”
Bela benci Dalvin yang selalu membuatnya kesal. Ia heran, kenapa orang-orang
nggak ilfeel, ya, sama Dalvin? Bisa, ya, tingkat nyebelin itu termaafkan karena wajah
ganteng dan postur yang kata orang body goals? Huft!
Akan tetapi, nggak butuh waktu lama untuk Bela menyadari pesona Dalvin. Nggak
butuh waktu lama untuk Bela merasakan jantungnya seolah mau lepas dengan sikap-sikap
manis Dalvin. Dunia terbalik. Bela suka Dalvin, Bela sayang Dalvin, Bela cinta Dalvin.
Bela mau Dalvin. Sayangnya, itu terjadi saat hubungan mereka telah terkukuhkan dengan
status persahabatan. Bela tahu ini akan sulit.

3. BAGIAN PENUTUP
Kelebihan
1. Tampilan cover depan dapat terlihat warna buku yang tidak terlalu mencolok
sehingga sangat menarik pembaca.
2. Pada tampilan cover belakang juga terlihat cuplikan sinopsis yang membuat pembaca
semakin penasaran.
3. Cerita yang ditampilkan dapat dicerna dalam pikiran, karena bahasanya menggunakan
bahasa remaja sehari-hari pada umunnya sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
4. Penulisan dalam pembuatan ceritanya sangat memperhatikan kaidah kebahasaan dan
kata-kata baku.
5. Pemberian penggalan kata-kata yang ada setiap bagian membuat pembaca semakin
baper dan ikut terhanyut dalam cerita yang disampaikan.
6. Mengajarkan nilai persahabatan yang baik dan patut ditiru seperti tokoh Bela dan
Nanda.
7. Di dalam cerita terselip kata-kata humor yang dapat membuat pembaca terhibur dan
tidak jenuh dengan cerita percintaan yang biasa saja.

Kekurangan
1. Cerita ini sebagian besar berlatar di lingkungan sekolah.
2. Tokoh Laskar yang menjadi anak dari kepala sekolah terlihat menyepelekan
sekolahnya dia selalu membolos dan tidak memedulikan orang tuanya sehingga
memberikan kesan dan contoh yang buruk.
3. Dari segi cerita, sebagian orang yang membaca dapat menebak akhir dari cerita
tersebut.
4. Pada halaman 125, menceritakan Dalvin sakit gara-gara makan es krim dan Bela tiba-
tiba teringat bahwa kemarin mereka berdua membeli es krim sebelum menjenguk
Kanya di rumah sakit. Tetapi pada cerita sebelumnya Bela datang sendiri menjenguk
Kanya karena berniat untuk curhat dan Davin disuruh Kanya ke rumah sakit lewat
pesan yang dikirimnya, “Vin sini ke rumah sakit, disini ada cewek cantik”. Jadi
terlihat jelas mereka tidak ke rumah sakit bersama melainkan sendiri-sendiri.
5. Pada Part 18 ada kesalahan tanda baca koma yang berlebihan
6. Pada halaman 199 penulisan kata ”yang” dua kali membuat pengulangan kata
sehingga kurang efektif.

Kesimpulan
Salah satu pesan yang disampaikan oleh penulis, yaitu semua orang pasti memiliki
sisi baik dan buruk, tetapi jangan pernah memandang orang dari sisi buruknya saja.
Karena, jika kita memandang orang tersebut dari sisi buruknya saja yang ada hanya kata
kebencian semata. Kenali orang tersebut lebih jauh lagi agar kita dapat menyimpulkan
baik atau tidaknya orang itu. Mungkin dulu Bela membenci Dalvin, dan Dalvin
membenci Bela. Namun, kini mereka bisa saling menyayangi karena mereka dulu belum
mengenal lebih jauh. Jangan terlalu membenci orang secara berlebihan, karena kata benci
bisa berubah jadi cinta.
Secara keseluruhan, novel ini sangat cocok untuk dibaca oleh kalangan anak remaja.
Terdapat pesan moral yang disampaikan oleh penulis dalam novel ini. Juga alur cerita
yang menarik perhatian pembaca untuk terus menerus membacanya di mana perasaan
pembaca dibuat campur aduk seperti permen nano nano yaitu asam di awal, manis di
akhir.

Anda mungkin juga menyukai