Anda di halaman 1dari 5

Resensi Novel Hello Salma

Judul buku : Hello Salma


Pengarang : Erisca Febriani
Penerbit : Coconut Books
Tempat Terbit : Jawa Barat
Tahun Terbit : 2018
Edisi Penerbitan : Cetakan pertama, Maret 2018
Tebal Buku : 384 halaman
Harga : Rp. 95.000,-

Erisca Febriani, merupakan penulis muda asal Bandar Lampung yang telah sukses besar
dengan novel pertamanya yang berjudul Dear Nathan. Setelah mengeluarkan novel Dear
Nathan yang selalu menjadi best seller dan juga telah dibaca jutaan kali di Wattpad. Kini,
Erisca mengeluarkan novel baru berjudul Hello Salma, yang merupakan Sekuel dari novel
Dear Nathan.

Novel Hello Salma ini merupakan lanjutan dari kisah asmara Nathan dan Salma. Nathan
merupakan sosok laki-laki bad boy, tampan, kaya, dan idola di SMA Garuda, yang
menyukai gadis bernama Salma. Berbeda dengan Nathan, Salma adalah sosok yang
pendiam, pintar, dan aktif di organisasi. Hubungan mereka baik-baik saja sampai suatu hari
terjadi sesuatu yang menyebabkan Salma dengan mudahnya memutuskan Nathan, dan
karena kejadian itu pula Nathan juga dikeluarkan dari sekolahnya.

Dalam novel ini menceritakan kisah setelah Nathan dan salma mengakhiri hubungan
mereka dan juga kehidupan Nathan di sekolah barunya, yang mana ia mengenal sosok
Rebecca. Tokoh baru yang hadir. Sehingga dalam novel ini menjadikan pembaca lebih
penasaran. Bagaimanakan kisah Nathan dan Salma selanjutnya? Apakah Nathan dan
Salma akan kembali lagi menjalin hubungan? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan
senantiasa muncul di benak kita.

Novel Hello Salma ini sangat menarik dan sangat cocok untuk dibaca oleh berbagai
kalangan, khususnya para remaja. Karena ceritanya yang sangat menarik dan membuat
siapapun menjadi baper dan penasaran dengan kisah-kisah selanjutnya. Selain kisah
asmara, dalam novel ini juga terdapat bagian yang momotivasi dan menginspirasi kita untuk
tetap bermimpi. Sehingga menjadikan novel ini menarik dan tidak membosankan.

Mengambil tema teen-fiction yang dibumbui oleh kisah roman percintaan remaja, novel
yang terbit tahun 2018 ini memiliki dua tokoh utama yakni Salma dan Nathan. Tokoh
pendamping ada Rebbeca (sahabat Nathan), Rahma, Afifah, Meysha, dan Orlin (sahabat
Salma), Ridho (teman SMP Salma), dan kedua orangtua Salma.

Erisca mengemas novel ini dengan alur maju, jalan cerita yang mengalir serta konflik batin
yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan
emosi dari tokoh dengan seksama. Dengan latar waktu tahun 2017 ketika Salma lulus dari
bangku SMA, pembaca diajak merasakan bagaimana tekanan batin dan permasalahan
remaja pada umumnya ketika akan melanjutkan ke bangku kuliah.

Tidak adanya daftar isi dan sinopsis di sampul belakang juga menjadi daya tarik tersendiri
dalam novel ini. Hal ini akan membuat para pembacanya penasaran dan tidak ada pilihan
lain selain terus membaca hingga akhir.

Selain itu pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat mengalir ke lubuk hati dan
pikiran. Saya tidak menemukan kekurangan dari novel ini selain sedikit kesalahan
penulisan ejaan atau tanda baca. Namun, jika terdapat beberapa kesalahan penulisan di
dalam novel itu memang hal yang wajar, mengingat pembuatan naskah pada cetakan
pertama tidaklah mudah.

Dari cerita novel ini, kita bisa memetik pesan bahwa wajar saja semua orang memiliki
masalah, hanya saja masalah tidak seharusnya dipendam sendiri. Kita sebagai mahluk
sosial memerlukan orang lain untuk membagi masalah kita agar beban menjadi lebih
ringan. Dan tentunya, orangtua diharapkan mampu mengambil tindakan yang sepatutnya,
sebagaimana lazimnya, orangtua mendukung apapun keputusan anak dalam menentukan
nasib masa depan dan cita-citanya, bukan malah mengekang cita-cita anak dan
memaksakan kehendaknya.

Terlepas dari itu semua, novel ini sangat direkomendasikan untuk remaja yang menyukai
cerita-cerita teen-fiction, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat, karena isi
novel menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Nilai-nilai yang
terkandung dapat menginspirasi dan juga memberikan pelajaran berharga bagi para
pembaca. Kendati demikian, semua yang ada di buku ini memang patut di acungi jempol.
Saya berharap, karya-karya selanjutnya dapat memberikan inspirasi disela-sela cerita, dan
mungkin dalam penulisan naskah lebih teliti lagi terhadap penulisan ejaan serta tanda baca.
Saya menantikan karya-karya selanjutnya.
Salma kecewa karna Nathan kembali pada kebiasaan masa lalu nya yaitu berkelahi, sehingga
Nathan dikeluarkan dari sekolahnya. rasa kekecewaan Salma memutuskan untuk mengakhiri
hubungan mereka, tak pernah terpikirkan oleh Salma ternyata Nathan menerima keputusannya
tanpa memperjuangkan hubungan mereka lagi, salma menyesal tetapi dia tidak bisa melakukan
apapun

Kelebihan buku :

1. Covernya simple
2. Font nya pas
3. Gaya bahasanya dapat diterima

Kekurangan buku :

1. Bukunya terlalu tebal


2. penggunaan kata banyak tidak sesuai

Kesimpulan : Novel Hello Salma Recommended banget karna sesuai dengan pengalaman
kalangan remaja. tersaji pembelajaran dimana keinginan seorang anak dan orang tua tidak selalu
sama seharusnya orang tua mendukung minat dan bakat dari anak, dan seseorang yang depresi
seharusnya dibantu dengan mendengarkan keluh kesah yang mereka rasakan bukan hanya
menasehati.
Enikkkkkkkk

Meskipun kita memiliki kesalahan dimasa lalu itu jangan dibuat alasan untuk kita menjadi tidak baik
 Jangan dulu bersikap su’udzon kepada seseorang bila belum ada buktinya
 Keuletan dan kesabaran dalam bekerja akan membuahkan hasil yang baik
 Selalu berniat baik untuk mendapatkan sesuatu yang indah
 Menghargai perasaan orang lain sangatlah penting
 Jangan egois dan jangan hanya mementingkan kebahagiaan untuk diri sendiri
 Jangan menilai seseorang dari luarnya saja karena yang terlihat buruk belum tentu buruk aslinya

 UNSUR EKSTRINSIK

1. Nilai moral
Novel ini mengajarkan tentang persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu
menghargai perasaan. Novel ini menunjukan bahwa apa yang di depan kelihatannya baik belum
tentu di belakangnya terlihat demikian begitupun sebaliknya.
Nilai Sosial-budaya
cerita pada novel tadi mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kehidupan kita sehari-
hari. Bahwa kebanyakan orang selalu beranggapan bahwa penampilan sesorang mencerminkan
sifat seorang juga, padahal sesuatu yang terlihat buruk belum tentu buruk juga aslinya, selain itu
novel ini mengajarkan artinya kebersamaan untuk menghargai waktu karena waktu tidak bisa
diulng kembali di novel ini kita dajarkan untuk menghargai waktu kebersamaan dan mengajarkan
kita untuk belajar dari suatu masalah di masa lalu.
Latarbelakangpenulis
(ERISCA FEBRIANI )

Anda mungkin juga menyukai