Anda di halaman 1dari 4

RESENSI

NOVEL DANUR

DISUSUN OLEH :
VANY ICHWANI W.J.MAELO
DHEA AZHARI
HERIYANI
NURHANIFAH NIEMA

XI MIPA 4

SMA NEGERI 13 BONE

TAHUN AJARAN 2022/2023


A. Identitas Novel
Judul Novel : Danur (Gerbang Dialog)
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
Distributor : Kawah Media
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Cetakan : Kesebelas (Oktober 2016)
Edisi : Revisi
Jumlah Halaman : xii+224 halaman
Ukuran : 14 x 20 cm
Harga : Rp. 71.000,00

B. Pendahuluan
Tentang Pengarang
Risa Saraswati lahir di Bandung, 24 Februari 1985. Putri dari pasangan Iman Sumantri dan
Elly R Sumantri ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Masa kecilnya dihabiskan di
beberapa kota kecil Jawa Barat. Di antaranya: Kuningan, Ciamis, Subang, dan Karawang. Menetap
di Bandung sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5.
Beranjak dewasa, Risa dikenal sebagai vokalis sebuah Band bernama Sarasvati. Selain itu,
Risa juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di pemerintahan kota Bandung.
Meski sejak kecil terbiasa menulis dan mencatat semua kegiatannya dalam sebuah diary, Risa
tidak pernah membayangkan menjadi penulis: Belakangan, diary tua itu ditutupnya, dan
melanjutkan menulis dalam blog. Tulisan di blog itulah yang menjadi cikal bakal Danur-karya
cetak pertama Risa, yang kelak disusul judul judul lainnya.
C. Sinopsis Isi Buku
Resensi novel Danur ini menceritakan tentang gadis bernama Risa yang bisa berinteraksi
dengan hantu. Dia memiliki teman hantu bernama Peter, Hans, Hendrick, William, Jahnsen,
Samantha dan Asih.
Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, novel ini
mengisahkan kehidupan Risa kecil. Ia memiliki banyak teman gaib saat merasa kesepian dan
menginginkan teman dari kalangan manusia. Alur yang digunakan dalam novel ini maju mundur.
Kisah menyedihkan ini berawal ketika Risa menangis sendirian di pojok loteng karena dia tidak
memiliki teman satu pun. Seorang anak lelaki bernama Peter datang ke rumahnya untuk bermain.
Anak lelaki tersebut mengaku bahwa dirinya merupakan tetangga Risa yang baru pindahan. Risa
tentu sangat senang dengan kehadiran temannya. Mereka selalu bermain, bercanda, dan
bersama-sama.Sampai Risa akhirnya bertemu dengan teman baru bernama Hans, Hendrick,
William, dan Jahnsen. Sahabat barunya itu sangat baik kepada Risa.
Tidak pernah membuat Risa menangis, tetapi Risa masih merasa kesepian.
Sahabat-sahabatnya selalu membantu Risa untuk tetap bersekolah. Selama dua tahun Risa
menjalani hari-harinya bersama mereka. Diceritakan setahun sebelumya, Risa menemukan fakta
yang mengejutkan. Kelima sahabat barunya yang merupakan keturuan Belanda ternyata bisa
memutar kepala hingga kepalanya jatuh dan berdarah. Baju-baju yang dikenakan juga ada bercak
darah dan sangat lusuh.Namun, sahabatnya Peter selalu memperingatkan untuk menutup kedua
matanya agar tidak takut dengan ulah Peter.
Hari itu, Peter menceritakan kisah hidupnya kepada Risa ketika masih berusia 13 sampai 14
tahun. Peter mengaku sangat kesepian karena tidak memiliki adik perempuan.Namun, orang tuanya
sudah sangat menyayangi Peter. Mamanya Peter pergi menemui pertemuan dengan temannya,
ternyata sang mama diculik.
Saat itu pula orang-orang Nippon membunuh Peter dengan sangat kejam. Di sana, Hans,
Hendrick, Jahnsen, dan William mulai menceritakan masa kecilnya yang sangat tragis. Risa kecil
memang sangat jahil dan keras kepala.Sampai-sampai sahabat-sahabat hantunya membuat janji
yang cukup menegangkan. Namun, Risa melanggar janji tersebut dengan berusaha bunuh diri
sebanyak tiga kali.
Takdirnya Risa tidak seperti itu, maka gadis cilik itu selalu selamat. Namun, karena janji
yang diberikan oleh Peter, Hans, Hendrick, dan sahabat-sahabatnya dilanggar oleh Risa. Maka
mereka pergi meninggalkan Risa. Sejak sahabat hantu Belanda pergi meninggalkan Risa, ada
banyak hantu lain yang berdatangan.
Saat itu, Risa sudah memahami kalau yang datang adalah hantu. Seperti hantu Samantha
yang masih menunggu kehadiran orang tuanya selama 80 tahun. Ada pula hantu Asih yang menjadi
arwah penasaran karena gantung diri.
Tetap saja Risa selalu merasa kesepian, karena hantu-hantu itu berteman dengan Risa hanya
sesaat. Mereka datang silih berganti. Semakin lama Risa merasa terganggu oleh kelebihannya itu,
tetapi dia tidak bisa menghindar dari takdirnya yang memiliki indera keenam.
D. Keunggulan dan Kekurangan
1. Keunggulan
Tema horror yang diangkat dalam cerita novel ini cukup menarik karena mengajarkan
kita mengenai sisi kemanusiawian hantu ketika masih hidup, bahkan kisah mereka pun
bisa dijadikan sebagai nilai moral dan koreksi bagi diri kita untuk kedepannya. Dalam
novel ini menggunakan gaya bahasa personifikasi menggunakan bahasa baku
sehingga para pembaca dengan mudah untuk memahami dan mengerti mengenai cerita
dalam novel tersebut,

2. Kekurangan
Selain karena bergenre horror, kemungkinan tidak semua akan menyukai cerita ini
karena tidak semua orang bisa menerima dan mempercayai apa yang diceritakan
dalam novel tersebut. Selain itu, ternyata banyak penggunaan kata kekerasan fisik
sehingga tidak cocok untuk usia dibawah 13 tahun.

E. Penilaian atau Kesimpulan


Secara keseluruhan, novel ini layak dibaca oleh kalangan pelajar yang menyukai genre
horror dalam kehidupan sehari-hari. Dalam novel ini terdapat banyak sekali pesan
moral yang dapat dipetik salah satunya tentang bagaimana kita harus menghargai hidup,
memanfaatkan hidup sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakannya, karena apa yang
telah kita lakukan semasa hidup akan berdampak pada kehidupan kita di alam
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai