Anda di halaman 1dari 2

Kisah Seorang Anak Indigo

Judul buku : Gerbang Dialog Danur


Pengarang : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
Tahun terbit : 2015
Jumlah halaman : 203

Risa Saraswati adalah seorang penyanyi dan penulis asal kota Bandung,
Risa juga dikenal dengan kemampuannya yang bisa berkomunikasi dengan
makhluk halus. Dalam buku ini Risa menceritakan pengalaman hidupnya
selama mengenal hantu - hantu Belanda ketika ia masih kecil hingga
sekarang. Buku ini dibuat bukan semata-mata untuk menakuti orang lain, tetapi justru Risa ingin
mengajarkan kepada kita semua tentang arti sebuah kehidupan dan membuat kita bersyukur atas
kehidupan yang kita jalani.

Pertemuan pertama Risa dengan teman-teman spesialnya adalah ketika Risa masih di bangku
sekolah dasar, ketika dia baru saja pindah ke Bandung tinggal di rumah peninggalan zaman
Belanda bersama neneknya. Risa tidak nyaman dengan teman sekolahnya, dia mendapatkan
perlakuan yang tidak menyenangkan, sering waktunya dihabiskan sendiri, hari-harinya terasa
menyiksa. Namun, sejak ada suara anak laki-laki yang memanggil namanya, seorang anak laki-
laki keturunan Belanda berambut pirang agak kecokelatan menghampirinya, kehidupan Risa
berubah, dia mendapatkan sahabat, tidak hanya satu, tetapi lima sekaligus, sahabat beda dunia,
mereka adalah hantu.

Mereka tak terpisahkan, bahkan Peter si nakal, William si pemain biola yang bijaksana, Hans
si ahli pembuat kue, Hendrick sang primadona, dan Janshen si ompong sering memberi Risa
semangat dalam hal apa pun, salah satu contoh untuk pergi sekolah, hal yang sangat tidak disukai
Risa. Mereka adalah sumber tawa Risa, keluarga kecilnya. Namun, Risa sadar persahabatan
mereka tidak akan abadi, Risa akan terus tumbuh menjadi gadis dewasa, mempunyai kehidupan
sendiri bersama teman-teman yang sesungguhnya, sedangkan kelima sahabat kecilnya tetap akan
menjadi anak kecil yang polos, lugu, jahil, dan tidak akan tumbuh dewasa.

Pernah terbersit untuk ikut ke dunia Peter, beberapa kali dia mencoba bunuh diri tetapi selalu
gagal sampai akhirnya Risa sadar kalau hidupnya bukan hanya untuk dirinya, ada keluarga yang
menyayanginya, ada teman-teman baru yang tidak akan rela bila Risa meninggalkan mereka.
Bahkan, kisah hidup para sahabatnya menjadi pelajaran bagi Risa akan betapa pentingnya arti
sebuah keluarga. Peter yang sangat merindukan ibunya, Hans dan Hendrick yang dulunya
bertetanggan walau sering bertengkar mereka saling menyayangi satu sama lain, sama halnya
dengan kebanyakan orang. William yang kesepian, dia berasal dari keluarga kaya raya tapi
minim perhatian, hanya dengan biolanya -Nouval dia tidak merasa sendirian. Kemudian si kecil
Janshen yang sangat merindukan kakak perempuanya, Annabelle. Mereka memang nakal dan
usil, tapi mereka layaknya anak kecil kebanyakan, semua mereka lakukan untuk menarik
perhatian agar lebih didengar.
Pertemuan terakhir Risa dengan kelima sahabatnya adalah ketika Risa menginjak usia tiga
belas tahun. Dulu Risa berjanji kalau usinya sama seperti Peter dia akan ikut ke dunianya,
mengakhiri hidupnya. Tapi Risa mengingkari janji, dia ingin terus melanjutkan hidup. Peter dan
temantemannya marah, mereka pun pergi mienggalkan Risa dan tidak pernah muncul lagi. Risa
sangat kehilangan mereka, beberapa kali memohon agar mereka kembali, Risa tahu mereka
masih berada di sekitarnya tapi enggan menampakkan diri. Beranjak dewasa, kemampuannya
masih tetap ada tapi bukan kelima hantu kecil Belanda yang dia lihat, dia melihat hantu-hantu
yang lain, berbagai rupa, mendengar kisah hidup mereka, kadang sampai tidak tahan, ingin buta
dan tuli sekaligus agar bisa hidup normal. Risa berharap suatu saat dia akan bertemu dengan
sahabat-sahabat kecilnya, walau dia sudah tidak anak-anak lagi.

Buku ini sangat menarik dengan tema horror meskipun tak begitu menakutkan. Buku ini
banyak mengajarkan kita bahwa hantu juga memiliki sisi manusiawi ketika ia masih hidup.
Kisah mereka pun patut di jadikan koreksi hidup kita kedepannya. Tapi percaya atau tidak
terhadap kisah hantu yang Risa tuliskan itu kembali ke diri sendiri. Seperti yang dikatakan Risa
“tidak perlu mempercayai keberadaan mereka, karena mereka hanya butu didengar”

Novel ini sangat menarik, kisah hantu dalam novel benar-benar seperti nyata. Taak heran jika
novel ini sangat diapresiasi oleh beberapa kalangan. Selain menarik, novel ini juga mengajarkan
kita bahwa hantu juga masih memiliki sisi manusiawi. Bahasanya pun luas dan mudah dipahami.
Penceritaan seolah-olah pembaca ikut dalam setiap kisahnya. Penyusunan cerita secara bab per
bab mempermudah dalam hal memahami isi novel.

Pembaca mungkin akan kesulitan bila tidak membaca secara keseluruhan. Karena dibagian
akhir cerita sudah berbeda dari awal. Isi cerita bukan lagi tentang kelima sahabatnya yaitu Peter,
william, Hans, Hendrick, dan Jhansen tetapi tentang hantu lainnya. Mungkin juga beberapa
orang tidak menyukai novel ini. Karena orang zaman sekarang cenderung lebih suka novel
bergenre romantis. Dan juga mungkin beberapa orang menganggap novel ini tidak masuk logika.

Dalam buku ini kita diajarkan untuk tidak menyianyiakan hidup, kerena apa yang kita
lakukan semasa hidup kita akan berakibat pada hidup kita di alam selanjutnya dan manfaatkanlah
hidup kita sebaik mungkin. Dalam buku ini juga kita mengetahui kalau hidup kita lebih
beruntung daripada hidup mereka sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai