Anda di halaman 1dari 10

Kaidah Fikih Jinayah

Berkenaan Dengan
Keyakinan dan Keraguan
Syariat Islam harus ditegakkan di atas sesuatu yang
meyakinkan, bukan di atas keraguan. Disini lahir sebuah kaidah:
‫بناء الشريعة على اليقين ال على الشك‬
Syari’at dibangun di atas keyakinan bukan di atas keraguan

Kemudian para Ulama pun merumuskan suatu kaidah asasi


berkenaan dengan keyakinan dan keraguan, yakni :
‫اليقين ال يزال بالشك‬
Keyakinan tidak hilang karena ada keraguan
Asas Legalitas
Jauh sebelum hukum positif di seluruh dunia mengakui adanya
asas legalitas, Islam telah lebih dahulu mengenal dan
menerapkannya
‫ال جريمة وال عقوبة بال نص‬
Tidak ada jarimah (perbuatan pidana) dan tidak ada hukuman
sebelum adanya nash (aturan pidana)

‫ال حكم ألفعال العقالء قبل ورود النص‬


Tidak ada hukum bagi perbuatan manusia sebelum adanya aturan

‫األصل في األشياء واألفعال اإلباحة‬


Hukum asal sesuatu dan perbuatan itu boleh
Penerapan Asas Legalitas pada
Jarimah Hudud, Qishash, dan Diyat

‫طبقت الشريعة قاعدة أن الجريمة وال عقوبة بال نص تطبيقا دقيقا في‬
‫جرائم الحدود والقصاص والدياة‬
Syariat menerapkan kaidah “tidak ada tindak pidana dan tidak
ada hukuman tanpa adanya aturan” dengan penerapan yang
ketat (tegas) pada jarimah-jarimah hudud, qishash, dan diyat.
Penerapan Asas Legalitas pada
Jarimah Ta’zir
‫طبقت الشريعة قاعدة أن ال جريمة وال عقوبة بال نص تطبيقا واسعا في‬
‫جرائم التعزير‬
Syariat menerapkan kaidah “tidak ada tindak pidana dan tidak ada
hukuman tanpa adanya aturan” dengan penerapan yang longgar
(fleksibel) pada jarimah-jarimah ta’zir

‫التعزير يدور مع المصلحة‬


Hukum ta’zir berlaku sesuai dengan tuntutan kemaslahatan
Asas Tidak Berlaku Surut
‫ال رجعية في التشريع الجنائ‬
Aturan Pidana itu tidak berlaku surut

Kaidah ini mengandung arti bahwa setiap aturan pidana yang


dibuat terkemudian tidak dapat menjerat perbuatan pidana
yang dilakukan sebelum aturan itu dibuat
Kekecualian
Asas Tidak Berlaku Surut
‫إن التشريع الجنائ يجوز أن يكون له أثر رجعي في حالة اجرائم الخطيرة التي تمس األمن‬
‫العام أو النظم العام‬
Hukum Pidana Islam boleh berlaku surut pada jarimah-jarimah yang
sangat berbahaya yang berkaitan dengan keamanan atau ketertiban
umum

‫إن التشريع الجنائ يجب أن يكون له أثر رجعي كلما كان ذالك في مصلحة الجاني‬
Hukum Pidana Islam harus berlaku surut apabila menguntungkan si pelaku
jarimah
Keberlakuan Hukum Pidana Islam
Pendapat Abu hanifah
‫ مسلما أو ذميا‬,‫أن الشريعة اإلسالمية تطبق على الجرائم التي ترتكب في دار اإلسالم‬
Hukum Islam itu hanya berlaku bagi orang Islam dan kafir dzimmi yang
melakukan tindak pidana di wilayah Islam

Pendapat Abu Yusuf


‫أن الشريعة اإلسالمية تطبق على كل المقيمين في دار اإلسالم‬
Hukum Islam itu berlaku bagi setiap orang yang ada di wilayah Islam

Pendapat al-Syafi’i, Malik bin Anas, dan Ahmad bin Hanbal


‫ سواء كان مرتكب الجريمة مسلما‬,‫أن الشريعة اإلسالمية تطبق على كل جريمة ترتكب في أي مكان‬
‫أو ذميا أو مستأمنا‬
Hukum Islam itu berlaku bagi setiap pelaku jarimah dimana saja baik ia
Muslim, Dzimmi ataupun Musta’min
Hudud Gugur Karena Ada Syubhat

Para Ulama menyusun kaidah

‫الحدود تسقط بالشبهات‬


Hudud gugur karena ada syubhat

‫أن يخطئ اإلمام في العفو خير من أن يخطئ في العقوبة‬


Kesalahan Imam (hakim) dalam memberi pemaafan lebih baik
dibanding dengan kesalahannya dalam memberikan hukuman
Ulama Syafi’iyah membagi Ulama Hanafiyah membagi
syubhat menjadi 3 syubhat menjadi 2

 Syubhat fi al-mahal  Syubhat fi al-fi’l atau syubhat


isytibah
 Syubhat fi al-fa’il
 Syubhat fi al-mahal atau syubhat
 Syubhat fi al-jihat aw al-thariq hukumiyah atau syubhat al-milk

Anda mungkin juga menyukai