Anda di halaman 1dari 6

Ilmu Negara

02/11/2022

 KOLONIALISME
 Kolonialisme berasal dari kata Romawi ‘colonia’ yang berarti ‘tanah pertanian’ atau
‘pemukiman’, dan mengacu kepada orang Romawi yang bermukim di negeri-negeri
lain tapi masih mempertahankan kewarganegaraan mereka.
 Ania Loomba (2020): kolonialisme bisa didefinisikan sebagai penaklukan dan
penguasaan tanah dan benda rakyat lain.
 Kolonialisme sebagai penjelajahan sudah berlangsung lama. Satu hal yang membuat
kolonialisme Eropa berbeda ialah prosesnya yang bersamaan dengan ekspansi
kapitalisme yang menciptakan ketergantungan antara negara induk dengan daerah
koloni.
 Kolonialisme modern tidak hanya mengambil upeti, harta benda, dari negara
taklukannya, tetapi juga mengubah struktur perekonomian mereka, terutama dengan
menciptakan budak dan tenaga kontrak serta ekstraksi sumber daya alam untuk
kemakmuran negara induk.
 Latarbelakang kolonialisme (Gold, Glory, Gospel)
• Surplus militer: Penemuan mesiu dan mesin uap, kemajuan teknologi perkapalan,
kemenangan Spanyol dalam Reconquista melawan kesultanan Islam di Granada
(1492).
• Pencarian sumber daya baru untuk mendukung industrialisasi di Eropa, ‘penemuan’
benua Amerika dan Australia sebagai daerah koloni baru.
• Memperkuatnya kapitalisme dan industrialisasi di Eropa dan peran negara-bangsa
untuk melakukan ekspansi keluar Eropa.
• Misi penyebaran agama Nasrani dan penemuan dunia baru. Membagi wilayah
penaklukan antara Spanyol dan Portugal melalui Perjanjian Tordesillas (1494).
• Perjanjian Tordesillas (1494)
• Dipicu oleh penemuan Benua Amerika oleh Columbus (1942). Raja Ferdinand dan
Ratu Isabela (Spanyol) meminta dukungan Pope Alexander VI untuk melegitimasi
wilayah baru sebagai milik Spanyol. Pope kemudian menarik garis imajiner membagi
bumid ke dalam dua bagian untuk Spanyol dan Portugal.
• Pembagian itu juga memerintahkan penaklukan setiap kerajaan non-Kristen yang
ditemui di kedua belahan dunia tersebut.
• Sengketa terjadi Ketika Spanyol mendarat di Maluku (1521) yang terletak di
perbatasan garis imajiner tersebut (lihat slide berikut). Kemudian dibuat perjanjian
Zaragoza (1529) dimana Spanyol menyerahkan monopoli terhadap maluku kepada
Portugal
• Perjanjian Tordesillas memberikan legitimasi kepada kedua negara (Spanyol dan
Portugal), serta negara-negara berikutnya termasuk Belanda dan Inggris untuk
melakukan penjelajahan, dan penaklukkan penduduk lokal

• Gagasan kenegaraan yang berkembang di Eropa dan cikal bakal kolonialisme


Eropa
• Peace of Westphalia dan negara-bangsa
• Latarbelakang: Perang 30 tahun dengan Holy Roman Empire (1618–1648); Perang 80
tahun antara Spanyol dan Belanda (1568–1648)
• Ditandatangani di 15 Mei & 24 Oktober 1648 di Osnabrück dan Münster
Hasil utama
• Sekularisasi, negara memperlakukan agama secara sama (Katolik, Lutheran, dan
Calvinis)
• Konsep negara-bangsa yang mengakui hak berdaulat suatu bangsa tanpa campur
tangan dari bangsa lain.

Kapitalisme dan Negara Demokratis


• English Revolution (1688). Raja James II digantikan oleh William III dan Mary II dan
dimulainya sistem Monarki Konstitutional di Inggris. Perubahan dari masyarakat
agraris ke industrialis, dari feodalisme ke kapitalisme.
• Declaration of Independence Amerika Serikat (1776). Kemerdekaan penduduk di
daerah koloni terhadap negara Induk. Perkembangan kapitalisme di Amerika
menuntuk kemandirian negara koloni dari negara induk.
• French Revolution (1789). Pergantian sistem pemerintahan Monarki ke Republik.
Liberte, egalite, and fraternite. Pembentukan ‘Declaration of the Rights of Man and
of the Citizen’ yang berisi jaminn kebebasan sipil. Kemiskinan karena despotism raja
serta pajak yang tinggi terhadap bangwasan dan saudagar menjadi pemicu untuk
mengganti sistem ketatanegaraan.
Negara sebagai instrument perang
• Charles Tilly, sosiolog dan ahli ilmu politik, merefleksikan pembentukan negara-
negara eropa dalam kaitannya dengan perang. Salah satu ungkapannya yang banyak
menjadi perdebatan ialah: “war made the state and the state made war”.
Menurut Charles Tilly (1990), ada empat tindakan utama yang dilakukan oleh negara:
1. War making: Tindakan untuk mengurangi persaingan dan ancaman eksternal
yang berasal dari luar wilayahnya
2. State making: Tindakan untuk mengendalikan persaingan internal, termasuk
pemberontakan yang berasal dari dalam wilayahnya.
3. Protection: Tindakan untuk mengurangi ancaman terhadap penduduknya.
4. Extraction: Tindakan untuk menjamin terlaksananya tiga hal di atas, misalkan
dengan memungut pajak, melakukan ekstraksi sumber daya alam dll.
• Surplus militer dan kapital serta penemuan tempat baru menjadi pendorong
kolonialisme. Namun penguasa kolonial tidak menerapkan prinsip-prinsip ideal yang
berkembang di Eropa di negara koloninya.
The Abyssal Line
• Menurut Boaventura de Sousa Santos (2017), tatanan masyarakat kolonial
mencerminkan perbedaan antara Metropolitan Society dan Colonial Society. Diantara
keduanya dipisahkan oleh suatu garis imajiner yang disebutnya ‘abyssal line’.
• Nilai-nilai yang baik berkaitan dengan demokrasi, HAM, dan supremasi hukum di
Eropa tidak dibawa ke negeri jajahan.

• Kolonialisme Eropa di beberapa Benua (Amerika, Australia, Africa, dan Asia


• KOLONIALISME EROPA DI AMERIKA
• Penemuan’ benua Amerika oleh Christoper Columbus (1492); Penaklukan bangsa
Aztec oleh Hernan Cortez, Spanyol (1519-1521)
• Pembentukan daerah koloni bangsa Eropa di Amerika bagian Utara dimulai oleh
Spanyol (1565) di Florida, Inggris (1587) di Virginia, Perancis (1608) di Quebec, dan
Belanda (1609) di New Amsterdam yang saat ini menjadi New York.
• Kolonialisme Eropa datang dengan menyingkirkan penduduk asli (native peoples),
misalkan Inca dan Aztec di Benua Amerika bagian tengah dan selatan, dan Mohawk
dan Cheeroke di Amerika Utara.
• Penyakit cacar yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika diperkirakan menghabiskan
sekitar 90% penduduk Amerika.
Kolonialisme Eropa di Australia dan Selandia Baru
• Penjelajah James Cook dari Inggris sampai di Australia (1770); Pada 1778 Inggris
mulai membentuk daerah koloni di New South Wales.
• Pada masa itu, Inggris menganggap Australia sebagai ‘Terra Nulius’, yaitu tanah yang
tidak dimiliki oleh siapapun. Padahal Australia merupakan tempat kehidupan orang
Aborigin sebelum kedatangan bangsa Eropa.
• Berbeda dengan Australia, pemerintah kolonial Inggris mengakui hak penduduk asli
Maori dan melakukan perjanjian dengan penduduk lokal dalam menjalankan
kolonialisme.
• 6 Februari 1840 ditandatangani Treaty of Waitangi Perjanjian ini mendirikan
pemerintahan kolonial Inggris di Selandia Baru, dan mengakui kepemilikan Māori
atas tanahnya. Namun penduduk local dapat menjual tanahnya kepada Kerajaan.
Sengketa terhadap tanah yang berkaitan dengan perjanjian tersebut bisa diselesaikan
melalui Waitangi Tribunal.
• Menceritakan perjuangan dari aktivis untuk melindungi hak.
• Kolonialisme Eropa di Africa
• Hegel menilai bahwa Africa adalah masyarakat tanpa sejarah. “Africa is no historical
part of the world; it has no movement or development to exhibit” (Hegel: 1956, 99,
The Philosophy of History).
• Paus Nicholas V mengeluarkan "Romanus Pontifex" pada tahun 1455, memberikan
Portugis monopoli perdagangan dengan Afrika dan mengizinkan perbudakan
penduduk lokal.
• Berlin conference (1884-1885) dihadiri oleh 14 negara-negara Eropa yang membagi
daerah koloninya di Afrika.
• Kolonialisme Eropa di Asia (spesifik Indonesia)
• Kedatangan Cornelis de Houtman di Banten (1596).
• Golden Age: VOC (1602-1799)
• Kerajaan Belanda (1800-1942)
• Penguasa kolonial dapat mempertukarkan daerah koloninya. Misalkan Perjanjian
Breda (1667) antara Belanda dan Inggris yang menukarkan Manhattan dengan Pulau
Rhun di kepulauan Banda. Sejak saat itu, New Amsterdam diganti menjadi New
York. Perjanjian London (1824) yang menukarkan Bengkulu dengan Singapura.
• Belanda membuat kontrak-kontrak politik dengan kerajaan lokal untuk memperkuat
dominasinya. Beberapa perjanjian sekaligus mengkhiri perang antara kerajaan di
Nusantara, misalkan Perjanjian Bongaya (1677) dan Perjanjian Giyanti (1755).
• Belanda menjadikan kerajaan lokal sebagai Daerah Swapraja yang memiliki sistem
pemerintahan sendiri (zelfbesturendelanschap). Hal ini sejalan dengan politik indirect
rule
• Setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, Belanda mendorong
pembentukan Negara Federal Indonesia dan pembentukan Uni Indonesia-Belanda
• Struktur sosial masyarakat kolonial
Penggolongan penduduk di Hindia Belanda
• negara penjajah membuat strata sosial
• Pasal 163 IS
1. Golongan Eropa
2. Golongan Timur asing
3. Golongan Bumiputera

• Struktur masyarakat kolonial di America Latin.


• Pembentukan negara-negara pasca-kolonial
• Negara-negara ‘settler colonialism’ (CAUNZA/Canada, Australia, New Zealand,
dan America). ‘Settler colonialism’ adalah bentuk kolonialisme yang berupaya
menggantikan penduduk asli wilayah jajahan dengan masyarakat pemukim baru.
• Negara-negara yang dibangun oleh creole dan mestizo, keturunan campuran antara
penduduk Eropa dengan pribumi (Negara-negara di Amerika Latin seperti Bolivia,
Kolombia, Mexico, dll)
• Negara-negara yang dibangun oleh penduduk pribumi (Indonesia, India, dan negara-
negara lain di Asia dan Africa).
• Montevideo Convention on the Rights and Duties of States
• Banyaknya negara-negara baru yang terbentuk pascakolonialisme, kemudian
mendorong 19 negara di Benua Amerika membuat Konvensi Montevideo yang
ditandatangani di Uruguay pada 26 Desember 1933.
• Konvensi Montevideo menentukan empat syarat negara sebagai subjek hukum
internasional dan merumuskan pengakuan deklaratif sebagai syarat hubungan antar
negara.
• Article 1. The state as a person of international law should possess the following
qualifications:
o a permanent population;
o a defined territory;
o government; and
o capacity to enter into relations with the other states.
• Article 6. The recognition of a state merely signifies that the state which recognizes it
accepts the personality of the other with all the rights and duties determined by
international law. Recognition is unconditional and irrevocable.

Anda mungkin juga menyukai