Panjang area atau lintasan berkisar 20m. Tiap kali sesi atau level memiliki rentang
waktu yang berbeda, mulai dari 10 detik dan waktu akan semakin berkurang
Tujuan
Test ini mengukur kapasitas aerobik/kebugaran dan ketahanan cardiovasculer
Perlengkapan yang
diperlukan
Tempat datar yang rata
lembar catatan.
Prosedur melakukan bleep test
1. Ukurlah jarak 20 meter dan berikan tanda garis dengan menggunakan kapur.
garis pada salah satu sisi. Dengan aba – aba “siap-ya” (sesuai dengan irama
pada kaset), atlet lari sesuai dengan irama kaset menuju ke sisi yang
berlawanan.
5. Akhir setiap lari ditandai dengan sinyal “tut” tunggal, sedangkan akhir dari
6. Bila tanda bunyi “tut” berlum terdengar saat atlet sampai pada sisi
berlawanan (atlet lebih cepat dari tempo), maka untuk lari balik harus
menunggu tanda bunyi “tut”. Sebaliknya, jika atlet belum sampai pada sisi
berlawanan namun sinyal bunyi “tut” sudah terdengar (atlet lebih lambat dari
7. Bila dua kali bunyi “tut” berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu
lari berarti atlet tersebut sudah mencapai batas maksma dan tes dianggap
sudah berakhir.
8. Hasil tes yang berupa level dan balikan kemudian dicocokan dengan norma tes
Scoring
Score atlet ditunjukkan dengan level dan
jumlah lari bolak-balik yang dicapai sebelum mereka gagal menyesuaikan dengan
rekaman beep. Score ini bisa dikonversikan ke dalam ‘VO2max equivalent score'
Kelebihan dan
Kelemahan Bleep
Test
Kelebihan dari melakukan bleep test ini dimana kelompok besar dapat
melakukan test ini sekaligus secara bersama sehingga biaya dan waktu yang
meningkatkan daya tahan atlet dan bleep test ini dimana praktek dan
Daya tahan tubuh yang dibentuk nilai yang dicapai dan skor dapat
semakin baru kaset atau alat audio yang digunakan akan semakin
Daftar Pustaka
https://pojoklensaolahraga.blogspot.com/2019/03/pengertian-dan-cara-melakukan-
bleep-test.html
http://ws-or.blogspot.com/2012/01/beep-test.html
https://student-activity.binus.ac.id/sepakbola/2017/02/bleep-test/