Anda di halaman 1dari 23

• Apa perbedaan anak yang pandai dengan

yang cerdas ?

• Intelegensia itu kepandaian atau


kecerdasan ?
Kreativitas ?
1. Barron  kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
2. Drevdahl (dalam Hurlock, 1978: 4)  kemampuan menghasilkan
komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya
baru,dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya, dapat berupa
kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan
hanya perangkuman.
3. Guilford  orang-orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara
berpikir divergen daripada kovergen.
4. Torrance (1988)  proses merasakan dan mengamati adanya
masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,
menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah
dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.
5. David Campbell  kemampuan untuk menciptakan hasil yang
sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh dan
berguna bagi masyarakat.
Kesimpulan …
1. ….
2. ….
Perkembangan Kreativitas
1. Tahap sensorik – motorik ( 0 – 2 tahun).
 Belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitasnya.
 Belum memiliki kemampuan berbahasa
 Belum memiliki konsep tentang ruang dan waktu, konsep tentang
sebab-akibat
 Bentuk permainannya masih merupakan pengulangan reflek-reflek,
 Tindakan-tindakan anak masih berupa tindakan-tindakan fisik yang
bersifat refleksif

1. Tahap Praoperasional (2 – 7 tahun).


1. Kreativitas sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai
mengembangkan memori dan telah memiliki kemampuan untuk
memikirkan masa lalu dan masa yang akan datang, meskipun dalam
jangka waktu yang pendek.
Perkembangan Kreativitas
3. Tahap Operasional Konkrit (7 – 11 tahun)
Kreativitas semakin berkembang :
 Anak sudah mulai mampu untuk menampilkan operasi-operasi
mental
 Mulai mampu berpikir logis dalam bentuk yang sederhana
 Mulai berkembang kemampuan untuk memelihara identitas-
identitas diri
 Konsep tentang ruang sudah semakin meluas
 Sudah amat menyadari akan adanya masa lalu, masa kini, dan
masa yang akan datang
 Sudah mampu mengimajinasikan sesuatu, meskipun biasanya
masih memerlukan bantuan objek-objek konkrit.
Perkembangan Kreativitas
4. Tahap Operasional Formal ( 11 tahun ke atas)
Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya potensi
kreativitas  remaja mampu melakukan …
 Kombinasi tindakan secara proposional berdasarkan pemikiran
logis
 Kombinasi objek-objek secara proporsional berdasarkan
pemikiran logis
 sudah memiliki pemahaman tentang ruang dan waktu relative
 Pemisahan dan pengendalian variabel-variabel dalam
menghadapi masalah yang kompleks
 Abstraksi relative dan berpikir hipotesis
 Sudah memiliki diri ideal
 Sudah menguasai bahasa abstrak
Teori Psikologi ttg Kreativitas : Psikoanalisa
Sigmund Freud
1.Kemampuan kreatif merupakan ciri pribadi yang menetap
pada lima tahun pertama dari kehidupan.
2.Proses kreatif berawal dari mekanisme pertahanan  upaya
tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang
tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima.
3.Sublimasi bekerja dengan menyalurkan impuls negatif dan
tidak dapat diterima ke dalam perilaku yang positif dan dapat
diterima secara sosial.
Psikoanalisa
 Ernest Kris  mekanisme pertahanan regresi
(beralih ke perilaku sebelumnya yang akan
memberi kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak
berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga
sering muncul dalam tindakan kreatif
 Carl Jung  ketidaksadaran memainkan
peranan yang amat penting dalam kreativitas
tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari
dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya
ketidaksadaran kolektif, akan timbul
penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru
lainnya.
Teori Psikologi ttg Kreativitas : Humanistik

 Kreativitas  hasil kesehatan psikologis tingkat


tinggi
 Kreativitas dapat berkembang selama hidup dan
tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.
 Abraham Maslow  naluri dasar manusia menjadi
nyata sebagai suatu kebutuhan yang bertingkat.
 Carl Rogers  3 kondisi dari pribadi yang kreatif,
adalah 1) keterbukaan terhadap pengalaman, 2)
kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan
patokan pribadi seseorang, dan 3) kemampuan
untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan
konsep-konsep.
Teori Kreativitas : Csikszentmihalyi
 Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya
kreativitas adalah Predisposisi genetis.
 Contoh seorang yang system sensorisnya peka
terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka
terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.

 Predisposisi genetic :
1. Minat pada usia dini pada ranah tertentu
2. Akses terhadap suatu bidang
3. Kemampuan berinteraksi dgn tokoh penting yang
relevan dan teman sejawat
Teori Walas ttg proses Kreativitas : 4 tahap
Persiapan Seseorang mempersiapkan diri untuk
memecahkan masalah dengan belajar berpikir,
mencari jawaban, bertanya kepada orang lain,
dan sebagainya.
Inkubasi • Kegiatan mencari dan menghimpun
data/informasi tidak dilanjutkan.
• Individu seakan – akan melepaskan diri / tidak
memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi
“mengeramnya” dalam alam pra – sadar.
• Tahap ini penting artinya dalam proses
timbulnya inspirasi yang merupakan titik mula
dari suatu penemuan atau kreasi baru berasal
dari daerah pra – sadar.
Teori Walas ttg proses Kreativitas : 4 tahap
Iluminasi Tahap timbulnya “insight” atau “Aha – Erlebnis”
 saat timbulnya inspirasi atau gangguan baru,
beserta proses – proses psikologi yang
mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi
atau gagasan baru.

Verifikasi / • Tahap di mana ide atau kreasi baru tersebut


evaluasi harus diuji terhadap realitas.
• Diperlukan pemikiran kritis dan konvergen.
• Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus
diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran
kritis).
Proses Kreativ : 3 S
1. Sensitivity (kepekaan) : penggunaan alat – alat indera
sebagai jendela untuk mengetahui dan menguasai dunia
atau lingkungan, untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
adalanya maslah atau kesenjangan (problem sesnsitivity)
dan meurmuskan pokok permaslahan (problem formulation)
2. Sinergi (penggabungan)  menggabungkan bagian-
bagian yang terpisah ke dalam totalitas fungsi yang
berguna : elemen benda, orang yang berbeda minat, hobi,
profesi, yang berbeda-beda.
3. Serendipity (keberuntungan) : suatu penemuan yang
terjadi secara kebetulan atau tanpa direncanakan akibat
adanya suatu kejadian atau kesempatan.
Four P’s Creativity : Strategi 4 P

 Person,
 Press
 Process, n
 Product
Person / Perorangan
 Guilford  kreativitas merupakan kemampuan
atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang,
erat kaitannya dengan bakat.
 Hullbeck  tindakan kreatif muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungannya.
 Pahami  tiap orang berbeda : bakat, minat /
keinginan
 Hargai kreativitas o / l
 Jangan membandingkan diri dengan o / l, tetapi
bandingkan dengan dirimu sendiri
Press / Pendorong: internal &
eksternal
 Simpson  kreatifitas perlu inisiatif yang diwujudkan oleh
kekuatannya untuk melepaskan diri dari urutan pemikiran yang
biasa
 Dorongan dan motivasi bagi anda sangat berguna bagi anak
dalam mengembangkan motivasi instrinsik mereka, dengan begitu
mereka akan sendirinya berkreasi tanpa merasa dipaksa dan
dituntut ini itu, kita dapat melakukan :
 Berilah fasilitas dan sarana bagi mereka untuk berkreasi
 Ciptakan lingkungan keluarga yang mendukung kreatifitas anak
dengan memberikan susana aman dan nyaman.
 Hindari membatasai ruang gerak anak didalam rumah karena takut
ada barang-barang yang pecah atau rusak
 Disiplin tetap diperlukan agar ide-ide kreatif mereka bisa terwujud.
Process
- Kreativitas  divergensi pikiran : kemampuan
yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci),
suatu gagasan.
- Hargai kreasi tanpa berlebihan
- Hindari komentar negatif
- Pelihara harga diri anak
Product
 Baron  Kreativitas adalah kemampuan
menciptakan / menghasilkan sesuatu yang
baru  orisinalitas / elaborasi
 Hargai hasil kreativitas
 Pajang / pamerkan karya
Aspek kemampuan berpikir Kreatif : Guilford

1. Kelancaran berpikir  Kemampuan untuk menghasilkan


banyak ide yang keluar dari pemikiran secara cepat. Dalam
kelancaran berpikir yang perlu ditetapkan adalah kuantitas
bukan kualitas.
2. Keluwesan berpikir (flexibility)  Kemampuan untuk
memproduksi sejumlah ide jawaban atau pertanyaan yang
bervariasi, melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda-beda dan mampu menggunakan bermacam-
macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang kreatif
adalah orang yang luwes berpikir.
3. Elaborasi pikiran  Kemampuan mengembangkan gagasan
dan menambahkan atau merinci detil-detil dari suatu objek
gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Keaslian berpikir  Kemampuan untuk mencetuskan
gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan
gagasan asli.
PINISI NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai