Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

KONSEP KREATIVITAS
1. Pengertian Kreativitas

Utami Munandar

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,


informasi, atau unsur-unsur yang ada.  Dalam hal ini, Munandar mengartikan bahwa
kreativitas sesungguhnya tidak perlu menciptakan hal-hal yang baru, tetapi merupakan
gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud
dengan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada, dalam arti sudah ada atau sudah dikenal
sebelumnya, adalah semua pengalaman yang telah diperoleh seorang selama hidupnya
termasuk segala pengetahuan yang pernah diperolehnya. Oleh karena itu, semua
pengalaman memungkinkan seseorang mencipta, yaitu dengan menggabung-gabungkan
(mengkombinasikan) unsur-unsurnya menjadi sesuatu yang baru. Kreativitas (berpikir
kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berkreasi berdasarkan data atau
informasi yang tersedia dalam menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu
masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman
jawaban.  Jawaban-jawaban yang diberikan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi
dengan memperhatikan kualitas dan mutu dari jawaban tersebut. Berpikir kreatif dalam
menjawab segala masalah adalah dengan menunjukkan kelancaran berpikir (dapat
memberikan banyak jawaban), menunjukkan keluwesan dalam berpikir (fleksibilitas),
memberikan jawaban yang bervariasi, dan melihat suatu masalah dari berbagai sudut
tinjauan. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemampuan yang
mencerminkan  kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalias dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu
gagasan.

Mary Mayesky

Kreativitas adalah proses membawa sesuatu yang baru menjadi suatu hasil.
Kreativitas adalah sebuah cara berpikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang orisinal
untuk diri sendiri dan bernilai bagi orang lain. Kreativitas berawal di dalam pemikiran
seseorang dan biasanya merupakan hasil dari bentuk sebuah ekspresi yang dapat dilihat,
didengar, dicium, dirasakan, atau dirasa.

Wikipedia

Kreativitas adalah sebuah proses mental meliputi penemuan ide baru atau konsep atau
sebuah hubungan baru dari idea tau konsep yang sudah ada, dihasilkan berdasarkan proses
dari pemikiran yang secara sadar ataupun tidak sadar

Clark Moustatis
Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan
dengan orang lain.

Conny R. Semiawan

Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang


menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Carl Rogers  (1982)

Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan


potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk
mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Proses kreatif sebagai
“munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu
pihak dan dari kejadian,orang-orang, dan keadaan hidupnya dilain pihak.”

David Campbell

Kreativitas  adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: 1)


Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
2)Berguna (useful): lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong,
mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi
kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak. 3)Dapat
dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain
waktu.

Britannica Concise Encyclopedia

Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui


kemampuan imajinasi, sebuah solusi baru untuk sebuah masalah, sebuah metode baru atau
alat, atau sebuah objek atau bentuk baru yang artistik.

Children’s Health Encyclopedia

Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan dan menemukan desain baru,


membuat karya seni, menyelesaikan masalah menggunakan penyelesaian baru, atau
mengembangkan ide dasar yang orisinal, baru atau pendekatan secara tidak sadar.
Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat sesuatu di sebuah pemikiran baru, untuk
melihat dan menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda, dan terlibat dalam
pengalaman mental  dan fisik yang baru, unik, atau berbeda.

Hurlock 1978

Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru apakah suatu
gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau suatu susunan yang baru

Alvian 1983

Kreativitas adalha suatu proses upaya manusia atua bangsa untuk membangun dirinya
dalalm berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembengunan diri itu ialah untuk menikmati
kualitas kehidupan yang semakin baik.
Selo Soemardjan 1983

Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu (dan bukan merupakan sifat
sosial yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuanya untuk
menciptakansesuatu yang baru.

Solso (1998)

Kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan cara pandang baru terhadap
suatu masalah atau situasi.

Drevdal  (1999)

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk,


atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.

Parnes (1963)

Kreativitas adalah proses berfikir dan merespon yang melibatkan hubungan dengan
pengalaman sebelumnya, respon terhadap rangsangan yang berupa objek, symbol, ide-ide,
orang maupun situasi dan menghasilkan paling tidak satu kombinasi yang unik.

Berdasrakan pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa Kreativitas adalah proses


berpikir dan bertindak untuk menciptakan atau menyusun gagasan baru, baik yang benar-
benar baru (belum ada sebelumnya) ataupun yang merupakan kombinasi dari unsur/elemen
yang sudah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru, dapat berupa ide pemikiran
maupun produk, yang bersifat unik, orisinil, berbeda dari sebelumnya sehingga dapat
dijadikan sebagai pemecahan masalah ataupun dirasakan, dilihat, dinikmati dan bermanfaat
bagi dirinya sendiri dan/atau orang lain.

NEUROBIOLOGI DALAM  KREATIVITAS

Proses pemikiran  untuk menyelesaikan masalah secara efektif melibatkan otak kiri
atau otak kanan.  Pemecahan masalah adalah kombinasi dari pemikiran logis dan kreatif.
Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemrosesan logika, kata-kata,
matematika, dan urutan yang disebut pembelajaran akademis. Otak kanan berurusan
dengan irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi yang disebut dengan aktivitas kreatif.

Bagan Proses Pemikiran Otak

        Otak Kiri       Otak Kanan

 Vertikal  Lateral
 Kritis  Hasil
 Strategis  kreatif
 Analistis

Keterangan:

1. Berpikir Vertikal. Suatu proses bergerak selangkah demi selangkah menuju tujuan Anda,
seolah-olah Anda sedang menaiki tangga.
2. Berpikir Lateral. Melihat permasalahan Anda dari beberapa sudut baru, seolah-olah
melompat dari satu tangga ke tangga lainnya.
3. Berpikir Kritis. Berlatih atau memasukkan penilaian atau evaluasi yang cermat, seperti
menilai kelayakan suatu gagasan atau produk.
4. Berpikir Analitis. Suatu proses memecahkan masalah atau gagasan Anda menjadi bagian-
bagian.  Menguji setiap bagian untuk melihat bagaimana bagian tersebut saling cocok satu sama
lain, dan mengeksplorasi bagaimana bagian-bagian ini dapat dikombinasikan kembali dengan
cara-cara baru.
5. Berpikir Strategis. Mengembangkan strategi khusus untuk perencanaan dan arah operasi-
operasi skala besar dengan melihat proyek itu dari semua sudut yang mungkin.
6. Berpikir tentang Hasil. Meninjau tugas dari perspektif solusi yang dikehendaki.
7. Berpikir Kreatif. Berpikir kreatif adalah pemecahan masalah dengan menggunakan
kombinasi dari semua proses.

Pada usia dini anak masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan dalam
berbagai segi termasuk otaknya. Otak merupakan pusat dari intelegensi pada anak.
Koestler telah mengemukakan suatu teori tentang istilah belahan otak kiri dan kanan
yang tugas dan fungsi, ciri dan responnya berbeda terhadap pengalaman belajar,
meskipun tidak dalam arti mutlak. Respon kedua belahan otak ini tidak sama, dan
menuntut pada pengalaman belajarnya. Seorang anak secara genetis telah lahir dengan
suatu organisme yang disebut intelegensi yang bersumber dari otaknya. Kalau struktur
otak telah ditentukan secara biologis, berfungsinya otak tersebut sangat dipengaruhi oleh
interaksi dengan lingkungannya.Otak tersebut terdiri dari dua belahan otak (kiri dan
kanan) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpus callosum. Kedua
belahan otak tersebut berfungsi tugas dan responnya berbeda dan seharusnya tumbuh
dalam keseimbangan. Pada anak-anak usia dini, maka program yang dilakukan
seharusnya adalah upaya memaksimalkan pengembangan otak kanan anak.  Hal ini
disebabkan bahwa belahan otak kanan lebih banyak berfungsi untuk mengutamakan
respon yang terkait dengan persepsi holistik, imajinatif, kreatif dan bisosiatif. Hal ini
berbeda dengan otak kiri yang lebih bertugas untuk menangkap persepsi kognitif serta
berpikir secara linier, logis, teratur dan lateral.  Biasanya fungsi otak kiri lebih pada
bidang pengajaran yang verbalistis dengan menekankan pada segi hapalan dan persepsi
kognitif saja. Untuk itulah guna mengefektifkan otak kanan anak sejak usia dini maka
diperlukan “experiental learning” (belajar berdasarkan pengalaman langsung) untuk
anak-anak usia dini guna lebih mengefektifkan fungsi divergennya (dimana anak-anak
dibiasakan untuk selalu memberikan ide dan alternatif yang tidak homogen). Hal ini
akan berdampak pada anak yang kreatif, suka berpikir beda dan penuh ide. Oleh karena
itu, terdapat beberapa ciri yang bisa dilihat pada anak usia dini yang dipercaya sebagai
tanda-tanda positif untuk anak yang kreatif.  Kemampuan motorik yang lebih awal
seperti kemampuan untuk berjalan, memanjat, memakai baju dan sepatu ataupun
menyuapi diri sendiri, anak mampu bicara dengan kalimat yang lengkap, kosa kata yang
banyak, daya ingat yang baik dan menunjukkan keinginan yang kuat untuk belajar dan
hasrat yang besar terhadap buku ataupun gambar-gambar dibandingkan dengan anak
yang lainnya. Biasanya akan terlihat dari kecenderungannya untuk menyukai permainan
yang merangsang daya khayalnya, adanya daya ingat yang baik, kemampuan coba-salah
dan mempu menyenangi dirinya (bersibuk diri) dalam waktu yang cukup lama.
Bagaimana kita dapat mengoptimalkan kemampuan otak kanan anak kita sejak usia dini.
Ada beberapa motede yang dapat dipakai antara lain dengan bermain musik, bermain,
menggambar, dan lain-lain. Akan tetapi terdapat pendapat lain yang mengatakan bahwa
kreativitas memerlukan pengaktifan dan komunikasi bersama antara kedua belahan otak
yang dalam kondisi normalnya tidak terhubung secara kuat. Orang-orang dengan tingkat
kreatifitas tinggi yang unggul dalam inovasi kreatif cenderung berbeda dengan orang
biasa pada tiga hal, yaitu:

a)    Mereka mempunyai level yang tinggi dari  pengetahuan khusus / tertentu

b)    Mereka mampu untuk berpikir divergen yang diperantarai oleh lobus frontal.

c)    Dan mereka dapat memodulasi neurotransmitters seperti norepinephrine di lobusfrontal


mereka.

Selain memerlukan keseimbangan antara otak kanan dan kiri, di dalam otak juga
terdapat bagian lain yang berpengaruh dalam kreativitas. Adapaun terdapat beberapa ahli
yang telah menelitinya, antara lain:

Alice Flaherty

Kreativitas merupakan hasil dari interaksi antara lobus frontal, lobus temporal, dan
dopamine dari system limbic. Lobus frontal dapat dipandang sebagai pihak yang berperan
dalam kemunculan ide, dan lobus temporal berperan dalam menyunting dan mengevaluasi
ide tersebut. Abnormalitas di lobus frontal seperti depresi dan ketakutan pada umumnya
mengurangi kreativitas, sebaliknya abnormalitas di lobus temporal sering kali
meningkatkan kreativitas. Aktivitas yang tinggi di lobus temporal biasanya mengurangi
kinerja/aktivitas di lobus frontal dan bagitu pula sebaliknya. Level yang tinggi dari
dopamine meningkatkan perilaku kebangkitan umum dan arah tujuan dan mengurangi
keputusasaan dan pengaruh ketiganya mengingkatkan kemunculan ide-ide.

Vandevert (Memory kerja dan Cerebellum)

Vandenvert menjelaskan  bagaimana lobus frontal dan fungsi kognitif dari cerebellum
berkolaborasi untuk menghasilkan kreatifitas dan inovasi. Vandenvert menjelaskan dari
bukti yang dapat diperhitungkan, bahwa semua proses dari memory kerja (yang
bertanggung jawab untuk memproses semua pikiran) adalah dapat disesuaikan dengan
model tertentu oleh cerebellum. Cerebellum, yang terdiri dari 100 milyar neuron, juga
dikenal luas dalam peranannya penyesuaian dalam pergerakan tubuh. Proses memory kerja
dari model penyesuaian Cerebellum, kemudian di umpan balik lobus prefrontal yang
mengontrol proses memory kerja (yang kemudian pandangan kreatif atau  pengalaman
“aha!” terpicu di lobus temporal). Menurut Vandervert, detail dari adaptasi kreatif dimulai
di bagian depan cerebellar model, dimana merupakan control anticipatory/eksploratory dari
pergerakan dan pikiran. Proses ini kemudian berkembang menjadi perenungan yang
diperpanjang dari waktu ke waktu. Level baru dari bangunan control ini kemudian
diumpankan kepada lobus frontal. Karena model adaptive cerebellum dalam semua
pergerakan dan semua level dari pikiran dan emosi, pendekatan  Vandenvert  membantu
menjelaskan kreativitas dan inovasi dalam olahraga, seni, music dan disain video games,
teknologi, matematika dan keajaiban anak-anak dan pikiran secara umum.

DIMENSI KREATIVITAS

Dimensi kreativitas menurut Rhodes (1961) terbagi menjadi empat yang dikenal
disebut sebagai “The Four P’s of Creativity”. Keempat dimensi tersebut adalah person,
process, product, dan press. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif
yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan
(Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.

Kreativitas dalam dimensi Person

Kreativitas pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus
pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif. Guilford menerangkan
bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang,
hal ini erat kaitannya dengan bakat. Dalam mendefinisikan pribadai kreatif anak usia dini,
perlu diperhatikan 4 kriteria dasar menurut Guilford (1957) dan Jackson&Messick (1965)
dalam Isenberg dan Jalongo, sebagai berikut:

1. Orisinal (original), perilaku yang tidak biasa dan di luar dugaan (mengejutkan) daripada hal
yang khas dan dapat diprediksi.
2. Sesuai dan berkaitan (appropriate and relevant), perilaku kreatif memiliki kesesuaian dan
berkaitan dengan tujuan dari seseorang ketika ia membuat sesuatu.
3. Kelancaran (fuent) yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam bentuk yang berarti,
perilaku kreatif menunjukkan kelancaran yang berkaitan dengan kreativitas dan dapat disamakan
dengan kelancaran dalam berbahasa, hal ini dimaksudkan bahwa seorang anak dapat
menghasilkan sebuah ide dengan mudah setelah menghasilkan ide sebelumnya.
4. Fleksibel (flexible) dalam mengembangkan dan menggunakan pendekatan yang tidak
biasanya dalam memecahkan masalah.

Perilaku kreatif pada orang dewasa dan perilaku kreatif pada anak-anak adalah sesuatu
yang berbeda. Kematangan kreativitas seseorang biasanya menekankan pada tiga hal yaitu,
keahlian dalam kemampuan teknis dan artistik, kemampuan kreativitas seseorang, dan
motivasi instrinsik. Seorang anak secara jelas memiliki pengalaman yang sedikit
dibandingkan  dengan orang dewasa, oleh sebab itu mereka memiliki sedikit keahlian dan
gaya bekerja mereka belum berkembang dengan baik. Berikut ini merupakan karakteristik
dasar yang dimiliki oleh seorang anak yang dapat membentuknya menjadi pribadi yang
kreatif:

1. Unik merupakan ciri khas cara berpikir anak

Menurut Holden (1987), 3 hal keunggulan anak dalam berpikir untuk menjadi kreatif
adalah:  (a) sensitivitas dalam stimulasi internal dan eksternal, (b) tidak memiliki
“hinbition” (pencegahan dalam diri), (3) kemampuan “menyerap” yang baik di dalam
sebuah aktivitas.

1. Imajnasi dan fantasi

Imajinasi dan fantasi merupakan bekal awal yang dimiliki seseorang ketika masa kanak-
kanak untuk menjadi pribadi yang kreatif. Imajinasi adalah kemampuan untuk membentuk
berbagai bentuk dan mencerminkan berbagai variasi pikiran/mental atau konsep pemikiran
berbagai hal tentang orang, tempat, sesuatu dan situasi yang tidak nyata. Oleh karena itu,
menurut Weigner (1983) imajinasi adalah masalah yang harus diselesaikan seorang anak
dengan orang dewasa “it is an” atau “as if” situasi. Selain itu, menurut Weigner, fantasi
adalah sebuah bagian khusus dari imajinasi untuk mencerminkan pemikiran atau konsep
yang memiliki sedikit kesamaan dengan dunia nyata. Fantasi mengeksplor keadaan dalam
mempercayai hal yang mustahil atau sedikit nyata.
Sedangkan Gardner (1983) menjelaskan bagaimana seorang anak memiliki kebebesan
dalam berpikir, dan dengan mudah dapat bergerak termasuk dalam berbagai gaya berpikir.

Adapun karakteristik perkembangan anak dalam kemampuan berkreasi menurut


Mayesky (1990) adalah sebagai berikut:

     

Usia Karakteritik Perkembangan Indikator

     

0 – 2 tahun Kreativitas dalam berekspresi melalui  -Bereaksi terhadap pengalaman sensory-


kegiatan sensori dan eksplorasi dalam Mengeksplor media melalui segala indera-
keadaan natural Mampu menggambar pertama kali pada
usia  12-20 bulan

-Mulai mengikuti pola perkembangan


secara umum.

2 – 4 tahun Kreativitas dalam berekspresi melalui -Mengeksplor dan memanipulasi bahan-


kegiatan manipulate dan berorientasi bahan Berpengalaman pada permainan
pada kegiatan menemukan (discovery) eksplorasi dan kegiatan seni-Sering
dan kemampuan perkembangan mengulang kegiatan

-Mulai memberi nama dan mengerti


symbol.

-Menilai bahwa hasil tidaklah begitu


penting

-Dapat merusak produk yang dihasilkan


selama proses pembuatan

-Mampu melihat “bentuk” dalam selama


kegiatan

4 – 6 tahun Kreativitas dalam berekspresi menjadi -Membuat berbagai simbol untuk


lebih kompleks dan representasional menggambarkan berbagai perasaan dan
ide-     Mampu merepresentasikan apa yang
ia telah ketahui, bukan apa yang ia telah
lihat-Mulai menciptakan kegiatan secara
detail dan realistik secara bertahap.

-Menciptakan definisi dari bentuk dan


ukuran

-Sering melakukan kegiatan tanpa


terencana dan melakukan kegiatan
dengan hati-hati
-Mulai jarang merusak kegiatan ataupun
hasil produk selama proses berlangsung

Kreativitas dalam dimensi Proses

Kreativitas pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada
proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.

“Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in


originality of thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Utami
Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu
gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan
variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses
terbentuknya kreativitas sebagai berikut :

Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam
proses kreatif yaitu:

1)    Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk
memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai
pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.

2)    Tahap Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam
prasadar. Tahap ini berlangsung dalam waktu yang tidak menentu, bisa lama (berhari-hari,
berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit
bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap
konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap
berikutnya.

3)    Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk
memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti
dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”.

4)    Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara
kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.

Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi
didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang
lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir). Proses kegiatan kreatif bagi anak usia dini
merupakan sebuah program yang memberikan kesempatan dan tempat untuk mereka
mengekspresikan pikiran, ide, perasaan, aksi, dan kemampuan dalam berbagai penggunaan
media dan aktivitas. Adapun menurut Mayesky (1990) prinsip yang perlu di perhatikan dalam
melakukan proses kreativitas untuk anak usia dini adalah:

1)    Memperhatikan proses bukanlah hasil (product)

Tujuan utama kegiatan kreativitas bukanlah terlihat dari produk yang dihasilkan
melainkan proses ketika berkreasi tersebut. Dalam proses kretivitas tersebut dapat terlihat
menggambarkan pengalaman dan perasaan anak. Alasan lainnya mengapa proses krativitas
lebih penting daripada produk yang dihasilkan adalah seorang anak belum memiliki
kemampuan yang cukup baik dalam menggunakan material. Oleh karena itu, sebaiknya
kegiatan kreativitas memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi berdasarkan
kemampuan anak untuk mengkonstruk sesuatu melalui cara mereka sendiri.

2)    Memperhatikan kebutuhan anak

Kegiatan kreativitas harus memperhatikan kebutuhan anak, disesuaikan dengan usia,


kemampuan, dan minat.  Adapun hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

– Menyiapkan area yang dapat memfasilitasi pengalaman kreatif anak

– Menyiapkan material-material sehingga anak mendapatkan pengalaman berkreasi setiap


hari

– Menyiapkan kegiatan seni secara mingguan

Kreativitas dalam dimensi Press

Kreativitas menekankan pada faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri
sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif,
maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson
(1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan
rumusannya sebagai berikut : “The initiative that one manifests by his power to break away
from the usual sequence of thought” Mengenai “press” dari lingkungan, ada lingkungan
yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi.
Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang terlalu menekankan tradisi,
dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru. Dalam
mengembangkan kreativitas untuk anak usia dini, lingkungan juga merupakan faktor yang
sangat menentukan. Jika lingkungan sekitar anak aman dan mampu menstimulasi maka
lingkungan dapat meningkatkan kreativitas anak. Hal ini disebabkan anak secara natural
selalu ingin mengetahui dan mencari tahu tentang lingkungan sekitar mereka. Oleh karena
itu, lingkungan sekitar anak sebaiknya menjadi lingkungan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi dan mendapatkan pelajaran
serta memberikan kesempatan untuk anak berkreasi. Maxim (1985) menjelaskan tentang
lingkungan yang mampu menstimulasi tindakan kreatif anak adalah lingkungan yang
memperhatikan beberapa aspek di bawah ini:

– Keterbatasan waktu sebaiknya dihapus dalam kegiatan yang mana anak terlibat secara lebih
jauh.

– Kebebasan, hal ini membangun keadaan dimana anak terdorong untuk berkespresi.

– Anak mampu mengemukakan ide dan terstimulasi kemampuan berpikir lainnya.

– Menghilangkan kondisi yang membuat stress dan cemas dalam lingkungan. Lingkungan
harus dikondisikan dengan suasana yang menyenangkan.

Selain itu, lingkungan yang mampu menstimulasi kegiatan kreativitas harus


menyediakan berbagai material, sejak anak membutuhkannya dalam kegiatan manipulasi
secara fisik sebagai kegiatan pembelajaran.
Definisi Kreativitas dalam dimensi Product

Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang


berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang
baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif. “Creativity is the ability
to bring something new into existence”(Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang
dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan
untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962)
dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka
kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari
sesuatu yang sudah ada sebelumnya.

KARAKTERISTIK PRIBADI KREATIF

Menurut Davis (1999), terdapat 115 karakter atau ciri-ciri yang ditemukan pada orang
yang kreatif. Namun  tidak setiap orang kreatif memiliki ke 15 karakter tersebut. Di sini
ada beberapa contoh beberapa tokoh-tokoh yang kreatif namun para guru, professor atau
pengawasnya TIDAK mengenali karakter mereka

– Thomas Edision dibilang bodoh untuk melakukan segala sesuatuoleh gurunya

– Albert einsten baru bisa berbicara umur 4 tahun dan membaca umur 7 tahun

– Walt Disney dipecat oleh editor Koran karena ia tidak memiliki “ide” yang bagus

– Charles Darwin berprestasi buruk ketika kecil dan gagal ketika kuliah kedokteran

Ke-15 karakter  yang akan dibahas lebih lanjut adalah:

Sadar bahwa ia kreatif

Sebagian besar orang-orang yang kratif menyadari akan kekreatifannya. Mereka


memiliki kebiasaan melakukan hal yang kreatif dan meraka menyukai menjadi kretif.
Davis (1999), mengatakan bahwa dalam meningkatkan kratifitas kita dan mengajarkannya
kepada orang lain. Mengapa kesadaran kalau kreatif itu penting? Karena karakter ini dapat
mendorong kepada karakter ini dapat mendorong kepada karakter-karakter yang lain.
Ketika seseorang membangun kesadaran akam kreatif maka secara alam bawah sadar ia
akan terbawa keperilaku dan bagaimana ia berfikir, ketika seseorang sadar bahwa ia
kreatif, ia akan memilki rasa percaya diri yang tinggi. Ada beberapa strategi untuk
membangun atau mengembangkan sifat ini

– Buat anak-anak murid melangkah melewati batasan

– Tanyakan pertanyaan yang memancng

– Minta mereka membuat sesuati dari barang bekas

– Katakana pada murid berulang kali bahwa mereka bisa lebih kreatif
– Guru selalu mengatakan diawal pelajaran “hai, apa kabarmu murid-muridku yang kreatif ?”
mereka akan termotivasi untuk berfikir

Orisinil

Tradiff dan Stemberg (1988) mengatakan bahwa orisinalitas dan imajinasi yang baik biasa
diasosiasikan dengan orang yang kreatif. Ada beberapa strategi untuk membangin atau
mengembangkan sifat orisinal ini

– Guru memberikan dorongan kepada murid

– Guru memberikan ide-ide liar untuk mengembangkan atau memberikan ide-ide lain

– Dalam tugas, beri kesempatan bagi murid untuk mengeluarkan banyak ide

– Menyelenggarakan perlombaan yang meliputi motivasi originalitas

Independen

Orang yang kreatif berani berbeda dari yang lain, melakukan perubahan, menonjol,
menentang tradisi, dan membelokkan beberapa peraturan (bukan dalam arti melakukan hal
negatif).

Ada beberapa strategi untuk membangun atau mengembangkan sifat ini

– Guru mengeajarkan murd untuk melakukan pekerjaan mereka secara mandiri dengan tema
yang berbeda

– Guru meluangkan waktu diluar jam pelajaran untuk mendengarkan masalah murid

– Guru menyemangati murid

– Membuat murid berfikir bahwa “saya bisa melakukan ini”

– Murid diperbolehkan mengatur, merencanakan acara-acara sekolah

Berani ambil resiko

Sifat ini berhubungan ketika berhadapan dengan segala sesuatu yang belum jelas, baik
itu situasi, masalah, jawaban dan lain-lain. Hal yang belum jelas itu memiliki resiko. Orang
kreatif akan berani mengambil resiko dengan tetap menghadapi masalah. Ada beberapa
strategi untuk membangun atau mengembangkan sifat ini.

– Guru membebaskan murid untuk mengemukakan ide-ide mereka

– guru memberikan tanggapan yang positif kepada anak yang berani ambil resiko dan puji
mereka

– berikan kesempatan kepada murid untuk mengambil resiko yang tidak akan mempengaruhi
nilai mereka, sehingga bisa merasa nyaman untuk mengambil resiko tersebut.

Penuh energi
Orang yang kreatif memilikii tipikal sebagai orang yang penuh energy. Biasanya ia
pantang menyerah, berkomitmen penuh akan sesuatu dan memiliki loyalitas. Thomas
Edison melakukan ratusan kali percobaan yang gagal hingga akhirnya menemukan bola
lampu. Jika ia tidak memiliki energy yang melimpah mungkin ia akan menyerah. Ada
beberapa strategi untuk membangun dan mengembangkan sifat ini:

– guru mengetahui kegairahan bekerja yang dimiliki murid. Kenali bahasa penyelesaiannya
dan motivasinya

– selalu menyemangati murid untuk melakukan yang terbaik

– menjadi teladan untuk murid penuh dengan energi ketika mengajar

Rasa ingin tahu

Orang yang kreatif memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kuat. Ia mempertanyakan
segala sesuatu dan mempertahankan rasa ingin tahu mereka.

Ada beberapa strategi untuk membangun atau mengembangkan sifat ini :

– Guru memberikan objek nyata pada murid dan membiarkan murid-murid untuk bertanya

– Guru memberikan kertas kosong dan tanyakan apa yang ingin dipelajari pada saat itu

– Berikan pertanyaan terbuka (dengan kalimat,”bagaimana jika?”, apabila, kalaw?’ dll)

Punya rasa humor

Sifat lain yang biasanya ditemukan pada orang kreatif adalah selera humor yang
tinggi. Dalam mengahadapi masalah, rasa humor dapat menghadirkan suasana yang relaks.
Ada beberapa strategi untuk membangun atau mengembangkan sifat ini:

– Minta anak untuk berfikir: jika kamu adalah (professor Einsten, SBY, tutup kloset, dsb) apa
yang akan kamu pikirkan/lakukan?..

– Berikan banyak permainan

– Menyeling pelajaran atau ketika mengajar dengan lelucon/cerita lucu

– Mengadakan hari kostum lucu

Memiliki kapasitas untuk berfantasi

Kemampuan berimajinasi dan berfantasi adalah sifat yang sering ditemukan pada
orang yang kreatif. Imajinasi diperlukan untuk menjembatanai dari sesuatu yang sudah
diketahui kesesuatu yang belum diketahui.

Tertarik pada hal yang rumit, kompleks dan belum jelas

Orang yang kreatif biasanya akan tertarik pada hal-hal yang rumit, kompleksitas,
ketidak jelasan, fantasi dan kemisteriusan. Sifat ini merupakan hal yang penting karena
seseorang akan menemukan tantangan-tantangan yang baru. Kerumitan, ketidakjelasan dan
kekompleksan itulah yang membuat kreatifitasnya terasah. Ada beberapa strategi untuk
membangun atau mengembangkan sifat ini:

– Murid membuat cerita yang sangat imajinatif yang dibuat oleh murid sendiri

– Murid bermain dengan pikiran yang imajinatif, seperti : bagaimana jika…? Menantang
situasi yang ada.

– Membacakan dongeng

– Minta murid-murid untuk membuat sesuatu yang seperti mainan yang belum pernah ada
sebelumnya.

Artistik

Orang kreatif biasanya menganggap dirinya artistic walaupun dirinya tidak bisa
menggambar. Mengembangkan jiwa artistik akan penting untuk membantu kita melihat
sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Jiwa artistik akan membantu kita untuk
memberikan nilai lebih pada ide atau karya kita.

Berfikir terbuka

Berfikiran terbuka merupakan tingkah laku kreatif yang utaman juga. Ini merupakan
keinginan untuk menerima ide-ide baru dan melihat sebuah masalah dari sudut pandang
yang berbeda. Ada beberapa strategi untuk membangun atau mengembangkan sifat ini:

– Permainan pern “jika aku menjadi “…….

– Memperbanyak diskusi debat

– Membaca banyak buku untuk menambah wawasan

Cermat dan teliti

Sifat ini secara teori akan membuat orang terorganisir, disiplin dan komitmen penuh
pada apa yang akan dikerjakan.

Butuh waktu menyenderi

Beberapa orang yang kreatif memilih untuk bekerja sendiri disbanding bekerja di
kelompok. Dengan sendiri ia bisa melibatkan kemandirian kreatifnya.

Mudah mengerti

Orang kreatif biasanya mudah mengerti akan suatu masalah. Ia dapat melihat
hubungan-hubungan dari data atau informasi yang didapatnya.

Emotional

Ada beberapa orang yang dianugerahi dengan kemampuan berimajinasi dan berfantasi
yang hebat, meramal, berpuisi dan lain. Orang –orang ini memiliki emosi yang sangat
mendalam dan memiliki kepedulian yang tinggi mengenai mana yang benar dan salah.
BAB II
INDUSTRI KREATIF

Pengertian Industri Kreatif dan Contoh Industri Kreatif di


Indonesia
Semakin tumbuhnya Industri kreatif di Indonesia, semakin menunjukan bahwa
ekonomi Indonesia pun mampu berinovasi dan bersaing dengan negara lainnya. Hal
tersebut juga menunjukan bahwa perekonomian di Indonesia selangkah lebih maju.

Perkembangan global turut pula berpengaruh pada perekonomian. Kreatifitas sangat


dibutuhkan di era globalisasi, seperti saat ini. Hal tersebut dikarenakan persaingan
yang semakin meningkat dan ketat di antara para pelaku ekonomi. 
Industri kreatif menjadi pembeda dari banyaknya produk yang sejenis yang terdapat
di dunia bisnis. Pasalnya, produk yang dihasilkannya merupakan hasil dari kreatifitas
yang melahirkan keunikan, serta inovasi produk, dimana bisa menjadi pelopor 

Tumbuhnya inovasi dan kreatifitas yang banyak diciptakan dari industri


ini,menjadikan industri ini patut diberi perhatian khusus oleh pemerintah. Pemerintah
harus senantiasa memberikan bantuan permodalan agar industri ini terus tumbuh. 

Pengertian Industri Kreatif 

Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari seseorang atau
sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi
sumber daya alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. 

Kreatifitas yang dihasilkan harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang


dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri ini harus dikembangkan, sebagai salah satu
penopang perekonomian Indonesia. Mengingat semakin menipisnya sumber daya
alam. 

Jenis-jenis Industri Kreatif 


Indonesia sendiri memiliki 14 jenis industri yang bisa dikategorikan sebagai
kreatifitas yang dihasilkan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat
Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi salah satu pilihan negara yang
berpotensi untuk menumbuhkan industri tersebut, jenis-jenisnya antara lain :

 Arsitektur 
 Periklanan 
 Film /Fotografi /video 
 Musik 
 Penerbitan 
 Pasar seni dan budaya 

Kerajinan 

 Fashion 
 Desain 
 Permainan Interaktif 
 Web Desain 
 Seni Pertunjukan 
 Penerbitan dan Percetakan 
 Riset dan Pengembangan 

Keempat belas jenis industri tersebut, termasuk kategori kreatif. Hal tersebut
dikarenakan, tumbuhnya Industri ini karena kreatifitas dan ide yang dihasilkannya.
Seseorang bisa menghasilkan ide yang menjadi karya yang bisa menghasilkan
uang. 

Manfaat Industri Kreatif 


Banyak industri yang ada pada saat ini, tidak mungkin sepenuhnya bergantung
kepada alam. Mengingat keterbatasannya, oleh sebab itu Indonesia sedang
mencontoh dari negara-negara maju yang menjadikan industri di bidang kreatif
sebagai tulang punggung perekonomian negara tersebut. 

Manfaat lainnya dari adanya industri ini, yaitu dapat menumbuhkan kreativitas dan
inovasi produk dari masing-masing pelaku bisnis. Khususnya negara Indonesia yang
memiliki banyak tenaga kerja usia produktif. Dengan demikian, memungkinkan untuk
menciptakan ide-ide baru di kalangan mereka. 

Industri di bidang kreatif bisa sebagai penopang perekonomian Indonesia. Itulah


sebabnya, industri ini mulai dilirik oleh negara, sebagai penopang perekonomian  di
Indonesia. Industri ini diharapkan menjadi alternatif lain perkembangan industri saat
ini. 

Pemerintah mengeluarkan kebijakannya agar industri ini bisa terus tumbuh dan
berkembang. Mengingat dampak yang diberikan terhadap tegaknya perekonomian di
Indonesia, sebagaimana negara-negara maju lakukan saat ini. 

Contoh Industri yang Bergerak di Bidang Kreatif 


Industri kreatif yang menghasilkan sebuah karya, namun memiliki nilai ekonomi yang
tinggi, dengan mengasah kreatifitas dari para pelaku bisnisnya yaitu menitikberatkan
pada sektor perfilman, fashion, percetakan buku, majalah, fotografi, dan yang saat ini
sedang trending, yaitu menjadi seorang youtuber dan selebgram. 

Pembuatan batik pun berupa contoh dari Industri kreatif. Kreatifitas seorang
pembatik ditentukan oleh karya yang dihasilkannya. Dengan demikian, pengrajin
batik ini selain turut serta membudidayakan kain khas Indonesia.

Disamping itu, kreativitas membatik merupakan salah satu industri yang


menghasilkan kreatifitas. Dengan demikian, industri pembuatan batik menjadi salah
satu industri yang cukup mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah. 

Contoh lainnya, yaitu menjadi seorang youtuber dan selebgram. Keduanya menuntut
kreatifitas yang tinggi agar bisa menghasilkan konten yang berkualitas dan menarik
serta digemari oleh para pemakai akun media sosial tersebut. 
Walaupun terbilang baru, Industri kreatif cukup dapat memperbaiki perekonomian
masyarakat Indonesia. Dengan demikian, industri ini menjadi perhatian pemerintah
agar senantiasa terus tumbuh dan berkembang. Mengingat banyaknya penduduk
usia produktif di Indonesia. 

Belajar dari Industri negara maju. Dimana, industri ini bisa menumbuhkan
perekonomian negara menjadi lebih baik. Disamping itu, kreativitas merupakan salah
satu bagian dari ide yang dapat menciptakan barang ekonomi yang tak berwujud. 

Perkembangan industri ini di Indonesia cukup banyak memiliki potensi. Terbukti


banyaknya kreatifitas-kreatifitas yang dihasilkan oleh para generasi milenial yang
merupakan turut serta menopang perekonomian Indonesia dari kreatifitas yang
dihasilkan. 

Kebijakan Pemerintah 
Sadar akan potensi yang besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Seperti
halnya negara maju, yang mulai menumbuhkan industri tersebut untuk kegiatan
perekonomian yang lebih baik. Berikut ini beberapa kebijakan pemerintah ekonomi
guna meningkatkan industri ini :

1. Mengintegrasikan Aset Dan Potensi 


Kebijakan Pemerintah yang pertama kali ini mengenai industri 4.0 ini dengan cara
mengintegrasikan aset dan potensi pengembangan kreativitas. Memaksimalkan
pengelolaan aset dapat dijadikan sumber modal industri ini. Dengan demikian,
potensi kreativitas dapat dikembangkan dengan baik. 

Mengintegrasikan aset dan potensi kreativitas yang dihasilkan oleh para pelaku
bisnis, dapat menjadi satu kesatuan yang utuh dalam meningkatkan industri yang
berbasis ide tersebut. Dengan demikian, masyarakat akan senantiasa turut berlomba
untuk menghasilkan kreatifitas terbaiknya. 

2. Mendorong Inovasi Dan Kreatifitas 


Inovasi dan kreativiti dalam bentuk yang lebih baik, didukung sepenuhnya oleh
pemerintah dengan penyediaan permodalan, dan penyediaan fasilitas layanan untuk
mendukung industri 4.0 ini. Dengan demikian, semakin memicu pertumbuhan
ekonomi, untuk menghasilkan ide kreatif yang dapat bernilai.

Kreatifitas dan ide yang tumbuh di masyarakat harus dikelola dengan baik. Dengan
demikian, persaingan bisnis tidak menjadi sesuatu yang dapat menimbulkan
perselisihan. Terutama untuk kreatifitas, dimana sebuah ide sangat mudah untuk
dicuri atau diakui oleh orang lain. 
3. Membentuk Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) 
Badan Ekonomi Kreatif merupakan institusi yang dibentuk oleh presiden guna
memfasilitasi dan menjadi wadah pengelolaan kreatifitas yang dapat dikelola
menjadi ide. Keberadaannya mendorong kreativitas masyarakat guna terus
menghasilkan ide yang dapat menjadi karya. 

Adanya institusi ini dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia


menjadi lebih baik dengan menciptakan ide-ide yang lebih segar. Dengan demikian,
badan ini menjadi satu wadah untuk menyalurkan pertumbuhan ekonomi negara
tersebut berdasarkan ide yang dimilikinya. 

4. Meregulasi dan Mendukung Kreativitas Masyarakat 


Kreatifitas masyarakat harus senantiasa diregulasi dan didukung oleh pemerintah,
agar pertumbuhan ekonomi dari industri ini tidak terjadi perselisihan antara pelaku
bisnis yang satu dengan pelaku bisnis lainnya. Perlindungan terhadap hak cipta pun
merupakan salah satu dukungan dari kebijakan pemerintah. 

Kreativitas merupakan komoditi ekonomi yang dapat diperjual belikan. Dengan


demikian, perlunya suatu regulasi dan dukungan. Mengingat komoditi ekonomi ini
memiliki bentuk yang tidak berwujud. Oleh sebab itu, dibentuknya undang-undang
perlindungan hak cipta dan hak intelektual guna meregulasi hal tersebut.

Industri kreatif ini sudah banyak dilakukan oleh negara-negara maju. Terutama di
benua Eropa dan Amerika yang sepenuhnya memiliki kesadaran akan keterbatasan
ketersediaan sumber daya alam yang dapat dijadikan bahan baku. Oleh sebab itu,
sudah saatnya menciptakan uang dengan menjual ide. 

Eksplorasi ide manusia, memiliki kreatifitas tanpa batas. Oleh sebab itu, industri ini
memiliki potensi yang akan terus tumbuh tanpa harus bergantung pada sumber daya
alam yang semakin menipis.

Jika Anda tertarik dengan membangun industri kreatif, hal pertama yang harus Anda
lakukan memanfaatkan teknologi untuk operasional bisnis Anda. Salah satu contoh
pemanfaatan teknologi adalah dengan menggunakan software berbasis cloud yang
mengoptimalkan kolaborasi dari setiap anggota yang ada dalam bisnis tersebut.

Salah satu penggunaan sofware berbasis cloud yang akab berdampak pada efisiensi
bisnis adalah dengan menggunakan software akuntansi berbasis cloud untuk
menggantikan proses pembukuan manual yang memakan waktu dan rentan dengan
kesalahan.
Dengan software akuntansi online, Anda juga bisa dengan mudah untuk memantau
data keuangan dimanapun dan kapanpun Anda mau. Salah satu software akuntansi
online yang sudah terbukti dan teruji adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dihgunakan
oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis mulai dari UMKM sampai
perusahaan besar. Memiliki fitur terlengkap dan mudah digunakan, telah menjadikan
Accurate Online sebagai peraih Top Brand Award sejak tahun 2016 sampai saat ini
untuk kategori software akuntansi terbaik di Indonesia.
BAB IV

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK DALAM KEMAMPUAN DASAR SENI

Kreaivitas merupakan suatu ungkapan yang tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya untuk anak usia prasekolah yang selalu berusaha untuk menciptakan segala sesuatu
sesuai dengan imajinasinya. Kreativitas anak di tk ditampilkan dalam berbagai bentuk, baik dalam
bentuk gambar yang dia sukai, bercerita, bermain peran ataupun menampilkan berbagai gerakan
yang berkaitan dengan aktivitas motoriknya.

Ada berbagai alasan mengapa kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan
dikembangkan dalam diri anak. Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya.
Perwujudan diri merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kedua, dengan anak selalu berpikir
kreatif memungkinkan anak untuk menyelesaikan suatu masalah. Serta anak dapat mengekspresikan
pikirannya tanpa ada batasan. Serta dapat melahirkan suatu gagasan baru. Ketiga, dengan
menyibukkan diri secara kreatif akan memberikan kepuasan kepada anak. Hal ini karena tingkat
kepuasan anak mempengaruhi perkembangan social emosional anak. Keempat, dengan kreativitas
memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Pengembangan kreativitas anak terdapat pada seluruh bidang kemampuan dasar, yaitu
meliputi bidang pengembangan berbahasa, kognitif, dan fisik motor. Dan yang tidak kalah penting
adalah pengembangan kreativitas anak dalam bidang pengembangan kemampuan dasar seni. Dalam
pengembangan kreativitas dalam bidang pengembangan kemampuan dasar seni terdapat berbagai
macam kegiatan yang dapat dilakukan, baik dalam bidang seni tari, seni rupa, maupun seni musik.

Untuk memacu kreativitas anak dalam bidang seni dapat diberikan melalui kegiatan-kegiatan seperti
berikut :

1. Menggambar

Menggambar merupakan cara yang digunakan agar anak dapat mengekspresikan apa
yang dia pikirkan kedalam suatu gambar.

Menggambar bertujuan agar anak dapat :

Mengembangkan ekspresi melalui media gambar.

Mengembangkan imajinasi, fantasi dan kreasi.

Melatih otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata.

Memupuk perasaan estetika, melatih pengamatan.


Memupuk potensi menggambar.

Dalam hal ini hendaknya guru memperhatikan sikap duduk anak dan cara anak memegang alat tulis.
Serta tidak terlalu memberi banyak petunjuk dan contoh, atau memegang tangan anak dan
menggerakkan pensilnya menurut kehendak guru.

Untuk pelaksaannya, menggambar dapat dilakukan dengan menggambar bebas dan menggambar
menurut tema.

2. Melukis dengan kuas


Melukis dengan kuas tidak jauh berbeda dengan menggambar.
Kegiatan ini bertujuan untuk:
Mengembangkan ekspresi melalui media lukis.
Mengembangkan imajinasi, fantasi dan kreasi.
Melatih otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata.
Memupuk perasaan estetika, melatih pengamatan.
Memupuk potensi menggambar.
Melatih kecakapan meengkombinasikan warna.
Dalam kegiatan ini anak dapat bereksplorasi terhadap warna. Serta dapat membuat suatu karya
abstrak dari goresan kuas yang ditorehkan dalam kertas gambar. Walaupun hasilnya mungkin tidak
berarti bagi orang dewasa tetapi baginya lukisan tersebut mempunyai arti. Sebelum melakukan
kegiatan ini sebaiknya guru mengingatkan anak untuk memakai celemek, sehingga saat melukis tidak
mengotori baju.

3. Melukis dengan jari (Finger Painting)

Finger painting merupakan cara lain dari melukis selain menggunakan kuas. Melukis dengan jari akan
lebih menyenangkan bagi anak karena anak bisa membentuk lukisan sesuai dengan keinginannya
dengan menggunakan jari dan tangannya.

Kegiatan ini bertujuan untuk :

Mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan jari dan tangan.

Memupuk perasaan terhadap gerakan tangan.

Memupuk perasaan keindahan.

Dalam hal ini sebaiknya digunakan bahan yang tidak berbahaya bagi anak. Bahan bisa terdiri dari
tepung dan pewarna makanan. Sehingga tidak mengganggu kesehatan anak.

4. Mencap
Kegiatan mencap bertujuan untuk :

Mengembangkan ekspresi melalui media gambar.

Memupuk perasaan terhadap gerakan tangan.

Memupuk perasaan keindahan.

Melatih ketelitian dan kerapian.

Dalam pembelajaran kreasi mencetak/ mencap guru dapat menggunakan bahan-bahan dari
lingkungan sekitar yang mempunyai pola seni yang bagus, seperti pelepah pisang, belimbing maupun
tanaman hias sekitar yang mempunyai pola bila dicetak. Serta hendaknya guru memberi kebebasan
pada anak untuk memilih warna yang mereka inginkan.

5. Melipat

Melipat merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak karena anak bisa membuat berbagai
bentuk binatang dari kertas. Kegiatan ini bertujuan untuk :

Melatih konsentrasi dan daya ingat anak.

Melatih pengamatan, memupuk ketelitian, kesabaran dan kerapian.

Bentuk lipatan sebaiknya disesuai dengan perkembangan anak. Seperti melipat menjadi bentuk
binatang. Ada baiknya kegiatan dilakukan untuk maksud-maksud tertentu secara kerja kelompok.
Misalnya lipatan-lipatan untuk menghias ruangan.

6. Menggunting, merobek dan merekat

Kegiatan ini bertujuan untuk :

Mengembangkan ekspresi melalui media kreatif.

Melatih otot-otot tangan/jari, koordinasi otot, mata dan ketrampilan tangan.

Untuk lebih mengembangkan kreativitas anak hendaknya semua kegiatan yang meliputi
menggunting, merobek dan merekat dilakukan oleh anak sendiri.

7. Meronce
Meronce bertujuan untuk mengembangkan ekspresi melalui media ronce/ manik-manik, kegiatan
meronce akan lebih bermakna bagi anak apabila dilaksanakan dengan maksud tertentu, seperti
meronce kalung, gelang atau alat hiasan lain.

8. Bermain dengan alat perkusi

Bermain dengan alat perkusi bertujuan untuk mengembangkan ekspresi diri melaui alat-alat perkusi,
mengembangkan rasa nada, mengenal irama dan mengenal birama. Dalam hal ini ada 2 cara
pelaksanaan kegiatan bermain dengan alat perkusi yaitu :

Pelaksanaan bebas, dimana anak bebas bereksplorasi membunyikan alat-alat tersebut menurut
cara masing-masing.

Pelaksanaan terpimpin, yang dimulai dengan memperkenalkan nama alat-alat perkusi tersebut,
cara menggunakan dan membunyikannya dan terakhir memainkannya secara bergiliran.

9. Ekspresi gerak menurut irama

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ekspresi diri antara musik dan gerak,
menembangkan rasa keindahan, mengembangkan imajinasi dan inisiatif.

Dari berbagai kegiatan tersebut banyak fungsi yang didapat dalam setiap kegiatan
pengembangan Kreativitas, salah satunya adalah fungsi pengembangan kreativitas terhadap
perkembangan estetika. Selain kegiatan berekspresi yang sifatnya mencipta, anak sebaiknya di
biasakan dan dilatih untuk menghayati bermacam-macam keindahan. Dengan demikian anak akan
senantiasa menyerap pengaruh indah yang didengar, dilihat dan dihayati. Ini berarti perasaan estetis
atau perasaan keindahan anak akan terbina dan dapat dikembangkan.pada akhirnya anak dapat
memperoleh kecakapan untuk merasakan, membedakan, menghargai keindahan yang akan
mengantar dan mempengaruhi budi pekerti anak.

Anda mungkin juga menyukai