Anda di halaman 1dari 16

MENILAI

KREATIVITAS
SESEORANG

Oleh: Kelompok 4

 Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia
berasal dari kata dasar kreatif, yaitu memiliki daya
cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu. Sedangkan, kreativitas sendiri memiliki arti
kemampuan untuk menciptakan atau menemukan
sesuatu yang baru yang berbeda dari yang
sebelumnya.
Menurut Guilford ciri-ciri
orang yang kreatif terdiri dari:

Kelancaran: Kemampuan memproduksi banyak ide.

Keluwesan: Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalam


pemecahan masalah.

Keaslian: Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil


pemikiran sendiri.

Penguraian: Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.

Perumusan Kembali: Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui


cara yang berbada dengan yang sudah lazim.
Sedangkan menurut Campbell (dalam Manguhardjana,
1986) mengemukakan ciri-ciri kreatif yang secara
umum dapat dikelompokan menjadi 3 kategori, yaitu:


Ciri-ciri pokok yang disebut dengan kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham,
pemecahan, cara baru, penemuan.

Ciri-ciri yang memungkinkan dimana individu mampu mempertahankan ide-ide


kreatif.

Ciri-ciri sampingan. Hal ini tidak langsung berhubungan dengan dengan


penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi
kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif
Terdapat lima asumsi
tentang kreativitas, yaitu:

 Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang
berbeda-beda, tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki
kreativitas.
 Kreativitas dinyatakan dalam bentuk produk-produk kreatif, baik
berupa benda maupun gagasan (creative ideas)
 Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi antara
faktor-faktor psikologis (internal) dengan lingkungan (eksternal)
 Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-faktor
yang dapat menunjang atau menghambat perkembangan kreativitas.
 Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman,
melainkan didahului oleh, dan merupakan perkembangan dari
hasil-hasil kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya

 Isu-isu dalam studi kreativitas dapat ditelaah
melalui lima dimensi pertanyaan, yaiu: siapa, apa,
bagaimana, mengapa, dan dimana. Masing-masing
kelima pertanyaan itu menyangkut dimensi orang
(person) kreatif, produk kreatif, proses kreatif,
dorongan yang menimbulkan perilaku kreatif, dan
tempat orang kreatif hidup dan berkembang.

 Pendekatan studi kreativitas dapat dibedakan
dalam tiga jenis, yaitu: pendekatan psikologis,
sosiologis dan sosio-psikologis. Perspektif psikologis
meninjau kreativitas dari segi kekuatan-kekuatan
pada diri seseorang sebagai penentu kreativitas,
seperti: inteligensi, bakat, motivasi, sikap, minat dan
disposisi-disposisi kepribadian lainnya.

 Asumsi yang mendasari pendekatan psikologis yaitu
manusia merupakan organisme alloplastis yang
mampu mengubah lingkungannya. Pendekatan
sosiologis, lebih melihat faktor-faktor lingkungan
sosial budaya dalam perkembangan kreativitas.
Asumsi yang mendasari pendekatan ini, yaitu
kreativitas lebih merupakan fungsi dari faktor-faktor
lingkungan.

 Pendekatan sosial-psikologis disebut juga
pendekatan transaksional. Asumsi pendekatan ini
yaitu, kreativitas individu merupakan hasil dari
proses interaksi sosial, dimana individu dengan
segala potensi dan disposisi kepribadiannya
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan.

 Untuk mengetahui kreativitas seseorang bukanlah
cara yang mudah dilakukan, karena cara untuk
mengukur suatu kemampuan psikologis
memerlukan pengetahuan tentang evaluasi yang
lebih rumit, lebih-lebih pengukuran terhadap aspek
kreativitas. Untuk mengetahui tingkat kreativitas
seseorang menurut Dedi Supriadi (1994) yang
dikutip oleh Sri Suwarsi et al (2003:73-75), yang
rangkumannya adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Analisis Obyektif


Pendekatan ini berusaha untuk mengetahui kreativitas
seseorang dengan mengukur secara langsung hasil dari
proses pemikiran kreatif dari seseorang yang berupa
benda-benda atau karya-karya yang dapat dilihat
wujud fisiknya.
2. Pendekatan Pertimbangan Subjektif
Pendekatan ini menekankan pada pertimbangan-
pertimbangan subyektif dari peneliti terhadap individu
atau hasil kreatif yang telah dicapai oleh seseorang.

3. Menggunakan Inventory Kepribadian
 Inventory adalah suatu alat yang berbentuk
pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab atau
direspon oleh individu, sehingga dari hasil jawaban
atau respon dari individu tersebut akan diketahui
apa yang dihendaki dari inventory tersebut.

4. Menggunakan Riwayat Hidup atau Biografi
 Inventory geografi berguna untuk mengungkap berbagai aspek
kehidupan orang-orang kreatif yang meliputi identitas pribadi,
lingkungan dan pengalaman-pengalaman hidupnya, latar belakang
keluarga, riwayat pendidikan, kegiatan waktu luang, karakteristik
fisik, danlain-lain yang berkaitan dengan aspek tersebut.
5. Dengan Tes Kreativitas
Tes kreativitas akan menghasilkan angka yang disebut angka
kreativitas atau disingkat CQ (Creativity Quotient). Pada umumnya
tes kreativitas ini terdiri dari tes yang berbentuk verbal (menggunakan
kemampuan bahasa) dan figural (menggunakan gambar-gambar).

 Kelima pendekatan di atas dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat kreativitas seseorang, akan tetapi
untuk dapat mengukur kreativitas secara akurat
dapat digunakan alatukur kreativitas berupa angket.

 Di dalam angket berisi indikator-indikator yang
dijabarkan dalam instrumen dengan menggunakan
alternatif jawaban berupa skala sikap yang
dikemukakan oleh Likert. Skala ini disusun dalam
bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima respon
yangmenunjukkan tingkatan yaitu : sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju. Masing-masing item dibuat pernyataan
positif dan negatif untuk mengetahui keajekan
dalam bersikap.
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai