Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL PERKULIAHAN

Critical and
Creative
Thinking
Hambatan dalam Berpikir Kreatif

Abstract Kompetensi
Hambatan dalam berpikir kritis dan Mahasiswa mampu memahami
kreatif (mental blok, self limiting habits, hambatan dalam berpikir kritis dan
dll), Manfaat berpikir kritis dan Kreatif, kreatif, serta cara mengatasinya
Cara mengatasi hambatan berpikir
kritis dan kreatif

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Dosen Pengampu:


Fakultas Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi W042100005 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.

02
Perilaku Berpikir Kreatif dan Indikatornya

Munandar (2009) dan Evans (1994) dalam Widya Sari (2014) mengungkapkan lima
perilaku berpikir kreatif serta masing-masing indikatornya, antara lain:
1. Berpikir lancar, di mana indikatornya adalah (a) menghasilkan banyak gagasan
atau jawaban yang relevan, serta (b) arus pemikiran lancar.
2. Berpikir luwes / fleksibel, dengan indikator sebagai berikut: (a) menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam, (b) mampu mengubah cara atau pendekatan,
serta (c) memiliki arah pemikiran yang berbeda.
3. Berpikir orisinil, di mana indikatornya yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim
serta lain dari yang lain dan jarang diberikan kebanyakan orang.
4. Berpikir terperinci / elaboratif, yaitu (a) mengembangkan, menambah, dan
memperkaya suatu gagasan, (b) memperinci detail-detail, serta (c) memperluas
suatu gagasan.
5. Sensitivitas, dengan indikator antara lain (a) kepekaan terhadap masalah, dan (b)
memiliki kepekaan terhadap langkah-langkah jawaban yang mengarah pada
tujuan / hasil akhir.

No Perilaku berpikir kreatif Indikator


Menghasilkan banyak gagasan
1 Berpikir lancar atau jawaban yang relevan
Arus pemikiran lancar
Menghasilkan gagasan-
gagasan yang beragam
Mampu mengubah cara atau
2 Berpikir luwes / fleksibel
pendekatan
Memiliki arah pemikiran yang
berbeda
Memberikan jawaban yang tidak
lazim serta lain dari yang lain
3 Berpikir orisinil
dan jarang diberikan
kebanyakan orang

2022 Critical and Creative Thinking


2 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
No Perilaku berpikir kreatif Indikator
Mengembangkan, menambah,
dan memperkaya suatu
Berpikir terperinci /
4 gagasan
elaboratif
Memperinci detail-detail
Memperluas suatu gagasan
Kepekaan terhadap masalah
Memiliki kepekaan terhadap
5 Sensitivitas langkah-langkah jawaban yang
mengarah pada tujuan / hasil
akhir

2022 Critical and Creative Thinking


3 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hambatan dalam Berpikir Kreatif

Thomas Alfa Edison pernah melakukan banyak percobaan dalam langkah


menemukan bolam lampu yang sekarang sangat penting bagi kehidupan manusia. Thomas
Edison pernah mengalami kegagalan lebih dari 200 kali. Ia mengungkapkan bahwa ”Genius
is 1% inspiration and 99% perspiration” (Munandar, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa daya
juang seseorang itulah yang paling besar dalam menentukan hasilnya. Thomas Alfa Edison
telah mencoba berbagai cara agar Ia mendapatkan hasil yang baik. Diperlukan kemampuan
dalam berpikir kreatif agar Ia dapat menciptakan benda yang bermanfaat. Ternyata bolam
lampu menjadi alat yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Berikut merupakan jenis-jenis hambatan dalam berpikir kreatif:


1. Mental Blok adalah sebuah keadaan di mana seseorang memiliki sebuah sikap
yang membatasinya dalam memahami dan menerima sebuah kenyataan objektif
sebagai sebuah kebenaran. Mental Blok : Skeptis, Agnostik, Optimisme Naif
(Sinis), tidak tulus, generalisasi, common-sense, berpikiran sempit/picik, tidak
rasional.

2. Skeptisisme adalah sebuah sikap di mana seseorang tidak percaya bahwa


manusia bisa sampai pada sebuah kebenaran. “Tidak ada kebenaran”.Dalam
sebuah situasi yang masih ragu-ragu, kita perlu memiliki sikap waspada dan
ragu-ragu. Skeptisisme dalam berpikir kritis memang diberi tempat. Namun, perlu
dibedakan skeptisisme sebagai sikap dan perilaku yang tetap dengan
skeptisisme sebagai sikap untuk menunda pengambilan keputusan selama
belum memperoleh informasi yang relevan.

3. Agnostisisme adalah sebuah keyakinan di mana seseorang merasakan bahwa


dirinya tidak mampu menarik kesimpulan definitif tentang sebuah objek karena
merasa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang objek tersebut. Atheis:
tidak ada Tuhan. Agnostik: tidak tahu apakah ada Tuhan atau tidak. Seorang
agnostik mengabaikan kebenaran.Sumbernya: kemalasan berpikir.

4. Sinis dan Opitimisme Naif. Sinisme adalah sebuah sikap menolak kebenaran
tanpa bukti yang mencukupi. Optimisme naif adalah sebuah sikap yang meyakini

2022 Critical and Creative Thinking


4 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
begitu saja sebuah kebenaran tanpa bukti yang mencukupi. Sinisme dan
optimisme naif berbasis pada prasangka (prejudice), yaitu menilai sesuatu
sebelum menyelidiki kebenaran sebuah hal. Sinisme dan optimisme naif menilai
dengan kriteria dalam dirinya sendiri, bukan pada objeknya.

5. Pikiran Sempit. Pikiran sempit (narrow mindedness), orang yang menutup


kemungkinan lain akan adanya sebuah kebenaran karena tidak sesuai dengan
prasangka atau keyakinannya. Bentuk: membatasi bidang atau domain pencarian
kebenaran, atau menolak alternatif kemungkinan pencarian kebenaran. A
narrow-minded person refuses to consider certain alternatives only because they
do not meet his prejudiced

6. Emosi. Ketika seseorang terkuasai oleh emosi dan perasaannya, kemampuan


berpikir kritisnya semakin melemah. Semakin intensif perasaan emosional kita,
semakin sulit seseorang berpikir dengan jernih dan bersikap imbang. Seorang
yang dalam keadaan marah seringkali bersikap tidak rasional. Dalam
berargumentasi, kita berfokus pada penalaran dan akal, bukan pada pengaruh
emosi dalam diri kita terhadap sebuah objek argumentasi. “A conclusion should
be accepted not because we feel good about it but because we see that it is true
and therefore worthy of our acceptance.”

7. Tidak Tulus. Ketidak-tulusan adalah sebuah sikap di mana seseorang tidak


percaya dengan argumentasi publik yang ia sampaikan sendiri. Jika Anda tidak
percaya dan yakin dengan argumentasi Anda, tapi anda mempertahankan
argumentasi Anda sebagai sebuah kebenaran, Anda telah menyalahgunakan
akal budi Anda. Tidak ada artinya berargumentasi dengan seseorang yang tidak
percaya dengan apa yang dikatakannya sendiri.

8. Common Sense. Common sense adalah sebuah argumentasi yang


mendasarkan diri pada apa yang diyakini oleh orang kebanyakan, menerima
begitu saja kebenaran tanpa menelitinya dengan lebih dalam. Common sense
merupakan sebuah cara berpikir orang kebanyakan yang menganggap bahwa
sesuatu itu sudah jelas dan tak perlu diperdebatkan lagi. Kelemahan common
sense adalah ketidakmampuannya membedakan secara jelas antara objek yang
satu dengan yang lainnya (lemah dalam mendiskriminasi sebuah objek)

2022 Critical and Creative Thinking


5 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
9. Berkelahi. Berpikir kritis tidak sama dengan mengkritik pribadi seseorang,
sehingga yang terjadi adalah perkelahian. Berpikir kritis berfokus pada kebenaran
objek yang dibahas, bukan pada kelemahan individu. Perdebatan dengan suara
keras dan kasar tidak akan memengaruhi kebenaran sebuah objek kebenaran,
karena fokus argumentasi adalah kebenaran, bukan kerasnya suara, atau
bentakan.

Selain kesembilan faktor di atas, Olson dalam Widya Sari (2014) menyatakan tujuh
hal yang mungkin menjadi hambatan dalam berpikir kreatif, yaitu:

1) Kebiasaan atau tradisi, yaitu melaksanakan kegiatan / pekerjaan yang sama dengan
cara yang sama dan dalam kondisi yang sama pula, jadi dalam hal ini seseorang
cenderung hanya mengikuti “role model” dan tidak membuat unsur kebaruan dalam
tindakan yang dilakukan.

2) Waktu dan energi yang terbatas, yaitu kesibukan yang menjadi alasan seseorang
untuk tidak menjadi kreatif. Karena kesibukan tersebut, maka orang tidak dapat
berpikir kreatif, karena semakin banyak berpikir maka semakin banyak pula waktu
yang dimiliki.

3) Lingkungan, dalam hal ini bisa saja diartikan sebagai kondisi sekitar, baik itu sumber
daya manusianya maupun situasinya. Misalnya saja ketika berpikir di rumah,
terganggu oleh anak dan pasangan, sehingga tidak mungkin dapat berpikir kreatif.
Suasana yang tenang biasanya akan membantu seseorang dalam menemukan ide-
ide kreatif.

4) Perlu penanganan segera, dalam hal ini artinya tergesa-gesa. Dalam kondisi seperti
ini terkadang seseorang akan menjadi panik dan tidak dapat berpikir kreatif,
sehingga cenderung untuk melakukan hal-hal yang sama seperti sebelumnya.

5) Kritik yang dilancarkan orang lain, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Di
saat seseorang memiliki ide baru, namun malah mendapatkan kritik yang kurang
menyenangkan dari orang lain, maka orang tersebut bisa menjadi down dan
kehilangan kepercayaan dirinya serta mematahkan kreatifitas seseorang.

2022 Critical and Creative Thinking


6 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6) Takut gagal, sama seperti kritik, perasaan takut gagal juga menjadi salah satu
penghambat berpikir kreatif karena belum memulai saja sudah merasa takut.

7) Puas diri, yang menjadi kebalikan dari rasa takut gagal. Di mana seseorang tidak
mau mencoba karena sudah puas dengan apa yang dikerjakannya maupun dengan
keadaan saat ini, sehingga tidak ada motivasi lagi untuk berpikir kreatif dan
melakukan hal baru.

2022 Critical and Creative Thinking


7 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Manfaat Berpikir Kritis dan Kreatif

Potur & Barkul (2009) mendefinisikan berpikir kreatif adalah sebuah kemampuan
kognitif orisinil dan proses memecahkan masalah yang memungkinkan individu
menggunakan intelegensinya dengan cara yang unik dan diarahkan menuju pada sebuah
hasil. Berpikir divergen merupakan akar dalam menemukan banyak jawaban yang mungkin
untuk masalah tertentu atau tugas terbuka (Kiehn, 2007). Guilford menyatakan bahwa
berpikir divergen dipandang sebagai operasi mental yang menuntut penggunaan
kemampuan berpikir kreatif, meliputi kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi
(Munandar, 2009).

Berpikir kritis merupakan keterampilan universal. Kemampuan berpikir jernih dan


rasional diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk
memecahkan masalah apapun, jadi merupakan asset berharga bagi karir seorang. Berpikir
kritis sangat penting di abad ke-21. Abad ke-21 merupakan era informasi dan teknologi.
Seorang harus merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga dibutuhkan
keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan
mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.

Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik. Berpikir jernih dan
sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam
mempelajari cara menganalisis struktur teks dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk
memahami. Berpikir kritis meningkatkan kreativitas, Untuk menghasilkan solusi kreatif
terhadap suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus
berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir kritis berguna untuk
mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik dan memodifikasi bila perlu.

Selain itu, manfaat dari berpikir kritis dan kreatif adalah untuk :
1. Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat argumen.
2. Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan denganjelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif
4. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang
kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada yang
lainnya

2022 Critical and Creative Thinking


8 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Cara mengatasi hambatan berpikir
kritis dan kreatif

Ada banyak tips yang dapat diberikan untuk mengatasi hambatan dalam berpikir
kreatif dan kritis, namun semuanya harus dimulai dari diri sendiri yang menyadari suasana
atau cara berpikir yang tidak kreatif akan berbahaya bagi kesejahteraan dan kedamaian
hidup anda dikemudian hari. Beberapa langkah untuk mengatasi hambatan dalam berpikir
yaitu :

1. Mengenali masalah adalah langkah pertama yang sangat penting


2. Menemukan cara-cara untuk menangani masalah. Setelah mengidentifikasi
masalah, temukan cara-cara kreatif
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan. Pengetahuan yang
luas dan informasi yang penting terkait dengan masalah. Informasi yang
dibutuhkan untuk menilai sesuatu secara tepat dan akurat
4. Mengenali asumsi-asumsi adalah sesuatu yang tidak secara eksplisit dinyatakan
oleh orang lain. Langkah ini memerlukan alisis tajam.
5. Menggunakan bahasayang tepat, jelas dan khas. Gunakan istilah-istilah sesuai
topik.
6. Mengevaluasi data, fakta, serta pernyatan-pernyataan.
7. Mencermati hubungan logis antara masalah dan jawaban
8. Menarik kesimpulan atau pendapat dari suatu persoalan yang dibahas

2022 Critical and Creative Thinking


9 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Internet:
https://adoc.pub/doni-koesoema-a-med.html
https://spada.fip.unm.ac.id/pluginfile.php/56875/mod_resource/content/1/Berpikir
%20Kreatif.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6084/2/ART_Tri%20Nova
%20HY_Hambatan%20Seseorang%20Mengembangkan%20Kemampuan_fulltext.pdf

2022 Critical and Creative Thinking


10 Engga Probi Endri, S.I.Kom., M.A.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai