Anda di halaman 1dari 25

Critical and

Creative Thinking
Tim Dosen STIE Ekuitas.
Top 10 Skills for 2025
(Future of Jobs Survey 2020, World Economic Forum)

1. Analytical thinking and innovation


2. Active learning and learning strategies
3. Complex problem-solving
4. Critical thinking and analysis
5. Creativity, originality and initiative
6. Leadership and social influence
7. Technology use, monitoring and control
8. Technology design and programming
9. Resilience, stress tolerance and flexibility
10. Reasoning, problem-solving and ideation

Sumber: https://www.weforum.org/agenda/2020/10/top-10-work-skills-of-tomorrow-how-long-it-takes-to-learn-them/
Definisi
Berpikir Kritis Proses intelektual
Kemampuan untuk Sebuah proses yang yang dengan aktif
“Kemampuan untuk menganalisis fakta, sadar dan sengaja dan terampil
mencetuskan dan yang digunakan untuk mengkonseptualisasi,
berpikir jernih dan menata gagasan, menafsirkan dan menerapkan,
rasional, yang meliputi mempertahankan mengevaluasi menganalisis,
pendapat, membuat informasi dan mensintesis, dan
kemampuan untuk perbandingan, pengalaman dengan mengevaluasi
berpikir reflektif dan menarik kesimpulan, sejumlah sikap informasi yang
mengevaluasi reflektif dan dikumpulkan atau
independen” argumen dan kemampuan yang dihasilkan dari
memecahkan memandu keyakinan pengamatan,
masalah dan tindakan pengalaman, refleksi,
penalaran, atau
komunikasi, untuk
Chance, 1986 Mertes, 1991
memandu keyakinan
dan tindakan
Scriven & Paul, 1992
1. Menafsirkan, menganalisis, atau mengevaluasi informasi,
Berpikir argumen, atau pengalaman dengan serangkaian sikap,
keterampilan, dan kemampuan reflektif
Kritis
2. Memikiran reflektif yang masuk akal yang berfokus pada
memutuskan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dipercaya” ATAU “untuk memandu pikiran, keyakinan, dan
tindakan kita

3. Memeriksa pemikiran orang lain untuk memperbaiki pemikiran


kita sendiri
START
WITH
WHY
Elements of Critical Thinking
1. Tujuan: Apa yang ingin di capai
2. Pertanyaan: Apa pertanyaan kunci yang harus dipikirkan
3. Pengamatan: Dari serangkaian pengamatan, kita dapat menetapkan
4. Fakta: Dari serangkaian fakta, atau tidak adanya fakta, kami membuat
5. Inferensi: Menguji validitas kesimpulan kami, kami membuat
6. Asumsi: Dari asumsi kami, kami membentuk…
7. Opini: Mengambil pendapat kami, kami menggunakan prinsip-prinsip logika
untuk mengembangkan:
8. Argumen: Ketika kita ingin menantang argumen orang lain, kita
menggunakan
9. Analisis kritis
Berpikir Kritis ≠
Menghafal, Mengumpulkan Informasi

• Menyimpulkan Sesuatu dari informasi yang diketahui

• Memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah

• Mencari sumber informasi yang relevan


Berpikir Kritis ≠
Mengkritik, Mengecam, Mendebat

• Bersifat netral, objektif, tidak bias


• Melakukan introspeksi tentang
kemungkinan bias
Standar Berpikir Kritis
Accuracy (Ketepatan) Relevance (Relevansi)
- Bagaimana kita memeriksanya? - Apakah ini menjawab pertanyaannya? Accuracy Clarity
- Bagaimana kita bisa mengujinya? - Bagaimana ini membantu kami?
- Bagaimana kita tahu ini benar? - Bagaimana ini berhubungan dengan
masalah?
Clarity (Kejelasan)
- Bisakah Anda menjelaskan? Logic (Logika)
Precision Relevance
- Bisakah Anda menggambarkan apa - Apakah semua ini masuk akal?
yang Anda maksud? - Apakah pemikiranmu mengikuti bukti?
- Bisakan Anda memberi saya contoh?
Fairness (Keadilan)
Precision (Presisi) - Apakah pemikiran saya berdasarkan
- Bisakah Anda lebih spesifik fakta? Atau hanya opini? Logic Fairness
- Bisakah Anda memberikan lebih - Apakah saya mempertimbangkan
banyak detail? pemikiran orang lain?
- Bisakah Anda tunjukan lebih tepatnya? - Apakah tujuan saya adil dalam situasi ini?
o Knowledge : fakta atau sedikit informasi
Bloom’s o Comprehension : memahami apa arti informasi
Taxonomy of o Application : menemukan penggunaan praktis untuk
Thinking pengetahuan
Skills o Analysis : memecah pengetahuan menjadi bagian-bagian
komponen
o Synthesis : menghubungkan pengetahuan dengan
pengetahuan lain dan merancang sesuatu yang baru
o Evaluation : menilai pengetahuan
Mengapa Perlu Berpikir Kritis?
• Mampu berpikir secara jernih (clear), mendalam dan tuntas.
• Mampu menemukan masalah yang ada di sekitar
• Menemukan alternatif solusi bagi masalah
• Mampu menyelesaikan masalah
• Menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
• Menghindarkan kita dari pembuatan keputusan tidak tepat yang
disebabkan oleh kesalahan penggunaan informasi
• Membuat kita menghasilkan pikiran yang tepat, cermat dan relevan.
BERPIKIR KRITIS ADALAH JEMBATAN
MENUJU BERPIKIR KREATIF

Berpikir kritis
•Evaluasi
Berpikir kreatif
•Sintesis

•Analisis
•Penerapan
•Pemahaman
•Pengetahuan
Critical versus Creative Thinking
• Mereka tidak sama, tetapi terkait erat
• Berpikir kritis adalah proses komunikasi, evaluasi, refleksi, dan
analisis yang aktif dan sistematis, yang dimaksudkan untuk
mendorong pemahaman, memecahkan masalah, mendukung
pengambilan keputusan yang baik, dan memandu tindakan.
• Berpikir kreatif mensintesis intuisi, sensasi, ingatan, dan perasaan
sedemikian rupa sehingga mereka dapat menerima kenyataan yang
dapat diuji dalam kerangka berpikir kritis.
Nature of the Relationship
You can be a critical thinker without being
a creative thinker!

You cannot be a creative thinker without


being a critical thinker!
What is Creative Thinking?
• The ability to imagine or invent something new
• The ability to generate new ideas by combining, changing, or
reapplying existing ideas
• The attitude to accept change and new ideas, a willingness to
play with ideas and possibilities, a flexibility of outlook (Harris,
1998)
Left Brain versus Right Brain
Left: Right:
language 1ntuition
math artistic
writing musical
science insightful
facts imagination
logic 3D images
convergence divergence

Critical Creative
Thinking Thinking
How to Improve Creativity?
How to Improve Creativity? (cont.)
• Learn more about critical and creative thinking elements and
processes—become meta-cognitive
• Expand your knowledge base beyond your discipline, e.g., obtain a
liberal arts degree, take courses in disciplines outside your specialty,
start a hobby outside your specialty
• Practice, practice, practice

Einstein was not


just a Physicist,
but also an
accomplished
Musician &
Sailor
KREATIVITAS & INOVASI
HAMBATAN KREATIVITAS
Contoh
Kasus
Pada 2006, Nadiem Makarim pulang ke Indonesia, setelah menyelesaikan studi di
Brown University, Amerika Serikat—salah satu kampus tempat ia menimba ilmu
Asal selain Harvard Business School. Ia memutuskan bergabung dengan McKinsey,
firma konsultasi global. Nadiem lebih suka menggunakan ojek daripada
menggunakan mobil operasional perusahaan. Efisiensi waktu jadi alasan Nadiem.
Mula Namun, sering berinteraksi dengan tukang ojek, ia sadar para tukang ojek bekerja
tidak efisien. “Tujuh puluh persen waktu kerja mereka hanya berdiam diri,”
katanya.
Gojek Muncul sebuah ide: membuka layanan call center untuk memanggil tukang ojek.
Pada 12 Oktober 2010, ide itu mulai diwujudkan dalam bentuk startup bernama
Go-Jek. Di masa awal, Go-Jek hanya punya 20 driver atau pengemudi ojek.
“Saya mulai memasarkan (Go-Jek) hanya pada teman dan keluarga, dan pada
dasarnya hanya tumbuh dari sana, secara organik, sangat lambat,” kata Nadiem
pada Tech in Asia.

Sumber: Tirto.id
Go-jek hadir dengan misi ingin membantu mengatasi kemacetan, terutama di Jakarta, dan meningkatkan
kesejahteraan para pengemudi ojek. Para pengemudi Go-jek ini tidak hanya dari pengemudi ojek biasa,
tapi juga ibu rumah tangga, mahasiswa, dan bahkan pegawai swasta. Pelamar untuk menjadi pengemudi
Go-jek mencapai 4.000 per hari. Selain itu, Gojek hadir sebagai salah satu pilihan bagi para pengguna
jalan yang tidak ingin “tua di jalan” karena macetnya lalu lintas di Jakarta.

Fenomena Gojek menggambarkan bagaimana seorang Nadiem Makarim, pendiri Go-jek, mampu berpikir
kritis. Ia mampu mendefinisikan masalah, menganalisis mengapa fenomena itu terjadi dan apa
penyebabnya, menggali berbagai solusi, mengkritisi, dan akhirnya memunculkan ide kreatif untuk
menemukan problem solving. Inilah tahapan proses berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru.
Diawali dengan menemukan masalah, dilanjutkan dengan mengkritisinya lewat berpikir kritis, setelah itu
menemukan solusinya melalui berpikir kreatif, akhirnya dilanjutkan dengan membuat rencana dan
strategi untuk mengeksekusinya.

Bisakah berpikir kritis diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Bisa! Melatih kemampuan berpikir kritis
akan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Sumber: blj.co.id
Thank you

Anda mungkin juga menyukai