For Business
Berpikir kritis modal
membangun
Tim Dosen STIE Ekuitas. bisnis
START
WITH
WHY
Apa yang Anda Pikirkan?
Ketika melihat gambar berikut
WHAT? WHY?
HOW? HOW?
WHY? WHAT?
2022 Skill Outlook
Mula
Business School. Ia memutuskan bergabung dengan McKinsey, firma konsultasi global.
Gojek perusahaan. Efisiensi waktu jadi alasan Nadiem. Namun, sering berinteraksi dengan
tukang ojek, ia sadar para tukang ojek bekerja tidak efisien.
“Tujuh puluh persen waktu kerja mereka hanya berdiam diri,” katanya.
Muncul sebuah ide: membuka layanan call center untuk memanggil tukang ojek. Pada 12
Oktober 2010, ide itu mulai diwujudkan dalam bentuk startup bernama Go-Jek. Di masa
awal, Go-Jek hanya punya 20 driver atau pengemudi ojek.
“Saya mulai memasarkan (Go-Jek) hanya pada teman dan keluarga, dan pada dasarnya
hanya tumbuh dari sana, secara organik, sangat lambat,” kata Nadiem pada Tech in Asia.
Sumber: Tirto.id
Go-jek hadir dengan misi ingin membantu mengatasi kemacetan, terutama di Jakarta, dan
meningkatkan kesejahteraan para pengemudi ojek. Para pengemudi Go-jek ini tidak hanya dari
pengemudi ojek biasa, tapi juga ibu rumah tangga, mahasiswa, dan bahkan pegawai swasta.
Pelamar untuk menjadi pengemudi Go-jek mencapai 4.000 per hari. Selain itu, Gojek hadir sebagai
salah satu pilihan bagi para pengguna jalan yang tidak ingin “tua di jalan” karena macetnya lalu
lintas di Jakarta.
Fenomena Gojek menggambarkan bagaimana seorang Nadiem Makarim, pendiri Go-jek, mampu
berpikir kritis. Ia mampu mendefinisikan masalah, menganalisis mengapa fenomena itu terjadi dan
apa penyebabnya, menggali berbagai solusi, mengkritisi, dan akhirnya memunculkan ide kreatif
untuk menemukan problem solving.
Inilah tahapan proses berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru. Diawali dengan
menemukan masalah, dilanjutkan dengan mengkritisinya lewat berpikir kritis, setelah itu
menemukan solusinya melalui berpikir kreatif, akhirnya dilanjutkan dengan membuat rencana dan
strategi untuk mengeksekusinya.
Bisakah berpikir kritis diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Bisa! Melatih kemampuan berpikir
kritis akan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dalam blj.co.id
Sumber: kehidupan pribadi dan
profesional.
Definisi
Berpikir Kritis Proses intelektual
Kemampuan untuk Sebuah proses yang yang dengan aktif
“Kemampuan untuk menganalisis fakta, sadar dan sengaja dan terampil
mencetuskan dan yang digunakan mengkonseptualisasi,
berpikir jernih dan menata gagasan, untuk menafsirkan menerapkan,
rasional, yang meliputi mempertahankan dan mengevaluasi menganalisis,
pendapat, membuat informasi dan mensintesis, dan
kemampuan untuk perbandingan, pengalaman dengan mengevaluasi
berpikir reflektif dan menarik kesimpulan, sejumlah sikap informasi yang
mengevaluasi reflektif dan dikumpulkan atau
independen” argumen dan kemampuan yang dihasilkan dari
memecahkan memandu keyakinan pengamatan,
masalah dan tindakan pengalaman, refleksi,
penalaran, atau
komunikasi, untuk
Chance, 1986 Mertes, 1991 memandu keyakinan
dan tindakan
Scriven & Paul, 1992
Mengapa Perlu Berpikir Kritis?
• Mampu berpikir secara jernih (clear), mendalam dan tuntas.
• Mampu menemukan masalah yang ada di sekitar
• Menemukan alternatif solusi bagi masalah
• Mampu menyelesaikan masalah
• Menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
• Menghindarkan kita dari pembuatan keputusan tidak tepat yang
disebabkan oleh kesalahan penggunaan informasi
• Membuat kita menghasilkan pikiran yang tepat, cermat dan relevan.
Berpikir Kritis ≠
Menghafal, Mengumpulkan Informasi
• Menyimpulkan Sesuatu dari informasi yang diketahui
mencakup: Potential
Root Cause
Why?
1. Tuliskan masalah yang terlihat (symptom)
PROBLEM
Why?
2. Mengapa symptom dan physical cause Potential
Root Cause
dapat terjadi?
Cause
3. Tanyakan “mengapa?” sampai akar Why?
Potential
permasalahan sebenarnya teridentifikasi.
Why? Root Cause
Contoh penentuan akar masalah
Why? Why? Why?
Sambungan
Kabel putus Digigit tikus
arus pendek
Why?
Tabung gas Tabung tidak
Why? Why? berlabel SNI
bocor
Kebakaran Gas Why?
Restoran Meledak Api kompor Api untuk
terlalu besar atraksi masak
Why?
Why?
Why? Harga mahal Barang impor
Tidak ada
APAR Why?
Tidak ada
Why? Why? Tempat kecil
penyimpanan
HINDARI PROSES MENGETAHUI YANG SALAH
Mengasumsikan:
Berasumsi berarti menerima sesuatu begitu saja; memegang
satu ide atau opini tanpa mencoba membuktikannya.
Menebak:
Menebak adalah menjawab pertanyaan atau sampai kepada
kesimpulan berdasarkan terkaan.
Spekulasi:
Bersepekulasi adalah menebak berdasarkan sebagian bukti
yang tidak cukup ‘membuktikan’.
BERPIKIR KRITIS ADALAH JEMBATAN
MENUJU BERPIKIR KREATIF
Berpikir kritis
• Evaluasi
Berpikir kreatif
• Sintesis
• Analisis
• Penerapan
• Pemahaman
• Pengetahuan
TUGAS STUDI KASUS:
INDUSTRI ROKOK DIBENCI TAPI DIANDALKAN APBN
Nasib industri rokok khususnya Sigaret Kretek Tangan (SKT) tengah merana. Bukan tanpa sebab karena banyak pabrik
rokok kretek tangan sudah tutup produksi. Ujungnya, jumlah karyawan yang di-PHK mencapai puluhan ribu orang.
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mendata jumlah
pabrik rokok skala besar dan kecil banyak yang sudah tutup produksi. Pada 2007 tercatat Industri Hasil Tembakau (IHT)
berjumlah 4.793 unit. Angka ini berkurang drastis pada 2016 atau 10 tahun kemudian menjadi hanya 1.664 unit saja.
Imbasnya tentu saja pengurangan tenaga kerja. Pada 2010 lalu tercatat, jumlah pekerja yang tergabung dalam organisasi
PP FSP RTMM-SPSI sebanyak 235.240 orang. Lima tahun kemudian atau pada 2015, turun menjadi 209.320. Penurunan terus
terjadi pada 2017 lalu yakni menjadi 178.624. Itu artinya, selama 8 tahun terakhir, pekerja rokok yang kehilangan pekerjaan
sebanyak 56.616 orang.
Kenaikan cukai bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan matinya industri rokok dalam negeri. Ada beberapa
penyebab lainnya seperti iklan bahaya merokok, gambar seram akibat merokok, sampai pembatasan tempat merokok.
Pergerakan bisnis rokok seakan dibatasi karena kesehatan.
Kondisi ini memang kontras dengan peran rokok yang menjadi andalan utama bagi pemasukan anggaran negara.
Kontribusi rokok ke APBN sangat besar.
Lihat saja data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Kontribusi rokok bagi pemasukan APBN 2015
mencapai Rp 139,562 triliun, Rp 137,957 triliun di APBN 2016, dan Rp 147,719 triliun di APBN 2017. Sementara itu, hingga
semester I 2018, kontribusi cukai rokok ke APBN mencapai Rp 50,96 triliun atau 32,79 persen dari target APBN tahun 2018 yang
sebesar Rp 155,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 15,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Bea Cukai juga rutin mengawasi peredaran rokok sampai ke eceran. Pasalnya, pengenaan tarif cukai yang
tinggi juga berbanding lurus dengan banyaknya rokok ilegal yang beredar. Hal ini yang sangat dikhawatirkan oleh Bea Cukai.
Sumber: Kumparan.com
Critical Reading
Simpulan
Bukti
Asumsi
Kelebihan dan
Kekurangan
Fallacies in Logic
Thank you