Anda di halaman 1dari 25

KETERAMPILAN ABAD

21
IDA KANIAWATI
Pergeseran Jenis Pekerjaan di Abad 21

Triling & Fadel (2009)


DPAA
 Dekomposisi (Decomposition) [D] — memecah masalah yang lebih
besar/kompleks menjadi bagian-bagian (segmen) yang lebih kecil/sederhana.
 Pengenalan Pola (Pattern recognition) [P] — mencari/menemukan
pola/kesamaan antar-masalah maupun dalam-masalah tersebut.
 Abstraksi (Abstraction) [A] — fokus pada informasi penting saja, dan
mengabaikan detail yang kurang relevan; Mengkonseptualisasi.
 Algoritma (Algorithms) [A]— membangun langkah-langkah solusi terhadap
masalah.

7
Prinsip Penilaian Computational thinking

Computational thinking merupakan proses berpikir


sistematis maka penilaian think-aloud merupakan
penilaian yang paling sesuai untuk menggambarkan
bagaimana proses berpikir yang dialami siswa saat
dia memecahkan masalah menggunakan
kemampuan berpikir komputasinya
Bagaimana agar guru benar-benar mengetahui apa dan
bagaimana siswa berpikir?
1. Siswa diharuskan menunjukkan proses berpikirnya
2. Cara yang paling efektif untuk menilai kemampuan berpikir siswa (khususnya high order
thinking skill), yaitu dengan think-aloud method.
3. Metode penilaian think-aloud dapat digunakan untuk menyelidiki perbedaan kemampuan
pemecahan masalah yang dimiliki seseorang, perbedaan tingkat kesulitan dalam tugas-
tugas, efek yang dihasilkan dari sebuah pembelajaran serta faktor-faktor yang memiliki
pengaruh dalam pemecahan masalah.
Dua cara dalam mengumpulkan data think-
aloud siswa
1. Concurrent think-alouds yakni siswa memverbalisasi pikirannya saat
proses pemecahan masalah
2. Retrospective think-alouds yakni siswa memverbalisasi proses berpikirnya
setelah malaksanakan tugas pemecahan masalah
Alat penilaian untuk konsep, proses, dan perspektif dalam
pemecahan masalah dan Computational Thinking (Categories of skills were
informed by Brennan and Resnick (2012) and Csizmadia et al.(2015)

Pertanyaan
Algorithmic thinking Dapatkah siswa membuat serangkaian langkah untuk memecahkan masalah? Dapatkah
siswa memecahkan masalah yang serupa dengan serangkaian langkah atau prinsip yang
sama?
Decomposition Dapatkah siswa memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih
mudah diatur?
Generalization/ inferencing Dapatkah siswa mentransfer pengetahuan dan keterampilan sebelumnya? Dapatkah siswa
mengidentifikasi pola, persamaan, dan hubungan antara masalah sebelumnya dan saat ini?
Bisakah siswa membuat kesimpulan?
Abstraction Dapatkah siswa mengevaluasi informasi yang berharga dan yang tidak? Dapatkah siswa
menghapus informasi yang tidak perlu? Dapatkah siswa menambah atau menghapus detail
untuk memperjelas masalah?
Lima kategori target hasil belajar
Stiggins (1994) mengemukakan lima kategori target hasil belajar yang layak
dijadikan dasar dalam menentukan jenis asesmen yang akan digunakan oleh
pendidik, yaitu:
 Knowledge targets/outcomes
 Reasoning targets/outcomes
 Skill targets/outcomes
 Product targets/outcomes
 Affective targets/outcomes
Bentuk Asesmen Penalaran
Selected Respons Performance
Assessment Assessment

Melalui asesmen ini, peserta didik dapat diamati


Asesmen ini dapat menilai beberapa langsung saat mereka menyelesaikan suatu permasalahan
bentuk penalaran atau menguji suatu produk, dan menarik kesimpulan
melalui keterampilan penalaran peserta didik

Essay Assessment Personal


Communication

Asesmen ini menuntut deskripsi dalam bentuk Asesmen ini melatih peserta didik untuk
penulisan dari solusi permasalahan kompleks menyampaikan pemikirannya secara lisan atau
yang memberikan pemikiran ke arah penalaran. dapat diberikan pertanyaan balikan mengenai
penalarannya terhadap suatu hal
Norris – Ennis Framework
Mengklarifikasi masalah dengan mengajukan
pertanyaan kritis

Mengumpulkan Informasi penting tentang masalah

Mulai bernalar melalui berbagai sudut pandang

Melakukan Klarifikasi dan analisis Lanjut sesuai


dengan kebutuhan

Membuat dan mengomunikasikan keputusan

Sumber : Norris – Ennis dalam Stiggins,1994)


Norris and Ennis’s Critical Thinking
Framework (1)
Langkah Dalam Proses Berpikir Yang Diperlukan Contoh Praktis
1. Carry out elementary Memahami masalah yang Apakah saya harus tinggal di rumah
clarification of the Problem dipersoalkan dan belajar atau mengunjungi
(Melakukan klarifikasi dasar dari teman?
masalah)
Menganalisis sudut pandang atau Jika saya tinggal di rumah, berarti
posisi bahwa ......
Jika saya pergi, berarti bahwa .......
Tanya dan jawab pertanyaan- • Apa keuntungan/manfaat dari
pertanyaan yang memperjelas dan masing-masing tindakan?
menantang • Bagaimana biaya masing-masing
tindakan
Norris and Ennis’s Critical Thinking
Framework (2)
Langkah Dalam Proses Berpikir Yang Diperlukan Contoh Praktis
2. Gather Basic Information Menilai kredibilitas berbagai sumber Siapa yang dapat paling efektif
(Mengumpulkan informasi dasar) informasi menolong saya?
Mengumpulkan dan menilai informasi Ketika diminta, teman-teman saya
mengatakan .....
Ketika diminta, orang tua saya
mengatakan ....
3.Make Inferences Membuat dan menilai Apabila saya pergi, akan menjadi
(Membuat Kesimpulan) pembatalan/penolakan menggunakan implikasi....
informasi yang tersedia (deduksi) Apabila saya tinggal, akan menjadi
implikasi
Membuat dan menilai induksi Bagaimana saya bisa memenuhi kedua
perangkat kebutuhan?
Membuat dan memutuskan hasil Perangkat kebutuhan yang mana yang
penilaian paling penting
Norris and Ennis’s Critical Thinking Framework (3)

Langkah Dalam Proses Berpikir Yang Diperlukan Contoh Praktis


4. Carry our advance clarification Mendefinisikan istilah dan definisi Apakah artinya hukuman?
(Melakukan klarifikasi lanjut) menilai yang diperlukan Apakah artinya persahabatan?
Mengidentifikasi asumsi Belajar itu baik
Saya harus belajar sekarang
Teman itu penting
5. Come to best conclusion Memutuskan tindakan Anda memutuskan !
(kesimpulan terbaik)
Mengomunikasikan keputusan Dan sampaikan pada semua orang
kepada yang lain
Pendekatan FRISCO (Ennis, 1995)
Enam komponen dasar berpikir kritis
Focus Menetapkan poin utama , isue, pertanyaan, atau masalah

Reasons Mengetahui alasan yang ditawarkan untuk mendukung kesimpulan dan memutuskan apakah
alasan dapat diterima sebelum membuat keputusan akhir

Inference Apakah alasan tersebut, jika diterima, akan mendukung kesimpulan dan seberapa kuat.

Situation Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir. Hal ini akan membantu
memperjelas pertanyaan dan mengetahui arti istilah-istilah kunci , bagian-bagian relevan yang
mendukung

Clarity Kejelasan arti atau istilah-istilah yang digunakan

Overview Meninjau  kembali  dan  meneliti  secara  menyeluruh keputusan yang diambil.


Contoh problem
◦ ”Pak Dodi adalah seorang kontraktor bangunan yang sedang membangun komplek
perumahan tipe 21. Untuk memasang instalasi listrik, Pak Dodi meminta temannya untuk
membuat rancangan rangkaiannya. Pak Dodi menginginkan agar di setiap rumah
menggunakan tiga buah sakelar. Ketika sakelar 1 dihubungkan, lampu di ruang tamu akan
menyala. Ketika sakelar 2 dihubungkan, lampu di kamar A dan kamar B menyala. Dan
ketika sakelar 3 dihubungkan, maka lampu dapur dan kamar mandi akan menyala.
Bagaimanakah rangkaian listrik yang harus dibuat oleh temannya?
◦ Andai kamu adalah teman Pak Dodi tersebut, Diskusikan dengan anggota kelompok untuk
membuat desain instalasi listrik sesuai yang diinginkan!

Anda mungkin juga menyukai