Menemukan Masalah,
Merumuskan Masalah
Metodologi Penelitian (METPEN)
Rio Risandiansyah
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mengetahui definisi dan cara melakukan critical
thinking
• Mahasiswa mengetahui cara menemukan dan merumuskan
masalah
Era Informasi
• Informasi saat ini sangat mudah didapatkan.
• “Overload of Information”
• Informasi yang benar sulit dibedakan dengan informasi yang
hanya desas-desus, salah atau kebohongan.
• Era informasi atau era mis-informasi?
• Literasi informasi perlu dimiliki oleh semua orang untuk
menyortir dan mengevaluasi informasi yang masuk
• Salah satu yang keterampilan yang dapat mendukung literasi
informasi adalah critical thinking atau berpikir kritis.
“Critical Thinking”
Definisi critical thinking/ berpikir kritis adalah,
• “Suatu proses berpikir secara aktif untuk melakukan
konseptualisasi, aplikasi, analisa, sintesa dan/atau evaluasi
suatu informasi yang didapatkan/ dihasilkan dari observasi,
pengalaman, refleksi, penalaran atau komunikasi untuk
memandu suatu kepercayaan dan tindakan”. - Scriven and
Paul, 1987
“Critical thinking”
• = Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan
menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat
perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen
dan memecahkan masalah (Chance, 1986)
• =Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk
menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman
dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang
memandu kepercayaan dan tindakan (Mertes,1991)
Manfaat berpikir kritis
• Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21. Abad ke 21
merupakan era informasi dan teknologi. Seorang harus merespons
perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan
keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis
informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan
untuk memecahkan masalah
Skala Keterangan
C-6 Create
C-5 Evaluate
C-4 Analyze
C-3 Apply
C-2 Understand
C-1 Remember
• Comprehension (Pemahaman)
• Application (Penerapan)
• Analysis (Analisis)
• Synthesis (Sintesis)
Lebih
• Evaluation (Evaluasi) mendalam
Tingkatan tertinggi
evaluation
Hafalin kata kunci
tiap skala, takutnya
ada pertanyaan terus
kita disuruh nentuin
level kemampuan
kognitifnya
Berpikir Kritis
• Dapat digunakan untuk memecahkan masalah (Problem
solving).
• Bukan sekedar akumulasi informasi (mengingat atau
menghafalkan).
• Harus dapat memandu kepercayaan (guiding belief), atau
tindakan.
• Tidak membiarkan bias atau emosi “mengaburkan” suatu
keputusan.
Pemikir Kritis vs Bukan Pemikir Kritis
Pemikir kritis: Bukan pemikir kritis
• Fakta = Kebenaran
yang tidak dapat
diragukan
• Fakta = dapat
dibuktikan
• Opini = Suatu
pandangan/
kepercayaan pribadi
• Opini = tidak dapat
atau belum dibuktikan
Fakta atau Opini? #1
Kata-kata BJ Habibie
1. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah nama lengkapnya. Fakta
2. Beliau adalah Presiden ke-3 Indonesia. Fakta
3. Disebut-sebut sebagai presiden terjenius. opini
4. Beliau adalah ahli dalam bidang kedirgantaraan. Fakta
5. Kisah hidupnya sangat menginspirasi sekali. opini
6. Banyak kata-kata dan nasehat bijak yang beliau berikan pada
kita semua. opini
Fakta atau Opini? #1
1. Perjalanan kehidupan seorang Habibie pernah diangkat fakta
menjadi sebuah film berjudul Habibie & Ainun.
2. Film tersebut sukses menjadi film yang menginspirasi kita
semua. opini
3. Tidak hanya cinta, tetapi juga motivasi agar kita bekerja fakta
dengan sungguh-sungguh dalam mencapai cita-cita kita.
4. Sedemikian bijaksananya BJ Habibie, quotesnya banyak
dikenang, ditempelkan menjadi poster sebagai pengingat
agar tidak putus asa. opini
Jenis-jenis opini
• Hypothesis Statements – Sebuah hipotesis adalah asumsi yang
dibuat untuk menjelaskan suatu pengamatan/ observasi.
Observasinya adalah suatu fakta, hipotesis merupakan suatu opini.