Anda di halaman 1dari 8

Nama : Luviana Nur Intan Indraswati

NIM : P17312195080

LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN SISTEM PATIEN SAFETY

1. Pelaksanaan “Patient safety” meliputi sembilan solusi keselamatan


Pasien di RS Provinsi (WHO Collaborating Centre for
Patient Safety, 2 May 2007), yaitu:
a. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-
alike medication names)
b. Pastikan identifikasi pasien
c. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
d. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
e. Kendalikan cairan elektrolit pekat
f. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan,
hindari salah kateter dan salah sambung slang
g. Gunakan alat injeksi sekali pakai
h. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomial

2. Langkah–langkah kegiatan pelaksanaan patient safety di RS Kabupaten


:
a. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-
rumah sakit di wilayahnya
b. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya
dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien
rumah sakit.
c. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit

3. Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan patient safety di Puskesmas


1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Tujuan :

1
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (


morbility) di kalangan ibu. Kegiatan program ini ditunjukan
untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan, pada saat
bersalin dan saat ibu menyusui.
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan
status gizi dan pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit
menular yang bisa di cegah dengan imunisasi dasar sehingga
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
2) Keluarga Berencana (KB)
Tujuan : Untuk jangka panjang program KB bertujuan menurunkan
angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga akan
berkembang Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS)
3) Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Tujuan : Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, dan
mengurangi berbagai risiko lingkungan masyarakat yang
memudahkan terjadinya penyebaran suatu penyakit menular
4) Upaya Peningkatan Gizi
Tujuan : Meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha
pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang
mempunyai risiko tinggi (Ibu hamil dan balita), pemberian
makanan tambahan (PMT) baik yang bersifat penyuluhan maupun
pemulihan
5) Usaha Kesehatan Lingkungan
Tujuan : Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik
pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat
tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit di masyarakat
6) Pengobatan
Tujuan : Memberi pengobatan dan perawatan di Puskesmas
(khusus untuk Puskesmas perawatan)
7) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)

2
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

Tujuan : Meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan,


melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan
sadar mau mengubah perilaku nya menjadi perilaku sehat
8) Laboratorium
Tujuan : Memeriksa sediaan ( spicement) darah, sputum, feses,
urine untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit. Kegiatan
laboratorium merupakan kegiatan penunjang program lain seperti
program pengobatan, KIA,KB dan P2M.
9) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan
sekolah.
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat/Public Health Nursing (PHN)
Tujuan :
a. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh
(comprehensive helath care) kepada pasien atau keluarganya
dirumah pasien dengan mengikutsertakan keluarga dan
kelompok masyarakat disekitarnya.
b. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan
kesehatan nya sendiri dan cara cara penanggulangan nya di
sesuai kan dengan batas-batas kemampuan mereka.
c. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha
pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan
individu dan keluarga nya
11) Usaha Kesehatan Jiwa (UKJ)
Tujuan : Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara
optimal
12). Usaha Kesehatan Gigi (UKG)
Tujuan : Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi
dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat
tentang pentingnya pemeliharaan gigi.

3
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

4. Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “Hospital Patient Safety


Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health
Organizations, Illinois, USA, tahun 2002), yaitu:
a. Hak pasien
Standarnya : Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana & hasil pelayanan termasuk
kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
Kriterianya :
1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan
3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan
yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana
dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien
termasuk kemungkinan terjadinya KTD
b. Mendidik pasien dan keluarga
Standarnya : RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang
kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
Kriterianya adalah:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. Karena itu,
di RS harus ada system dan mekanisme mendidik pasien & keluarganya
tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:
1) Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

4
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


Standarnya : RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriterianya adalah:
1) Koordinasi pelayanan secara menyeluruh
2) Koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan
sumber daya k
3) Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
4) Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standarnya : RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses
yg ada, memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja serta KP.
Kriterianya :
1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design)
yang baik, sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Rumah Sakit”.
2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi
hasil analisis
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya :
1) Pimpinan dorong & jamin implementasi program KP melalui
penerapan “7 Langkah Menuju KP RS ”.
2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi
risiko KP & program mengurangi KTD.

5
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

3) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar


unit & individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
KP.
4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur,
mengkaji, & meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan KP.
5) Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinya dalam
meningkatkan kinerja RS & KP.
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standarnya :
1) RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap
jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
2) RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta
mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.

Kriterianya :

1) Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat
topik keselamatan pasien
2) Mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan
inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.
3) Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok
(teamwork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien.
Standarnya :
1) RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP
untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.
2) Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.

6
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

Kriterianya :
1) Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal
terkait dengan keselamatan pasien.
2) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi
untuk merevisi manajemen informasi yang ada

7
Nama : Luviana Nur Intan Indraswati
NIM : P17312195080

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, T. (n.d.). Konteks Mikro Dalam Implementasi Patient Safety : Delapan


Langkah Untuk Mengembangkan Budaya Patient Safety. Buletin IHQN
Vol II/Nomor.04/2006 Hal.1-3.

Pabuti, A. (2011). Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien (KP) Rumah Sakit.
Indonesia: Proceding Of Expert Lecure Of Medical Student Of Block 21st
Of Andalas University.

Panduang Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety). (2005).

https://marsenorhudy-
wordpress.com.cdn.ampproject.org/v/s/marsenorhudy.wordpress.com/2011/01/07/
patient-safetiy-keselamatan-pasien-rumah-
sakit/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQA#referrer=https%3A%2
F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fmarsenorhudy.wordpress.com%2F2011%2F01%2F07%2Fpatient-safetiy-
keselamatan-pasien-rumah-sakit%2F|| Diakses tanggal 2 Agustus 2019 jam 18.32||

Anda mungkin juga menyukai