Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

Pada Ny.D P1A1 3 Hari Post Partum

Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2019


Tempat Pengkajian : Kunjungan Rumah
Pengkaji : Luviana Nur Intan Indraswati

A Data Subjektif
1) Biodata
Nama Ibu/suami : Ny.D / Tn.A
Umur : 23th / 24 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA/SMP
Pekerjaan : Seles di Unirama/Penjual nasi goreng
Alamat : Jl. Kenanga X, Gebang Darwo Barat
2) Keluhan Utama
Ibu nifas hari ketiga mengeluh nyeri pada luka jahitan bekas operasi
5) Riwayat Obstetri
Hamil ke I : Ibu hamil anak pertama mengalami keguguran yang saat itu usia
kehamilannya 3 bulan, karena sebelumnya ibu tidak tahu jika hamil, dan saat itu ibu
sedang sakit demam dan susah makan, keesokan harinya ibu baru sadar jika belum
menstruasi akhirnya memeriksakan ke bidan dan di tespeck hasilnya posiif, dan selama
hamil ibu tetap bekerja sebagai seles, setelah seminggu memeriksakan ke bidan ibu
mengalami perdarahan, dan dirujuk ke RS oleh bidan karena keguguran, di RS ibu
dilakukan kuretase.
Hamil ke 2 : Ibu melahirkan anak saat usia kehamilan 9 bulan di RS dengan cara
operasi karena bayinya tidak kunjung lahir setelah beberapa jam pembukaan lengkap,
bayi lahir berjenis kelamin laki-laki BB:3300gram, Pb: 51 cm, usia 3 hari, dan
diberikan ASI
7) Riwayat kesehatan

Ibu dalam keadaan sehat hanya nyeri diluka jahitan dan tidak sedang dan tidak pernah
menderita penyakit yang serius.

8) Riwayat Perkawinan

Pernikahan ke :1

Lama Menikah : 2 tahun

Usia pertama kali menikah : 21 tahun

9) Pola pemenuhan kebutuhan Dasar selama kehamilan


a) . Nutrisi
Makan : 3-4x sehari, menu : nasi, lauk pauk (telur 5-6 butir,tahu,tempe,ayam,ikan
laut), sayur, buah apel/pear
Minum : 10-11 gelas sehari, jenis minuman : Air putih, terkadang teh
b) . Eliminasi
BAK : 4-6x sehari, BAB : 1 x Sehari
c) . Aktifitas
Setelah melahirkan ibu tidak melakukan aktifitas yang teralu berat, biasanya ibu
menjaga bayinya, dan memasak
d) . Istirahat
saat bayi tidur ibu juga istirahat, biasanya bangun untuk menyusui di malam hari.
10) Pola kebiasaan
Ibu tidak pernah merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan tidak pernah
mengkonsumsi jamu selama masa nifas
11) Riwayat psikologi, sosial, ekonomi
a). Psikologi
Ibu merasa bahagia karena bayinya telah lahir dengan selamat dan sehat dan ibu
merasa senang karena keadaan ibu juga sehat meskipun merasakan nyeri di bagian
jahitannya.
b).Sosial
ibu dan keluarga merasa bahagia karena keadaan ibu dan bayinya sehat dan
selamat, dan keluarga mulai dari suami dan mertua setiap harinya membantu ibu
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga membantu serta mensupport ibu
dalam mengurus bayinya.

B. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
TB : 150 Cm
BB saat hamil : 58 Kg
LILA : 25 cm
Kesadaran : Composmentis
BB sekarang : 57 Kg
IMT : (42/(1,50)2 = 18,7 (Normal)
TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80x / menit
P : 20x / menit S : 37’ C

2) Pemeriksaan fisik
-Wajah : Tidak oedem, tidak pucat
- mata : Konjungtiva merah muda , sklera putih
-Gilut : Bibir lembab, tidak ada caries gigi
-Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, serta
tidak ada bendungan vena jugolaris
-Dada : Pernafasan vesikuler, s1/s2 tunggal
-Payudara : Simetris, hiperpigmentasi areola , tidak ada massa, colostrum sudah
Keluar +/+
- abdomen : terdapat balutan opsite pada bekas luka jahitan operasi secara
membujur,kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, diastasis recti 2/1,
kandung kemih kosong
-Genetalia : IMS (-),Oedem (-),varises (-), lochea rubra, ±3 CC
-Ekstrimitas : Atas : simetris, tidak oedem
Bawah : simetris, tidak oedem,tidak varises, reflek patella +/+

C. Identifikasi Diagnosa Masalah


Dx : Ny.D P1A1 3 Hari Post SC
Masalah : Nyeri luka jahitan SC
D. Masalah Potensial
Ny.D P1A1 3 Hari Post SC dengan resiko infeksi
E. Identifikasi tindakan segera
Melakukan KIE pada ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang tinggi akan
protein agar mempercepat penyatuan jaringan pada luka operasi dan memberitahu ibu
untuk melakukan mobilisasi atau melakukan aktifitas ringan seperti biasanya tidak
usah takut karna luka jahitan.
F. Rencana Intervensi
1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein
tinggi setiap hari
3. Memberitahu ibu untuk melakukan aktifitas ringan
4. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan organ genetalianya
5. Mengajarkan ibu perawatan bayi dirumah
6. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
7. Memberitahu ibu untuk konrol kembali

G. Implementasi

Waktu Penatalaksanaan Paraf


16.00 Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan sehat
16.03 Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein tinggi setiap hari, contohnya seperti putih
telur,daging, ikan laut (contohnya : ikan teri), untuk membantu
mempercepat penyembuhan luka operasi.
16.07 Memberitahu ibu untuk melakukan aktifitas ringan seperti
biasanya tidak usah takut dengan luka jahitannya, agar
mempercepat pemulihan karna perubahan saat kehamilan
kemarin dan agar membuat ibu juga lebih rileks.

16.11 Menjelaskan pad ibu tentang tanda bahaya nifas, yaitu Adanya
perdarahan lewat jalan lahir,keluar cairan berbau dari jalan
lahir,bengkak pada wajah,tangan, kaki, atau sakit kepala dan
kejang-kejang,demam lebjh dari 2 hari,payudara bengkak, merah
disertai rasa sakit, dan memberitahu ibu jika terjadi salah satu
diantara tanda bahaya tersebut ibu harus segera memeriksakan
keadaannya ke fasilitas kesehatan terdekat.
16.14 Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan organ
genetalianya, yaitu dengan mengganti pembalut dan celana
dalam sesering mungkin saat dirasa sudah tidak nyaman,
menggunakan celana dalam yang tidak ketat, dan mengingatkan
kembali cara cebok yang benar dan mengeringkan bagian luar
kemaluannya.
16.17 Mengajarkan ibu perawatan bayi dirumah yaitu merawat tali
pusat dengan hanya di tutupi menggunakan kassa steril, tali pusat
harus selalu dalam keadaan yang kerig dan bersih, jika kotor
bersihkan dengan kain bersih yang lembut dengan menggunakan
air matang, lalu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya yaitu
dengan memastikan pakaian dan popok bayi dalam keadaan
kering, apabila basah harus langsung doganti agar bayi tidak
kedinginan.

16.21 Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin,


maksimal dalam 2 jam bayi harus sudah menyusu kembali, jika
bayi tidur harus dibangunkan untuk disusui.

16.23 Memberitahu ibu untuk konrol kembali 1 minggu lagi atau


segera jika ada keluhan ke fasilitas kesehatan terdekat

H. Evaluasi

1. Ibu mengerti dan senang karna keadaannya dan bayinya sehat (jam: 16.02)

2. Ibu memahami dan akan melaksanakannya (jam: 16.06 )

3. Ibu mengerti dan akan berusaha menjaga kebersihan alat genetalianya (jam: 16.10)

4. Ibu mengerti dan jika terjadi salah satu tanda bahaya nifas akan memeriksakan
keadaannya.(16.13)
5. Ibu memahami dan akan melakukannya (16.16)

6. Ibu memahami dan akan berusaha merawat anaknya dengan baik seperti yang
diajarkan (jam: 16.20)

7. Ibu mengerti dan sudah sering menyusui bayinya (jam: 16.22)

8.Ibu mengerti dan akan kontrol kembali (jam: 16.24)

LEMBAR PENGESAHAN

Jember, 16 November 2019


Mahasiswa

Luviana Nur Intan Indraswati


NIM. P17312195080

Perseptor Akademik Perseptor Klinik


Perseptor Akademik

Faulia Isnanda F,Amd.Keb


Eni Subiastutik,S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP. 198702242001201705
NIP.196805281991032001
Eni Subiastutik,S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP.196805281991032001

Anda mungkin juga menyukai