Anda di halaman 1dari 4

Asma ditandai dengan adanya episode berulang dari mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan

batuk.Dahak bisa saja terbentuk di paru-paru karena batuk tetapi sulit untuk dikeluarkan.Selama masa
penyembuhan setelah serangan mungkin terbentuk apa yang disebut mirip nanah yang disebabkan oleh
tingginya kandungan sel darah putih yang disebut eosinofil.Gejala biasanya memburuk pada waktu
malam atau pagi hari atau sebagai respons terhadap kegiatan olahraga atau udara dingin.Pada sejumlah
penderita asma ada yang jarang menunjukkan gejala, sebagai respons terhadap pemicu, sedangkan
sejumlah penderita asma yang lain mungkin menunjukkan gejala yang nyata dan persisten.

Kondisi yang berkaitan

Sunting

Sejumlah kondisi kesehatan lain yang sering muncul pada mereka yang menderita asma adalah:penyakit
refluks gastroesofagus (GERD), rinosinusitis, dan apnea tidur obstruktif.Gangguan psikologis juga sangat
umumdengan munculnya gangguan kecemasan antara 16–52% dan gangguan suasana hati pada 14–
41%.Namun tidak diketahui dengan pasti apakah asma menyebabkan gangguan psikologis atau masalah
psikologis menyebabkan asma.

Penyebab

Sunting

Asma disebabkan oleh interaksi lingkungan dan genetika yang merupakan kombinasi yang rumit dan
belum sepenuhnya dimengerti. Semua faktor ini memengaruhi baik tingkat keparahan dan juga respons
terhadap terapi.Adanya peningkatan laju penderita asma belakangan ini disebabkan oleh perubahan
faktor epigenetik (terwariskan selain adanya hubungan dengan urutan DNA) dan lingkungan hidup yang
berubah.

Lingkungan

Sunting

Berbagai faktor lingkungan yang dihubungkan dengan timbulnya asma dan eksaserbasi asma yaitu:
alergen, polusi udara, dan senyawa kimiawi lingkungan lainnya. Merokok selama masa kehamilan dan
setelah melahirkan dihubungkan dengan risiko yang lebih besar untuk gejala mirip asma. kualitas udara
buruk, dari polusi kendaraan atau kadar ozon yang tinggi,selalu dihubungkan dengan timbulnya asma
dan peningkatan keparahannnya. Pajanan terhadap uap senyawa organik dalam ruangan dapat memicu
asma; pajanan formaldehida, misalnya, menunjukkan hubungan yang positif. Selain itu, ftalat pada PVC
juga dihubungkan dengan asma pada anak-anak dan dewasa sebagai sumber pajanan terhadap
konsentrasi endotoksin tinggi.
Asma dihubungkan dengan pajanan terhadap alergen dalam ruangan.Alergen dalam ruangan yang
umum di antaranya adalah: tungau debu, kecoa, ketombe hewan, dan jamur. Berbagai upaya untuk
mengurangi tungau debu ternyata tidak efektif. Infeksi virus tertentu pada saluran napas dapat
meningkatkan risiko timbulnya asma apabila terjadi saat masih anak-anak seperti misalnya: respiratory
syncytial virus dan rinovirus.Akan tetapi beberapa jenis infeksi lain dapat menurunkan risiko.

Hipotesis kebersihan

Sunting

Hipotesis kebersihan adalah suatu teori yang mencoba untuk menjelaskan kenaikan laju penderita asma
di seluruh dunia sebagai hasil langsung dan tidak terduga dari berkurangnya pajanan terhadap bakteri
dan virus non-infeksi selama masa kanak-kanak.Hal ini telah diungkapkan bahwa berkurangnya pajanan
terhadap bakteri dan virus, sebagian, disebabkan oleh meningkatnya tingkat kebersihan dan jumlah
keluarga pada masyarakat modern.Bukti yang mendukung hipotesis kebersihan ini di antaranya adalah
rendahnya penderita asma di tanah pertanian dan rumah tangga yang memiliki hewan peliharaan.

Penggunaan antibiotik pada usia dini juga dihubungkan dengan timbulnya asma.Juga, proses melahirkan
melalui bedah sesar juga diasosiasikan dengan meningkatnya risiko asma (diperkirakan antara 20–80%)
—peningkatan risiko ini dihubungkan dengan berkurangnya koloni bakteri sehat yang seharusnya
didapatkan bayi yang lahir melalui saluran kelahiran. Dapat dilihat adanya keterkaitan antara asma dan
tingkat kemakmuran.

Genetika

Sunting

CD14-interaksi endotoksin berdasarkan pada CD14 SNP C-159T

Tingkat endotoksin Genotip CC Genotip TT

Pajanan tinggi Risiko rendah Risiko tinggi

Pajanan rendah Risiko tinggi Risiko rendah

Sejarah keluarga merupakan faktor risiko asma yang melibatkan berbagai gen. Bila salah satu dari
kembar identik mengidap asma, probabilitas dari pasangan kembarnya menderita penyakit ini sekitar
25%.Pada akhir tahun 2005, 25 gen telah diasosiasikan dengan asma pada enam atau lebih populasi
terpisah di antaranya:GSTM1, IL10,CTLA-4, SPINK5,LTC4S, IL4R and ADAM33.Kebanyakan dari gen ini
berhubungan dengan sistem imun atau modulasi proses peradangan. Walaupun sudah sering dilakukan
penelitian yang mendukung daftar gen ini, hasil yang diperoleh belum konsisten dengan semua populasi
yang diuji. Pada tahun 2006 terdapat lebih dari 100 gen yang dihubungkan dengan asma hanya pada satu
penelitian asosiasi genetika saja;masih banyak yang ditemukan pada penelitian lain .

Sejumlah varian genetika hanya akan menyebabkan asma bila berkombinasi dengan pajanan lingkungan
tertentu. sebagai contoh adalah polimorfisme nukleotida tunggal spesifik dalam wilayah CD14 dan
pajanan terhadap endotoksin (suatu produk bakteri). Pajanan endotoksin dapat berasal dari berbagai
sumber lingkungan termasuk di dalamnya asap tembakau, anjing dan tanah pertanian. Risiko terhadap
asma, selanjutnya, ditentukan baik berdasarkan genetika orang tersebut dan juga tingkat pajanan
endotoksin.

Kondisi medis

Sunting

Suatu keadaan tiga serangkai yang terdiri dari eksim atopik, rinitis alergi dan asma disebut sebagai
atopi.Faktor risiko paling kuat yang menyebabkan timbulnya asma adalah riwayat penyakit atopik,
munculnya asma pada laju yang lebih besar pada mereka yang menderita eksim atau demam hay.Asma
juga dihubungkan dengan Churg–Strauss syndrome, suatu penyakit autoimun dan vaskulitis. Seseorang
dengan tipe urtikaria tertentu juga dapat mengalami gejala asma.

Terdapat korelasi antara obesitas dan risiko asma karena keduanya menunjukkan kenaikan beberapa
tahun belakangan ini. Beberapa faktor yang mungkin memainkan peranan penting di antaranya adalah
menurunnya fungsi pernapasan karena adanya timbunan lemak dan pada kenyataannya jaringan lemak
dapat menimbulkan peradangan.

Berbagai obat yang mengandung penyekat beta seperti misalnya propranolol dapat memicu asma pada
seseorang yang rentan.Penyekat beta kardioselektif, bagaimanapun, tampaknya aman diberikan pada
penderita dengan penyakit asma yang ringan atau sedang.[59] Pengobatan lain yang dapat
menyebabkan masalah adalah ASA, OAINS, dan inhibitor enzim pengubah angiotensin.

Serangan asma

Sunting
Beberapa individu akan menderita asma tanpa gejala/stabil selama berminggu-minggu atau berbulan-
bulan dan kemudian secara mendadak dalam perjalanannya berkembang menjadi episode asma akut.
Individu yang berbeda akan bereaksi berbeda pula terhadap berbagai faktor.[61] Pada sebagian besar
individu dapat terjadi peningkatan intensitas gejala suatu penyakit yang berat akibat dari
sejumlahpemicu.

Ada banyak faktor di rumah yang dapat menjad penyebab munculnya serangan asma asma yang meliputi
debu, binatang ketombe(terutama rambut kucing dan anjing), kecoa alergen dan jamur.parfum
merupakan penyebab serangan asma yang paling umum pada wanita dan anak-anak. infeksi viral dan
bakteri s pada saluran pernapasan atas, keduanya dapat memperburuk penyakit ini.[61] Faktor psikologi
seperti stress dapat memperburuk gejalanya— Diperkirakan stres dapat mengubah sistem imunitas dan
selanjutnya meningkatkan reaksi peradangan saluran napas sebagai respons terhadap alergen dan iritan.

Patofisiologi

Sunting

Potongan jaringan saluran napas memperlihatkan dinding merah muda dengan didalamnya terdapat
sekret putih

Penyumbatan pada lumen bronkiiolus dengan eksudat seperti lendir, sel goblet metaplasia, dan
penebalan epitelil membran basal pada seseorang yang menderita asma.

Asma merupakan kondisi yang diakibatkan inflamasi kronis pada saluran napas yang kemudian dapat
meningkatkan kontraksi otot polos.di sekeliling saluran napas. Hal ini, bersama dengan faktor lain
menyebabkan penyempitan saluran napas sehingga menimbulkan gejala klasik berupa mengi.
Penyempitan saluran napas biasanya dapat pulih dengan atau tanpa pemberian terapi.Adakalanya
saluran napas itu sendiri yang berubah.Biasanya terjadinya perubahan di saluran napas, termasuk
meningkatnya eosinofil dan penebalan lamina retikularis. Dalam jangka waktu lama, otot polos saluran
napas bisa bertambah ukurannya bersamaan dengan bertambahnya jumlah kelenjar lendir.Jenis sel lain
yang terlibat yaitu: Limfosit T, makrofag, dan neutrofil. Kemungkinan ada juga keterkaitan komponen lain
sistem imun yaitu: antara lain sitokin, kemokin, histamin, and leukotrien.

Anda mungkin juga menyukai