HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4
A. Etos Kerja............................................................................................... 6
B. Disiplin Kerja......................................................................................... 14
C. Kinerja Karyawan................................................................................... 16
D. Penelitian Terdahulu............................................................................... 20
E. Kerangka Pikir........................................................................................ 24
F. Hipotesis Penelitian................................................................................ 25
A. Lokasi Penelitian.................................................................................... 26
ii
C. Pendekatan Dan Metode Penelitian........................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan cara memperhatikan motivasi dan etos kerja serta disiplin kerja pegawai yang
merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.
seperti diungkapkan Gaol (2018: 16) bahwa kualitas kerja tidaklah selalu
berpengaruh karena lingkungan. Ada banyak karya yang agung lahir dari ruang yang
laboratorium yang lengkap, tetapi di gudang yang dia sebut laboratorium. Karena itu,
inti bekerja adalah betapa pentingnya ada etos. Sedangkang Disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
Pegawai merupakan aset penting dalam suatu instansi, tanpa mereka betapa
suatu instansi, dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi
tinggi instansi telah mempunyai asset yang sangat mahal, sebab pada dasarnya
manusia merupakan subyek dan obyek pembangunan yang merupakan faktor yang
sangat penting, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas
yang utama.
1
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap instansi
termasuk pada Balai Karantina Pertanian Kelas (BKP) II Kendari, karena kinerja
instansi tergantung pada kinerja para pegawai yang ada di instansi tersebut,
pentingnya kinerja pegawai yang ada pada Balai Karantina Pertanian Kelas
Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara
adil kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila
dan UndangUndang Dasar 1945. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik,
manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran,
2
wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan
masyarakat.
positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang fundamental,
disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral. Etos kerja yang
tinggi seyogyanya harus dimiliki oleh setiap pegewai karena setiap organisasi
sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi setiap pegawai, kalau
merebut pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan
etos kerja. Individu atau kelompok masyrakat dapat dinyatakan memiliki etos
kerja yang tinggi. Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok
kesadaran akan tanggung jawab mengenai semangat etos kerja dan motivasi serta
disiplin kerja hanya sebagian kecil dari pegawai yang melakukannya. Bahkan
sesuai pengamatan terlihat para pegawai mulai bersikap acuh tah acuh terhadap
“Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Karantina Pertanian
3
B. Rumusan Masalah
2. Berapa besar pengaruh etos kerja dan displin kerja terhadap kinerja
C. Tujuan Penelitian
dibutuhkan serta yang berkaitan dalam pencapai tujuan penelitian. Adapun yang
1. Untuk mengetahui pengaruh etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
2. Untuk mengetahui seberapa pengaruh etos kerja dan disiplin kerja terhadap
D. Manfaaat Penelitian
pada Balai Karantina Pertanian Kelas (BKP) II Kendari yang di harapkan dalam
1. Manfaat teoritis
4
memberikan kontribusi dalam perbaikan dimasa yang akan datang
2. Manfaat praktis
Selain itu dapat juga dijadikan sebagai referensi yang bermanfaat bagi
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa yunani (ethos) yang berarti sikap, kepribadian, watak,
karakter serta keyakinan atas sesuatu. Etos di bentuk oleh berbagai kebiasaan,
pengaruh budaya serta sistem nilai yang dinyakininya. Dari kata etos dikenal juga
dengan kata etika/ etiket yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-
nilai yang berkaitan dengan buruk (moral), sehingga etos disebut semacam gairah
atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan optimal, lebih baik
dan bahkan berupaya untuk menyempurnakan segala sesuatu dan menghindari segala
Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama
yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total pada
paradigma kerja yang integral. Istilah paradigma disini berarti konsep utama tentang
kerja itu sendiri yang mencakup idealisme yang mendasari, prinsip-prinsip yang
yang hendak dicapai, termasuk karakter utama, pikiran dasar, kode etik, kode moral,
Etos kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah totalitas kepribadian dari
6
diri individu dan bagaimana cara dari individu itu sendiri mengekspresikan,
ciri khas untuk bertindak dan meraih hasil kerja yang optimal. Secara umum etos
kerja merupakan semua kebiasaan baik (disiplin, jujur, tanggung jawab, tekun dan
sabar) yang berdasar pada etika yang harus dilakukan di tempat kerja.
kekayaan dengan cara yang tak beretika (fraud). Etos kerja lebih mengutamakan niat
dalam diri seseorang dalam bekerja dari pada hasil kerja seseorang. Etos kerja sangat
ditekankan pada beberapa faktor yang mempengaruhi etos kerja sebagai berikut,
yaitu:
a. Kerja keras
bahasa Indonesia, berasal dari kata Yunani, ethos, yang berarti "karakter
atau standar/ prinsip (ideals) yang menuntun yang menjadi ciri sebuah
menjadi kata ethos juga dalam bahasa Inggris. Ethos membentuk akar kata
7
ethikos, yang berarti "moral, menunjukkan karakter bermoral". Bentuk
jamaknya ta ethika, dan merupakan asal usul kata ethics dalam bahasa
Indonesia.
kata dan definisi, jelas terlihat bahwa etos ("The moral ideas..." memiliki
Etika menjadi bagian dari alasan atau dasar berpikir, bersikap, dan
bertindak (etos).
selalu berpengaruh karena lingkungan. Ada banyak karya yang agung lahir
dari ruang yang sederhana, ambil contoh Thomas Alfa Edison menemukan
listrik bukan di laboratorium yang lengkap, tetapi di gudang yang dia sebut
laboratorium. Karena itu, inti bekerja adalah betapa pentingnya ada etos.
Etos berarti ketekunan, kesabaran dan terus bertahan. Bekerja memulai dari
yang sederhana, sabar, dan fokus. Jika ada ketekunan, kesabaran dan terus
bertahan kelak akan menjadi karya agung. Etos menjadi perangkat untuk
8
Tasmara (2008: 13) mengemukakan bahwa mereka yang memiliki etos
bagi orang lain. Aku ada karena aku memberikan pengaruh. Aku ada karena
positif dan bermutu tinggi, yang berakar pada kesadaran yang jernih dan
keyakinan yang kuat pada paradigma kerja yang holistik. Istilah paradigma
di sini berarti konsep utama tentang kerja itu sendiri yang mencakup
pikiran pokok, kode etik, kode moral, dan kode perilaku para pemeluknya.
9
mental dan perilaku seorang pegawai ditinjau dari aspek
Etos kerja dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu antara lain sebagai
berikut:
memandang waktu sebagai sesuatu yang sangat bermakna dan sebagai wadah
produktifitasnya.
b. Tangguh dan pantang menyerah Individu yang mempunyai etos kerja yang
10
tinggi cenderung suka bekerja, ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi
c. Keinginan untuk mandiri Individu yang mempunyai etos kerja yang tinggi
d. Penyesuian diri Individu yang mempunyai etos kerja yang tinggi cenderung
dapat menyesuiakan diri dengan baik dalam lingkungan kerja, rekan kerja
c. Kerja adalah panggilan : harus bekerja tuntas penuh dengan tanggung jawab.
11
berpengaruh terhadap peningkatan etos kerja karyawan, karena yang
tercapainya kriteria the right man on the right place di semua tingkatan
dibanding pekerjaan lain. Mungkin bisa pula karena kesehatan yang tak
nyaman jika bekerja di luar ruangan. Bisa pula karena hal-hal lain yang
Beberapa orang memang ada yang justru sangat produktif jika bekerja
sendiri, tanpa melibatkan orang lain. Tipe pekerja seperti ini, selain sesuai
untuk bidang kerja perkantoran pada umumnya, juga sesuai untuk posisi-
12
3) Menyukai bekerja tim
orang lain ada pula yang justru merasa happy jika bekerja dalam tim. Tipe
ternyata ada pula yang justru merasa nyaman jika bekerja di luar kantor.
Tipe pekerja seperti ini sangat sesuai untuk tugas-tugas dinas luar pada
Apabila seorang karyawan mempunyai etos kerja yang tinggi maka akan
bahwa produktivitas kerja karyawan akan berjalan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan karena etos kerja sudah diterapkan sehingga setiap pekerjaan akan
dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
produktivitas kerja karyawan akan meningkat apabila ditunjang dengan team work
yang solid, etos kerja yang tinggi yang terus menerus dilaksanakan dimanapun dan
13
kapanpun seorang pegawai berada. Dari penjabaran tersebut sepandapat dengan yang
kemampuan/ keterampilan, disiplin kerja, etos kerja, sikap kreatif dan inovatif serta
B. Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
(Rivai, 2004:444).
disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
Instansi dan norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu
datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan pekerjaan dengan baik,
dikatakan baik jika sebagian besar pegawai menaati peraturan yang ada.Menurut
standar-standar organisasional”.
14
Pendapat lain mengatakan bahwa disiplin kerja merupakan “suatu sikap dan
perilaku yang berniat untuk menaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas
tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat
ditetapkan pemerintah atau etik norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat
Soejono (2000:67) ada beberapa indikator disiplin kerja pegawai yaitu sebagai
berikut:
1) Ketepatan waktu para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan
Disiplin kerja harus diperhatikan oleh seluruh anggota organisasi agar tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Penerapan disiplin kerja
dalam suatu Instansi akan menjadi pedoman bagi pegawai, sehingga dapat
mewujudkan tujuan organisasi. Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku
15
yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang didasari atas kesadaran
organisasi atau Instansi dalam bekerja, dengan maksud agar tenaga kerja
melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar, termasuk menahan diri untuk
Sikap disiplin kerja yang dimiliki oleh pegawai sangat penting bagi suatu
Instansi dalam rangka mewujudkan tujuan Instansi. Tanpa disiplin kerja pegawai
yang baik, sulit bagi suatu Instansi mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik
diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
C. Kinerja pegawai
Istilah kinerja berasal dari kata job performance yang berarti prestasi, atau
prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh sesorang. Kinerja atau prestasi kerja
pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak di lakukan pegawai.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
16
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa definisi kinerja adalah hasil kerja pegawai baik kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam periode tertentu sesuai dengan tanggung
Menurut Mathis dan Jacksan sutono, kinerja pegawai adalah hasil atau
prestasi dari karyawan yang dapat mempengaruhi seberapa banyak seorang karyawan
bisa memberikan kontribusi kepada organisasi. Menurut Wilson, kinerja adalah hasil
requirement).
mencapai tujuan yang disebut dengan standar pekerjaan. Standar kinerja adalah
tingkat yang diharapakan suatu pekerjaan tertentu untuk dapat di selesaikan, dan
merupakan pembanding atas tujuan atau target yang ingin dicapai. Seorang karyawan
pengalaman, kesungguhan dan waktu. Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target
kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampaui batas waktu
yang disediakan.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil dari kerja yang
17
mempunyai peranan penting dalam peningkatan motivasi ditempat kerja. Penilaian
kerja ini pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien. Jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka
Kinerja seorang karyawan akan dapat meningkat apabila karyawan itu sadar
sepenuhnya akan tugas dan pekerjaanya itu serta memiliki keinginan yang besar
c. Ketepatan waktu
Tingkat suatu aktivitas disesuaikan pada waktu yang awal diinginkan, dilihat
dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi ditandai dengan beberapa hal, antara
lain: karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan tepat dan cepat, karyawan bersedia
18
mematuhi peraturan yang berlaku, karyawan dapat bekerja sama dengan karyawan
yang lain dalam menyelesaikan pekerjaan atau suatu tugas yang ditentukan.
dari Setiawan dan Kartika (2014:1477) yang meliputi: ketepatan penyelesaian tugas,
kesesuaian jam kerja, tingkat kehadiran, dan kerja sama antar pegawai.
Kinerja menurut (D et al.,2018) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
pegawai atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika.
(Prakoso et al., 2014) menyatakan kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
al., 2018):
1) Jumlah pekerjaan
2) Kualitas pekerjaan
3) Ketepatan waktu
4) Kehadiran
19
yang mempengaruhinya, faktor-faktor yang memengaruhi kinerja adalah:
semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.
c. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakkan dan
d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilita kerja atau infrastruktur yang
Untuk mendefinisikan kinerja yang akurat seorang manajer atau pimpinan harus
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan oleh 1Nurjaya, 2Denok Sunarsi, 3Aidil Amin Effendy,
4Arga Teriyan, 5Gunartin (2021) dengan judul penelitian “Pengaruh Etos Kerja Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
20
mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan
bagan alur yang dilengkapi penjelasan kualitatif” Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa :
43,1%. Uji hipotesis diperoleh nilai t hitung > t tabel atau (6,628 >
sebesar 40,7%. Uji hipotesis diperoleh nilai t hitung > t tabel atau
dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel
signifikan antara etos kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap
21
kinerja pegawai pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bogor.
Penelitian ini dilakukan oleh Fita Eviyana ( 2019 ) dengan judul penelitian
“Pengaruh Etos Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Bagian Produksi Di Pt. Swastisiddhi Amagra Desa Bina Baru Kampar Kiri Tengah.”
menunjukkan bahwa :
1. Secara parsial etos kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
pimpinan perusahaan juga memberikan balas jasa baik dalam bentuk gaji
22
atau penghargaan yang sesuai dengan aturan Perusahaan.
3. Secara simultan etos kerja dan disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap
tinggi etos kerja dan disiplin kerja karyawan, maka akan meningkatkan
4. Dari hasil uji koefisien determinasi (R2), nilai korelasi (R) keeratan yang
dihasilkan dari hubungan atau korelasi antar variabel adalah 0,70 < R ≤
kerja, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara
variabel etos kerja dan disiplin kerja terhadap variabel produktivitas kerja
Rozzaid ( 2018 ) dengan judul penelitian “Pengaruh Lingkungan Kerja, Etos Kerja,
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pemkab
23
2. Etos kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
E. Kerangka Pikir
penelitian tersebut menggunakan dua variabel atau lebih. Ditinjau dari jenis hubungan
memberikan manfaat berupa persepsi yang sama antara peneliti dan pembaca
terhadap jalur pemikiran peneliti, dalam rangka membentuk hipotesis risetnya secara
logis
Etos kerja dan disiplin kerja sangat diperlukan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaanya. Dalam penelitian ini etos kerja diartikan sebagai semangat kerja yang
ada pada diri seseorang yang mempunyai penghayatan nilai yang ada dalam
masyarakat. Tata nilai etos kerja dalam penelitian ini mencakup: Kerja keras, disiplin,
jujur, tanggung jawab, rajin dan tekun. Etos kerja yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sikap seorang pegawai yang ditunjukkan dalam bekerja, sedangkan Sikap
disiplin kerja yang dimiliki oleh pegawai sangat penting bagi suatu Instansi dalam
rangka mewujudkan tujuan Instansi. Tanpa disiplin kerja pegawai yang baik, sulit
bagi suatu Instansi mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya
Etos kerja dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja kerja setiap pegawai.
24
Berdasarkan penjelasan teori yang dijelaskan mengenai etos kerja serta teori
tentang kinerja, maka dapat dirumuskan kerangka berfikir seperti yang tampak pada
Gambar.1.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul, setelah menetapkan anggaran
dasar dengan demikian kebenaran dari teori ini masih perlu diuji. Pengertian ini
itu melalui penelitian. Pembuktian itu hanya dapat dilakukan dengan menguji
Berdasarkan uraian pemikiran diatas dan untuk menjawab indentfikasi masalah, maka
pegawai
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Kelas II. Kendari dalam melakukan penelitian ini peneliti memilih Balai Karantina
memperoleh data dan infomasi. Selain itu karena lokasi Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari berada di ibu kota provinsi Sulawesi Teggara dan bekerja sebagai
serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. yang ada di seluruh
Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel etos kerja dan disiplin
kerja yang telah dikembangkan oleh para ahli untuk mempermudah menjabarkan
pegawai.
26
Tabel
Definisi Operasional Variabel Penelitian
27
Definisi Variabel Item
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pertanyaan
yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode dengan menggunakan teknik
survei yaitu metode penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari
28
D. Subjek Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
respon atas suatu perlakuan yang di berikan kepadanya. Adapun yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Balai
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam
penelitian ini populasi yang dimaksud adalah semua jumlah pegawai di Balai
Teknik dalam pengambilan sampel adalah teknik total sampling atau sampel
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dimana seluruh
pegawai yang bekerja atau bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas (BKP) II
Kendari yang berjumlah kurang lebih 25 orang akan dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan yang ada pada Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas (BKP) II Kendari
29
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data statistik berbentuk angka-angka, baik secara langsung digali
dari hasil penelitian maupun dari hasil pengolahan data kualitatif. Jadi angka
tersebut berbentuk angka, diperoleh dari jawaban pegawai yang diperoleh dari
hasil dari kuesioner yang diolah, guna menganalisis pengaruh etos kerja terhadap
kinerja pegawai pada Balai Karantina Pertanian Kelas (BKP) II Kendari. Teknik
Data primer atau data pertama adalah data yang diperoleh langsung dari
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Guna untuk
a. Observasi (pengamatan)
pengamat terjun langsung ke lapangan lokasi penelitian dan menafsirkan atas apa
salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari
responden (wawancara dan angket), namun juga dapat digunakan untuk merekam
30
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
b. Dokumentasi
pengumpulan data tentang etos kerja dan disiplin kerja di Balai Karantina
dan jawaban yang di berikan dalam bentuk tertulis, yaitu dalam bentuk isian
berikut ini:
31
1) Menentukan kisi-kisi angket
Tabel
Kisi-Kisi Angket
Menghargai Waktu 1
Ketepatan waktu 1
Kuantitas Pekerjaan 1
Kualitas Pekerjaan 1
Kinerja Pegawai
Ketepatan Waktu 1
Komitmen Kerja 1
32
Pada angket penelitian diberi alternatif jawaban yaitu: Sangat tidak Setuju (STS),
Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS), dalam hal ini
ada lima klasifikasi jawaban yang di berikan dengan pemberian skor sebagai berikut:
Tabel
Skor jawaban
4) S Setuju Skor 4
Data sekunder yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari literatur,
artikel, data Balai Karantina Pertanian Kelas (BKP) II Kendari yang di peroleh
dari pihak luar, dan lain-lain yang dianggap relavan dengan penelitian.
Data yang diperoleh peneliti dari sumber data yang sudah ada. Pada sumber
data sekunder, data yang diambil tidak dari sumber langsung asli. Dan juga
33
a. Dokumen yaitu suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan
penelitian ini.
Data mempunyai kedudukan yang paling penting dalam penelitian, karena data
pembuktian hipotesis. Karena itu, benar atau tidaknya data sangat menentukan
bermutu atau tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung
dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Sedangkan instrumen yang baik
a. Uji Validitas
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau
mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari
34
variabel yang diteliti secara tepat.
N = Jumlah responden
b. Uji Reliabilitas
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Yang diusahakan
menggunakan rata-rata keseluruhan skor yang telah dibuat dengan metode skala
likert. Adapun skala yang diberikan adalah: sangat tidak setuju (STS), tidak setuju
(TS), kurang setuju (KS), setuju (S), sangat setuju (SS) menurut pribadi masing-
35
masing responden secara jujur dan objektif.
a. Pengukuran Variabel
Variabel Indenpenden, yaitu Etos Kerja (X) merupakan gairah atau semangat
yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan optimal, lebih baik dan bahkan
setiap pekerjaannya.
ditentukan atau diharapkan oleh organisasi atau Instansi dalam bekerja, dengan
maksud agar tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar,
termasuk menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dari
peraturan.
Variabel dependen, yaitu Kinerja pegawai (Y) diartikan hasil kerja yang dicapai
sebab akibat dalam hipotesis, persamaan umum dari model penelitian dengan
berikut :
Y = a + b.X
36
a = Konstanta
b = Koefesien Regresi
X = Etos Kerja
b. Koefesien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi dari Etos Kerja dan disiplin kerja
(X) terhadap Kinerja Pegawai (Y), dilakukan melalui SPSS versi 20 dan perhitungan
𝑘𝑑 = 𝑟𝑥𝑦2 × 100%
r √ n−2
t=
√1−r 2
Dimana : r = koefesien korelasi
n = jumlah responden
2
r = koefesien determinasi
H 0=t hitung <t tabel = Etos Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pada
H 1=t hitung < t tabel = Etos Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pada Balai
37
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
38
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal 13.
Dr. Saifuddin Azwar, MA, Metode Penelitian, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar,
2014), hal.
Husein Umar, Metode Penelitia Untuk Skripsidan Tesis Bisnis, (Jakarta :
Rajawali Pers, 1998), hal 36.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal 13.
Dr. Saifuddin Azwar, MA, Metode Penelitian, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar,
2014), hal 30
Husein Umar, Metode Penelitia Untuk Skripsidan Tesis Bisnis, (Jakarta :
Rajawali Pers, 1998), hal 36.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal 13.
Dr. Saifuddin Azwar, MA, Metode Penelitian, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar,
2014), hal 30
Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif: Sebuah
Pengantar. (Bandung: Alfabeta, 2012), hal 41.
Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2013), hal 211.
Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2008), hal 215
39
JURNAL
Ikhsan Abd. Wahid. “Pengaruh Motivasi, Etos Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pengawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Daerah Kabupaten Morowali”. e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8,
Agustus 2016 hlm 156-163.
Hadiansyah, A., & Yanwar, R. P. (2017). Pengaruh etos kerja terhadap kinerja
karyawan PT. AE. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 3(2), 150-158.
Nurjaya, N., Sunarsi, D., Effendy, A. A., Teriyan, A., & Gunartin, G. (2021).
Pengaruh Etos Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Kehutanan Dan Perkebunan Kota Bogor. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber
Daya Manusia), 4(2), 172-184.
Masrifah, I. (2021). PENGARUH ETOS KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI PADA PEGAWAI DINAS
PEKERJAAN UMUM KOTA BEKASI). Aliansi: Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 16(1), 31-42.
Dolonseda, H. P., & Watung, S. R. (2020). Dampak Lingkungan Kerja dan
Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. PUBLIC POLICY (Jurnal Aplikasi Kebijakan
Publik & Bisnis), 1(2), 288-297.
Sanggenafa, S. Y., & Christian, F. (2019). PENGARUH MOTIVASI,
DISIPLIN, DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI PAPUA. JURNAL
MANAJEMEN dan ORGANISASI REVIEW (MANOR), 1(2), 117-126.
Lamere, F. (2020). Analisis Pengaruh Etos Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Motivasi Dan Kinerja Pegawai. UPAJIWA VOL. 4 NO. 2 OKTOBER 2020,
4 No, 2(1), 1-14.
Dongoran, F. R., & Batubara, S. S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan dan Etos
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Biro Rektor Universitas Negeri
Medan. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 5(1).
40