Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA DI

ORGANISASI DEWAN AMBALAN SMA N. 2 LIMBOTO

PROPOSAL PENELITIAN

PUTRI RAHIM
NIM : C03420015

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2022
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA DI
ORGANISASI DEWAN AMBALAN SMA N. 2 LIMBOTO

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Kepada Dosen Pengampuh MK. Psikologi Industri dan Organisasi


Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Kelulusan Mata Kuliah Psikologi
Industri dan Organisasi

PUTRI RAHIM
NIM : C03420015

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2022
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian.................................................................................................. 3

C. Manfaat Penelitian................................................................................................ 3

1. Manfaat Praktis................................................................................................. 3

2. Manfaat Teoritis................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 5

A. Motivasi Kerja........................................................................................................ 5

1. Definisi Motivasi Kerja .................................................................................. 5

2. Aspek - Aspek Motivasi Kerja...................................................................... 8

3. Faktor-faktor Motivasi Kerja.......................................................................10

B. Kinerja Anggota................................................................................................... 13

1. Definisi Kinerja.................................................................................................. 13

2. Aspek-aspek Kinerja....................................................................................... 15

C. Hipotesis................................................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................... 18

A. Desain Penelitian................................................................................................... 18

B. Variabel Penelitian................................................................................................ 18

C. Responden Penelitian.......................................................................................... 18

D. Metode Pengumpulan Data............................................................................... 18

E. Validatas dan Reliabilitas................................................................................... 21

F. Gambaran Tahapan Penelitian.........................................................................23

G. Metode Analisis Data........................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 25

LAMPIRAN............................................................................................................................ 25
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel Tabulasi Data Kuisioner....................................................................19

Tabel 2. Tabel distribusi item skala OCB..................................................................20


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Gambaran Tahapan Penelitian...............................................................23


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi kerja adalah dasar bagi sebuah organisasi dimana
motivasi diberikan guna untuk pengembangan organisasi dan keinginan
untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah di tentukan bersama.
Motivasi ini dapat dikatakan sebagai sebuah penggerak atau dorongan
yang akan memicu anggotanya untuk menimbulkan rasa semangat dan
juga mampu mengubah tingkah laku yang mempunyai tujuan untuk hal
yang lebih baik kedepannya. Motivasi itu sendiri dapat bersumber dari
dalam diri ( internal ) dan juga timbul dari adanya pengaruh dari luar
( eksternal ) guna untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi tersebut.
Namun pada hal ini masih banyak fenomena dimana proses
pemberian motivasi kerja masih kurang antara sesama anggota dan
pimpinan, sehingga menyebabkan kurangnya respon dari anggota
organisasi yang nantinya akan sangat berdampak pada hasil kerja dan
tujuan organisasi tersebut. Sangat sedikit anggota organisasi yang
mempunyai motivasi yang tinggi sehingga perlu adanya pemberian
motivasi yang dapat menimbulkan anggota organisasi mampu untuk
mengatasi masalah ataupun hambatan dalam menyelesaikan tugasnya
dan untuk meningkatkan kinerja dan tujuan dari organisasi tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut , maka peneliti sangat
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Anggota Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto”.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja anggota di Organisasi
Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto
C. Manfaat Penelitian
 Teoretis
a. Mampu memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu psikologi industry
dan organisasi yang berhubungan dengan pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja di sebuah organisasi

 Praktis
a. Manfaat praktis bagi peneliti , yaitu dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan mengenai pentingnya motivasi kerja terhadap suatu
organisasi.
b. Manfaat praktis bagi masyarakat, yaitu diharapkan bisa digunakan
sebagai sumber informasi dan masukkan bagi organisasi – organisasi
terkait dengan pentingnya motivasi kerja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi kerja menurut Terry Mitchell ( dalam Werner dan
DeSimone, 2006 : 48 ) didefinisikan sebagai proses psikologis yang
menyebabkan timbulnya tindakan yang memiliki arah dan terus menerus
untuk mencapai tujuan. Dinham dan Scott (dalam Karavas, 2010)
mengatakan bahwa motivasi menunjuk kepada sebuah stimulus terhadap
tingkah laku dan tindakan, sebuah dorongan dari dalam yang menginspirasi
untuk bertindak dalam jalur sebuah konteks tertentu. Sedangkan menurut
Martoyo (2007:149) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan
dorongan atau semangat kerja, atau dengan kata lain pendorong semangat
kerja. McCormick (dalam Mangkunegara, 2011) mengatakan bahwa
motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja.
Teori ERG dalam Rivai (2011:844) menyebutkan ada tiga hal kategori
kebutuhan individu, yaitu eksistensi (existence), keterhubungan (relatedness),
dan pertumbuhan (growth). Teori ini mengemukakan kebutuhan manusia
menjadi tiga kelompok yakni :
1) Kebutuhan eksistensi yaitu untuk kebutuhan dalam bertahan hidup atau
kebutuhan fisik.
2) Kebutuhan keterhubungan yaitu kebutuhan untuk berhubungan dan
kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
3) Kebutuhan pertumbuhan yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan
pengembangan diri untuk menjadi produktif dan kreatif.
Dengan demikian motivasi kerja akan berkaitan erat dengan
efffort ( upaya ) yang kita keluarkan dalam bekerja. Motivasi ini
memegang peran penting dalam mencapai kinerja tinggi seseorang
dimana motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kinerja anggotanya.

1. Aspek-Aspek Motivasi Kerja


Munandar (2001) mengemukakan aspek motivasi kerja antara
lain:
a) Adanya kedisiplinan dari karyawan
Kedisiplinan dan karyawan yaitu sikap tingkah laku atau perbuatan
pada karyawan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai
dengan pola-pola tertentu. Keputusan-keputusan dan norma-norma
yang telah ditetapkan dan disetujui bersama baik tulis maupun lisan
serta sanggup menerima sanksi bila melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan.
b) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi yaitu membuat hasil kerja
dan kombinasi ide-ide atau gambaran disusun secara lebih teliti atau
inisiatif sendiri bukan ditiru dan bersifat konstruktif sehingga
membentuk suatu hasil atau produk yang mendukung pada kualitas
kerja yang lebih baik.
c) Kepercayaan diri yaitu perasaan yakin yang dimiliki karyawan
terhadap kemampuan dirinya. Daya berfikir positif dalam menghadapi
kenyataan yang terjadi serta bertanggung jawab atas keputusan yang
dapat diambil sehingga dapat menyelesaikan masalahnya dengan
tenang.
d) Daya tahan terhadap tekanan merupakan reaksi karyawan terhadap
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan
sebagai ancaman atau sebab adanya ketidakseimbangan antara
tuntutan dan kemauan yang dimilik, dan tekanan tersebut
diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi masing-masing
individu , e) Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan merupakan
suatu kesadaran pada individu untuk melaksanakan kewajiban atau
pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala resiko, inisiatif
yang besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan
dorongan yang besar untuk menyelesaikan apa yang harus dan patut
diselesaikan.
Menurut George dan Jones (Ella, 2015) mengemukakan 3
aspek motivasi kerja antara lain adalah :
a) Perilaku (direction of behavior).
b) Tingkat Usaha (Level of effort).
c) Tingkat Kegigihan (level of persistence).
Winardi (2001) menggungkapkan terdapat tiga aspek motivasi
yang mengarah tercapainya tujuan tertentu
a) Keinginan, ketika seseorang memiliki keinginan maka motivasinya
terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
yang diinginkannya.
b) Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang tinggi bila
seseorang butuh. Ketika seseorang membutuhkan sesuatu
misalnya gaji, kompensasi maka pekerjaan akan terpacu untuk
melakukan pekerjaannya dengan baik.
c) Rasa aman, seseorang akan berusaha melakukan sesuatu juga
disebabkan ketakutan saat orang tersebut tidak melakukan
sesuatu sehingga alas an motivasi muncul karena ketika seseorang
melakukan sesuatu dirinya merasa aman.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para
ahli bisa disimpulkan bahwa aspek-aspek dari motivasi kerja itu
terdiri dari adanya kedisiplinan anggota / karyawan, imajinasi yang
tinggi dan daya kombinasi, kepercayaan diri, daya tahan terhadap
tekanan, tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan, perilaku
(direction of behavior), tingkat usaha (level of effort), tingkat
kegigihan (level of persistence), keinginan, kebutuhan, rasa aman.
e) Faktor-faktor Motivasi Kerja
Menurut Gomez ( dalam Muniroh, 2013 ) Faktor yang terdapat pada
motivasi kerja terdiri dari Faktor individual dan Faktor organisasional.
1) Faktor individual
a. Kebutuhan ( Need ) yaitu motivasi kerja yang didorong oleh
adanya pemenuhan kebutuhan yang diperlukan dalam suatu
organisasi.
b. Tujuan ( Goals ) yaitu menunjukkan motivasi kerja oleh adanya
pencapaian tujuan yang diinginkan oleh anggota / karyawan
terkait dengan pekerjaannya.
c. Sikap ( attitudes ) yaitu cara bersikap yang anggota / karyawan
tunjukkan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Apakah itu sikap
yang baik ataupun yang buruk
d. Kemampuan ( abilities ) yaitu motivasi kerja dengan adanya
kesesuaian kemampuan yang dimiliki anggota / karyawan
terhadap pekerjaannya.
2) Faktor Organisasional
a. Pembayaran atau gaji ( pay ), di mana anggota / karyawan akan
lebih termotivasi oleh adanya kesesuaian gaji maupun bonus
dengan keterampilan dan kemampuan karyawan.
b. Keamanan pekerjaan ( job security ), yang menunjukkan motivasi
kerja anggota / karyawan dapat didorong oleh adanya pemberian
jaminan, seperti jaminan keamanan baik jaminan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja maupun jaminan hari tua.
c. Hubungan dengan rekan kerja ( co-workers ) yaitu adanya
hubungan kerja dengan sesama rekan kerja yang baik akan
semakin memotivasi anggota / karyawan dalam bekerja pada
organisasi.
d. Pengawasan ( supervision ), yang menunjukkan motivasi kerja
dalam diri anggota / karyawan oleh adanya pengawasan dari
atasan sesuai dengan yang diharapkan.
e. Pujian ( praise ), yang menunjukkan motivasi kerja dalam diri
anggota / karyawan oleh adanya dukungan dan penghargaan atas
prestasi kerja dari atasan.
f. Pekerjaan itu sendiri ( job itself ) yaitu motivasi anggota /
karyawan untuk bekerja yang didorong oleh perasaan senang
dengan pekerjaannya.

2. Kinerja Anggota
1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah suatu ukuran yang dapat digunakan untuk
menetapkan perbandingan hasil penatalaksanaan tugas, tanggung jawab
yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat
digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi
(Gibson et al., 1996 ). Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang anggota / karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya ( Mangkunegara, 2000 ). Kinerja merupakan salah
satu bagian penting dalam organisasi, agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan optimal. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan
seseorang diperlukan kemauan dan kemampuan tertentu.
Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, kinerja anggota /
karyawan dapat disimpulkan sebagai otuput atau hasil kerja anggota /
karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai
tujuan organisasi.

2. Aspek-Aspek Kinerja
Umar (2003), membagi aspek-aspek kinerja sebagai berikut :
a) Mutu pekerjaan (kualitas kerja), Sebuah proses yang merespon pada
kebutuhan pegawai dengan mengembangkan suatu mekanisme yang
memberikan kesempatan secara penuh kepada pegawai dan
merencanakan kehidupan kerja mereka.
b) Inisiatif Suatu gagasan atau ide-ide pokok, metode dan pendekatan
baru mengenai suatu hal yang perlu adanya pembaharuan dan
perkembangan.
c) Kerja sama karyawan merupakan kontributor sejajar dalam proses
manajemen kinerja, karena karyawan harus menjadi peserta aktif
dan antusias dalam menjalankan setiap proses kerja sesuai dengan
ketentuan yang telah diinformasikan, sehingga keterlibatannya akan
membangun rasa memiliki dan tanggung jawab.
d) Pengetahuan tentang pekerjaan, Melalui informasi mengenai suatu
pekerjaan yaitu melalui analisis jabatan akan diketahui apakah
seseorang merasakan pekerjaannya terlalu sederhana atau terlalu
rumit.
e) Tanggung jawab, dapat diartikan dengan hasil yang harus dicapai
atau tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dari
suatu kegiatan atau program.
f) Komunikasi dan berinteraksi merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang
tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan
organisasi.
C. Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan tujuan penelitian yang
dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini,
Diduga bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja anggota
Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Istijanto ( 2005 ) mengungkakan bahwa desain riset dibagi
menjadi 3 macam. Pertama riset eksplanatori yakni desain riset yang
digunakan untuk dapat mengetahui bagaimana permasalahan dasar.
Yang kedua yaitu riset deskriptif yakni desain riset yang digunakan
untuk menggambarkan sesuatu. Dan yang ke tiga adalah riset kausal
yakni untuk menguji hubungan " sebab dan akibat "
1. Desain Penelitian Ekplanatori
Dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja anggota Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto
2. Desain Penelitian Deskriptif
Dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan tingkat
motivasi kerja anggota di Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto
3. Desain Penelitian Kausal
Dalam penelitian ini yaitu apakah motivasi kerja
mempengaruhi atau menyebabkan perubahan terhadap kinerja
anggota di Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto

B. Variabel Penelitian
Variable merupakan suatu fasilitas yang digunakan untuk
pengukuran suatu penelitian. Adapun variable yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel Bebas ( Independent )
Donsu ( 2016 ) mengemukakan bahwa variable bebas adalah
variable yang menjadi penyebab terjadinya variabel terikat.
Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk
mengetahui hubungan atau pengaruhnya terhadap variable lainnya.
Adapun variable bebas dalam penelitian ini yaitu Motivasi Kerja
anggota Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto.
2. Variabel Terikat ( Dependent )
Dalam Donsu ( 2016 ) menjelaskan bahwa variable terikat
adalah variable yang dipengaruhi oleh variable bebas. Variable
respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variable –
variable lain. Adapun variable terikat dalam penelitian ini adalah
Kinerja Anggota Organisasi Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto.

C. Responden Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anggota
organisasi Dewan Ambalan SMA N. 2 LIMBOTO yang berjumlah 15
orang.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dari data primer
yaitu data yang didapat langsung dari subjek penelitian dengan
menggunakan alat pengukuran sebagai sumber informasi yang
dicari. Jenis data primer dalam penelitian ini diambil menggunakan
instrument penelitian kuesioner yang dijawab oleh sampel untuk
mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
anggota di Dewan Ambalan SMA N. 2 Limboto.

E. Validitas dan Reliabilitas


Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurannya (Azwar 1986). Selain itu validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang
benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan
Schindler, dalam Zulganef, 2006). Sedangkan reabilitas
menurut Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa
reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang
digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang
digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan
mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.
Pada penelitian ini mengukur validitas dan reabilitas
menggunakan analisis statistik dengan SPSS. Teknik pengujian yang
digunakan yaitu korelasi bivariate pearson ( Produk Momen
Pearson ). Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan tiap –
tiap skor item dengan skor total, dimana skor total adalah
penjumlahan dari keseluruhan item. Jika r hitung ≥ r table ( uji 2 sisi
dengan sig. 0,05 ) maka instrument atau item – item pertanyaan
berkorelasi signifiikan terhadap skor total ( dinyatakan valid ) .

Tabel 1. Tabulasi Data Kuisioner


No Tabulasi Data
Responde Total
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
n
1 5 3 3 3 3 3 3 3 26
2 1 2 1 2 1 1 3 3 14
3 4 3 5 5 5 3 5 5 35
4 5 3 4 3 5 4 5 5 34
5 3 2 2 3 3 4 5 5 27
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 5 5 5 5 4 3 5 4 36
8 2 2 2 2 3 2 5 5 23
9 4 3 4 5 2 4 5 4 36
10 5 5 5 5 5 5 5 5 40
11 3 5 3 4 3 3 2 4 27
12 3 4 3 5 5 2 5 5 32
13 4 5 4 5 5 4 5 4 36
14 5 5 3 5 1 2 4 5 30
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
F. Gambaran Tahapan Penelitian
Gambar 1 . Tahapan Penelitian

G. Metode Analisis Data


Metode Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif menggunakan SPSS. Statitik deskriptif digunakan guna
memberikan gambaran data dari variabel motivasi kerja dan item - item yang
didistribusikan dari masing-masing variabel.

Tabel 2. distribusi frequensi item motivasi kerja

Item Motivasi Kerja


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 14 1 6,7 6,7 6,7
23 1 6,7 6,7 13,3
26 1 6,7 6,7 20,0
27 2 13,3 13,3 33,3
30 1 6,7 6,7 40,0
32 2 13,3 13,3 53,3
34 1 6,7 6,7 60,0
35 1 6,7 6,7 66,7
36 3 20,0 20,0 86,7
40 2 13,3 13,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
Tabel 3. Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic
X1 15 4 1 5 58 3,87 ,322 1,246 1,552

X2 15 3 2 5 56 3,73 ,316 1,223 1,495

X3 15 4 1 5 53 3,53 ,322 1,246 1,552

X4 15 3 2 5 61 4,07 ,300 1,163 1,352

X5 15 4 1 5 54 3,60 ,375 1,454 2,114

X6 15 4 1 5 49 3,27 ,300 1,163 1,352

X7 15 3 2 5 66 4,40 ,254 ,986 ,971

X8 15 2 3 5 66 4,40 ,190 ,737 ,543

TOTAL 15 26 14 40 468 31,20 1,792 6,941 48,171

Valid N 15
(listwise)
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai