TUGAS AKHIR
Oleh:
Yosep Guntur Gathut Sujati
111324039
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This paper aims to: (1) to describe the importance of job satisfaction for an
organization; (2) to describe the influencing factor of job satisfaction; (3) to describe the
efforts to increase job satisfaction; and (4)to describe the implications of a job
satisfaction on organization. This paper is written based on review of literature.
The results of literature review can be summarized as follows: (1) the importance
of job satisfaction for an organization is the individual attitude, every person has
different level of job satisfaction depend on their own value systems. The more aspects in
one’s job that meet the person’s wish, the higher level of job satisfaction he can get vice
versa. The less aspects that meet his wish, the lower level of job satisfaction he can
get;(2) the factors that influence job satisfaction are salary, the environtment of
workplace, work partner, work discipline,and control;(3) the efforts to increase job
satisfaction are arranging the work structure, arranging a salary payment structure, and
distributing a flexibel work schedule and also arranging a supporting program; and (4)
the implications of job satisfaction for an organization are once an employee is highly
committed and satisfy with his job, then in general the effectiveness of the organizational
resources will be guaranteed.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Dharma Yogyakarta.
Dalam pembuatan tugas akhir ini tidak lepas dari beberapa pihak yang
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Kepala Program
akhir.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 45
B. Saran ..................................................................................................... 46
C. Keterbatasan ......................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organisasi, tetapi juga menjadi subyek atau pelaku. Mereka dapat menjadi
Robbins dan Judge (2008:107) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu
perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekerja untuk organisasi. Pekerja yang puas juga cenderung terlibat dalam
perilaku organisasi yang melampaui deskripsi tugas dan peran mereka, serta
kontra produktif.
semangat kerja dan loyalitas para karyawan. Oleh karenanya, kepuasan kerja
dijadikan suatu sistem yang berkelanjutan agar karyawan yang terlibat dalam
seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat
lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan
catatan kehadiran dan perputaran yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan
karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu, kepuasan
kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan atau
kerja perusahaan.
adalah (1) kesempatan untuk maju; (2) keamanan kerja; (3) gaji; (4)
perusahaan dan manajemen; (5) faktor intrinsik dan pekerjaan; (6) kondisi
kerja; (7) aspek sosial dalam pekerjaan; (8) komunikasi; dan (10) fasilitas.
ketika perusahaan atau organisasi merasa sudah memberikan gaji yang cukup,
mereka merasa bahwa karyawannya sudah puas. Selain itu pada keadaan dan
kondisi perusahaan yang harmonis, seseorang akan merasa sangat nyaman dan
puas, sedangkan pada kondisi perusahaan yang kurang baik atau suasana yang
selalu penuh tekanan, seorang karyawan juga akan mengalami stres kerja
kerja dan morilyang tinggi serta ulet dalam bekerja. Karyawan yang puas
dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa
bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi
kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya
akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi
bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang
tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah.
untuk meningkatkan kepuasan dan moral dari karyawan, antara lain: (1)
yang berprestasi; (3) kepastian kerja; (4) memberikan bonus uang tunai kepada
implikasinya, baik bagi organisasi atau perusahaan dan karyawan, serta upaya-
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
dicapai adalah:
kepuasan kerja.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
kepuasan kerja.
2. Bagi Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
bekerja didalamnya apakah mereka puas atau tidak. Kepuasan kerja memiliki
sikap (attitudes) positif atau negatif yang dimiliki seorang karyawan terhadap
pekerjaannya.
harapan mereka tidak terpenuhi. Menurut As’ad (2000) kepuasan kerja adalah
hasil interaksi antara karyawan dengan tempat kerja mereka. Setiap individu
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan memiliki tingkat keupasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-
Menurut Richard, Robert, & Gordon (2012: 312) bahwa kepuasan kerja
berhubungan dengan sikap seseorang mengenai kerja, dan ada beberapa alasan
praktis yang membuat kepuasan kerja merupakan konsep yang penting bagi
pemimpin.
Dadang (2013: 15) beranggapan sama dengan para ahli yaitu kepuasan
terhadap pekerjaannya.
view their work.” Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang
seseorang. Davis beranggapan bahwa seseorang yang merasa selalu senang dan
kerja, sedangkan seseorang yang selalu merasa susah sehingga tidak pernah
menjalankan pekerjaanya.
negatively about the various facets of the jobs taks, the work setting and
Osborn hampir sama dengan pendapat ahli yang lain, akan tetapi pada
aspeknya saja yang berbeda. Ia menekankan pada aspek tugas, tempat kerja,
10
bagaimana seseorang itu berhubungan baik atau tidak baik dengan sesama
pekerja.
sebagian orang lebih puas terhadap suatu pekerjaan daripada beberapa lainnya.
Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap
kepuasan kerja. Teori tentang kepuasan kerja menurut Rivai (2004: 475)
adalah:
maka orang akan menjadi lebih puas lagi, sehingga terdapat discrepancy,
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak
puas, tergantung pada ada atau tidaknya keadilan dalam suatu situasi,
khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teori
keadilan adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor
11
Hasilnya adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan yang
perusahaan yang sama, atau ditempat lain atau bisa pula dengan dirinya di
masa lalu.
yang terdiri dari: pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan
pribadi, kondisi kerja dan status. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi
faktor ini, karyawan tidak akan puas. Namun, jika besarnya faktor ini
12
yaitu :
13
sosial).
dan Summation score method (SCM) yang mengukur tentang pengenalan tugas
promosi karier, dan hubungan dengan relasi kerja. Adams (dalam As’ad, 2005:
78) menyatakan bahwa prinsip dari teori kepuasan kerja adalah bahwa orang
akan merasa puas atau tidak puas, tergantung apakah seseorang merasakan
adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity dan
dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain.
Menurut teori ini elemen-elemen dari equity ada tiga yaitu: input, out comes,
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam
kepuasan yang dirasakan, begitu juga sebaliknya bila semakin sedikit aspek-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu maka semakin
yang kondusif.
sedikit mereka menerima hasil, akan kurang puas. Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan kepuasan kerja pada dasarnya hal yang bersifat individual.
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian pada kegiatan
15
a. Kepuasan kerja tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat diduga keberadaannya
karena kepuasan kerja menyangkut persoalan emosi atau respon pekerja dari
semangat kerja dan loyalitas para karyawan. Oleh karenanya, kepuasan kerja
dijadikan suatu sistem yang berkelanjutan agar karyawan yang terlibat dalam
apakah seseorang puas atau tidak puas di tempat kerja. Luthan (2004, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepuasan kerja:
tanggungjawab.
lebih tinggi dan kompatibilitas antara jumlah gaji, upah dan tuntutan
pekerjaan.
kerja. Tingkat hubungan dengan rekan kerja dan tingkat dukungan dari
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari
kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja adalah suatu hal yang sangat luas.
tingkat kepuasan kerja karyawan pada dasarnya secara praktis dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor
intrinsik adalah faktor yang berasal dari diri pegawai dan dibawa oleh setiap
menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri pegawai antara lain kondisi fisik
lainnya
18
yang lain akan memiliki faktor yang berbeda yang akan mempengaruhi
kerja juga dipengaruhi oleh keterlibatan kerja, beban kerja, dan budaya
organisasi.
kerja karena apabila karyawan tidak puas dalam bekerja dapat mengakibatkan
kerja.
mempengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut: (1) kesempatan untuk maju, (2)
keamanan kerja, (3) gaji, (4) manajemen kerja, (5) kondisi kerja, (6)
pengawasan (supervisi), (7) faktor intrinsik dari pekerjaan, (8) komunikasi, (9)
19
(2005: 203) sebagai berikut: (1) Balas jasa yang adil dan layak, (2) Penempatan
yang tepat sesuai keahlian, (3) Berat ringannya pekerjaan, (4) Suasana dan
mengikuti kursus.
hubungannya dengan upah, tetapi juga dalam hal-hal lain, untuk dapat
20
c. Ketenangan bekerja
d. Perasaan diakui
Pada setiap karyawan terdapt perasaan ingin diakui sebagai karyawan yang
Para karyawan menginginkan agar hasil karyanya dihargai, hal ini bertujuan
agar karyawan merasa senang dalam bekerja dan akan selalu bekerja dengan
segiat-giatnya.
f. Penyalur perasaan
gairah kerja. Hal ini dapat diatasi melalui komunikasi dua arah secara timbal
balik.
sosial, (4) Mutu pengawasan kerja yang dijalankan. Seseorang karyawan akan
merasa puas dalam bekerja apabila ia ditempatkan pada posisi dan golongan
yang sesuai dengan keinginannya, tetapi dalam hal ini manajemen juga harus
21
itu perusahaan juga harus menyediakan jaminan keuangan dan sosial yang
layak dan adil. Jaminan tersebut sangan penting artinya bagi karyawan
mengingat mereka bekerja bukan untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk
b. Ganjaran yang pantas; sistem upah dan kebijakan promosi yang adil.
lingkungan.
dikemukakan oleh Wexley & Yukl (1977), bahwa kepuasan kerja ditentukan
22
pekerjaan di tempat kerja yang sama dengan waktu yang lama pula.
mendapatkan imbalan dan keadaan lingkungan kerja yang buruk maka tidak
akan tercipta kepuasan kerja maka produktivitas pekerja itu juga menurun.
kerja adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Kemauan kerja
untuk saling bekerja sama dengan giat, disiplin, dan penuh rasa tanggung
kerja, kerja sama dengan pimpinan atau teman sejawat dalam organisasi
1) Presensi
24
2) Disiplin Kerja
dalam organisasi itu atas dasar adanya kesadaram dan keinsafan, bukan
dan kepatuhan untuk bertingkah laku sesuai dengan peraturan yang ada
diukur melalui:
3) Kerjasama
lain. Kerjasama juga diartikan sebagai suatu sikap dari individu maupun
25
dalamnya. Untuk itu penting adanya kerjasama yang baik diantara semua
berikut:
maupun bawahannya.
c) Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik serta saran dari
orang lain.
melaksanakan pekerjaannya.
4) Tanggung jawab
dapat melalui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
baiknya.
sendiri.
5) Produktivitas Kerja
waktu yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dari arti
berbagai sumber produksi sesuai dengan mutu dan jangka waktu yang
maupun faktor lain Seperti keterampilan, disiplin, sikap dan mental, etika
27
c. Gaji
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang
bekerja dalam setiap perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh oleh
dengan kinerja.
memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang
e. Pengawasan
28
semangat kerja, sikap dan loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang
keluarganya.
g. Kondisi Kerja
dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam
kerja.
i. Komunikasi
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
j. Fasilitas
yang bersih, dan relatif modern, dan dengan alat-alat yang memadai.
30
dari pekerjaannya.
79), bahwa ada lima faktor yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu:
a. Kedudukan
pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka
yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Pada beberapa penelitian
kerja.
b. Pangkat
perasaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kerja.
d. Mutu pengawasan
diperoleh lebih besar dari apa yang menurut mereka harus ada, maka terjadi
dirasakan lebih rendah dari apa yang menurut mereka harus ada, maka telah
32
mereka. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan
yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu,
dalam fasilitas yang bersih dan relatif modern, dan dengan alat-alat yang
memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34
bahwa, faktor fisik yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
penting, karena itu menunjang kualitas dan hasil dari pekerjaan kita.
mana untuk masalah rekan kerja yang sangat kompak dan adanya
(4) Faktor psikologis terhadap kepuasan kerja. Keadaan yang aman akan
Ini bisa diasumsikan bahwa banyaknya karyawan yang mersa sudah puas
35
faktor yang mempengaruhi kepuasa kerja adalah: 1) Faktor gaji. Gaji yang
diterima sudah sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan untuk perusahaan
apabila gaji yang diterima tidak sesuai dengan apa yang dilakukan untuk
kepemimpinan dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh para karyawan, maka karyawan akan merasa nyaman dalam
36
kegiatannya, dan 3) Faktor sikap rekan kerja yang terjalin baik antara
sesama karyawan. Dengan menghargai rekan kerja dengan baik maka setiap
sendirian, karena dapat bekerja sama dengan rekan kerja pada akhirnya
semua pekerjaan dapat berjalan sesuai denhan yang diharapkan dan pada
Indriyo, 2000).
Berdasarkan penelitian Erni Hayati & Said Musnadi Faisal (2018) yang
37
Semakin banyak beban kerja yang diemban oleh karyawan akan semakin
teori yang dijelaskan oleh Noe, R.A. et.al, (2011), bahwa semakin tinggi
internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan
38
untuk para atasan atau pimpinan. Analisis ini digunakan sebagai penilaian yang
dalam mengambil keputusan yang tepat bagi pimpinan. Adapun manfaat dari
telaah kepuasan kerja menurut Davis & Newstorm (1985: 112) yaitu sebagai
berikut.
perusahaan.
melaksanakan tugasnya.
39
pekerjaan dari salah satu tipe tugas ke tugas yang lainnya yang disesuaikan
dengan job description. Cara kedua yang harus dilakukan adalah dengan
untuk membuat mereka merasakan bahwa mereka adalah lebih dari sekedar
40
berdasarkan pada hasil yang dicapai oleh individu itu sendiri. Pembayaran
kelompok).
untuk mereka yang bekerja di daerah padat, dimana pekerja tidak bisa
bekerja tepat waktu atau untuk mereka yang mempunyai tanggung jawab
mereka dapat memiliki waktu longgar untuk liburan. Cara yang kedua
seperti; health center, profit sharing, dan employee sponsored child care.
hasil kerja yang diberikan sesuai dengan imbalan yang diberikan maka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
merasa puas, namun sebaliknya jika imbalan yang diberikan tidak sesuai
dengan hasil kerja maka akan terjadi ketidakpuasan terhadap pekerjaan mereka.
Jika kondisi yang demikian terus terjadi maka akan menurunkan produktivitas
kerja karyawan, selain itu akan timbul rasa kekecewaan dan frustasi dalam diri
karyawan.
dan peran mereka, serta membantu mengurangi beban kerja dan tingkat stress
sumber daya organisasi secara umum akan lebih terjamin. Ini karena komitmen
Oleh karena itu penegakan kaidah prosedural menjadi bagian penting dalam
suatu nilai dari hubungan dengan organisasi itu sendiri. Hubungan yang
42
eksis hanya jika hubungan tersebut penting untuk dipertimbangkan. Hal ini
berarti rekan kerja akan berusaha untuk membangun hubungan mereka dan
akan berusaha untuk meminimalkan komitmen mereka sampai hasil akhir yang
hubungan, jika aktivitas dan tindakan kolaborasi positif maka akan dapat
menghasilkan komitmen dan hasil akhir yang efektif, efisien, dan produktif
(Zineldin & Jonsson, 2000). Iklim organisasi sebagai pendukung juga ikut
senang atau tidak senang dan emosi seorang karyawan yang berkenaan dengan
kepuasan kerja merupakan hasil dari berbagai macam sikap (attitude) yang
dan berkembang sangat dipengaruhi oleh kepuasan yang muncul pada seluruh
43
salah satu yang menjadi acuan adalah berhubungan dengan motivasi kerja yang
Strauss & Sayles (1981: 43) memandang kepuasan kerja itu penting
194) karyawan tersebut biasanya mempunyai catatan kehadiran yang lebih baik
dan kadang-kadang memiliki prestasi kerja lebih baik daripada karyawan yang
menyenangi pekerjaan itu sehingga pada akhirnya akan tumbuh kesadaran dari
baiknya. Lebih jauh lagi, dengan perasaan senang yang dimiliki dan didukung
oleh kuatnya motivasi seseorang dalam bekerja, maka ini merupakan modal
penting bagi terciptanya sumber daya manusia yang loyal, memiliki komitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
terciptanya visi, misi, tujuan, sasaran atau target perusahaan secara efektif dan
45
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepuasan kerja memiliki arti penting bagi seorang individu. Kepuasan kerja
beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, begitu juga sebaliknya bila
balas jasa yang adil dan layak, (2) penempatan yang tepat sesuai keahlian,
(3) berat ringannya pekerjaan, (4) suasana dan lingkungan pekerjaan, (5)
46
sehingga pada akhirnya akan tumbuh kesadaran dari dalam diri karyawan
jauh lagi, dengan perasaan senang yang dimiliki dan didukung oleh kuatnya
motivasi seseorang dalam bekerja, maka ini merupakan modal penting bagi
B. Saran
1. Bagi Perusahaan
47
kondusif agar karyawan nyaman saat bekerja, selain itu sikap atasan juga
C. Keterbatasan
DAFTAR PUSTAKA
Erni Hayati & Said Musnadi Faisal. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja dan Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai Kanwil
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Aceh. Jurnal Magister Manajemen.
Volume 2, No. 1.
Giana, Kania. (2012). Analisis Pengaruh Work-Life Balance dan Stres Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Martina Berto Tbk (Divisi
Marketing). Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Harish, C., Jain & Anil Verma.(1996). Managing workforce diversity for
competitiveness: The canadian experience. International Journal of
Manpower. April-Mei 1996, hlm. 14-30.
Ovita, Risqi Riza. 2015. Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan dengan pendekatam Kansei Engineering di Perusahaan XYZ.
Jurnal Agritech. Volume 35, (1), 2015
Suwatno, Juni Donni. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta