DOSEN PENGAMPU :
ASTRIA SEMARADILLA SYARIE, SE., Ak., M.Ak., CA
Disusun oleh:
Angeli Elzazirani
03022011
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Makalah Management Behavior and Human Resorce" untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Management Behavior and Human Resorce dengan tepat waktu.
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini
hingga selesainya makalah ini.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai Materi Penilaian Kinerja, Reward
Management System, Hubungan Industrial, Hubungan Kerja, dan Perusahaan Manufaktur
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya berharap para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
agar saya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi ke depannya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah wawasan serta memberi manfaat bagi
kita semua selaku pembaca.
PENULIS
(ANGELI ELZAZIRANI)
i
DAFTAR ISI
ii
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
12
Daftar pustaka .............................................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan kerja adalah hubungan antara pekerja dengan pengusaha yang terjadi
setelah adanya perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah. Dasar
Hukum hubungan kerja terdapat dalam Pasal 1 Angka 15 Undang – Undang Nomor 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara
pekerja, buruh, dan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
1
Industri manufaktur merupakan serangkaian aktivitas manusia – dari kerajinan
tangan ( manual ) hingga penggunaan teknologi – yang merubah bahan baku menjadi suatu
produk dalam skala yang besar. Industri manufaktur merupakan serangkaian aktivitas
manusia – dari kerajinan tangan ( manual ) hingga penggunaan teknologi – yang merubah
bahan baku menjadi suatu produk dalam skala yang besar.
2
B. RUMUSAN MASALAH
3
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah dan pengangkatan topik sesuai dengan yang ditetapkan
adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Management Behavior and
Human Resource, Tentang Materi Penilaian Kinerja, Reward Management System, Hubungan
Industrial, Hubungan Kerja, dan Perusahaan Manufaktur.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Imbalan Ektrinsik
Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya :
Gaji
Upah
Honor
Bonus
Komisi
Insentif
Upah, dll
5
2. Imbalan Intrinsik
Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat
dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan
kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.
1. Teori Unitarism
Organisasi dianggap sebagai sesuatu yang terintegrasi harmoni secara keseluruhan
dengan idealnya sebagai satu keluarga yang bahagia, dimana manajemen dan anggota
lainnya dari staff kesemuanya memiliki satu tujuan yang sama menekankan kerjasama
yang saling menguntungkan.
2. Teori pluralism
Organisasi dianggap sebagai terdiri dari bagian-bagian kelompok yang kuat dan
berbeda, masing-masing dengan loyalitas sendiri yang sah dan dengan menetapkan
tujuan mereka sendiri dan para pemimpin masing-masing.
3. Teori radikal
Pandangan ini terhadap hubungan industrial melihat pada sifat dari masyarakat
kapitalis, di mana ada pembagian mendasar kepentingan antara modal dan tenaga kerja,
dan melihat hubungan kerja terhadap sejarahnya.
6
2. Aspek Penyelesaian Masalah
Hubungan industrial bertujuan untuk merancang kebijakan-kebijakan dan
institusi-institusi untuk membantu hubungan ketenagakerjaan berjalan dengan lebih
baik.
3. Aspek Etika
IR mengandung prisip-prinsip norma yang kentara mengenai pekerja-pekerja dan
hubungan ketenagakerjaannya, khususnya mengenai penolakan atas perlakuan kepada
pekerja sebagai komoditi yang mengedepankan pandangan bahwa pekerja-pekerja
sebagai manusia di dalam masyarakat demokrasi yang patut atas hak asasi manusia.
1. Serikat Kerja
Ialah suatu organisasi yang dibentuk oleh pekerja, dari pekerja dan untuk pekerja
yang bertujuan untuk melindungi pekerja, memperjuangkan kepentingan pekerja serta
merupakan salah satu pihak dalam bekerja sama dengan perusahaan
2. Organisasi Pengusaha
Asosiasi pengusaha sebagai organisasi atau perhimpunan wakil pimpinan
perusahaan-perusahaan merupakan mitra kerja serikat pekerja dan Pemerintah dalam
penanganan masalah-masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial. Asosiasi
pengusaha dapat dibentuk menurut sektor industri atau jenis usaha, mulai dari tingkat
lokal sampai ke tingkat kabupaten, propinsi hingga tingkat pusat atau tingkat nasional.
3. Lembaga Kerjasama Bipartite
Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan
serikat pekerja/serikat buruh yang sudah tercatat instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan atau unsur pekerja/buruh. Setiap perusahaan yang
mempekerjakan 50 (lima puluh) orang pekerja/buruh atau lebih wajib membentuk
lembaga kerja sama bipartite
7
4. Lembaga Kerjasama Tripartite
Lembaga kerja sama tripartit adalah forum komunikasi, konsultasi dan
musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur
organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan pemerintah
5. Perjanjian Kerja Bersama
Perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh
atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau
perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua
belah pihak.
8
Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Mediasi Hubungan Industrial
Konsilasi Hubungan Industrial
Arbitrase Hubungan Industrial
Pengadilan Hubungan Industrial
9
d. Pekerjaan yang diperjanjikan tersebut tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 52 ayat (1) uuk)
Apabila perjanjian kerja yang dibuat oleh pihak-pihak tidak memenuhi 2 syarat awal
sahnya (perjanjian kerja) sebagaimana tesebut yakni tidak ada kesepakatan dan ada pihak
yang tidak cakap untuk bertindak, maka perjanjian kerja dapat dibatalkan. Sebaliknya
apabila perjanian kerja dibuat tidak memenuhi 2 syarat terakhir sahnya (perjanjian kerja)
yakni objek (pekerjaannya) tidak jelas dan causanya tidak memenuhi ketentuan, maka
perjajiannya batal demi hukum (null and void).
10
Produksi merupakan struktur organisasi perusahaan manufaktur yang sangat
penting karena 80% kegiatan dari industri manufaktur berfokus pada kegiatan produksi.
Produksi terdiri dari beberapa struktur seperti :
Pra-Produksi
Menyiapkan bahan yang dibutuhkan yang telah disediakan oleh penyedia bahan.
Produksi
Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan menjadi barang yang siap
untuk digunakan.
Kontrol Kualitas
Melakukan pengecekan terhadap barang yang diproduksi apakah telah sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan standar yang
dipesan oleh konsumen.
Pasca-Produksi
Mengemas dan mengatur penyimpanan barang yang siap dipasarkan
6. Personalia dan Human Resource (HR)
Serangkaian kegiatan mengelola sumber daya manusia untuk berbagai urusan
yang terkait dengan administrative, personalia juga mengatur hubungan industrial
antara perusahaan dan karyawannya. Selain personalia, terdapat HRD yang mengurusi
hal-hal yang berkaitan dengan karyawan. Mulai dari proses rekrutmen, pengembangan,
evaluasi, konsultasi, administrasi, hingga PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Keduanya saling terkait satu sama lain.
7. Penjualan
Bagian penjualan memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan perusahaan
karena titik penentu keberhasilan dari hasil produksi yang dijual dan dipasarkan.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
Ada 7 struktur organisasi perusahaan industry manufaktur yaitu, direktur,
penyedia bahan, alat produksi, keuangan, produksi, personalia dan human resource,
penjualan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.talenta.co/blog/hr-manufaktur/mengenal-perusahaan-industri-manufaktur/
https://jdih.kemnaker.go.id/berita-hubungan-kerja-dan-pemutusan-hubungan-kerja.html
13