Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 7
ROYANI A1B200411
RIFA
UNIVERSITAS SUBANG
2022/2023
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya dan tak lupa shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan kepada
panutan kita ,Nabi Muhammad SAW.Penulis bersyukur atas selesainya makalah
yang telah kami buat.
Penulis menyadari bahwa untuk mewujudkan makalah ini bukan hal yang mudah,
namun berakat bantuan dari berbagai pihak makalah ini dapat kami selesaikan
walaupun belum sepenuhnya sempurna.Dalam kesempatan ini izinkan penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak secara materil walaupun moril
memberikan bantuan demi terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing kami Ibu Dr.
Hj.Silvy Sondari Ghazali S.Psi, MM selaku dosen Psikologi industry dan
organisasi. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan berkah dan ridho kepada kita
semua. Amiinn
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................3
A. Tinjau Teori...................................................................................................4
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
perusahaan menyadari bahwa unsur manusia dalam perusahaan itu dapat
memberikan keunggulan daya saing.
2
SDM adalah bidang manajemen yang khusus mempelajari
hubungan dan peran manusia dalam perusahaan perusahaan.Unsur
MSDMadalah manusia sebagai tenaga kerja pada perusahaan.Manusia
selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan
karena manusiabisa menjadi perencana, pelaku dan terwujudnya tujuan
perusahaan.Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada
manfaatnya bagi perusahaan jika peran aktifkaryawan tidak
diikutsertakan.Karyawan tidak dapat diatur sepenuhnya seperti mengatur
mesin, modal, maupun gedung.Jadi MSDMmerupakan ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.Karyawan adalah SDM atau orang yangbekerja menjual jasa
baik tenaga dan pikirannya kepada perusahaan guna memperoleh imbalan
sesuai dengan perjanjian atau peraturan.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Analisis Jabatan ?
2. Apa tujuan dan manfaat Analisi Jabatan ?
3. Apa saja informasi jabatan itu ?
4. Sebutkan metode pengumpulan informasi jabatan !
5. Sebutkan prinsip dan prosedur Analisis Jabatan !
6. Hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menyusun analisis
jabatan?
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Organisasi dan psikologi merupakan dua hal yang berlawanan. Namun, apakah
keduanya memiliki hubungan? Untuk menjawab itu kita perlu memahami definisi
organisasi pada konteks ilmu PIO. Organisasi pada konteks ilmu PIO
didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki kesamaan tujuan dan
mengikuti serangkaian prosedur operasi atau sistem untuk mengembangkan
produk dan pelayanan (Landy & Conte, 2013). Bekerja dengan saling tergantung
pada beberapa orang untuk mencapai beberapa tujuan (McShane & Glinow,
2018), dan merupakan unit sosial yang terkoordinasi (Robbins & Judge, 2015).
Agar tujuan dapat tercapai, suatu industri atau perusahaan memerlukan orang
yang tepat untuk dapat meraih tujuan yang sudah ditetapkan.
Pada porsi ini, peran mencari orang yang tepatlah, ilmu psikologi berperan.
Psikologi secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang memahami perilaku
dan menjelaskan proses mental (King, 2017). Apabila industri atau perusahaan
menemukan orang yang tepat, tujuan dapat tercapai. Namun apabila sebaliknya,
ada kemungkinan tujuan itu gagal. Menurut Sattel (2015), organisasi yang baik
ialah yang memiliki resilience pada system. Hal ini karena setiap organisasi
memiliki ancaman dan banyak yang akan mengatakannya bukan hanya karena
disfungsi, tetapi karena persaingan bisnis dan dalam setiap kasus, masalah yang
dihasilkan memerlukan biaya yang jauh melebihi apa yang harus diambil untuk
menghindarinya (Sattel, 2015). Sehingga, untuk menjawab permasalahan tersebut
suatu organisasi memerlukan sistem yang resilience dan orang-orang yang mampu
bekerja dengan sistem yang sama.
4
disampaikan oleh Cascio dalam Rothmann dan Cooper, (2008) bahwa Psikologi
Industri dan Organisasi adalah suatu cabang terapan dari ilmu psikologi yang
berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam konteks dunia kerja,
organisasi serta terkait dengan produktivitas. Lebih lanjut, Muchinsky (2010)
menambahkan bahwa dari perspektif profesional atau praktisi, PIO lebih
dipandang sebagai sebuah aplikasi dari pemahaman tentang ilmu psikologi untuk
menyelesaikan masalah di dunia kerja. Jika pendekatan akademisi terfokus pada
penelitian-penelitian untuk menemukan jawaban, dan digabungkan dengan
pendekatan praktisi yang lebih terfokus pada aplikasi suatu konsep pada
kehidupan nyata, seringkali model pendidikan yang dilakukan di PIO bersifat
model scientist-practitioner (Muchinsky, 2010).
PIO juga dapat dijelaskan sebagai cabang ilmu psikologi yang berkaitan
dengan mempelajari perilaku pada tempat kerja dan aplikasi prinsip psikologi
untuk mengubah perilaku kerja (Riggio, 2013), melakukan penelitian pada kondisi
tempat kerja (Landy & Conte, 2013), dan pengembangan berdasarkan prinsip
ilmiah pada tempat kerja (Spector, 2012).
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
2. Tujuan dan Manfaat analisis jabatan
Tujuan dari analisis jabatan antara lain ;
1. Menetapkan spesifikasi karyawan, dengan analisis jabatan maka dapat
dipilih karyawan yang sudah masuk kriteria persyaratan dengan begitu
maka orang yang menduduki suatu jabatan dapat bekerja dengan baik dan
dapat berhasil.
2. Menentukan kebutuhan pelatihan, yaitu dengan adanya analisis jabatan
maka dapat diketahui kahlian yang dimiliki oleh setiap karyawan, jadi
dapat ditentukan program pelatihan apa yang sesuai dengan keahlian para
karyawan.
3. Menetukan peringkat, yaitu dengan analisis jabatan maka dapat diketahui
bobot dari suatu jabatan maka dapat dinilai dan dapat dibandingkan antara
jabtan yang satu dengan yang lain sehingga dapat disusun peringkat
jabatan dalam suatu organisasi.
4. Mengembangkan metode, yaitu engan analisis jabatan maka dapat
dilakukan perbaikan metode kerja dalam suatu jabatan.
5. Merencanakan da melaksanakan promosi serta transfer kerja.
7
g. Berperan dalam penempatan karyawan agar sesuai dengan tingkat
pengetahuan, keahlian dan pengalaman.1
3. Informasi Jabatan
Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan menganalisis dua aspek dari
suatu jabatan, yaitu :
a. aspek kegiatan pelaksanaan pekerjaan mengenai apa yangsebenarnya
dikerjakan oleh pemangku jabatan, dan
b. aspek persyaratan dari seorang pemangku jabatan mengenai syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh seorang pemangku jabatan agar dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik.
1
Jurnal orbith, vol. 12, no. 1, maret 2016
8
e. informasi standar kinerja (performance standard)mengenai indikator-
indikator atau target-target yang harus dicapai sebagai standar atau ukuran
untuk menentukan apakah pekerjaan berhasil dilaksanakan dengan baik atau
tidak.
f. informasi konteks pekerjaanmengenai kondisi kerja, beban kerja, waktu dan
jadwal kerja, dan posisi jabatan di dalam struktur organisasi2.
9
3. Metode Kuesioner
Metode daftar pertanyaan /kuesioner (questionnaire) yaitu mengirimkan
sejumlah kuesioner kepada orang yang menduduki jabatan yang akan dianalisis
(job holder) untuk mengisi kuesioner dan menjelaskan tugas-tugas, aktifitas
kerja, dan tanggung jawab yang mereka emban.Metode ini tidak membutuhkan
banyak waktu dan biaya, tetapi memiliki kelemahan yaitu kemungkinan terjadi
kesalahan dalam memahami pertanyaan dalam kuesioner, dan tidak diisi
dengan lengkap, atau bahkan kuesioner tidak dikembalikan, sehingga informasi
yang terkumpul tidak akurat.
4. Metode Buku Harian
Metode buku harian kerja (diary/ log book) yaitu meminta pemangku
jabatan (job holder) untuk mengisi buku harian setiap hari dengan mencatat apa
saja aktifitas dan tugas-tugas yang mereka lakukan. Metode ini dapat
memberikangambaran yang lengkap mengenai suatu jabatan tertentu,sehingga
informasi yang diperoleh akurat karena semua aktifitas dicatat, tetapi
kelemahannya bila kadang-kadang lupa mengisi buku harian, maka informasi
yang terkumpul tidak lengkap.
5. Metode Observasi
Metode pengamatan (observation) yaitu analis melakukan pengamatan
secara langsung terhadap aktifitas-aktifitas kerja,tugas, dan tanggungjawab
yang dilakukan dan diemban oleh pemangku jabatan. Metode ini sangat
berguna bila analis dan pemangku jabatan memilki hambatan bahasa karena
perbedaan bahasa yang mereka kuasai, tetapi memiliki kelemahan bila analis
kemungkinan melewatkan aktifitas tertentu dan tidak mengamati semua
aktifitas kerja , sehingga informasi yang terkumpul tidak lengkap.
10
5. Prinsip dan ProsedurAnalisis Jabatan
Beberapa prinsip yang harus dilaksanakan dalam analisis jabatan adalah:
1. Batas-batas pekerjaan dalam suatu jabatan harus ditentukan dengan
jelas menyangkut kewenangan jabatan dan batas waktu pekerjaan agar
tidak terjadi tumpang tindih dengan jabatan lain.
2. Jabatan harus didasarkan pada kenyataan dengan data-data yang
digunakan harus benar-benar aktual dan dapat dipercaya untuk
mengurangi subyektifitas.
3. Aktifitas dalam suatu jabatan harus disusun secara kronologis untuk
mempermudah dalam menganalisis dan mengevaluasi.
4. Kondisi pekerjaan harus diperhatikan agar analis dapat
memahamimengapa suatu pekerjaan harus dilakukan dalam suatu
jabatan tertentu.
11
maupun orang lain yang mengetahui jabatan tertentu
tersebut.Pengumpulan data dapat dilakukan melalui metode-metode
wawancara (interview), diskusi panel para ahli (panel of experts), daftar
kuesioner (questionnaire), buku harian (diary/ log book), dan
pengamatan (observation).
12
dimasa yang akan datang. Namun yang paling penting adalah
cakupan kegiatan untuk saat ini. Makin besar aktivitas perusahaan,
maka akan semakin membutuhkan waktu dan keahlian untuk
menyusunnya, demikian pula sebaliknya.
Jumlah sumber daya manusia dan perilakunya. Jumlah sumber
daya manusia diperlukan untuk mengetahui kebutuhan sumber
daya manusia yang akan mengisi jabatan-jabatan yang ada serta
kemampuan masing-masing sumber daya manusianya.
Metode yang digunakan. Metode analisis yang digunakan adalah
metode pengumpulan data dan analisis data. Dalam pengumpulan
data dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, kuesioner,
dan wawancara hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Sarana dan prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh perusahaan guna mendukung jabatan yang ada juga
perlu diketahui. Karena faktor sarana dan prasarana ini sangat
berperan penting dalam membantu kelancaran aktivitas.
Penentuan syarat jabatan. Persyaratan jabatan merupakan syarat-
syarat yang harus dipenuhi untuk menduduki jabatan tertentu.
Perusahaan harus mengidentifikasi dari SDM yang ada sekarang,
apakah mereka memiliki syarat untuk mememnuhi jabatannya atau
tidak.
13
B. Contoh kasus
Kasus diberikannya sanksi kepada Citibank oleh BI, tidak
membuat Citibank melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap
3000 karyawannya. Sanksi tersebut diberikan terkait kasus pembobolan
dana nasabah dan kematiansatu nasabah kartu kredit Citibank. Sanksi yang
diberikan berupa larangan menerima akuisisinasabah baru, penerbitan
kartu kredit, dan jasa penagih kartu kredit pihak ketiga. Citibank berupaya
semaksimal mungkin untuk tidak memecat karyawan bagian akuisisi kartu
kreditterkait larangan yang diberikan, dengan melakukan rotasi dan
program-program baru.Berdasarkan ulasan kasus tersebut, hal yang
dilakukan oleh Citibank merupakan suatutindakan yang baik dengan tidak
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Para karyawan dibagian akuisisi tersebut tentunya sudah merasa
gelisah dan khawatir akannasibnya terkait sanksi yang diberikan BI
mengakibatkan mereka tidak bisa melakukan pekerjaannya. Hal tersebut
memicu timbulnya stress pada pekerja. Namun hal tersebut dapatdiatasi
oleh Citibank dengan melakukan rotasi karyawan dan membuat program
baru untuk para karyawan tersebut. Citibank berupaya untuk
membangkitkan kembali moral pekerjanyadan memberikan motivasi untuk
terus berjuang bersama membangun perusahaan.Motivasi yang dilakukan
Citibank dilakukan dengan memberikan harapan baru kepada
parakaryawan akuisisi tersebut. Citibank tidak lantas memecat mereka
namun memberikanharapan baru dengan membuat program baru yang
dapat dikerjaan karyawan tersebut dan juga merotasi karyawan untuk
bekerja ke bagian lainnya sampai sanksi yang diberikan usai.Harapan
dalam pekerjaan yang baru dan program baru yang dibuat, dapat
memotivasi parakaryawan untuk terus berusaha bekerja dalam perusahaan.
Teori pengharapan beragumen bahwa kekuaan dari suatu
kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung
pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti
oleh suatukeluaran tertentu dan pada daya tarik keluaran tersebut bagi
14
individu tersebut. Praktisnya,seorang karyawan dimotivasi untuk
menjalankan tingkat upaya yang tinggi apabila iameyakini upaya akan
menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian
yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasi dan ganjaran
tersebut akan memuaskantujuan pribadi karyawan tersebut. Solusi yang
dilakukan Citibank untuk mengatasi permasalahan sanksi yang diberikan
oleh BI, dinilai cukup baik karena perusahaan berusaha untuk tidak
memecat karyawan bagian akuisisi tersebut.
15
pemahaman Andi tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai operator
mesin produksi.
Dalam pengambilan keputusan terhadap Andi, perusahaan
melakukan analisis jabatan untuk mengevaluasi kinerja dan kompetensi
yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Hasil analisis jabatan menunjukkan
bahwa Andi kurang memiliki pemahaman tentang tugas dan tanggung
jawabnya sebagai operator mesin produksi.
Berdasarkan hasil analisis jabatan tersebut, perusahaan
memutuskan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan kepada
Andi untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensinya dalam
pekerjaan. Selain itu, perusahaan juga memberikan pengawasan yang lebih
ketat pada Andi selama beberapa waktu untuk memastikan kesalahan tidak
terjadi kembali.
Dalam kasus ini, kebijakan analisis jabatan digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan terhadap karyawan yang melakukan
kesalahan. Dengan melakukan analisis jabatan, perusahaan dapat
menentukan tugas dan tanggung jawab yang sesuai untuk posisi tersebut,
serta mengevaluasi kinerja dan kompetensi karyawan. Hal ini dapat
membantu perusahaan dalam memberikan keputusan yang tepat terhadap
karyawan yang melakukan kesalahan, serta membantu dalam
pengembangan karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka di masa
depan.
PT Goto Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo melakukan PHK
terhadap 12 persen dari total karyawannya atau sebanyak 1.300 orang.
"Perseroan harus mengambil keputusan yang sulit untuk
melakukan perampingan karyawan yang akan berdampak kepada 1.300
orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap grup GoTo," tulis
keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Jumat (18/11).
Keputusan PHK itu dilakukan agar perusahaan lebih agile dan bisa
menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif
bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
16
Dalam keterangan resmi, GoTo menyatakan karyawan yang
terdampak PHK akan mendapatkan paket kompensasi sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo
beroperasi.
Lebih lanjut, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial,
antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti
periode pemberitahuan (notice in-lieu). Mungkin karena dampak dari
Covid -19 pada tahun 2022.
17
BAB IV
KESIMPULAN
Analisis jabatan/ analisis pekerjaan (job analysis) sebagaibagian
dari manajemen sumber daya manusiadalam organisasi merupakan
penentuan isi dari suatu jabatan (job content) yang meliputi tugas,
tanggung jawab, kewenangan, kondisi kerja, pendidikan, keahlian,
kemampuan, pengalaman kerja, dan hubungan dengan jabatan lain dalam
organisasi, serta persyaratan jabatan (job specification) yang dibutuhkan
seorang karyawan agar mampu melaksanakan tugas pekerjaan dalam
jabatan yang diembannya dengan baik.
Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan menganalisis aspek
kegiatan pelaksanaan pekerjaan mengenai apa yang sebenarnya dikerjakan
oleh pemangku jabatan, danaspek persyaratan dari pemangku jabatan
mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemangku jabatan agar
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Untuk
menganalisis dua aspek itu diperlukan ib nformasi-informasi :jabatan (job
information), persyaratan jabatan (job specification), perilaku (behavior),
peralatan yang dibutuhkan, standar kinerja (performance standard), dan
konteks pekerjaan.
Informasi-informasi untuk analisis jabatan dapat dikumpulkan
dengan metode-metode:wawancara (interview), diskusi panel para ahli
(panel of experts), daftar pertanyaan /kuesioner (questionnaire), buku
harian kerja (diary/ logbook), pengamatan (observation). Hasil analisis
jabatan disajikan dalam bentuk-bentuk: deskripsi jabatan/ uraian
pekerjaan/ gambaran jabatan (job description), persyaratan jabatan/
kualifikasi jabatan/ tuntutan minimal kualitas jabatan/ spesifikasi jabatan
(job specification), klasifikasi jabatan (jobclassification), desain/
rancangan pekerjaan (job design).
18
DAFTAR PUSTAKA
19