Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIFITAS

DENGAN VARIABLE MEDIASI WORKLOAD DAN STRES KERJA


PT.HOME CREDIT

Oleh :

Anjasmoro Septiawan

NIM : 20200208091

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS SOSIAL, EKONOMI DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO

2023

i
USULAN PENELITIAN

TINJAUAN PERJANJIAN KONSUMEN PADA PT.HOME CREDIT


INDONESIA

Oleh

Anjasmoro Septiawan

NIM : 20200208091

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Penelitian Pada


Perjanjian Pembiayaan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS SOSIAL, EKONOMI DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO

2023
USULAN PENELITIAN

TINJAUAN PERJANJIAN PADA KONSUMEN PT.HOME CREDIT


INDONESIA

Oleh

Anjasmoro Septiawan

NIM : 20200208091

Diterima dan disetujui

Tanggal ............

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui
Wakil Dekan
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................10
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................................11
E. Metode Penelitian................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang

Manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari hari akan condong pada antara
kebutuhan (needs dan keinginan/wants).Kebutuhan dapat dikatakan sebagai suatu yang
memang harus dipenuhi atau dalam kata lain kebutuhan primer yang meliputi
sandang,pangan,papan.sedangkan wants lebih identik dengan sesuatu yang bersifat
emosional dari dalam diri manusia sebagai pelengkap hal hal diluar kebutuhan/disebut
kebutuhan tersier.

Gambar 1.Teori kebutuhan Maslow


Sumber pencarian google 2023
dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan manusia dimulai dari hal
yang paling fundamental yaitu kebutuhan fisiologis diikuti dengan kebutuhan
keamanan,kebutuhan sosial,harga diri atau pengakuan publik dan yang terakhir
kebutuhan akan potensi diri atau hal hal yang bersifat kesenangan pribadi.Menurut teori
diatas dapat diartikan bahwa pemenuhan bersifat hirarki atau urut dari hal yang mendasar
ke hal yang bersifat komplementer atau pelengkap sehingga sangat penting bagi manusia
untuk mengetahui skala prioritas atas kebutuhan hidupnya.
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik 2003) Konsep kebutuhan rumah tangga
merupakan kebutuhan yang bersifat konsumtif atau pemakai barang dan jasa yang juga
memiliki faktor-faktor Produksi yang meliputi kebutuhan tempat atau lahan,modal
(capital) serta faktor produksi tenaga kerja.Perilaku konsumsi rumah tangga
memperlihatkan dasar pendapatan yang mampu dibelanjakan dalam satu keluarga
terhadap ketersediaan barang di industri,apakah mengalami kelangkaan atau tidak
Dalam hal ini Perusahaan berkaitan erat sebagai pihak penyedia barang atau jasa
dari sektor indsutri tersebut.Perusahaan perlu melakukan mapping atau pemetaan atas
kebutuhan manusia baik secara umum maupun secara khusus pada suatu market
share.Perusahaan juga perlu memahami urgensi dari setiap kebutuhan manusia supaya
dapat membaca kebutuhan pasar dan menyesuaikan dengan kemampuan suplay
Perusahaan.Untuk mencapai keberhasilan Perusahaan dalam membaca potensi pasar
perlu adanya kerja sama dari semua lini perusahaan baik itu level karyawan hingga
pimpinan.
Pada dasarnya Pemimpin juga memeliki peran untuk Memotivasi karyawan dan
memberikan pengaruh positif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan antusias dan
terkonsep Menurut Hasibuan (2007) Kepemimpinan merupakan cara seseorang dalam
memimpin atau mempengaruhi perilaku bawahannya untuk bersedia bekerja sama secara
produktif untuk mencapai tujuan Perusahaan.Kepemimpinan juga merupakan pondasi
dalam pengembangan organisasi karena hasil kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh
gaya Kepemimpinan.Oleh karena itu tipe Kepemimpinan yang diterapkan akan
mempengaruhi emosional dan kinerja Karyawan. Semakin sesuai gaya Kepemimpinan
yang diterapkan akan berpeluang semakin besar untuk diterima oleh Karyawan begitu
pun juga sebaliknya.
Dalam perjalanannya, terdapat banyak jenis dan tipe kepemimpinan yang mungkin
diterapkan. Menurut Deputi Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) dalam seminar
CEO Speaks on Leadership with BCA (2017) disampaikan bahwa pemimpin harus
mereflesikan visi misi serta nilai-nilai perusahaan atau organisasi.
Dalam hal menerapkan gaya Kepemimpinan,Pemimpin haruslah memberikan
dorongan dan afirmasi yang positif untuk Karyawan hal ini sebagai Stimulus untuk
memacu semangat dan produktifitas karyawan.Dorongan positif yang dimaksud dapat
dikenal sebagai Motivasi.
Pengamatan atas Motivasi kerja terhadap pembentukan hasil dari kinerja
karyawan sangat diperlukan bagi Perusahaan untuk menentukan arah
keberhasilan,pengembangan potensi,dan kinerja karyawan dari hasil pengamatan inilah
yang menjadi dasar Perusahaan untuk mengambil tindakan Manajerial,Pengelolaan
sumber daya manusia,serta perbaikan yang bersifat continue.Motivasi dapat berupa
dorongan yang bersifat dari dalam (interinsik) maupun dari luar (entrinsik).Menurut
(Hariani et al 2019) Motivasi ekstrinsik mendorong persaingan antar karyawan untuk
menerima penghargaan utama ditempat kerja.Motivasi jenis ini juga mampu mendukung
kondisi psikologis karyawan,sedangkan Motivasi Intrinsik tidak dapat dimanipulasi
karena bersumber murni dari masing masing individu.
Hal yang melatarbelakangi permaslahan dalam Penelitian ini yaitu sebagai subjek
adalah PT.HOMECREDIT INDONESIA yang merupakan Perusahaan yang bergerak di
bidang Penyedia jasa pembiayaan kebutuhan yang meliputi kebutuhan sekunder untuk
menunjang sarana dan prasarana Rumah Tangga masyarakat.Ditinjau dari segi
Kepemimpinan diPerusahaan ini menerapkan gaya Kepemimpinan yang cukup Otoriter
dimana sikap Kepemimpinan yang kurang membersamai Karyawan.Dilihat dari sikap
dan hasil kerja yang kurang selaras dengan tujuan Organisasi.Sehingga berpengaruh
terhadap Motivasi karyawan.

B.Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan pada sub-bab
sebelumnya,terdapat beberapa hal terpenting yang menjadi landasan bagi penulis untuk
melakukan peneletian Bekaitan dengan variabel bebas,peneliti menggunakan
1. apakah ada pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap Motivasi kerja ?
2. apakah ada pengaruh Motivasi kerja terhadap Produktifitas?
3. apakah ada pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap Produktifitas?

C.Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap Motivasi kerja


2.untuk mengetahui pengaruh Motivasi kerja terhadap Produktifitas
3.Untuk mengetahui pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap Produktifitas

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan ilmu baru bagi peneliti. Selain itu sebagai media untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan dan saran yang dapat digunakan dalam meningkatkan Produktivitas kerja
karyawan melalui pengalaman kerja yang dapat dioptimalkan oleh perusahaan sehingga
produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan meningkat.
3. Bagi Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
Diharapkan peneliti ini bisa dijadikan sebagai referensi pembelajaran yang dapat memberikan
wawasan khususnya pada Konsentrasi Manajemen SDM.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan tambahan referensi bagi penelitian lain yang ingin
meneliti dengan topik yang samadengan penelitian ini.
BAB 2

A .LANDASAN TEORI

LEADERSHIP STYLES

Kepemimpinan transformasional adalah salah satu gaya kepemimpinan yang paling banyak

diteliti dan bisa dibilang salah satu gaya kepemimpinan yang paling efektif (Avolio et al., 2009).

Kepemimpinan transformasional adalah salah satu gaya kepemimpinan yang paling banyak

diteliti dan bisa dibilang salah satu gaya kepemimpinan yang paling efektif (Avolio et al., 2009)

MOTIVATION

“Motivasi adalah keinginan untuk melakukan upaya dalam mengejar tujuan organisasi manajer

selalu dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang kekuatan yang memberi energi pada

karyawan. Ada energi yang sangat besar dalam diri setiap orang dan palungan tentunya tidak

boleh mencegah pelepasannya” (Mondy & Premeaux, 1995.). “Kumpulan kekuatan yang

memulai, mengarahkan, dan membuat orang bertahan dalam upaya mereka untuk mencapai

tujuan” (Williams, 2009). upaya yang dikeluarkan di tempat kerja”( Osborn, 2008 ) “Kekuatan

psikologis yang menentukan arah perilaku seseorang dalam organisasi, tingkat usaha seseorang,

dan tingkat ketekunan seseorang” (George & Jones, 2008 )

PRODUKTIVITY

Pengertian produktivitas itu sendiri, terdapat berbagai definisi sebagai berikut: Bernardin dan

Russell (2003) menyatakan bahwa: “Umumnya, produktivitas mengacu pada rasio output

terhadap input. Input dapat mencakup jam atau biaya tenaga kerja, biaya produksi, dan biaya

peralatan. Output dapat terdiri dari penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan cacat” Menurut

Sulistiyani dan Rosidah (2003) “Produktivitas menyangkut masalah akhir, yaitu seberapa banyak

akhir yang diperoleh dalam proses sumber daya, dalam hal ini menyangkut dua aspek, yaitu

efisiensi dan efektivitas.Sedangkan Syarif (1996) “Produktivitas secara sederhana adalah kualitas

yang dihasilkan oleh banyaknya pekerjaan yang dilakukan dalam produktivitas mencakup dua

konsep dasar, yaitu keefektifan dan keefektifan

B.Studi Penelitian Terdahulu


No Judul Penelitian Terdahulu Hasil Penelitian Perbedaan

1. The Influence of Leadership

Style on Managerial

Performance of Village

Governments with Motivation

as Mediation. In: Journal of

Economics and Business /

Tahar, Afrizal, and Abdillah,

Muhammad Akhid. (2021),

2. Interaksi pemimpin-pengikut:

hubungan dengan OCB dan

produktivitas penjualan / L.

Jimmieson,2012

3. Dampak Kinerja Penilaian

Karyawan Motivasi dan

Produktivitas dalam Hasil

Hutan Turki industri :

Struktural Analisis Struktural

Pemodelan Persamaan / Aydın,

A., & Tiryaki, S. (2018).


C.Kerangka Pemikiran Konsektual

Motivation

Leadership Produktivity
style

D.Hipotesis

H1.: Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap motivasi.

H2: Ada hubungan positif antara Kepemimpinan Transformational dan Produktifitas

H3: Terdapat hubungan antara motivasi kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.
BAB 3

METODE PENELITIAN

A.JENIS PENELITIAN

Penelitian Kuantitatif adalah riset yang didasarkan pada data kuantitatif dimana data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan (Suliyanto ,2005)

B.POPULASI DAN SAMPEL

1.Populasi

Menurut (Suliyanto ,2018) Populasi merupakan keseluruhan elemen yang hendak diduga
Karakteristiknya.Bukan hanya sekedar ukuran subyek atau elemen yang
diteliti,karakteristik,sifat dan subyek atau elemen tersebut. Populasi dalam Penelitian ini
yaitu Karyawan Home Credit.

2.Sample

Menurut (Suliyanto ,2018 ) Sample adalah bagian populasi yang hendak diuji
karakteristiknya. Untuk mengambil teknik pengambilan sampel ini digunakan teknik
Probability Sampling,yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.dengan
metode Simple Random Sampling,Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3. Teori pengukuran Sample

Rumus untuk menentukan ukuran sampel yang identik dengan rumus Slovin.Rumus
Slovin untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut.

N= N

1+ Nd2

Di mana:

n = ukuran sampel minimal

N = ukuran populasi

d = toleransi kesalahan ( sampling eror )

1
C.TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada PT.HOMECREDIT INDONESIA yang terletak di


Purwokerto.Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September sampai Desember 2023

D.Batasan Oprasional

Batasan Masalah dalam Peneletian ini hanya membahas :

1. Variable bebas : Leadership Styles (X)


2. Variable Intervening : Motivation (Z)
3. Variable Terikat : Productivity (Y)

E.Oprasional Variable

Penelitian ini terdiri dari tiga vaariabel Bebas ( Leadership Styles ) , Variabel
Intervening ( Motivation ) dan Variabel terikat ( Productivity )

Tabel : Outline

F.Skala Pengukuran Variable

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


Skala liker. Dimana Skala Likert berguna untuk mengukur respon atau tanggapan
responden terkait objek sosial,adapun masing-masing jawaban dari setiap pertanyaan
memiliki nilai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif dan setiap item pertanyaan
memiliki jawaban yang bersifat tertutup. Gradasi yang digunakan meliputi :

SS = Sangat Setuju dengan skor 5

S = Setuju dengan skor 4

R = Ragu-ragu dengan skor 3

TS = Tidak Setuju dengan skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju dengan skor 1

2
G.METODE PENGUMPULAN DATA

1.Kuisioner

Kuisioner yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membagi daftar
pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabanya
(Suliyanto,2018)

2. Studi Perpustakaan

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-


buku ,literatur-literatur,catatan-catatan,dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan (Nazir ,2013)

H.TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN

1.UJI Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan atau kecermatan antara data yang terjadi
pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian,
data yang valid merupakan data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2016).
Sehingga instrument yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang 41
harus diukur dengan tepat dan dapat memberikan informasi tentang nilau dari variabel
yang diukur (Suliyanto, 2018).

Untuk menghitung validitas dari masing-masing item dari instrumen penelitian,


digunakan rumus koefisien korelasi sebagai berikut.

2.UJI Realibilitas

Sedangkan reliabilitas instrumen menunjukkan seberapa besar kemampuan alat


ukur untuk menghasilkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Alat ukur dapat
dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok objek yang sama diperoleh hasil yang relative sama (aspek yang diukur belum
berubah) meskipun ada toleransi bila terjadi perbedaan (Suliyanto, 2018). Adapun nilai

3
toleransi yang dimaksud disebabkan karena perbedaan waktu pengukuran yang
menyebabkan perbedaan jawaban responden.

Untuk mengetahui seberapa reliabel instrumen penelitian ini, peneliti


menggunakan Cronbach Alpha pada setiap instrumen dalam satu variabel, dimana
menurut Ghozali (2011) syarat instrumen dapat dikatakan reliabel adalah jika nilai
cronbach alpha > 0,6. Terdapat beberapa tingkatan dalam menginterpretasikan
reliabilitas, yaitu menurut Arikunto, 2010 terfapat 5 tingkatan dalam menginterpretasikan
reliabilitas suatu instrument seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel. Tingkatan Hasil Interprestasi Reliabilitas

Besar nilai cronbach alpha Interprestasi

Antara 0, 800 sampai 1,00 Sangat Tinggi

Antara 0, 600 sampai 0, 799 Tinggi

Antara 0, 400 sampai 0, 599 Cukup

Antara 0, 200 sampai 0, 399 Rendah

Antara 0, 000 sampai 0, 199 Sangat Rendah

I.UJI ASUMSI KLASIK

a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data


penelitian yang diperoleh bersifat normal (sekurang-kurangnya mendekati normal) atau
tidak. Apabila nilai probabilitas ≥ 0,05 maka data dinyatakam berdistribusi normal,
begitu pula sebaliknya. Prinsip uji normalitas adalah dengan membandingkan antara
distribusi dari data yang diperoleh dengan distribusi dari data normal. Adapun data
dikatakan berdistribusi normal apabila diantara kedua distribusi tersebut tidak terdapat
perbedaan (p > 0,05).

Pada tahap pengujian normalitas, dapat dilakukan dengan melakukan uji


Kolmogorov Smirnov atau Probability Plot Residual menggunakan program aplikasi olah

4
data SPSS. Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov

b.Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui estimasi


standar error dalam penelitian. Multikolinearitas dapat diketahui dengan menghitung
perbandingan antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi antarvariabel bebas.
Hadi (2007) berpendapat bahwa untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat menggunakan tolok ukur nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan korelasi antar
variabelbebas, dengan asumsi apabila nilai VIF < 10 maka tidak terdapat
multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas merupakan varians variabel dalam model yang tidak sama.


Karim dan Hadi (2007) menyatakan bahwa konsekuensi heterokedastisitas dalam model
regresi adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil
maupun dalam 45 sampel besar. Adapun cara yang dapat digunakan untuk melakukan
uji heterokedastisitas yaitu dengan memerhatikan plot dari sebaran residual (Z-RESID)
dan variabel yang diprediksikan (Z-PRED). Apabila titik-titik yang terdapat di dalam plot
tidak menunjukkan suatu pola tertentu maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut
terbebas dari asumsi heterokedastisitas. Dibawah ini terdapat gambar Scatter Plot untuk
mengetahui sebaran Z-RESID dan Z-PRED tidak menunjukkan suatu pola tertentu.

J. Pengujian Hipotesis

5
K. PERENCANA JADWAL PENELITIAN

NO Kegiatan Bulan dalam 2023

Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Persiapan
penelitian

a. Pengajuan
judul

b. Penyusunan
proposal

c. Seminar
proposal

d. Perizinan
lokasi

2. Perlaksanaan
penelitian

a. Pengumpulan
data

b. Analisis data

3. Penyusunan
laporan

Anda mungkin juga menyukai