Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Serley Oktaviana Sari (2021102024)
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Desain Organisasi.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik
membangun yang ditunjukkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, Amin
Adapun identitas dari buku yang kami baca kemudian dijadikan resensi buku, datanya
sebagai berikut :
Dari resensi buku ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang dalam kurikulum
mendapatkan mata kuliah “pemimpin dan kepemimpinan, manajemn, maupun dalam
kehidupan sehari-hari dalam melaksanakan tugas sebagai manajer atau calon manajer.
Sudah tentu dari resensi buku ini dapat memperluas sedikit wawasan pengetahuan tentang
persoalan : pemimpin-kepemimpinan-manajemen, dan tugas-tugas manajerial. Semoga resensi
buku Kepemimpinan dan Manajemen ini bermanfaat kiranya bagi kita semua, amiin.
BAB I
PEMIMPIN DAN ANEKA MACAM ASPEKNYA
Organisator sebagai pemimpin, (Inventor) yang menciptakan hasil-hasil atau karya seni,
organisator dalam bidang ekonomi juga harus melaksanakan penciptaan-penciptaan yang
berguna secara ekonomis.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang organisator sebagai pemimpin. Syarat
yang disistematisasi oleh J. Slikboer adalah : sifat serta kemampuan dalam dibang intelektual,
seorang yang memiliki bakat intelektual, dikembangkan, intensivitas, orientasi terhadap
kenyataan, oportunisme, objektivitas, kemampuan membedakan hal-hal pokok dengan hal
tidak penting, kritis, keluwesan jiwa, segera bertinsak, cermat, ingatan yang baik. Sifat yang
berhubungan dengan watak. Sifat-sifat tempramental, vitalitas, energi, pushing power, spirit.
Sifat dan kemampuan dalam bidang khusus : Sifat dan Kemampuan dalam hal berhadapan
dengan manusia, dalam bidang Vak teknis, sifat dan kemampuan primer, sifat dan kemampuan
sekunder, sifat dan kemampuan tersier.
Pemimpin dan proses berfikir normal, premis pokok Aristoteles : bahwa langkah pertama
dalam hal memecahkan suatu masalah terdiri dari tindakan mengakui bahwa problem yang
bersangkutan terdapat dengan jalan mengisolasinya dari hal-hal yang berhubungan denganya.
Proses berfikir normal menurut Herbert Spencer : (1) Kenalilah dan isolasilah problem
yang bersangkutan (2) Kumpulkanlah fakta-fakta yang dikenal dan kemudian lakukanlah
evaluasi tentangnya. (3) Rumuskanlah Kesimpulan-kesimpulan “percobaan” yang mungkin
perlu diubah, dimodifikasi ataupun divariasi. (4) Rumuskanlah kesimpulan akhir (5) Telitilah
hasil-hasil guna mengetahui apakah perlu dilakukan revisi.
Metode umum pemikiran dan penguraian berfikir normal : Penguraian deduktif terdiri
usaha menarik sesuatu kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang dikenal/diketahui, dengan
jalan menganalisa dan mengevaluasi hingga dengan demikian dapat ditiadakan semua
interferensi yang tidak dapat dibuktikan atau ditunjukan kebenarannya.
Pemimpin formal (Formal Leader), seseorang yang oleh organisasi tertentu (Swasta atau
pemerintah). Ditunjuk (berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang
bersangkutan) untuk memangku sesuatu jabatan dalam struktur organisasi yang ada, dengan
segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya. Untuk mencapai sasaran organisasi
tersebut yang ditetapkan sejak semula. Seorang pemimpin harus sadar bahwa ia senantiasa
menghadapi problem perubahan-perubahan.
Proses memimpin :
1. Para pemimpin membuat (mengambil) keputusan-keputusan
2. Para pemimpin memusatkan perhatian mereka atas sasaran-sasaran
3. Para pemimpin merencanakan dan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan
4. Para pemimpin mengorganisasi dan menempatkan (STAF) pekerja-pekerja pada jabatan-
jabatan yang ada
5. Para pemimpin melaksanakan komunikasi dengan para bawahan, para rekan dan atasan
mereka
6. Para pemimpin memimpin dan mensupervisi
7. Para pemimpin mengawasi aktifitas-aktifitas
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seorang menjadi pemimpin (baik formal maupun
informal) yaitu :
1. Karena pewarisan kedudukan sebagai pemimpin
2. Karena kekuasaan pribadi
3. Karena penunjukan oleh semua pihak atasan
4. Karena dipilih oleh pengikut-pengikutnya
5. Karena diakui oleh bawahannya
6. Karena situasi / kondisi
BAB II
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang
memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor
ekstern.
Determinan kepemimpinan, kepemimpinan : (1) meliputi orang-orang (2) bekerja dari sebuah
posisi organisatoris (3) Timbul dalam sebuah situasi yang sfesifik.
Faktor orang, (the person factor), Memberikab sumbangsih ke arah efektifitas seorang
muslim
Faktor posisi, Menempatkan struktur atau kondisi-kondisi pada faktor orang. Orang atau
person yang bersangkutan mengenakan baju seragam organisatoris apabila faktor posisi
dikembangkan.
Situasi yang berbeda memerlukan peranan kepemimpinan yang berbeda, dan ciri-ciri
pribadi yang berbeda pula. Misalnya dalam proses pertumbuhan perusahaan-perusahaan
biasanya mereka menggunakan pemimpin yang berbeda-beda sifatnya.
Arti kepemimpinan, merupakan aktifitas memimpin pada hakikatnya meliputi suatu hubungan.
Adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka mau bekerja ke arah
pencapaian sasaran tertentu. Ada dua macam pengaruh seorang pemimpin, pertama hasil
kerjanya sendiri dan kedua kelakuan dan tindakan-tindakan yang dilakukannya.
Ada sebuah pendekatan yang dapat kita gunakan untuk memahami suksesnya
kepemimpinan, dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan
oleh pemimpin itu tersebut : jadi gayanya. Ada macam-macam istilah yang digunakan orang
untuk menerangkan pendekatan umum yang dipergunakan oleh para pemimpin dalam situasi
kemanusiaan misalnya : otokritas, demokratis, biokratis, neurokratis dan laissez faire.
Membantu tercapainya kepemimpinan efektif, wendel french mengemukakan tiga buah faktor
yang berkaitan dengan persoalan kepemimpinan yang perlu diperhatikan secara simultan.
BAB III
MANUSIA DI DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
MEMBUAT MENETAPKAN
KEPUTUSAN- SASARAN-SASARAN
KEPUTUSAN
MERENCANAKAN
MENYUSUN
KONTROL KEBIJAKSANAAN 2
PROSES
MANAGING
MENGORGANISASI
MENGARAHKAN DAN MENEMPATKAN
DAN MENSUPERVISI PEKERJA
BERKOMU
NIKASI
Gambar 1
Proses Managing
Ketujuh macam proses berkaitan dengan erat satu sama lain dan kerapkali mereka muncul
dalam urutan-urutan yang berbeda atau secara simultan. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa
salah satu determinan perilaku adalah MOTIVASI.
Perilaku pada organisme-organisme hidup dapat mencapai tiga macam bentuk. Yang
pertama, yang dikenal sebagai tropisme (tropism), terdiri dari gerakan-gerakan yang mencakup
seluruh organisme apabila ia tertarik atau ditolak oleh sesuatu pengaruh di dalam lingkungan.
Sebagai contoh misalnya, dapat dikatakan bahwa sebuah organisme “heliotropis” adalah
sebuah organisme yang tertarik pada sinar matahari.
Bentuk perilaku kedua yakni “refleks-refleks” banyak menyerupai “tropisme” dalam arti
bahwa mereka merupakan reaksi-reaksi otomatis terhadap sitmuli, akan tetapi refleks-refleks
adalah terbatas hingga bagian tertentu dari tubuh, misalnya ½ gerakan-gerakan lutut secara
sekonyong-konyong.
Kita dapat mensspesifikasi adanya 5 macam sifat perilaku yang dimotivasi (motivated
behavior).
a. Pengenergisasian atau fasilitas aneka macam reaksi
b. Kekuatan perilau dan efisiensi
c. Pengarahan perilaku
d. Penguatan kembali
e. Melemahnya perilaku
MODEL UMUM TENTANG MOTIVASI
Seorang individu menyadari adanya tegangan yang timbul karena sesuatu kebutuhan yang
tidak terpenuhi, melalui stimulasi intern atau ekstern melakukan tindakan tertentu yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya (hal tersebut mungkin didahului oleh tindakan-
tindakan untuk memperbesar tekanan hingga titik kritis tertentu). Tindakan tersebut
mengandung tujuan dan diarahkan ke arah sesuatu perangsang yang menurut
anggapannya akan memenuhi kebutuhan yang dirasakan itu dan apabila ia
memperoleh perangsang atau imbalan tersebut si individu yang bersangkutan akan
mengalami suatu pengurangan tekanan.
c. Pandangan-pandangan Skinner
Pandangan-pandangan skinner dinamakan Operant Conditioning. Dengan istilah tersebut
bahwa sebuah organisme dalam proses belajar inisial menunjukkan perilaku yang agak
bersifat Random sebagai reaksi terhadap stimuli entern. Skinner telah mengekstrapolasi
penemuan-penemuannya menjadi suatu “Design” untuk kehidupan masyarakat.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Henry Fayol (Bapak Konsepsi Proses) memasukkan fungsi-fungsi berikut dalam aktivitas
manajemen :
- Planning
- Organization
- Command
- Coordination
- Control
1. PERENCANAAN (PLANNING)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin
dicapainya, maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang
dari organisasinya.
2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapainya,
menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang
diperlukan mereka, maksudnya : posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-
kualifikasi yang perlu dimiliki orang yang menduduki posisi demikian.
3. PENGKOORDINASIAN (COORDINATION)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensian darl organization,
dan bukanlah seperti dikatakan oleh Gulick sebuah fungsi (manajemen) tersendiri. Cara
mengkoordinasi paling umum adalah : menyediakan atasan bersama untuk pekerja-
pekerja yang pekerjaan mereka saling berkaitan.
7. INOVASI (INOVATION)
Inovasi senantiasa perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya,
inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik
untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru
mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasi mereka sesuai
dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna
mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.
8. REPRESENTASI (REPRESENTATION)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam
hal menghadapi kelompok-kelompok luar.
- Badan-badan pemerintah
- Lembaga-lembaga financial
- Perubahan-perusahaan lain
- Para pemasok (para suppliers)
- Para pembeli
- Publik umum
11. SASARAN-SASARAN
Kriterium operasional kedua untuk manajemen adalah bahwa terdapat sebuah
sasaran terhadap apa akvitas kelompok terorganiasi diarahkan. Kadang-kadang sasaran
demikian dinyatakan secara eksplisit, tetapi kadang-kadang ia dirumuskan secara umum
sekali.
- Dana
- Manusia
Tantangan terbesar yang seringkali dihadapi oleh para manajer adalah : penetapan
hubungan-hubungan antara sumber-sumber daya manusia. Ia harus menghadapi
hubungan-hubungan formal, seperti yang digariskan oleh peta organisatoris dan
hubungan-hubungan informal yang muncul sewaktu manusia berupaya untuk
berhubungan satu sama lain dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hubungan-hubungan
demikian muncul dalam bentuk polayang terus menerus berubah hal mana
mencerminkan bagaimana manusia bekerja sama dan bagaimana mereka saling
mempengaruhi dalam kehidupa organisatoris mereka.
14. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Kriterium kritikal terakhir dalam definisi tentang manajemen adalah suatu
keterlibatan secara aktif dengan keputusan-keputusan yakni evaluasi serta pemilihan
altenatif-alternatif dalam suatu lingkungan kompleks yang seringkali terjalin erat dengan
soal resiko serta ketidakpastian.
16. KITA TIDAK DAPAT MELEPASKAN DIRI DARI KEGIATAN DUNIA USAHA
(BISNIS)
Kita amat tergantung pada organisasi-organisasi dunia usaha (Business
organizations). Bahan pangan yang kita makan, bahan sandang yang kita pakai,
kendaraan bermotor kita semuanya merupakan produk aktivitis dunia usaha. Tidak
mungkin untuk memisahkan dunia usaha dengan masyrakat dan membicarakannya secara
terpisah.
17. PARA MANAJER PADA SEMUA ORGANISASI
Setiap organisasi mempunyai manajer, mungkin ada yang menamakan mereka :
- Supervisor (pengawas)
- Directors (direktur)
- Agency chiefs(pimpinan perwakilan)
- Foreman (mandur)
Faktor pertama untuk memulai proses perubahan adalah diagnosis harus mendahului tindakan-
tindakan (menurut Agryris).
Model yang paling baik diterapkan sehubungan dengan suatu upaya yang mengusahakan
adanya perencanaan yang terencana yaitu “ Action – Research”.
Alat-alat pembantu diagnistik diantaranya latar belakang, sistem yang diperlukan, sistem yang
muncul.
Metode perubahan faktor latar belakang diantaranya perubahan personalia, latihan dan
pendidikan, pendidikan dan tata susunan (layout), rencana perangsang, kultur latar belakang.
Metode perubahan sistem yang diperlukan diantaranya revisi uraian pekerjaan dan
hubungan pekerjaan, pelaporan, penugasan, tanggung jawab, modifikasi pekerjaan, skedul
pekerjaan alternatif, reformulasi sasaran pekerjaan.
KESIMPULAN
Sudah tentu, sifat-sifat kepemimpinan yang baik dapat dipelajari dan diterapkan oleh
seorang pemimpin atau manajer, tetapi, bakat dan sifat kepemimpinan yang ada dalam dirinya
dengan sendirinya amat membantu (bersifat kondusif) terhadap kegiatan pelaksanaan
kepemimpinannya. Kita, sebagai manusia, kadang-kadang diberi tugas untuk bertindak sebagai
seorang pemimpin atau manajer (kadang-kadang dalam format kecil, dan kadang-kadang
dalam skope yang lebih luas), tetapi kadang-kadang pula terlihat bahwa kita harus berperan
sebagai pihak yang dipimpin atau mendapatkan pimpinan.
Dalam kedua macam peranan (sebagai pemimpin atau pihak yang dipimpin) sebaiknya
kita senantiasa belajar dari pengalaman-pengalaman masa lampau, hingga kekeliruan-
kekeliruan yang merugikan dapat dihindari.