Anda di halaman 1dari 20

4

TINJAUAN TEORI
ANTENATAL CARE

Konsep Dasar Medis


A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat
dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan
memuaskan (Handaya, 2008).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang
bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu
maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan
kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan
oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya ( Departemen Kesehatan, 2007)
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum
dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
yang aterm (Mary nolan, 2004). Menurut Kushartanti (2004), kehamilan
adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir.
5

B. Tujuan Antenatal Care


Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik
dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat (Depkes RI, 1994). Secara
rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya
penyulit/komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
janin agar tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan
kematian neonatal.
C. Standar Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 10T yaitu:
1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui
sesuai tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan
setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I
berat badan ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan,
pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada
trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap
minggunya, atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kg
selama kehamilan.
6

2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan


darah normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap
kunjungan. Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan
kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang.
Sementara tekanan darah yang rendah menyebabkn pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk
melindungi ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus
neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2
deberikan empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam
bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan
setelah setahun TT4
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran
rahim, dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk
mengetahui presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam
rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak
rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika
diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka
direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian
tablet besi diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku
diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling.
Untuk menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi
dengan suami dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan
nantinya. Dengan manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat
maka ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persalinan dan
kelahiran yang benar sehingga membantu menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat
pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang
memadai
7

7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan


indikasi (HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) ,
PMS, hepatitis). Wanita yang sedang hamil merupakan kelompok
dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual yang dapat
menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya.
8. Tetapkan status gizi. Pengukuran ini merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya kekurangan gizi saat hamil. Jika kekurangan
nutrisi, penyaluran gizi ke janin akan berkurang dan mengakibatkan
pertumbuhan terhambat juga potensi bayi lahir dengan berat renda.
9. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin(DJJ). Tujuan
dari pemeriksaan ini adalah untuk memantau, mendeteksi, dan
menghindarkan faktor resiko kematian prenatal yang disebabkan oleh
hipoksia, gangguan pertumbbuhan, cacat bawaan
10. Tatalaksana kasus. Berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang
memiliki tenaga kesehatan yang kompenten, serta perlengkapan yang
memadai untuk penanganan lebih lanjut di rumah sakit rujukan
D. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda presumsi
a. Subyektif:
 Amenorrhea.
Dapat disebabkan oleh: gangguan endokrin, abnormalitas sistem
saraf, penyakit infeksi, anemia, obstruksi servikal, atau
ketegangan emosi
 Kelemahan/dan keletihan, dapat diakibatkan karena anemia atau
infeksi.
 Mual dan muntah (morning sickness)
Merupakan respon awal tubuh terhadap tingginya kadar
progesteron, dapat disebabkan karena gangguan pada saluran
cerna atau alergi. Terjadi antara minggu ke-2-6 dan menghilang
pada minggu ke-12.
 Perubahan payudara
Terasa penuh dan nyeri, hiperpigmentasi areola mammae,
perubahan nipple, sekresi kolostrum, pelebaran vena.
 Peningkatan sekresi berkemih.
8

Kongesti darah pada organ-organ pelvik meningkatkan


sensitivitas jaringan, tekanan karena pembesaran uterus
menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih
selama hamil. Dapat pula disebabkan oleh penyakit infeksi
saluran kencing, trauma dan pertumbuhan tumor vesika urinaria.
 Perubahan mood: letih, pusing, sakit kepala.
 Leukorea Quickening
Sensasi adanya gerakan dapat dirasakan pada minggu ke- 22
pada primipara dan minggu ke-20 pada multipara.
b. Obyektif (probabilitas)
 Perubahan fisiologi dan anatomi
 Peningkatan temperatur basal tubuh (basal body temperature)
 Perubahan kulit: Striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma,
linea nigra)
 Perubahan payudara
 Pembesaran abdomen
 Perubahan rahim dan vagina
2. Tanda kemungkinan hamil
Merupakan tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh pemeriksa. Bila
digabung dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan
memberi dugaan kuat adanya kehamilan. Tandanya meliputi:
a. Pembesaran rahim
b. Uterin shouffle adalah goyangan, desiran nadi yang terdengar di
atas uterus ibu hamil.
c. Kontraksi Braxton Hicks
d. Ballotement → pantulan yang terjadi ketika bayi pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin
berenang menjauh dan kemudian kemudian kembali ke posisinya
semula.
e. Hegar sign : melunaknya segmen bawah rahim
f. Goodell sign : melunaknya serviks.
g. Test kehamilan positif.
3. Tanda positif kehamilan (absolut)
a. Terlihat bentuk tubuh janin melalui USG dan rangka janin pada X-
Ray
b. Terdengar detak jantung janin
c. Teraba bagian-bagian janin
d. Teraba gerakan janin.
E. Patofisiologi
9

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari


indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke
dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah
dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel
telur di tuba pallofi.

4. Nidasi (implantasi )
10

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam


endometrium.

F. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil


Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada
alat kandung, dan juga organ lainnya.
1. Vagina dan vulva
Sampai minggu kedelapan, meningkatnya vaskularisasi pada vagina
menyebabkan tanda kehamilan yang khas:
a) Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan
kebiruan
b) Warna lipid pada vagina dan portio serviks
disebut “tanda Chadwick”, corak yang berwarna keunguan yang
dapat terlihat oleh pemeriksa.
2. Serviks
Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama serviks
menjadi lebih lunak sebagai akibat meningkatnya suplay darah (tanda
Goodell’s). Kanalis servikalis dipengaruhi oleh mukus yang kental
disebut operkulum.
3. Uterus
Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran
uterus untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh
dari kecil, organ yang hampir padat menjadi berdinding tebal, kantung
muskular yang mengandung janin, plasenta dan sekitar 1000 ml air
ketuban. Beratnya meningkat 20 kali dan kapasitasnya meningkat 500
kali. Peningkatan ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan serabut-
serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan
fibroelastik, darah dan saraf.
4. Indung telur (ovarium)
Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesteron pada wanita
tidak hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus
11

luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan


progesteron. Segera setelah plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi
sumber utama kedua hormon tersebut.
5. Payudara
Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil
adalah rasa kesemutan, nyeri tekan pada payudara, yang secara
bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan
jaringan alveolar dan suplay darah. Puting susu menjadi lebih
menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih,
(kolostrum). Area berpigmen disekitar puting, areola, tumbuh lebih
gelap, dan kelenjar-kelenjar montgomery menonjol keluar.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya :


1. Sistem sirkulasi darah dan cardiovaskuler
a. Volume darah
b. Protein darah
c. Hitung jenis dan Hb
d. Nadi dan TD
e. Jantung
2. Sistem pernapasan
3. Sistem pencernaan
4. System Muskuluskeletal (Tulang dan gigi)
5. System integument (Kulit)
6. System perkemihan
7. System kerja Kelenjar endokrin
Hormon-hormon yang signifikan dalam kehamilan:
1) hCG (human chorionic gonadotropin)
 Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
 Puncaknya pada minggu ke-9 – 13
 Mempertahankan korpus luteum sampai plasenta
mengambil alih
2) hPL (human placental lactogen)
12

 Dihasilkan oleh sel-sel synsitio tropoblas


 Kerjanya berlawanan dengan insulin
 Mempunyai pengaruh peningkatan asam lemak bebas dan
menurunkan metabolisme glukosa
3) Estrogen
 Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta.
 Berperan dalam perkembangan uterus dan mammae,
meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na+ dan air, serta
menurunkan hidrokloric asam lambung.
4) Progesteron
 Dihasilkan oleh korpus luteum, plasenta dan ovarium
 Berperan dalam mempertahankan kehamilan, memlihara
endometrium, dan merelaksasikan otot-otot uterus
 Menurunkan tonus dan motilitas lambung dan saluran cerna
 Merelaksasikan otot-otot kaki dan pembuluh darah
ekstremitas
5) Relaksin
 Dihasilkan oleh korpus luteum, plasenta, dan desidua
 Berfungsi untuik menurunkan kontraksi uterus, melunakkan
serviks, dan pengubahan kolagen
6) Prostaglandin
Substansi lipid yang disimpan dalam desidua selama hamil dan
juga terdapat dalam cairan semen. Berperan kompleks untuk
memulai persalinan.
8. Metabolisme
G. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
Kehamilan adalah saat-saat kritis, saat terjadinya gangguan, perubahan
identitas dan peran bagi setiap orang: ibu, bapak, dan anggota keluarga.
1. Penyesuaian awal terhadap kehamilan
2. Persepsi terhadap peristiwa
3. Dukungan situasional
4. Mekanisme koping

H. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


13

Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada ibu hamil dan dapat di


palpasi dilakukan pada usia kehamilan mulai dari 20 minggu usia
kehamilan, adapun pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan yaitu:
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
Pemeriksaan Ibu Hamil
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal
pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang
mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan
pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes
untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam
hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
 Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 jika bulan HPHT bulan April s/d
Desember
 Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap jika bulan HPHT bulan Januari s/d
Maret
Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus
maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong
teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan
gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
14

Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada


kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan
tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan
bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung
dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik
napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat
mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan
menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba
keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan
teraba lembut dan tidak beraturan.

Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu
tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan
yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian
kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah,
divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin
masuk ke dalam rongga panggul.

I. Anjuran untuk Ibu Hamil


1. Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari,
tergantung berat badan sebelum hamil, aktifitas, dan tipe kehamilan (1
bayi atau kembar). Peningkatan BB yang normal selama kehamilan
15

adalah 6,5 – 16 kg. Jenis makanan yang sehat dan veriativ selama
kehamilan diantaranya adalah:
 Buah dan sayuran
 Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
 Protein seperti ikan, daging, kacang
 Susu dan keju.
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan:
 Asam folat.
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil
melindungi dari gangguan saraf janin (anansefali, spina bifida).
Wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari
selama 12 minggu kehamilan.
 Zat besi.
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja
mengangkut oksigen di dalam darah. Selama hamil, suplai darah
meningkat untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat besi adalah 30 –
50 mg/hari.
 Kalsium.
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil
dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan
sebanyak 1200 mg/hari.
2. Obat-obatan selama kehamilan
Dianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun keamanan suatu obat untuk
ibu hamil, disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin
untuk mengurangi risiko efek samping obat terhadap janin.
3. Olah raga selama kehamilan
4. Bekerja selama kehamilan
5. Berhubungan seksual selama kehamilan
Pada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan dilakukan dengan
hati-hati. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta
praevia, atau abortus berulang dianjurkan untuk menghindari
berhubungan seks pada masa kehamilan demikian pula ketika kepala
sudah masuk rongga panggul dianjurkan untuk tidak melakukan
sanggama.
16

6. Merokok pada saat hamil


Wanita hamil dilarang merokok karena dapat menyebabkan BBLR,
lahir preterm, ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin.

Konsep Dasar Keperawatan


A. Pengkajian Prenatal
1. Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu)
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir.
Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 DPM.
2. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri.
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi
Peningkatan frekuensi perkemihan
Urinalisis: Peningkatan berat jenis
Hemoroid

4. Makanan/Cairan
- Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum
terjadi
- Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
- Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah
berdarah
- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
- Sedikit edema dependen
- Sedikit glikosuria mungkin ada
- Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir
kehamilan.
5. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton
Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
6. Pernapasan
17

Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal


Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan
torakal..
7. Seksualitas
 Penghentian menstruasi
 Perubahan respon /aktivitas seksual
 Leukosa mungkin ada.
 Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis
pubis (pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu)
agak ke bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)
 Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi
jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan
(trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum
kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu
 Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler
nevi, strial gravidarum.
 Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
8. Integritas Sosial
Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
9. Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.
10. Pemeriksaan Diagnostik
 DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
 golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
 Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
 Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
 Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh
kutil vagina, lesi, rabas abnormal.
 Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
18

 Papanicolaow Smear : mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks


tipe 2
 Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan
infeksi, diabetes penyakit ginjal)
 Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
 Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
 Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
 Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenata

B. Diagnosa Dan Rencana Keperawatan


Trisemester I
1. Nutrisi; Perubahan , kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap
b/d mual muntah
Tujuan: Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep.
Tindakan:
1) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang
dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut,
kuku, dan kulit,
Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi selama
kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
2) Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17
tahun atau lebih dari 35 tahun)
Rasional: Remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia dan klien lansia
mungkin cenderung obesitas/DM
3) Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet
Rasional: Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah,
meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
4) Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya.
Rasional: Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di
bawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi – pertumbuhan intraurine (IUGR) pada janin dengan berat
badan lahir rendah
19

5) Pantau kadar hemoglobin (Hb)/Ht


Rasional: Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan
kapasitas pembawa oksigen ibu
2. Diagnosa; Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah
Tujuan: Klien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Tindakan:

1) Auskultrasi denyut jantung janin


Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan
mola hidatidosa
2) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional: Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi.
Peningkatan kadar Hormon Gonadotropin Korionik
(HCG), perubahan matabolisme karbohidrat dan penurunan
motilitas gastric memperberat mual dan muntah pada
trisemester pertama.
3) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya
uklus, peptikum, gastritis, kolesistisis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi
intervensi
4) Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan
haluaran dan berat jenis urine.
Rasional: Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi
5) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali
sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
Rasional: membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
3. Diagnosa: Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap
kehamilan.
Tujuan: Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri
20

Tindakan:
1) Buat hubungan saling percaya antara perawat – klien
Rasional: Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan saling
percaya

2) Klarifikasi kesalah pahaman


Rasioal: Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi
dan dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.

3) Tentukan derajat motivasi untuk belajar


Rasional: Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut
jelas.
4) Perrtahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasangan
Rasional: Penerimaan penting untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan.
5) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
Rasional: Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan
hasil positif ibu/bayi.
Trisemester II
1. Diagnosa; Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan: Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri.
Tindakan:
1) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak
efek-efek yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan
emosi
2) Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional: Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa
yang terjadi
21

3) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat


hamil
Rasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan
aktivitas yang menyenangkan
2. Diagnosa: kep. Pola pernapasan, ketidakefektifan.
Tujuan: Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Tindakan:
1) Kaji status pernapasan
Rasional: Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-
kira 60 % klien prenatal, meskipun kapasitas vital
meningkat. Fungsi pernapasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi. Berkurang oleh
pembesaran ulkus.
2) Anjurkan sering istirahat
Rasional: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan kelebihan
3) Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
Rasional: Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.
4) Kaji Ht / Hb
Rasional: Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24 – 32
mengencerkan kadar Hb. Mengakibatkan kemungkinan
anemia dan menurunkan kapasitas pembawa O2.
3. Diagnosa; Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Trisemester III
1. Diagnosa kep. Kenyamanan
Tujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk
mengurangi ketidaknyamanan
Tindakan:
1) Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk
mengatasinya
22

Rasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan


2) Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan
diafragma, mengakibatkan dispnea. Khususnya pada
multigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan
antara ibu dan bayi dalam kandungan
3) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan
cara jalan, anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh
hormon pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat
gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.
4) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung
kemih
Rasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas
kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih
2. Cedera; resiko tinggi terhadap ibu
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang ennin-faktor resiko
individu yang potensial
Tindakan:
1) Pantau TTV, periksa hipertensi
Rasional: Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada
detensi natrium/air secara negative mempengaruhi ginjal
sirkulasi uterus, dan fungsi ssp
2) Dapatkan kultur vagina
Rasional: Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakan
ketidaknyamanan berat pada klien
3) Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran
Rasional: Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran
4) Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28
Rasional: Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial
pada klien dan janin
23

5) Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik


Rasional: Wanita paling cenderung terhadap terhadap masalah
trisemester III yang berhubungan dengan asupsi plasenta,
ISK, lahir mati, penuaan plasenta dan ketoasidosis
3. Perubahan pola eliminasi urine
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Tindakan:
1) Berikan info tentang perubahan berkemih
Rasional: Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari
frekuensi berkemih.
2) Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur
Rasional: Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang
mengalami oedema.
3) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine
Rasional: Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan
menurunkan aliran ke vena
4) Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretik
Rasional: Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat menurunkan
regulator ennin-angiotensin-aklosteron dari kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai