kalimat adalah satuan kebahasaan yang setidaknya memiliki unsur subyek dan predikat. Sebuah
kalimat hendaklah berisikan suatu gagasan atau ide. Agar gagasan atau ide kalimat mudah
dipahami pembaca, fungsi bagian kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek dan keterangan,
harus tampak dengan jelas (eksplisit). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola
intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat digunakan untuk
mengungkapkan ide dan pikiran secara utuh baik lisan maupun tulisan.
UNSUR UNSUR PEMBENTUK KALIMAT
KATA KLAUSA
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki
makna tertentu. Klausa sebagaimana frase, merupakan
Perhatikan contoh berikut! kelompok kata. Akan tetapi, sebuah klausa
Belajar dibentuk oleh satu satuan kata merupakan kelompok kata yang terdiri atas
Anton belajar dibentuk oleh dua satuan kata subyek dan predikat, sedangkan frase tidak.
Klausa berbeda pula dengan kalimat, klausa
tidak mengandung unsur intonasi. Klausa
FRASE
kedudukannya merupakan bagian dari suatu
kalimat.
Contoh :
1. Hari ini akan hujan
2. Besok pagi kakak akan pergi ke Jakarta
Frase ialah kelompok kata yang tidak melebihi batas dan ayah pergi ke
fungsi. Pengertian ini digunakan untuk membedakan
frase dengan kalimat. Walaupun merupakan
kelompok kata,frase tidak mengandung fungsi
subyek, predikat maupun fungsi-fungsi lainnya.
Kalimat : Intonasi, Jeda, Nada,
Ayah pergi
S P
dan Tempo
Terlambat datangnya
S P
Ibu Pergi Ke Kantor
S P K
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT
INTONASI NADA
Intonasi ialah naik turunnya lagu kalimat. Nada adalah tekanan tinggi rendahnya
01 02
Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna pengucapa suatu kata. Dalam hal ini, intonasi
kalimt. Intonasi pada kalimat berita, mendatar berfungsi untuk memberi tekanan khususpada
pada akhir kalimat, sedangkan pada kalimat kata-kata tertentu. Tingggi rendahnya nada
tanya lebih menaik. Sementara itu, pada dapat membedakan bagian kalimat yang
kalimat perintah, baik itu pada awal maupun satudengan bagian kalimat lainnya yang tidak
akhir kalimat, intonasinya menaik (tinggi). penting.
JEDA TEMPO
03 04
Tempo ialah cepat atau lambatnya
Jeda ialah perhentian lagu kalimat. Jeda pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya
terbagi kedalam tiga jenis, yakni jeda pendek, hampir sama dengan nada, yakni untuk
jeda sedang, dan jeda panjang. Jeda berfungsi mementingkan suatu bagian kalimat.
untuk menandai batas-batas satuan kalimat
STRUKTUR KALIMAT
Struktur kalimat atau bangun kalimat di isi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap. Unsur-unsur tersebut subyek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kelima unsur itu memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam kalimat.
Perhatikan contoh berikut :
(1)Ayah Budi sering menulis buku pelajaran
S P O
(2)Kaosnya bergambar burung merpati
S P Pel
(3) Kakak membelanjai Ibu pakaian di pasar baru
S P O Pel K
Di atas telah dikatakan bahwa unsur kalimat ada subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan. Di sini kita akan
ulas satu persatu. Tapi dalam pembahasan kali ini kita akan membahas samapai pelengkap, dan untuk keterangan akan
kita bahas pada pembahasan selanjutnya.
STRUKTUR KALIMAT
SUBYEK OBJEK DAN PELENGKAP
PREDIKAT
Pelengkap
Pelengkap bisa diisi oleh verba atau ajektiva Kategori katanya berupa nomina
contoh : contoh :Agus membaca buku ( nomina )
Berada langsung di belakang verba transitif aktif
02
Adik bermain bola (nomina)
Kami suka berenang ( verba) tanpa preposisi.
Bajunya berwarna hijau ( ajektiva)
Predikat ialah unsur kalimat yang berfungsi Contoh : Ronaldo menyundul bola ( aktif transitif )
Berada di belakang verba semitranssitif atau dwitransitif dan
menjelaskan subyek. Predikat memiliki fugsi yang dapat didahului oleh preposisi Dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif
sangat penting. Ketidakhadiran predikat, dapat contoh : contoh :
12
menyebabkan tidak jelasnya makna suatu kalimat. Mereka bermain tenis ( semitransitif) Wasit meniup peluit (aktif)
Ayah memerintahkan kakak bersnam pagi ( dwitransitif) Peluit ditiup wasit (pasif)
Oleh akrena itu, kehadiran predikat dalam suatu Ibu berkata bahwa Ayah belum pulang ( bahwa= preposisi)
kalimat, mutlak di perlukan. Hal ini berbeda dengan Dapat diganti dengan -Nya
Tidak dapat dijadikan bentuk pasif
subyek, yang dalam kalimat-kalimat tertentu, contoh : contoh :
ketidakhadirannya itu bisa ditoleransi. Adik bermain bola basket Adik menyantap makanan
Bola basket bermain adik. (?) Adik menyantapnya
Contoh :
Tidak dapat diganti dengan -Nya kecuali didahului oleh preposisi
1. Pergi ! contoh :
2. Lari ! Negara ini berlandaskan hukum
3. Jangan membuang sampah di sini ! Negara ini berlandaskannya. (?)
JENIS JENIS KALIMAT
Jenis Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu
maksud. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi.
Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
Jenis Kalimat Menurut Struktur Gramatikalnya.
Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan
dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara
(koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-
subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan
yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.
JENIS KALIMAT BERDASARKAN STRUKTUR
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat
Kalimat majemuk setara terdiri Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu
dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau majemuk taksetara (bertingkat) dan
dari klausa-klausa yang memiliki suku kalimat yang bebas dan satu suku
dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat- kalimat majemuk setara, atau terdiri
hubungan setara. Kata kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan
kalimat yang panjang-panjang dalam kalimat ini menggambarkan taraf atas kalimat majemuk setara dan
penghubung atau konjungsi yang
bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepentingan yang berbeda-beda di antara
kalimat majemuk taksetara
biasanya digunakan pada kalimat unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan
kepada kalimat-kalimat dasar yang (bertingkat).
majemuk setara adalah konjungsi dituangkan ke dalam induk kalimat,
sederhana.
koordinatif, seperti dan, atau, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan
tetapi, sedangkan, lalu, dan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan
sebagainya dengan aspek gagasan yang lain
kemudian diungkapkan dalam anak kalimat.
JENIS KALIMAT BERDASARKAN FUNGSI
KALIMAT KALIMAT
KALIMAT PERTANYAAN KALIMAT SERUAN
PERNYATAAN
2018
PERINTAH/PERMINTAAN
(INTEROGATIF) (IMPERATIF)
(DEKLARATIF)
Kalimat pernyataan dipakai jika penutur Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur Kalimat perintah dipakai jika
ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap ingin memperoleh informasi atau reaksi
penutur ingin “menyuruh” atau Kalimat seruan dipakai jika penutur
(jawaban) yang diharapkan. (Biasanya,
pada waktu ia ingin menyampaikan “melarang” orang berbuat sesuatu.
intonasi menurun; tanda baca tanda tanya). ingin mengungkapkan perasaan
informasi kepada lawan berbahasanya. Pertanyaan sering menggunakan kata tanya (Biasanya, intonasi menurun; tanda “yang kuat”atau yang mendadak.
(Biasanya, intonasi menurun; tanda baca seperti bagaimana, di mana, mengapa, baca titik atau tanda seru).
berapa, dan kapan. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya
titik). Misalnya :
Misalnya: Positif : Kapan Saudara suara pada kalimat lisan dan
Misalnya: Positif : Presiden Gus Dur Positi: Maukah kamu disuruh
berangkat ke Singapura? dipakainya tanda seru atau tanda
mengadakan kunjungan ke luar negeri. Negatif : Mengapa gedung ini dibangun tidak mengantarkan buku ini ke Pak titik pada kalimat tulis).
Negatif : Tidak semua bank memperoleh sesuai dengan bestek yang disepakati? Sahluddin! Misalnya :Positif : Bukan main,
kredit lunak. Negatif : Sebaiknya kita tidak cantiknya.
berpikiran sempit tentang hak asasi Negatif : Aduh, pekerjaan rumah
manusia. saya tidak terbawa.
KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF
1.Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan. Kalimat Aktif
Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja yang melakukan suatu pekerjaan dan
berawalan me-dan ber-. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek.
2.Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan. Kalimat Pasif
Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh: Surat untuk
nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif: