Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 3

Seluk Beluk Kalimat


Abi Dzar Alghiffari (221010503394)

Aqil Fadhil (221010503544)

Daffa Darmawan (221010505295)

Hayati Riyanti (221010500606)

Indira Mayang Trisnawati (221010500614)

Mohammad Noppal D (221010505422)

Muhammad Rafly Aliftyo (221010505536)

Shevia Andini (221010500613)

Siti Aisyah (221010500612)

Wegeg Andre fajar dirgantoro (221010505719)


Pengertian Kalimat
APA SIH YANG DIMAKSUD DENGAN KALIMAT?

kalimat adalah satuan kebahasaan yang setidaknya memiliki unsur subyek dan predikat. Sebuah
kalimat hendaklah berisikan suatu gagasan atau ide. Agar gagasan atau ide kalimat mudah
dipahami pembaca, fungsi bagian kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek dan keterangan,
harus tampak dengan jelas (eksplisit). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola
intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat digunakan untuk
mengungkapkan ide dan pikiran secara utuh baik lisan maupun tulisan.
UNSUR UNSUR PEMBENTUK KALIMAT
KATA KLAUSA
Kata  adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki
makna tertentu. Klausa sebagaimana frase, merupakan
Perhatikan contoh berikut! kelompok kata. Akan tetapi, sebuah klausa
Belajar dibentuk oleh satu satuan kata merupakan kelompok kata yang terdiri atas
Anton belajar dibentuk oleh dua satuan kata subyek dan predikat, sedangkan frase tidak.
Klausa berbeda pula dengan kalimat, klausa
tidak mengandung unsur intonasi. Klausa

FRASE
kedudukannya merupakan bagian dari suatu
kalimat.
Contoh :
1. Hari ini akan hujan
2. Besok pagi kakak akan pergi ke Jakarta
Frase ialah kelompok kata yang tidak melebihi batas dan ayah pergi ke
fungsi. Pengertian ini digunakan untuk membedakan
frase dengan kalimat. Walaupun merupakan
kelompok kata,frase tidak mengandung fungsi
subyek, predikat maupun fungsi-fungsi lainnya.
Kalimat : Intonasi, Jeda, Nada,
Ayah pergi
S P
dan Tempo
Terlambat datangnya
S P
Ibu Pergi Ke Kantor
S P K
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT
INTONASI NADA
Intonasi ialah naik turunnya lagu kalimat. Nada adalah tekanan tinggi rendahnya

01 02
Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna pengucapa suatu kata. Dalam hal ini, intonasi
kalimt. Intonasi pada kalimat berita, mendatar berfungsi untuk memberi tekanan khususpada
pada akhir kalimat, sedangkan pada kalimat kata-kata tertentu. Tingggi rendahnya nada
tanya lebih menaik. Sementara itu, pada dapat membedakan bagian kalimat yang
kalimat perintah, baik itu pada awal maupun satudengan bagian kalimat lainnya yang tidak
akhir kalimat, intonasinya menaik (tinggi). penting.

JEDA TEMPO

03 04
Tempo ialah cepat atau lambatnya
Jeda ialah perhentian lagu kalimat. Jeda pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya
terbagi kedalam tiga jenis, yakni jeda pendek, hampir sama dengan nada, yakni untuk
jeda sedang, dan jeda panjang. Jeda berfungsi mementingkan suatu bagian kalimat.
untuk menandai batas-batas satuan kalimat
STRUKTUR KALIMAT

Struktur kalimat atau bangun kalimat di isi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap. Unsur-unsur tersebut subyek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kelima unsur itu memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam kalimat.
Perhatikan contoh berikut :
(1)Ayah Budi sering menulis buku pelajaran
S P O
(2)Kaosnya bergambar burung merpati
S P Pel
(3) Kakak membelanjai Ibu pakaian di pasar baru
S P O Pel K

Di atas telah dikatakan bahwa unsur kalimat ada subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan. Di sini kita akan
ulas satu persatu. Tapi dalam pembahasan kali ini kita akan membahas samapai pelengkap, dan untuk keterangan akan
kita bahas pada pembahasan selanjutnya.
STRUKTUR KALIMAT
SUBYEK OBJEK DAN PELENGKAP

Subyek ialah unsur yang berfunsi sebagai


pokok pembicaraan suatu kalimat. Fungsi ini
umumnya diisi oleh kata atau frase benda,
01 03 Obyek dan pelengkap merupakan fungsi kalimat yang
letaknya selalu berada di belakang predikat.
Barangkali karena itulah keduanya sering tertukar
baik itu yang konkret ataupun bastrak. dan bahkan dipersamakan. Padahal sesungguhnya
Contoh : kedua fungsi tersebut memiliki karakteristik yang
Kakaknya sedang menulis surat berbeda. Perbeda-perbedaannya itu dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Kucing yang saya temukan malam tadi,
menggigit anak kera.
Obyek

PREDIKAT
Pelengkap
Pelengkap bisa diisi oleh verba atau ajektiva Kategori katanya berupa nomina
contoh : contoh :Agus membaca buku ( nomina )
Berada langsung di belakang verba transitif aktif

02
Adik bermain bola (nomina)
Kami suka berenang ( verba) tanpa preposisi.
Bajunya berwarna hijau ( ajektiva)
Predikat ialah unsur kalimat yang berfungsi Contoh : Ronaldo menyundul bola ( aktif transitif )
Berada di belakang verba semitranssitif atau dwitransitif dan
menjelaskan subyek. Predikat memiliki fugsi yang dapat didahului oleh preposisi Dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif
sangat penting. Ketidakhadiran predikat, dapat contoh : contoh :

12
menyebabkan tidak jelasnya makna suatu kalimat. Mereka bermain tenis ( semitransitif) Wasit meniup peluit (aktif)
Ayah memerintahkan kakak bersnam pagi ( dwitransitif) Peluit ditiup wasit (pasif)
Oleh akrena itu, kehadiran predikat dalam suatu Ibu berkata bahwa Ayah belum pulang ( bahwa= preposisi)
kalimat, mutlak di perlukan. Hal ini berbeda dengan Dapat diganti dengan -Nya
Tidak dapat dijadikan bentuk pasif
subyek, yang dalam kalimat-kalimat tertentu, contoh : contoh :
ketidakhadirannya itu bisa ditoleransi. Adik bermain bola basket Adik menyantap makanan
Bola basket bermain adik. (?) Adik menyantapnya
Contoh :
Tidak dapat diganti dengan -Nya kecuali didahului oleh preposisi
1. Pergi ! contoh :
2. Lari ! Negara ini berlandaskan hukum
3. Jangan membuang sampah di sini ! Negara ini berlandaskannya. (?)
JENIS JENIS KALIMAT

Jenis Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu
maksud. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi.
Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
Jenis Kalimat Menurut Struktur Gramatikalnya.
Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan
dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara
(koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-
subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan
yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.
JENIS KALIMAT BERDASARKAN STRUKTUR

Kalimat Kalimat Majemuk Kalimat Majemuk


Kalimat Majemuk Campuran
Tunggal 2018
Setara Tidak Setara

Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat
Kalimat majemuk setara terdiri Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu
dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau majemuk taksetara (bertingkat) dan
dari klausa-klausa yang memiliki suku kalimat yang bebas dan satu suku
dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat- kalimat majemuk setara, atau terdiri
hubungan setara. Kata kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan
kalimat yang panjang-panjang dalam kalimat ini menggambarkan taraf atas kalimat majemuk setara dan
penghubung atau konjungsi yang
bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepentingan yang berbeda-beda di antara
kalimat majemuk taksetara
biasanya digunakan pada kalimat unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan
kepada kalimat-kalimat dasar yang (bertingkat).
majemuk setara adalah konjungsi dituangkan ke dalam induk kalimat,
sederhana.
koordinatif, seperti dan, atau, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan
tetapi, sedangkan, lalu, dan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan
sebagainya dengan aspek gagasan yang lain
kemudian diungkapkan dalam anak kalimat.
JENIS KALIMAT BERDASARKAN FUNGSI

KALIMAT KALIMAT
KALIMAT PERTANYAAN KALIMAT SERUAN
PERNYATAAN
2018
PERINTAH/PERMINTAAN
(INTEROGATIF) (IMPERATIF)
(DEKLARATIF)

Kalimat pernyataan dipakai jika penutur Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur Kalimat perintah dipakai jika
ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap ingin memperoleh informasi atau reaksi
penutur ingin “menyuruh” atau Kalimat seruan dipakai jika penutur
(jawaban) yang diharapkan. (Biasanya,
pada waktu ia ingin menyampaikan “melarang” orang berbuat sesuatu.
intonasi menurun; tanda baca tanda tanya). ingin mengungkapkan perasaan
informasi kepada lawan berbahasanya. Pertanyaan sering menggunakan kata tanya (Biasanya, intonasi menurun; tanda “yang kuat”atau yang mendadak.
(Biasanya, intonasi menurun; tanda baca seperti bagaimana, di mana, mengapa, baca titik atau tanda seru).
berapa, dan kapan. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya
titik). Misalnya :
Misalnya: Positif : Kapan Saudara suara pada kalimat lisan dan
Misalnya: Positif : Presiden Gus Dur Positi: Maukah kamu disuruh
berangkat ke Singapura? dipakainya tanda seru atau tanda
mengadakan kunjungan ke luar negeri. Negatif : Mengapa gedung ini dibangun tidak mengantarkan buku ini ke Pak titik pada kalimat tulis).
Negatif : Tidak semua bank memperoleh sesuai dengan bestek yang disepakati? Sahluddin! Misalnya :Positif : Bukan main,
kredit lunak. Negatif : Sebaiknya kita tidak cantiknya.
berpikiran sempit tentang hak asasi Negatif : Aduh, pekerjaan rumah
manusia. saya tidak terbawa.
 
 
KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF

1.Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan. Kalimat Aktif
Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja yang melakukan suatu pekerjaan dan
berawalan me-dan ber-. Contoh: Nina menulis surat untuk nenek.

2.Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan. Kalimat Pasif
Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. Contoh: Surat untuk
nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:

1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.


2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat. Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif)
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif).
4. jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus,
kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh: Aku harus memngerjakan PR.
(aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)
KALIMAT LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat diucapkan oleh pelaku. Kalimat
Langsung Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat menirukan ucapan orang.
Biasanya ditandai dengan berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh : Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
2. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang tidak langsung diucapkan oleh pelaku.
Bagian kutipan pada kalimat tak langsung menceritakan kembali ucapan orang lain.
Contoh : Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
 
Pola-pola dan Bagian Kalimat
Pola Kalimat Dasar Bagian-bagian Kalimat
Setelah membicarakan beberapa unsur yang Bagian-bagian kalimat adalah unsur kalimat
membentuk sebuah kalimat yang benar, kita yang menduduki salah satu fungsi dalam
dapat menentukan pola kalimat dasar itu sebuah kalimat yang terdiri atas subyek (S),
sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli predikat (P), obyek (O) dan keterangan
(K).Susunan unsur-unsur ini dalam dimensi
linear disebut struktur kalimat.
Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas
Kalimat Sederhana Kalimat Luas
Kalimat sederhana merupakan kalimat Kalimat luas adalah kalimat yang
yang strukturnya menjadi dasar struktur terdiri atas dua klausa atau
kalimat suatu bahasa . Kalimat itu lebih.Kalimat luas itu bermacam-
ditandai oleh faktor kesesuaian bentuk macam.Macam-macam kalimat luas
makna, fungsi, kesederhanaan unsur, dan terdiri atas kalimat luas setara dan
posisi atau urutan unsur. Menurut kalimat luas tak setara
kesesuain bentuk maknanya., kalimat
sederhana memiliki bentuk yang utuh
atau legkap.

Anda mungkin juga menyukai