Anda di halaman 1dari 13

MATERI KISI-KISI PEMAHAMAN nomina/kata benda, (3)

WACANA adjektiva/kata sifat, dan (4)


adverbial/kata keterangan. Selain itu,
Tes Pemahaman Wacana adalah terdapat pula kelompok kata tugas
subtes yang bertujuan untuk mengukur yang terdiri atas: (1) preposisi/kata
konsentrasi dan banyaknya wawasan Anda depan, (2) konjungsi/kata sambung,
dalam memahami isi dan informasi yang (3) interjeksi/kata seru, dan (4)
terdapat dalam suatu wacana tertentu secara partikel.
obyektif dan cepat. Tes ini membutuhkan Selanjutnya, frasa-frasa dalam
pemahaman konsep mengenai kalimat memiliki fungsi dan
paragraf/wacana secara mendalam dan dapat kedudukan yang dibagi sebagai
memahami topik yang diperbincangkan. berikut:
Efisiensi pada saat membaca teks-teks a. Subjek/Pokok Kalimat
panjang juga menjadi tolak ukur yang Subjek adalah bagian yang
menentukan keberhasilan tes ini. Berikut ini diterangkan dalam kalimat.
adalah beberapa materi yang sering ditemui Ciri-ciri Subjek:
dalam tes pemahaman wacana.  Merupakan kelompok kata
A. KALIMAT benda atau yang dibendakan.
Kalimat adalah bagian terkecil ujaran  Menjadi inti atau pokok
atau teks yang mengandung pengertian kalimat.
yang utuh Dalam bentuk lisan, kalimat  Dijelaskan oleh bagian
biasanya disertai dengan alunan titi lainnya.
nada, disela oleh jeda, serta diakhiri oleh  Menjadi jawaban dari
intonasi selesai. Dalam penulisan, pertanyaan “apa” dan “siapa”.
kalimat akan dimulai dengan huruf  Disertai dengan kata “itu”.
kapital dan diakhiri dengan tanda titik  Untuk kalimat pasif,
(.), tanda tanya (?), atau tanda seru (“). keberadaan subjek ditandai
Pola kalimat sempurna setidaknya dengan kata “bahwa”.
memiliki tiga unsur, yaitu:  Subjek dalam kalimat dapat
Subjek – Predikat - Objek
ditandai dengan
1. Kategori dan Fungsi menambahkan kata
Bahasa Indonesia membagi penghubung “yang”
kalimat menjadi empat kategori yang
sama: (1) verba/kata kerja, (2)
 Tidak didahului oleh kata jelas antara Subjek dan
depan (dari, dalam, di, ke, Pelengkap.
kepada, pada)  Untuk Predikat yang berjenis
Contoh: kata kerja dan kata sifat,
Anak itu rajin dapat diingkarkan dengan
kucing itu bernama Si Belang kata tidak dan bukan.
Ayah sedang bekerja  Predikat kalimat yang
Penjelasan: Kata Anak, Kucing, berupa verba dan adjektiva
dan Ayah merupakan bagian dapat disertai kata-kata
yang diterangkan dalam kalimat. aspek (telah, sudah, sedang,
Sedangkan kata Rajin, Si belum, dan akan) yang
Belang, dan Bekerja merupakan diletakkan di depan verba
bagian yang menerangkan atau atau adjektiva. Kalimat yang
keterangan dari kata subjeknya berupa nomina
sebelumnya. bernyawa akan diikuti
b. Predikat predikat yang berupa
Predikat adalah bagian yang modalitas (ingin, hendak,
dipentingkan dalam kalimat dan mau).
memberikan penjelasan tentang Contoh:
sifat atau perbuatan subjek. Ki Hajar Dewantara sangat
Ciri-ciri Predikat: berkharisma.
 Menjelaskan Subjek. Ronaldinho bermain bola.
 Bisa berjenis kata benda, Penjelasan: Kata berkharisma
kata kerja, kata sifat, kata dan bermain adalah kata yang
bilangan, dan kata depan. menerangkan Subjek (Ki Hajar
 Merupakan jawaban dari Dewantara dan Ronaldinho).
pertanyaan “mengapa”, c. Objek
“bagaimana”, dan “kenapa”. Objek adalah bagian Predikat
 Ditandai dengan kata adalah yang saling berkaitan satu sama
atau ialah yang digunakan lain dan tidak dapat dipisahkan
jika subjek kalimat berupa kecuali berubah bentuk atau arti.
unsur yang panjang dan Predikat yang berupa verba
tidak ada pembatasan yang intransitif (kebanyakan diawali
ter-, ber-) tidak memerlukan Perbedaan antara keduanya
objek, sedangkan verba transitif ketika diletakkan dalam kalimat
(berawalan me-) umumnya pasif. Pelengkap tidak dapat
memiliki objek. menjadi Subjek dalam kalimat
Ciri-ciri Objek: pasif, sedangkan Objek dapat
 Berada di belakang Predikat. menjadi Subjek dalam kalimat
 Dapat menjadi Subjek pasif.
kalimat pasif, ditandai Ciri-ciri Pelengkap:
dengan perubahan bentuk  Berada di belakang Predikat,
verba predikatnya. namun bisa disisipi oleh
 Tidak didahului oleh Objek. (misal: Diah
preposisi. mengirimi saya sepatu baru
 Didahului dengan kata  sepatu baru merupakan
bahwa. Pelengkap dan saya sebagai
Contoh: Objek)
Kucing itu menangkap burung  Tidak didahului preposisi.
merpati Contoh:
Andi mengatakan bahwa Ibu Anto membelikan ayahnya
guru sedang sakit mobil baru
Penjelasan: Kata burung merpati Penghapus berbentuk Hello Kitty
dan Ibu guru merupakan Objek itu dipinjamkan oleh Rika
dari kedua kalimat di atas dan Penjelasan: Kata Mobil baru
tidak dapat dipisahkan dengan dan berbentuk Hello Kitty
predikatnya. berfungsi sebagai pelengkap dari
d. Pelengkap Objek dan Predikat kedua
Pelengkap dan Objek memiliki kalimat di atas.
kesamaan, kesamaan kedua e. Keterangan
unsur ini antara lain: Keterangan adalah bagian
 Bersifat wajib ada karena Predikat dalam kalimat yang
berfungsi sebagai pelengkap kedudukannya sebagai
makna Predikat. tambahan, jika dihilangkan tidak
 Berada di belakang Predikat. akan mengubah makna kalimat
 Tidak didahului preposisi. tersebut. Keterangan ini dapat
berupa frasa, kata, atau anak  Diawali dengan huruf kapital
kalimat. dan diakhiri dengan tanda
Ciri-ciri Keterangan: titik (.).
 Bukan unsur utama. Contoh:
 Tidak terikat oleh posisi Tadi pagi terjadi demo buruh di
dalam kalimat, bisa di awal, Bundaran HI.
tengah, atau akhir kalimat. Kemarin, Ibet melihat seorang
Contoh: pengemis di dekat rumahnya.
Mahasiswa yang memiliki IP b. Kalimat Perintah/Imperatif
lebih dari tiga akan mendapat adalah kalimat yang berisi
beasiswa perintah untuk melakukan
Siswa kelas XII, Mita, terpilih sesuatu pekerjaan.
menjadi siswa teladan Ciri-ciri kalimat perintah:
Penjelasan: Kata lebih dari tiga  Berisi perintah untuk
dan Siswa kelas XII merupakan melakukan sesuatu pekerjaan
keterangan dari Subjek dan (bisa berupa, permintaan,
Objek kedua kalimat di atas. ajakan, cemoohan, larangan,
2. Pembagian Kalimat Berdasarkan syarat, dan perintah).
Maknanya  Intonasinya naik.
a. Kalimat Berita/Deklaratif adalah  Tanggapannya dalam bentuk
kalimat yang berisi perbuatan.
pemberitahuan suatu informasi  Dalam penulisan, diakhiri
tertentu kepada pembaca atau dengan tanda seru (!).
pendengar. Contoh:
Ciri-ciri kalimat berita: Tolong buka jendela itu!
 Berisi informasi mengenai Jangan duduk di sini!
suatu hal. c. Kalimat Tanya/Interogatif adalah
 Intonasinya netral (nada kalimat yang berisi pertanyaan
suara menurun di akhir). kepada seseorang. Kalimat
 Tidak adanya tanggapan Tanya dibagi menjadi dua jenis,
pendengar/pembaca. kalimat tanya total yang dapat
dijawab dengan YA dan TIDAK
dan kalimat tanya parsial yaitu
kalimat tanya yang jawabannya Dia yang memulai pertengkaran
ditentukan dengan bentuk itu  Dia-lah yang memulai
kalimat tanyanya. pertengkaran itu
Ciri-ciri kalimat tanya: S P
 Berisi pertanyaan mengenai P S
sesuatu. (Kata Dia merupakan Subjek,
 Tanggapan berupa jawaban jika mendapatkan tambahan –lah
atas pertanyaan. berubah menjadi Predikat)
 Dalam penulisan diakhiri f. Kalimat Efektif adalah kalimat
dengan tanda tanya (?). yang sesuai dengan kaidah
Contoh: Bahasa Indonesia dan tidak
Kalimat tanya total: Apakah memiliki makna ganda sehingga
anda sibuk? tidak terjadi kesalahan
Kalimat tanya parsial: Apa yang penafsiran.
diinginkan anak itu? Ciri-ciri Kalimat Efektif:
d. Kalimat Seru/Interjektif adalah  Setidaknya memiliki dua
kalimat yang mengungkapkan unsur penyusun kalimat (S-
kekaguman. P).
Contoh:  Penggunaan bentukan kata
Alangkah cantiknya gadis itu! atau frasa imbuhan yang
Amboi! Indah sekali pantai ini sejajar satu sama lain, baik
e. Kalimat Empatik adalah kalimat dalam fungsi maupun
yang memberikan penegasan bentuknya.
khusus kepada subjek.  Sistematis dan tidak bertele-
Ciri-ciri kalimat Empatik: tele.
 Ditandai dengan tambahan  Tidak bermakna ganda.
partikel –lah pada Subjek.  Mudah dipahami.
 Adanya tambahan kata Contoh:
sambung di belakang Subjek Anak itu ditolong Dodi dengan
sehingga Subjek berubah dipapah ke pinggir jalan.
menjadi Predikat. Semua siswa kelas 6 harus
Contoh: mengikuti study tour.
g. Kalimat Tidak Efektif/Rancu Saya ingin membicarakan
adalah kalimat yang susunannya masalah itu kepada Anda
kacau dan tidak sesuai dengan atau Ingin saya bicarakan
kaidah bahasa Indonesia masalah itu kepada Anda.
sehingga maksudnya sulit h. Kalimat Elips adalah kalimat
dipahami. yang salah satu atau lebih jabatan
Ciri-ciri kalimat Rancu: kalimatnya dihilangkan karena
 Rancu karena tidak sesuai dirasa kalimat tersebut sudah
dengan kaidah bahasa lengkap.
Indonesia. Contoh:
 Pemakaian preposisi yang Anda berangkat dari rumah jam
tidak pada tempatnya (misal: berapa? (Tanya)
di depan Subjek). Jawaban:
 Tidak menempatkan Jam 10.00. (kalimat elips)
keterangan pada posisinya. Saya berangkat dari rumah jam
Contoh: 10.00. (kalimat lengkap)
1) Dalam Bahasa Indonesia 3. Kalimat Kritik Dan Saran
tidak mengenal tensis. a. Kalimat kritik adalah kalimat
K p yang berisi tanggapan atau
O ungkapan mengenai baik atau
Seharusnya, buruknya suatu tindakan yang
Dalam Bahasa Indonesia akan atau sudah dilakukan.
tidak dikenal tensis. Umumnya kalimat kritik
K p diuraikan dengan uraian dan
O pertimbangan baik buruknya
2) Kepada hadirin dipersilakan suatu kebijakan, karya, pendapat,
duduk atau penampilan seseorang.
Seharusnya, Contoh:
Hadirin dipersilakan duduk  Lukisan itu tidak bagus
3) Saya ingin bicarakan karena tidak memiliki warna
masalah itu kepada Anda. yang cukup bagus.
Seharusnya,  Keputusan pemerintah dalam
menaikkan harga sembako
tidak berpihak kepada rakyat tanggapan, harapan, nasihat, atau
kecil. ajakan terhadap sesuatu.
 Penampilan kamu malam ini B. WACANA
bagus, hanya saja pemilihan 1. Paragraf
sepatu yang kamu gunakan Paragraf atau alinea adalah bagian
malam ini tidak sesuai dari wacana yang terdiri dari
dengan baju yang kamu kalimat-kalimat yang saling
pilih. berkaitan satu sama lain. Suatu
b. Kalimat saran adalah kalimat paragraf dibangun dari suatu ide
yang berisi solusi yang ditujukan pokok tertentu serta terdiri dari
kepada seseorang guna kalimat utama (kalimat topik) dan
menyelesaikan suatu kalimat penjelas.
permasalahan yang terjadi. a. Gagasan utama/ide pokok/
Contoh: pokok pikiran/ gagasan pokok
 Seharusnya, pemerintah adalah gagasan yang menjadi
dapat mengkaji ulang dasar pengembangan paragraf.
tentang kenaikan harga gas Cara mencari pikiran utama:
elpiji agar berpihak kepada i. Pikiran utama berada
rakyat. dalam kalimat utama.
 Lebih baik tidak terburu- ii. Jika berupa kalimat
buru dalam mengerjakan majemuk, pikiran utama
ujian agar hasilnya berada dalam induk
maksimal. kalimat (S+P).
4. Opini Dan Fakta b. Kalimat utama adalah kalimat
a. Fakta adalah sebuah pernyataan yang menjadi dasar
mengenai suatu keadaan atau pengembangan paragraf dan
peristiwa yang benar-benar berfungsi sebagai rangkuman
terjadi. ide pokok dan mewakili
b. Opini adalah perkiraan, pikiran, kalimat-kalimat lain dalam
gagasan, pendapat tentang suatu paragraf yang sama.
hal. Opini dapat berupa Ciri kalimat utama:
informasi, saran, kritik, i. Kalimatnya berisifat
umum.
ii. Kalimat tersebut  Kelengkapan, sebuah paragraf
dijelaskan oleh kalimat dianggap baik apabila dibangun
lain. oleh beberapa kalimat penjelas
iii. Kata kuncinya selalu dan satu kalimat utama.
diulang-ulang baik  Kepaduan (koherensi), sebuah
secara langsung atau paragraf dianggap baik apabila
dengan kata ganti (dia, semua kalimat pembentuk
itu, -nya, dan lain-lain). paragraf saling terkait satu
c. Kalimat penjelas adalah kalimat sama lain untuk membentu
yang menjelaskan kalimat paragraf yang padu.
utama lebih rinci.  Kevariasian, sebuah paragraf
Paragraf berdasarkan letak pikiran dianggap baik apabila ada
utama atau kalimat utamanya, dibagi variasi antar kalimat
sebagai berikut: pembentuknya dari struktur
 Paragraf deduktif adalah kalimatnya, bentuk kata,
paragraf yang ditandai dengan maupun pilihan diksi yang
kalimat utama berada di awal digunakan.
paragraf. 2. Bagian-Bagian Wacana
 Paragraf induktif adalah a. Tema
paragraf yang kalimat utamanya Tema adalah pokok
berada di akhir paragraf. permasalahan sebuah cerita,
 Paragraf campuran (deduktif- gagasan sentral, atau dasar cerita.
induktif) adalah paragraf yang Tema dalam cerita biasanya
ditandai dengan kalimat utama bersifat tersirat dan dapat
yang berada di awal dan akhir dipahami setelah membaca
paragraf. keseluruhan cerita/wacana.
Paragraf yang baik memiliki Tema dapat dibedakan menjadi
beberapa syarat, antara lain: dua jenis:
 Kesatuan (kohesi), sebuah  Tema pendek, terdiri dari
paragraf dianggap baik apabila kata atau frasa.
kalimat-kalimat penyusunnya  Tema panjang, berbentuk
mendukung satu hal atau tema kalimat yang bersifat umum.
tertentu saja. Cara mencari tema:
 Jika pilihan jawaban berupa dengan tema yang ruang
kalimat yang bersifat umum: lingkupnya lebih sempit dan
i. Tentukan objek yang spesifik.
dibicarakan c. Judul
ii. Pilih kalimat yang Judul adalah identitas dan jiwa
paling umum dan dari seluruh karya tulis yang
memuat objek bersifat menjelaskan diri,
tersebut atau apakah menarik perhatian, dan terkadang
objek tersebut menentukan lokasi. Umumnya
merupakan bagian berbentuk kata atau frasa.
atau penyempitan Fungsi Judul:
dari objek yang lebih  Sebagai jiwa atau identitas
luas/umum. dari sebuah wacana/cerita.
 Jika pilihan jawaban berupa  Temanya menjelaskan diri
kalimat yang spesifik atau dan menarik sehingga dapat
langsung pada inti bacaan, menarik orang lain untuk
pilihlah kalimat yang selalu membaca isinya.
dibicarakan dalam setiap  Gambaran global tentang
paragraf. arah, maksud, tujuan, dan
b. Topik ruang lingkupnya.
Topik adalah inti utama dari  Relevan dengan isi tulisan,
seluruh isi tulisan yang hendak maksud masalah, dan
disampaikan pada pembaca. tujuannya.
Biasanya topik hanya terdiri dari Syarat-syarat judul yang baik
satu atau dua kata. Persamaan  Berbentuk frasa.
antara topik dan tema adalah  Tanpa ada singkatan atau
sama-sama dapat dijadikan judul akronim.
wacana/cerita. Perbedaan topik  Awal kata berupa huruf
dan tema terletak pada ruang kapital kecuali preposisi dan
lingkupnya, topik masih konjungsi.
memiliki ruang lingkup  Tidak diakhiri dengan tanda
permasalahan yang lebih luas baca.
dan belum terurai dibanding  Menarik dan provokatif.
 Logis.
Perbedaan Judul dengan tema: 4. Jenis Wacana
Judul Tema Berdasarkan strukturnya, wacana
Sekedar nama Menjiwai dapat dibagi menjadi tiga jenis,
karangan seluruh antara lain:
(kecuali karangan atau 1. Kelompok wacana Naratif
laporan dan sumber a. Narasi/naratif
karya ilmiah). karangan. Bertujuan untuk memikat
Bisa dibuat Dibuat pembaca atau pendengar
sebelum atau sebelum melalui cerita.
sesudah karangan Suatu wacana naratif
karangan tersebut ditulis. umumnya memiliki ciri-ciri
tersebut ditulis. bahasa sebagai berikut:
Sifatnya Sifatnya  Diawali dengan kalimat
tertulis atau tersirat dalam pembuka “dahulu kala”
tersirat dalam karangan. atau “suatu hari”.
karangan.  Kemungkinan terdapat
3. Rangkuman Dan Simpulan kata-kata yang mirip syair
a. Ringkasan adalah intisari dari atau kuno.
suatu bacaan yang singkat dan  Kata kerja yang
tetap mempertahankan urutan isi digunakan adalah kata
dan sudut pandang bacaan tanpa kerja aksi.
mengubah struktur wacananya.  Kronologi cerita yang
b. Simpulan adalah kalimat hasil dari tercipta beraturan.
menyimpulkan. Kalimat yang b. Rekon
menjadi kesimpulan tidak harus Bertujuan untuk
sama persis dengan kalimat yang menceritakan kejadian atau
terdapat dalam bacaan yang serangkaian kejadian yang
dimaksud karena kesimpulan terjadi di masa lalu.
dapat diartikan dari suatu Suatu wacana rekon
pernyataan yang dibuat umumnya menggunakan fitur
berdasarkan ide pokok dan kata bahasa sebagai berikut:
kunci dari kalimat penjelas dengan  Penggunaan keterangan
kalimat sendiri. waktu yang jelas (misal:
tahun lalu, kemarin, dll).
 Penggunaan partisipan  Penggunaan kalimat
personal (saya, kami, dia, pendek, biasanya
dll). disajikan sebagai judul
 Penggunaan konektor berita.
kronologis (pertama,  Penggunaan kata kerja
kemudian, lalu, dll). aksi.
 Penggunaan kata kerja  Penggunaan ungkapan
aksi. atau istilah-istilah.
 Penggunaan kata sifat.  Penggunaan kata
c. Anekdot/spoof keterangan: waktu,
Bertujuan untuk menghibur tempat, dan tatacara.
pembaca/ pendengar karena 2. Kelompok wacana Deskriptif
mengandung humor. a. Deskriptif
Suatu wacana anekdot Bertujuan untuk menjelaskan
umumnya menggunakan fitur seseorang, tempat, atau benda
bahasa sebagai berikut: secara rinci.
 Kalimat pembukanya Fitur bahasa yang sering
berupa kata “dahulu kala” digunakan dalam wacana
atau “suatu hari”. deskriptif antara lain:
 Fokus pada orang, hewan,  Penggunaan kata nomina
atau hal tertentu lainnya. dan pronominal.
 Ada kemungkinan  Penggunaan kata kerja
penggunaan kata bersajak aksi.
dan kuno.  Penggunaan kata sifat dan
 Teratur kronologinya. keterangan.
d. Item Berita  Penggunaan istilah-istilah
Bertujuan untuk memberikan yang bersifat teknis.
informasi kepada pembaca/ b. Prosedur
pendengar tentang kejadian- Bertujuan untuk membantu
kejadian penting dan layak pembaca/pendengar
diberitakan. memahami suatu rangkaian
Fitur bahasa yang sering proses hingga menjadi hasil.
digunakan dalam wacana
item berita antara lain:
Fitur bahasa yang sering  Penggunaan kata kerja
digunakan dalam wacana aksi.
prosedur antara lain:  Penggunaan kalimat pasif.
 Penggunaan kalimat  Penggunaan frasa nomina
perintah. dan adverbial.
 Penggunaan kata  Penggunaan istilah teknis.
keterangan rangkaian  Penggunaan nomina
proses seperti: pertama, umum dan abstrak.
kedua, dst.  Penggunaan konjungsi
 Penggunaan istilah waktu dan sebab-akibat.
khusus. 3. Kelompok wacana Argumentatif
c. Report a. Eksposisi Analitik
Bertujuan untuk Bertujuan mengungkapkan
mempresentasikan suatu pada pembaca mengenai
informasi apa adanya. kepentingan dari suatu hal.
Informasi ini biasanya hasil Fitur bahasa yang sering
dari suatu pengamatan dan digunakan dalam wacana
analisis yang sistematis. eksposisi analitik antara lain:
Fitur bahasa yang sering  Penggunaan modalitas.
digunakan dalam wacana  Penggunaan kata kerja
report antara lain: aksi.
 Pengenalan kelompok  Pengunaan kata kerja
atau aspek-aspek umum. yang berhubungan dengan
 Penggunaan hubungan pikiran dan rasa.
logis yang kondisional.  Penggunaan nomina
d. Ekplanasi umum dan abstrak.
Bertujuan untuk menjelaskan  Penggunaan konektor.
proses terciptanya sesuatu b. Eksposisi Hortatorik
yang terjadi secara alamiah Bertujuan untuk meyakinkan
(fenomena alam, fenomena pembaca bahwa sesuatu harus
sosial). dilakukan atau tidak harus
Fitur bahasa yang sering dilakukan.
digunakan dalam wacana
eksplanasi antara lain:
Fitur bahasa yang sering Fitur bahasa yang sering
digunakan dalam wacana digunakan dalam wacana
eksposisihortatori antara lain: argumentatif antara lain:
 Penggunaan modalitas.  Penggunaan modalitas.
 Penggunaan kata kerja  Penggunaan kata kerja
aksi. aksi.
 Penggunaan kata kerja  Penggunaan kata kerja
yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan
pikiran dan rasa. pikiran dan rasa.
 Penggunaan nomina  Penggunaan nomina
umum dan abstrak. umum dan abstrak.
 Penggunaan konektor.  Penggunaan
c. Diskusi transisi/konektif.
Bertujuan sebagai penyedia
informasi dan opini terhadap Tips dan Trik Saat Mengerjakan Soal
sebuah isu melalui dua kaca Tes Pemahaman Wacana:

mata yang berimbang (pro-  Ingatlah bahwa Anda diminta


kontra). untuk memilih jawaban yang
paling sesuai dengan wacana,
Fitur bahasa yang sering
bukan yang paling sesuai dengan
digunakan dalam wacana kenyataan.
diskusi antara lain:  Baca langsung soalnya, untuk
mengerjakan soal wacana Anda
 Penggunaan kata kerja
bisa langsung menuju kepada soal
yang berhubungan dengan tanpa membaca wacana secara
pikiran dan rasa. utuh.
 Penggunaan nomina  Fokus pada kata kunci pertanyaan
soal, cari kata kunci dari soal
umum dan abstrak.
yang diujikan dan aplikasikan
 Penggunaan modalitas. pada wacana/berita soal dapat
 Penggunaan membantu mengerjakan soal
lebih cepat.
transisi/konektif.
d. Argumentatif
Bertujuan sebagai penyaji
wacana yang menentukan
pada sisi mana akan berpihak.

Anda mungkin juga menyukai