adverbial/kata keterangan. Selain itu, Tes Pemahaman Wacana adalah terdapat pula kelompok kata tugas subtes yang bertujuan untuk mengukur yang terdiri atas: (1) preposisi/kata konsentrasi dan banyaknya wawasan Anda depan, (2) konjungsi/kata sambung, dalam memahami isi dan informasi yang (3) interjeksi/kata seru, dan (4) terdapat dalam suatu wacana tertentu secara partikel. obyektif dan cepat. Tes ini membutuhkan Selanjutnya, frasa-frasa dalam pemahaman konsep mengenai kalimat memiliki fungsi dan paragraf/wacana secara mendalam dan dapat kedudukan yang dibagi sebagai memahami topik yang diperbincangkan. berikut: Efisiensi pada saat membaca teks-teks a. Subjek/Pokok Kalimat panjang juga menjadi tolak ukur yang Subjek adalah bagian yang menentukan keberhasilan tes ini. Berikut ini diterangkan dalam kalimat. adalah beberapa materi yang sering ditemui Ciri-ciri Subjek: dalam tes pemahaman wacana. Merupakan kelompok kata A. KALIMAT benda atau yang dibendakan. Kalimat adalah bagian terkecil ujaran Menjadi inti atau pokok atau teks yang mengandung pengertian kalimat. yang utuh Dalam bentuk lisan, kalimat Dijelaskan oleh bagian biasanya disertai dengan alunan titi lainnya. nada, disela oleh jeda, serta diakhiri oleh Menjadi jawaban dari intonasi selesai. Dalam penulisan, pertanyaan “apa” dan “siapa”. kalimat akan dimulai dengan huruf Disertai dengan kata “itu”. kapital dan diakhiri dengan tanda titik Untuk kalimat pasif, (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (“). keberadaan subjek ditandai Pola kalimat sempurna setidaknya dengan kata “bahwa”. memiliki tiga unsur, yaitu: Subjek dalam kalimat dapat Subjek – Predikat - Objek ditandai dengan 1. Kategori dan Fungsi menambahkan kata Bahasa Indonesia membagi penghubung “yang” kalimat menjadi empat kategori yang sama: (1) verba/kata kerja, (2) Tidak didahului oleh kata jelas antara Subjek dan depan (dari, dalam, di, ke, Pelengkap. kepada, pada) Untuk Predikat yang berjenis Contoh: kata kerja dan kata sifat, Anak itu rajin dapat diingkarkan dengan kucing itu bernama Si Belang kata tidak dan bukan. Ayah sedang bekerja Predikat kalimat yang Penjelasan: Kata Anak, Kucing, berupa verba dan adjektiva dan Ayah merupakan bagian dapat disertai kata-kata yang diterangkan dalam kalimat. aspek (telah, sudah, sedang, Sedangkan kata Rajin, Si belum, dan akan) yang Belang, dan Bekerja merupakan diletakkan di depan verba bagian yang menerangkan atau atau adjektiva. Kalimat yang keterangan dari kata subjeknya berupa nomina sebelumnya. bernyawa akan diikuti b. Predikat predikat yang berupa Predikat adalah bagian yang modalitas (ingin, hendak, dipentingkan dalam kalimat dan mau). memberikan penjelasan tentang Contoh: sifat atau perbuatan subjek. Ki Hajar Dewantara sangat Ciri-ciri Predikat: berkharisma. Menjelaskan Subjek. Ronaldinho bermain bola. Bisa berjenis kata benda, Penjelasan: Kata berkharisma kata kerja, kata sifat, kata dan bermain adalah kata yang bilangan, dan kata depan. menerangkan Subjek (Ki Hajar Merupakan jawaban dari Dewantara dan Ronaldinho). pertanyaan “mengapa”, c. Objek “bagaimana”, dan “kenapa”. Objek adalah bagian Predikat Ditandai dengan kata adalah yang saling berkaitan satu sama atau ialah yang digunakan lain dan tidak dapat dipisahkan jika subjek kalimat berupa kecuali berubah bentuk atau arti. unsur yang panjang dan Predikat yang berupa verba tidak ada pembatasan yang intransitif (kebanyakan diawali ter-, ber-) tidak memerlukan Perbedaan antara keduanya objek, sedangkan verba transitif ketika diletakkan dalam kalimat (berawalan me-) umumnya pasif. Pelengkap tidak dapat memiliki objek. menjadi Subjek dalam kalimat Ciri-ciri Objek: pasif, sedangkan Objek dapat Berada di belakang Predikat. menjadi Subjek dalam kalimat Dapat menjadi Subjek pasif. kalimat pasif, ditandai Ciri-ciri Pelengkap: dengan perubahan bentuk Berada di belakang Predikat, verba predikatnya. namun bisa disisipi oleh Tidak didahului oleh Objek. (misal: Diah preposisi. mengirimi saya sepatu baru Didahului dengan kata sepatu baru merupakan bahwa. Pelengkap dan saya sebagai Contoh: Objek) Kucing itu menangkap burung Tidak didahului preposisi. merpati Contoh: Andi mengatakan bahwa Ibu Anto membelikan ayahnya guru sedang sakit mobil baru Penjelasan: Kata burung merpati Penghapus berbentuk Hello Kitty dan Ibu guru merupakan Objek itu dipinjamkan oleh Rika dari kedua kalimat di atas dan Penjelasan: Kata Mobil baru tidak dapat dipisahkan dengan dan berbentuk Hello Kitty predikatnya. berfungsi sebagai pelengkap dari d. Pelengkap Objek dan Predikat kedua Pelengkap dan Objek memiliki kalimat di atas. kesamaan, kesamaan kedua e. Keterangan unsur ini antara lain: Keterangan adalah bagian Bersifat wajib ada karena Predikat dalam kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap kedudukannya sebagai makna Predikat. tambahan, jika dihilangkan tidak Berada di belakang Predikat. akan mengubah makna kalimat Tidak didahului preposisi. tersebut. Keterangan ini dapat berupa frasa, kata, atau anak Diawali dengan huruf kapital kalimat. dan diakhiri dengan tanda Ciri-ciri Keterangan: titik (.). Bukan unsur utama. Contoh: Tidak terikat oleh posisi Tadi pagi terjadi demo buruh di dalam kalimat, bisa di awal, Bundaran HI. tengah, atau akhir kalimat. Kemarin, Ibet melihat seorang Contoh: pengemis di dekat rumahnya. Mahasiswa yang memiliki IP b. Kalimat Perintah/Imperatif lebih dari tiga akan mendapat adalah kalimat yang berisi beasiswa perintah untuk melakukan Siswa kelas XII, Mita, terpilih sesuatu pekerjaan. menjadi siswa teladan Ciri-ciri kalimat perintah: Penjelasan: Kata lebih dari tiga Berisi perintah untuk dan Siswa kelas XII merupakan melakukan sesuatu pekerjaan keterangan dari Subjek dan (bisa berupa, permintaan, Objek kedua kalimat di atas. ajakan, cemoohan, larangan, 2. Pembagian Kalimat Berdasarkan syarat, dan perintah). Maknanya Intonasinya naik. a. Kalimat Berita/Deklaratif adalah Tanggapannya dalam bentuk kalimat yang berisi perbuatan. pemberitahuan suatu informasi Dalam penulisan, diakhiri tertentu kepada pembaca atau dengan tanda seru (!). pendengar. Contoh: Ciri-ciri kalimat berita: Tolong buka jendela itu! Berisi informasi mengenai Jangan duduk di sini! suatu hal. c. Kalimat Tanya/Interogatif adalah Intonasinya netral (nada kalimat yang berisi pertanyaan suara menurun di akhir). kepada seseorang. Kalimat Tidak adanya tanggapan Tanya dibagi menjadi dua jenis, pendengar/pembaca. kalimat tanya total yang dapat dijawab dengan YA dan TIDAK dan kalimat tanya parsial yaitu kalimat tanya yang jawabannya Dia yang memulai pertengkaran ditentukan dengan bentuk itu Dia-lah yang memulai kalimat tanyanya. pertengkaran itu Ciri-ciri kalimat tanya: S P Berisi pertanyaan mengenai P S sesuatu. (Kata Dia merupakan Subjek, Tanggapan berupa jawaban jika mendapatkan tambahan –lah atas pertanyaan. berubah menjadi Predikat) Dalam penulisan diakhiri f. Kalimat Efektif adalah kalimat dengan tanda tanya (?). yang sesuai dengan kaidah Contoh: Bahasa Indonesia dan tidak Kalimat tanya total: Apakah memiliki makna ganda sehingga anda sibuk? tidak terjadi kesalahan Kalimat tanya parsial: Apa yang penafsiran. diinginkan anak itu? Ciri-ciri Kalimat Efektif: d. Kalimat Seru/Interjektif adalah Setidaknya memiliki dua kalimat yang mengungkapkan unsur penyusun kalimat (S- kekaguman. P). Contoh: Penggunaan bentukan kata Alangkah cantiknya gadis itu! atau frasa imbuhan yang Amboi! Indah sekali pantai ini sejajar satu sama lain, baik e. Kalimat Empatik adalah kalimat dalam fungsi maupun yang memberikan penegasan bentuknya. khusus kepada subjek. Sistematis dan tidak bertele- Ciri-ciri kalimat Empatik: tele. Ditandai dengan tambahan Tidak bermakna ganda. partikel –lah pada Subjek. Mudah dipahami. Adanya tambahan kata Contoh: sambung di belakang Subjek Anak itu ditolong Dodi dengan sehingga Subjek berubah dipapah ke pinggir jalan. menjadi Predikat. Semua siswa kelas 6 harus Contoh: mengikuti study tour. g. Kalimat Tidak Efektif/Rancu Saya ingin membicarakan adalah kalimat yang susunannya masalah itu kepada Anda kacau dan tidak sesuai dengan atau Ingin saya bicarakan kaidah bahasa Indonesia masalah itu kepada Anda. sehingga maksudnya sulit h. Kalimat Elips adalah kalimat dipahami. yang salah satu atau lebih jabatan Ciri-ciri kalimat Rancu: kalimatnya dihilangkan karena Rancu karena tidak sesuai dirasa kalimat tersebut sudah dengan kaidah bahasa lengkap. Indonesia. Contoh: Pemakaian preposisi yang Anda berangkat dari rumah jam tidak pada tempatnya (misal: berapa? (Tanya) di depan Subjek). Jawaban: Tidak menempatkan Jam 10.00. (kalimat elips) keterangan pada posisinya. Saya berangkat dari rumah jam Contoh: 10.00. (kalimat lengkap) 1) Dalam Bahasa Indonesia 3. Kalimat Kritik Dan Saran tidak mengenal tensis. a. Kalimat kritik adalah kalimat K p yang berisi tanggapan atau O ungkapan mengenai baik atau Seharusnya, buruknya suatu tindakan yang Dalam Bahasa Indonesia akan atau sudah dilakukan. tidak dikenal tensis. Umumnya kalimat kritik K p diuraikan dengan uraian dan O pertimbangan baik buruknya 2) Kepada hadirin dipersilakan suatu kebijakan, karya, pendapat, duduk atau penampilan seseorang. Seharusnya, Contoh: Hadirin dipersilakan duduk Lukisan itu tidak bagus 3) Saya ingin bicarakan karena tidak memiliki warna masalah itu kepada Anda. yang cukup bagus. Seharusnya, Keputusan pemerintah dalam menaikkan harga sembako tidak berpihak kepada rakyat tanggapan, harapan, nasihat, atau kecil. ajakan terhadap sesuatu. Penampilan kamu malam ini B. WACANA bagus, hanya saja pemilihan 1. Paragraf sepatu yang kamu gunakan Paragraf atau alinea adalah bagian malam ini tidak sesuai dari wacana yang terdiri dari dengan baju yang kamu kalimat-kalimat yang saling pilih. berkaitan satu sama lain. Suatu b. Kalimat saran adalah kalimat paragraf dibangun dari suatu ide yang berisi solusi yang ditujukan pokok tertentu serta terdiri dari kepada seseorang guna kalimat utama (kalimat topik) dan menyelesaikan suatu kalimat penjelas. permasalahan yang terjadi. a. Gagasan utama/ide pokok/ Contoh: pokok pikiran/ gagasan pokok Seharusnya, pemerintah adalah gagasan yang menjadi dapat mengkaji ulang dasar pengembangan paragraf. tentang kenaikan harga gas Cara mencari pikiran utama: elpiji agar berpihak kepada i. Pikiran utama berada rakyat. dalam kalimat utama. Lebih baik tidak terburu- ii. Jika berupa kalimat buru dalam mengerjakan majemuk, pikiran utama ujian agar hasilnya berada dalam induk maksimal. kalimat (S+P). 4. Opini Dan Fakta b. Kalimat utama adalah kalimat a. Fakta adalah sebuah pernyataan yang menjadi dasar mengenai suatu keadaan atau pengembangan paragraf dan peristiwa yang benar-benar berfungsi sebagai rangkuman terjadi. ide pokok dan mewakili b. Opini adalah perkiraan, pikiran, kalimat-kalimat lain dalam gagasan, pendapat tentang suatu paragraf yang sama. hal. Opini dapat berupa Ciri kalimat utama: informasi, saran, kritik, i. Kalimatnya berisifat umum. ii. Kalimat tersebut Kelengkapan, sebuah paragraf dijelaskan oleh kalimat dianggap baik apabila dibangun lain. oleh beberapa kalimat penjelas iii. Kata kuncinya selalu dan satu kalimat utama. diulang-ulang baik Kepaduan (koherensi), sebuah secara langsung atau paragraf dianggap baik apabila dengan kata ganti (dia, semua kalimat pembentuk itu, -nya, dan lain-lain). paragraf saling terkait satu c. Kalimat penjelas adalah kalimat sama lain untuk membentu yang menjelaskan kalimat paragraf yang padu. utama lebih rinci. Kevariasian, sebuah paragraf Paragraf berdasarkan letak pikiran dianggap baik apabila ada utama atau kalimat utamanya, dibagi variasi antar kalimat sebagai berikut: pembentuknya dari struktur Paragraf deduktif adalah kalimatnya, bentuk kata, paragraf yang ditandai dengan maupun pilihan diksi yang kalimat utama berada di awal digunakan. paragraf. 2. Bagian-Bagian Wacana Paragraf induktif adalah a. Tema paragraf yang kalimat utamanya Tema adalah pokok berada di akhir paragraf. permasalahan sebuah cerita, Paragraf campuran (deduktif- gagasan sentral, atau dasar cerita. induktif) adalah paragraf yang Tema dalam cerita biasanya ditandai dengan kalimat utama bersifat tersirat dan dapat yang berada di awal dan akhir dipahami setelah membaca paragraf. keseluruhan cerita/wacana. Paragraf yang baik memiliki Tema dapat dibedakan menjadi beberapa syarat, antara lain: dua jenis: Kesatuan (kohesi), sebuah Tema pendek, terdiri dari paragraf dianggap baik apabila kata atau frasa. kalimat-kalimat penyusunnya Tema panjang, berbentuk mendukung satu hal atau tema kalimat yang bersifat umum. tertentu saja. Cara mencari tema: Jika pilihan jawaban berupa dengan tema yang ruang kalimat yang bersifat umum: lingkupnya lebih sempit dan i. Tentukan objek yang spesifik. dibicarakan c. Judul ii. Pilih kalimat yang Judul adalah identitas dan jiwa paling umum dan dari seluruh karya tulis yang memuat objek bersifat menjelaskan diri, tersebut atau apakah menarik perhatian, dan terkadang objek tersebut menentukan lokasi. Umumnya merupakan bagian berbentuk kata atau frasa. atau penyempitan Fungsi Judul: dari objek yang lebih Sebagai jiwa atau identitas luas/umum. dari sebuah wacana/cerita. Jika pilihan jawaban berupa Temanya menjelaskan diri kalimat yang spesifik atau dan menarik sehingga dapat langsung pada inti bacaan, menarik orang lain untuk pilihlah kalimat yang selalu membaca isinya. dibicarakan dalam setiap Gambaran global tentang paragraf. arah, maksud, tujuan, dan b. Topik ruang lingkupnya. Topik adalah inti utama dari Relevan dengan isi tulisan, seluruh isi tulisan yang hendak maksud masalah, dan disampaikan pada pembaca. tujuannya. Biasanya topik hanya terdiri dari Syarat-syarat judul yang baik satu atau dua kata. Persamaan Berbentuk frasa. antara topik dan tema adalah Tanpa ada singkatan atau sama-sama dapat dijadikan judul akronim. wacana/cerita. Perbedaan topik Awal kata berupa huruf dan tema terletak pada ruang kapital kecuali preposisi dan lingkupnya, topik masih konjungsi. memiliki ruang lingkup Tidak diakhiri dengan tanda permasalahan yang lebih luas baca. dan belum terurai dibanding Menarik dan provokatif. Logis. Perbedaan Judul dengan tema: 4. Jenis Wacana Judul Tema Berdasarkan strukturnya, wacana Sekedar nama Menjiwai dapat dibagi menjadi tiga jenis, karangan seluruh antara lain: (kecuali karangan atau 1. Kelompok wacana Naratif laporan dan sumber a. Narasi/naratif karya ilmiah). karangan. Bertujuan untuk memikat Bisa dibuat Dibuat pembaca atau pendengar sebelum atau sebelum melalui cerita. sesudah karangan Suatu wacana naratif karangan tersebut ditulis. umumnya memiliki ciri-ciri tersebut ditulis. bahasa sebagai berikut: Sifatnya Sifatnya Diawali dengan kalimat tertulis atau tersirat dalam pembuka “dahulu kala” tersirat dalam karangan. atau “suatu hari”. karangan. Kemungkinan terdapat 3. Rangkuman Dan Simpulan kata-kata yang mirip syair a. Ringkasan adalah intisari dari atau kuno. suatu bacaan yang singkat dan Kata kerja yang tetap mempertahankan urutan isi digunakan adalah kata dan sudut pandang bacaan tanpa kerja aksi. mengubah struktur wacananya. Kronologi cerita yang b. Simpulan adalah kalimat hasil dari tercipta beraturan. menyimpulkan. Kalimat yang b. Rekon menjadi kesimpulan tidak harus Bertujuan untuk sama persis dengan kalimat yang menceritakan kejadian atau terdapat dalam bacaan yang serangkaian kejadian yang dimaksud karena kesimpulan terjadi di masa lalu. dapat diartikan dari suatu Suatu wacana rekon pernyataan yang dibuat umumnya menggunakan fitur berdasarkan ide pokok dan kata bahasa sebagai berikut: kunci dari kalimat penjelas dengan Penggunaan keterangan kalimat sendiri. waktu yang jelas (misal: tahun lalu, kemarin, dll). Penggunaan partisipan Penggunaan kalimat personal (saya, kami, dia, pendek, biasanya dll). disajikan sebagai judul Penggunaan konektor berita. kronologis (pertama, Penggunaan kata kerja kemudian, lalu, dll). aksi. Penggunaan kata kerja Penggunaan ungkapan aksi. atau istilah-istilah. Penggunaan kata sifat. Penggunaan kata c. Anekdot/spoof keterangan: waktu, Bertujuan untuk menghibur tempat, dan tatacara. pembaca/ pendengar karena 2. Kelompok wacana Deskriptif mengandung humor. a. Deskriptif Suatu wacana anekdot Bertujuan untuk menjelaskan umumnya menggunakan fitur seseorang, tempat, atau benda bahasa sebagai berikut: secara rinci. Kalimat pembukanya Fitur bahasa yang sering berupa kata “dahulu kala” digunakan dalam wacana atau “suatu hari”. deskriptif antara lain: Fokus pada orang, hewan, Penggunaan kata nomina atau hal tertentu lainnya. dan pronominal. Ada kemungkinan Penggunaan kata kerja penggunaan kata bersajak aksi. dan kuno. Penggunaan kata sifat dan Teratur kronologinya. keterangan. d. Item Berita Penggunaan istilah-istilah Bertujuan untuk memberikan yang bersifat teknis. informasi kepada pembaca/ b. Prosedur pendengar tentang kejadian- Bertujuan untuk membantu kejadian penting dan layak pembaca/pendengar diberitakan. memahami suatu rangkaian Fitur bahasa yang sering proses hingga menjadi hasil. digunakan dalam wacana item berita antara lain: Fitur bahasa yang sering Penggunaan kata kerja digunakan dalam wacana aksi. prosedur antara lain: Penggunaan kalimat pasif. Penggunaan kalimat Penggunaan frasa nomina perintah. dan adverbial. Penggunaan kata Penggunaan istilah teknis. keterangan rangkaian Penggunaan nomina proses seperti: pertama, umum dan abstrak. kedua, dst. Penggunaan konjungsi Penggunaan istilah waktu dan sebab-akibat. khusus. 3. Kelompok wacana Argumentatif c. Report a. Eksposisi Analitik Bertujuan untuk Bertujuan mengungkapkan mempresentasikan suatu pada pembaca mengenai informasi apa adanya. kepentingan dari suatu hal. Informasi ini biasanya hasil Fitur bahasa yang sering dari suatu pengamatan dan digunakan dalam wacana analisis yang sistematis. eksposisi analitik antara lain: Fitur bahasa yang sering Penggunaan modalitas. digunakan dalam wacana Penggunaan kata kerja report antara lain: aksi. Pengenalan kelompok Pengunaan kata kerja atau aspek-aspek umum. yang berhubungan dengan Penggunaan hubungan pikiran dan rasa. logis yang kondisional. Penggunaan nomina d. Ekplanasi umum dan abstrak. Bertujuan untuk menjelaskan Penggunaan konektor. proses terciptanya sesuatu b. Eksposisi Hortatorik yang terjadi secara alamiah Bertujuan untuk meyakinkan (fenomena alam, fenomena pembaca bahwa sesuatu harus sosial). dilakukan atau tidak harus Fitur bahasa yang sering dilakukan. digunakan dalam wacana eksplanasi antara lain: Fitur bahasa yang sering Fitur bahasa yang sering digunakan dalam wacana digunakan dalam wacana eksposisihortatori antara lain: argumentatif antara lain: Penggunaan modalitas. Penggunaan modalitas. Penggunaan kata kerja Penggunaan kata kerja aksi. aksi. Penggunaan kata kerja Penggunaan kata kerja yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan pikiran dan rasa. pikiran dan rasa. Penggunaan nomina Penggunaan nomina umum dan abstrak. umum dan abstrak. Penggunaan konektor. Penggunaan c. Diskusi transisi/konektif. Bertujuan sebagai penyedia informasi dan opini terhadap Tips dan Trik Saat Mengerjakan Soal sebuah isu melalui dua kaca Tes Pemahaman Wacana:
mata yang berimbang (pro- Ingatlah bahwa Anda diminta
kontra). untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan wacana, Fitur bahasa yang sering bukan yang paling sesuai dengan digunakan dalam wacana kenyataan. diskusi antara lain: Baca langsung soalnya, untuk mengerjakan soal wacana Anda Penggunaan kata kerja bisa langsung menuju kepada soal yang berhubungan dengan tanpa membaca wacana secara pikiran dan rasa. utuh. Penggunaan nomina Fokus pada kata kunci pertanyaan soal, cari kata kunci dari soal umum dan abstrak. yang diujikan dan aplikasikan Penggunaan modalitas. pada wacana/berita soal dapat Penggunaan membantu mengerjakan soal lebih cepat. transisi/konektif. d. Argumentatif Bertujuan sebagai penyaji wacana yang menentukan pada sisi mana akan berpihak.