Anda di halaman 1dari 13

KALIMAT

Oleh:
Hilmi Husain Muntafi’I, S. Pd., M. Pd.
Pengantar:
Bahasa bersifat
Hierarki

Wacana
Paragraf
Klausa Kalimat
Kata
Morfem
Silabe/Suku Kata
Fonem/Grafem
Satuan Pembentuk Bahasa

 Kata, Kata adalah sebuah paduan atau serangkaian huruf yang


membentuk sebuah makna dalam suatu bahasa tertentu.

 Frasa, Frasa adalah kata majemuk yang bisa dianggap satu kata

 Klausa, Klausa adalah satu unit rangkaian perkataan yang


mengandung subjek dan predikat yang menjadi konstituen
kepada ayat atau bagian inti kalimat.

 Kalimat adalah satuan bahasa dalam wujud lisan maupun tulisan yang
berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan/tujuan yang
utuh.
PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa dalam wujud lisan


maupun tulisan yang berisikan kata atau kumpulan
kata yang memiliki pesan/tujuan yang utuh.

Kalimat merupakan satuan bahsa yang dapat berdiri


sendiri dan mempunyai pola intonasi akhir
(Cook, 1971:39).
KARAKTERISTIK KALIMAT
 Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik
turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan.

 Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital


dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), tanda seru
(!), dan didalamnya disertakan pula berbagai tanda baca.

 Keserasian unsur-unsur kalimat:


1. Keserasian makna
2. Keserasian bentuk
UNSUR KALIMAT

Subjek (S) Predikat (P) Objek (O) Pelengkap (PEL) Keterangan (KET)

Terbagi 3: objek Berwujud nomina


Berfungsi sebagai Bertugas penderita, pelaku, (Orang itu
penyerta. bertubuh
inti/pelaku menjelaskan
raksasa), verbal
Fungsi
(Ia belajar keterangan
Menari), atau
Berwujud nomina
klausa (ia
dapat diisi
Berjenis kata atau klausa bertanya kapan oleh
Berupa kata benda
kerja, kata sifat, saya pulang)
atau yang
kata depan, kata
kategori
dibendakan
bilangan, kata Langsung berada Langsung berada di
kata atau
ganti. di belakang belakang predikat frasa
predikat aktif
aktif tak transitif nomina,
Dijelaskan oleh frasa
bagian yang lain
Sebagai jawaban
Menjadi subjek adverbia
pertanyaan Tak dapat menjadi
“mengapa” atau bila dipasifkan
subjek akibat
dan frase
“bagaimana” pemasifan preposision
Sebagai jawaban al
pertanyaan Dapat diganti
“siapa” atau dengan pronomina Dapat diganti
“apa” -nya dengan pronomina
-nya
UNSUR KALIMAT

Predika
Subjek (S) Objek (O)
t (P)

Keterangan Pelengkap
(KET) (PEL)
Kategori Kata
Kata Pengertian/Contoh

Verba (V) Kata Kerja. Contoh: mendekat, mencuri, dan lain-lain.

Adjektiva ( Adj) Kata sifat yang memberikan keterangan lebih khusus


tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam
kalimat. Contoh: kecil, berat, merah, bundar, gaib dan
ganda

Nomina (N) Kata benda. Contoh: guru, kucing., meja,

Adverbia (Adv) Kata keterangan yang menjelaskan verba, adjektiva atau


abverbia lain. Contoh: sangat, selalu, hampir, hanya

Preposisi (Prep) Kata depan. Contoh: di, ke, dari, akan, antara, bagi, buat,
dari, untuk, dll
Konjungtor (Konj) Kata sambung. Contoh: karena, sejak, sesudah, sebelum
KALIMAT DITINJAU DARI SEGI
PREDIKAT
Kalima • Kalimat yang berpredikat kata kerja
t • Contoh: Mahasiswa mengerjakan
tugas
Verba
• Kalimat yang berpredikat bukan kata
Kalimat kerja
• Contoh: Saya Mahasiswa STAIN
Nomina Pekalongan
Kalimat Efektif
1. Kalimat harus mempunyai subjek (S) dan predikat (P) dengan jelas.
– Dalam sinetron itu menceritakan penderitaan seorang anak (S).
2. Kalimat tidak boleh mempunyai subjek ganda yang dapat menimbulkan
kesalahan penafsiran.
– Pekerjaan itu Ayah tidak cocok (S).
3. Pada Kalimat tunggal tidak boleh menggunakan kata penghubung
(konjungsi) intrakalimat.
– Mukhamad zamron sudah berangkat ke kampus. Tapi Rizki Amalia
masih di rumah (S).
4. Predikat kalimat tidak didahului kata yang.
– Anak itu yang berasal dari Wonopringgo (S).
Kalimat Efektif
5. Penggunaan subjek tidak perlu diulang-ulang. Pengulangan subjek pada
anak kalimat perlu dihindari.
– Saya sudah belajar, saya tidur. (S)
6. Penggunaan kata yang bersinonim dalam satu kalimat perlu dihindari.
– Sejak dari pagi dia berada di Kampus. (S)
7. Penggunaan unsur kalimat harus memiliki kesamaan (kepararelan).
– Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat
katalog, dan pengaturan peminjaman buku. (S)
8. Kalimat yang digunakan harus logis.
– Waktu dan tempat kami persilakan (S)
ESQ

• Membentuk kalimat harus memperhatikan syarat


keserasian makna dan keserasian bentuk.
• Sama halnya, membangun kehidupan haruslah
memperhatikan syarat keserasian niat dan
keserasian amal.
WASSALAMU’ALAIKUM
WR. WB

Anda mungkin juga menyukai