NMR
Kelompok 2
Nisfi Aulia (201905056)
Noor Wafiq Azizah (201905058)
Nor Aidazahro (201905059)
Nuris Suroya (201905062)
Sonia Agustina (201905080)
Shinta Fradista Licia (201905076)
Syauqi Afifatul Amiroh (201905082)
Wafda Nailil Muna (201905089)
Wulandari (201905093)
Achmad Aditia Rahmanda(201905095)
Sejarah Spektrofotometri
NMR
Fenomena Resonasi Magnetik Inti ( RMI ) atau
nucleic magnetic resonance ( NMR ) pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1948 oleh dua kelompok
fisikawan yang bekerja secara terpisah, yaitu Edward
Purcell dari Harvard University dan felis Bloch dari
Standaford university. Penggunaan spektrofotometer
NMR ini berkembang dengan cepat. Pada tahun 1960,
teknik ini sudah menjadi metode yang penting untuk
elusidasi struktur.
NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen
alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan
arah reaksi kimia sebagaiman hubungan komponen dalam larutan
yang dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMR
merupakan alat yang dikembangkan dalam biologi structural.
Dasar dari spektroskopi NMR adalah absorbsi radiasi
eletromagnetik dengan frekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi
rado yang digunakan berkisardari 0,1 sampai dengan 100 MHz.
Bahkan, baru – baru ini spektrometer NMR yang menggunakan
radio frekuensi sampai 500 MHz.
Komponen – komponen pada
Spektrofotometer NMR
1 2 3
Generator
Sumber
Magnet medan magnet
frekuensi radio
penyapu
4 5
6
Detektor sinyal Recorder
Tempat sampel
Prinsip kerja spktrofotometer NMR
Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh
partikel yangsedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang
dipakai dalam pengukurandengan metode ini berada pada daerah gelombang
radio 75-0,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis
inti yang diukur. Inti yang dapat diukur dengan NMR yaitu :
Bentuk bulat.
Berputar.
Bilangan kuantum spin = ½.
Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F,
31P, 11B, 13C
Di dalam medan magnet, inti aktif NMR
(misalnya 1H atau 13C) menyerap pada
frekuensi karakteristik suatu isotop.
Frekuensi resonansi, energi absorpsi dan
intensitas sinyal berbanding lurus dengan
kekuatan medan magnet