Pertemuan ke-3
Pengertian kata
– Kata bisa diartikan sebagai elemen terkecil dalam bahasa yang bisa
diucapkan atau dituliskan merupakan suatu realisasi dari kesatuan
perasaan atau pikiran yang dipakai dalam berbahasa.
Fungsi Kata
Kata tugas
(nomina)
Kata benda
(artikula)
(adjektiva) Kata sandang
kata sifat
Kata seru
(injeksi)
Kata keterangan
(adverbia
)
Partikel penegas
Kata ganti
(pronomina )
Kata kerja (verba)
– Kata kerja atau verba merupakan jenis kata yang memiliki fungsi menerangkan
sebuah tindakan,pengalaman,keberadaan atau bentuk aktivitas dinamis lainnya.
– Pada kalimat karta kerja memiliki posisi sebagai predikat.
– Ciri-ciri kata kerja :
1. Mempunyai arti perbuatan, kegiatn atau tindakan
2. Mempunyai arti proses
3. Biasanya diikuti kata benda,kata sifat atau keterangan
4. Biasanya dibentuk dengan imbuhan
5. Dapat diawali kata yang menyatakan waktu, seperti telah, akan,sedang, hampir
Kata Benda (Nomina)
– Merupakan kata yang mengarah pada segala hal yang dapat dibendakan.
– Biasa dipakai untuk menyebutkan makhluk hidup, benda mati ataupun tempat.
Contoh : manusia, ilmu, makanan dan lain-lain
– Ciri – ciri
1. Bisa diperluas dengan menambahkan “yang + kata sifat”
contoh : motor yang bagus
2. Dibatalkan dengan kata bukan, misalnya seperti bukan kaca
3. Pada kalimat dapat berkedudukan sebagai S (Subjek) dan O (objek).
Contohnya seperti , Andri membeli mobil baru, dalam kalimat itu kata
Andri dan Mobil adalah kata benda
Kata Sifat (adjektiva)
– Merupakan kata yang dipakai untuk menerangkan sifat atau kondisi suatu hal,
seperti makhluk hidup, benda mati, tempat, waktu atau yang lainnya.
– Dalam pemakaiannya di kalimat, kata sifat biasa digunakan untuk menerangkan
keadaan Subjek (S) atau Objek (O) kalimat tersebut.
– Ciri-ciri kata sifat adalah :
– Bisa dibatalkan atau yang bersifat dengan kata “tidak” atau “bukan”
– Contoh : tidak baik, tidak pandai
– Bisa diberikan keterangan penguat, kata penguat yang biasa dipakai antara lain seperti :
amat, sangat, paling, sekali, benar.
– Contoh : sangat luas, amat banyak
– Bisa diberikan penjelasan pembanding. Kata pembanding antara lain : lebih, kurang, paling
– Contoh : Mobil ini lebih mahal dari yang itu
Kata Keterangan (Adverbia)
– Merupakan kata yang menunjukkan keterangan (penjelasan) mengenai kata
lain (kata bilangan, kata kerja dan kata sifat) dalam suatu kalimat.
– Kata keterangan tidak dapat menggantikan kata benda atau kata ganti benda.
– Menurut Bahasa, Adverbia berasal dari bahasa latin, “ad” artinya untuk dan
“verbum” artinya Kata.
– Pada struktur kalimat, kata keterangan seringkali dilambangkan dengan K, yang
artinya keterangan.
– Ciri-ciri kata keterangan, antara lain :
– Memberikan penjelasan mengenai kata lain
– Tidak dapat dipakai untuk sebagai penjelas kata benda atau kata ganti benda
– Seringkali letaknya di awal atau akhir kalimat
– Dapat dipakai untuk seluruh jenis kalimat
Kata Ganti (Pronomina)
– Merupakan jenis kata yang dipakai untuk menggantikan posisi kata benda atau
orang dalam kalimat.
– Berfungsi untuk memperhalus kalimat yang dilafalkan atau ditulis.
– Contoh kata ganti : aku, kami, kita, mereka dll
– Ciri-ciri kata ganti :
– Biasanya dalam satu kalimat, kata ganti berada di posisi subjek (S) dan Objek (O).
Hanya pada kalimat tertentu pronomina dipakai sebagai predikat
– Jenis kata ganti yang dipakai berubah-ubah sesuai dengan kata yang hendak dipakai
dan penggunaannya dalam kalimat.
Kata Bilangan (Numeralia)
– Merupakan jenis kata yang mempunyai fungsi untuk menyatakan jumlah benda
atau urutannya dalam suatu deretan,
– Ada dua jenis kata bilangan
– Kata bilangan tentu (Takrif)
kata bilangan yang dipakai apabila sudah jelas berpa nominal yang dimaksudkan.
Seperti : satu, ketujuh, setengah dll
– Kata bilangan tak tentu
Merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti oleh nominal
atau pronominal.
– Kata penghubung (konjungsi)
Kata penghubung/ kata hubung/ kata sambung merupakan kata yang fungsinya sebagai
penghubung antara satu kata dengan kata lainnya (pada suatu kalimat), atau satu kalimat
dengan kalimat lainnya (dalam suatu paragraf).
– Contoh : dan, serta, atau, padahal
Kata Sandang (artikula)
– Merupakan kata yang tidak mempunyai arti yang dipakai untuk menjelaskan
kata benda (nomina) atau kata tertentu.
– Kata sandang dapat dipakai untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata
benda turunan atau kata tertentu lainnya.
– Seringkali berada sebelum kata benda yang dijelaskan.
– Contoh : Yang,sang, kaum, para, si, dll
Kata Seru
– Merupakan jenis kata yang tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri dan
fungsinya untuk menampilkan unsur yang diiringi
– Tiga partikel penegas, antara lain : -kah, -lah, dan -pun
Kalimat Tunggal
• Syarat Minimal
• Unsur-unsur
Unsur • Objek
• Keterangan
Tambahan • Pelengkap
di belakang predikat
S—P
S—P—O
S—P—Pel
S—P—Ket
S—P—O—Pel
S—P—O—Ket
S—P—O—Pel—Ket
Contoh Kalimat
S—P
Kami mahasiswa Indonesia
S P
S—P—O
Tamu negara menemui presiden
S P O
S—P—Pel
Tamu negara bertemu presiden
S P Pel
S—P—O—Pel
Mahasiswa mengirimi jasa agung ayam betina
S P O Pel
S—P—O—Pel–-Ket
Mahasiswa mengirimi jaksa agung ayam betina dua bulan lalu
S p O Ket
Pel
• Kalimat Dasar 1 lebih rendah atau lebih tinggi dari Kalimat Dasar
Waktu Sejak,sedari,sewaktu,sementara,seraya,sete
lah,sambil.sehabis,sebelum,sesudah,ketika,
tatkala
Jika/jikalau,seandainya,andaikata,
Syarat
andaikan,asalkan,kalau,apabila, bilamana
Sebab, karena
Sebab/alasan
seperti,bagaikan,laksana, sebagaimana,
Perbandingan daripada,ibarat
sehingga,sampai-sampai, maka
Akibat/hasil
dengan, tanpa
Cara/alat
Seolah-olah,seakan-akan
Kemiripan
Bahwa
Penjelasan/kelengkapan
Padahal,nyatannya
– Kami tersenyum
– Petani menanami sawahnya palawija
– Sayur –mayur didatangkan dari Bogor dan sekitarnya.
– Mereka memperlakukan saya dengan sopan.
– Tamu negara menemui tokoh LSM terkenal
– Negara kita berlandaskan hukum.
– Mahasiswa mengirimi jaksa agung ayam betina kemarin
– Paragraf
– Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan
mulai penulisannya dengan garis
Dalam Kamus Besar baru).
Bahasa Ind onesia
Paragraf adalah satuan bahasa yang
mengandung satu tema atau bagian
Harimukti kridalaksana, dalam wacana. Dapat terjadi dari satu
Kamus Linguistik kalimat atau sekelompok kalimat
yang berkaitan
n
tersebut secara bersama-sama mendukung
satu pokok pikiran tertentu.
a Paragraf Deduktif
b Induktif
Menurut Posisi c Campuran
Kalimat Topiknya
d Penuh Kalimat Topik
a. Paragraf Persuasi
Menurut Sifat
Isinya b Argumentasi
c Narasi
d Deskripsi
e Eksposisi
– Pola Pengembangan Paragraf
(1) Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. (2) Mereka adalah orang-
orang yang berkewajiban mendidik anak-anak bangsa. (3)
Kebahagiaan guru adalah jika mellihat anak-anak didiknya berhasil
meraih cita-cita. (4) Mereka tidak pernah berharap apa-apa dari
keberhasilan yang diraih oleh anak-anak didik mereka. (5) Guru sangat
menentukan kecerdasan dan kemajuan bangsanya
– Pola Pengembangan Paragraf
Contoh
(1) Di Indonesia, legenda perseorangan semacam ini banyak sekali. (2) satu
contohnya adalah legenda Panji yang berasal dari Jawa Timur (3) Panji
adalah seorang putra raja kerajaan Kuripan (Singasari) di Jawa Timur, yang
senantiasa kehilangan istrinya. (4) Contoh lain legenda perseorangan ini
adalah legenda Jayaprana yang berasal dari Bali. (5) Dia adalah seorang anak
angkat yang binasa karena kelicikan ayah angkatnya.
– Pola Pengembangan Paragraf
Contoh
Dilakukan dengan
mengemukakan hal-hal yang
bersifat umum terlebih
Pengembangan dengan
dahulu baru kemungkinan
metode umum-khusus diikuti dengan rincian-
rincian yang bersifat khusus.
– Pola Pengembangan Paragraf
Contoh