Anda di halaman 1dari 29

PASAR UANG

Pasar Uang
Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka
pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Jangka waktu
pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu 1 tahun atau kurang.
Berbeda dengan pasar modal, pasar uang dalam melakukan transaksi
dengan menggunakan sarana telekomunikasi. Sehingga pasar uang ini sering
pula disebut pasar abstrak karena pelaksanaan transaksi tidak dilakukan di
tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal.
Pasar uang merupakan pasar yang tidak terorganisasi (unorganized
market) sementara pasar modal adalah pasar yang terorganisasi (organized
market) karena disamping memiliki tempat khusus, pelaksanaannya juga
diatur dan diawasi oleh otoritas pasar modal yaitu Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Fungsi pasar Uang

Sarana untuk memobilisasi dana bagi pihak-pihak yang


kelebihan dana (excess supply) maupun pihak-pihak
yang membutuhkan dana (excess demand).

Sarana pengendali moneter melalui operasi pasar


terbuka (open market operation)
Instrumen : SBI Kontraksi moneter
SBPU Ekspansi moneter
Peserta Pasar Uang

Lembaga keuangan
Perusahaan besar
Lembaga pemerintah
Individu-individu
Tujuan Pasar Uang
Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah sbb:
1. Pihak yang membutuhkan dana
Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non
bank yang kebetulan membutuhkan dana yang
segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
2. Pihak yang menanamkan modal
Yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang
menjual baik bank maupun perusahaan non bank
dengan tujuan investasi.

WORKSHOP VALUTA ASING 2014


Tujuan Pasar Uang
Tujuan Pihak yang Menghimpun Dana di pasar uang:
1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek , seperti :
membayar utang jangka pendek yang akan segera jatuh
tempo.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, disebabkan
kekurangan uang kas.
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar
biaya-biaya, upah karyawan, gaji, pembelian bahan baku dan
kebutuhan modal kerja lainnya.
4. Sedang mengalami kalah kliring., hal ini terjadi di lembaga
kliring dan harus segera dibayar.

WORKSHOP VALUTA ASING 2014


Tujuan Pasar Uang
Tujuan pihak yang menanamkan dana di pasar
modal:
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat
suku bunga tertentu.
2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar
mengalami kesulitan keuangan.
3. Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh
keuntungan besar dalam waktu yang relatif
singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.
WORKSHOP VALUTA ASING 2014
Debitur dan Kreditur
Dalam pasar uang sulit untuk menentukan siapa debitur dan
siapa kreditur, karena dalam prakteknya perusahaan atau
lembaga-lembaga yang sama sering beroperasi di kedua sisi
pasar uang dalam waktu yang hampir bersamaan.

Misalkan sebuah bank umum beroperasi di pasar uang akan


meminjam dana secara agresif melalui sertifikat deposito dan
instrumen utang jangka pendek lainnya, sementara pada waktu
yang sama memberi pinjaman jangka pendek kepada
perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami kekurangan
dana sementara. Lembaga-lembaga yang sering bermain di
kedua sisi pasar tersebut adalah bank-bank besar, lembaga-
lembaga non keuangan, lembaga-lembaga pemerintah.
Risiko Pasar Uang
Risiko Pasar (interest-rate risk/Market Risk)
-Risiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat berharga (dan tingkat bunga
naik) mengakibatkan investor mengalami capital loss.
Risiko Reinvestment
-Turunnya harga sekuritas pada gilirannya menyebabkan timbulnya risiko
investor yang disebut reinvestment risk yaitu risiko terhadap penghasilan suatu
aset finansial yang harus di- reinvestment dalam aset yang berpendapatan
rendah.
Risiko Gagal Bayar (Default Risk)
-Risiko yang terjadi akibat tidak mampunya peminjam (debitor) memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan.
Risiko Inflasi
-Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga–harga barang dan
jasa yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya. Oleh
karena itu risiko inflasi sering juga disebut risiko daya beli (purchasing power
risk). Untuk menghadapi hal tersebut kreditur biasanya berusaha mengimbangi
proyeksi inflasi dengan meminta atau mengenakan tingkat bunga lebih tinggi.
Risiko Pasar Uang

Risiko Valuta (Currency Risk)


-Risiko yang diakibatkan perubahan yang tidak menguntungkan
terhadap kurs mata uang asing.
Risiko Politik
-Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan
ketentuan perundangan yang mengakibatkan turunnya pendapatan
yang diperkirakan dari suatu investasi.
Risiko Likuiditas
-Risiko dapat terjadi apabila instrumen pasar uang sulit dijual kembali
sebelum jatuh tempo. Investor kesulitan untuk mencairkan kembali
instrumen pasar uang , ketika sedang membutuhkan likuiditas
sebelum jatuh tempo.
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Indikator Pasar Pasar Uang Pasar Modal
Jangka waktu Jangka pendek Jangka panjang
Produk SBI Saham
SBPU Obligasi
Reksadana
Hasil (return) Bunga Dividen
Capital gain
Pelaksana Bank Indonesia Perusahaan Efek
Bursa Efek
Peranan Peranti Operasi Alternatif pendanaan
Pasar Terbuka perusahaan dan
alternatif
investasi bagi pemilik
modal
Instrumen Pasar Uang

Internasional Indonesia
Treasury Bills Sertifikat Bank Indonesia
Commercial Paper Surat Berharga Pasar Uang
Negotiable Certificates of Deposits Sertifikat Deposito
Banker’s Acceptance Commercial Paper
Bill of Exchange Call Money
Repurchase Agreement Promissory Note
Fed funds Repurchase Agreement
Treasury Bills (T-Bills)
Treasury Bills merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah
atau Bank Sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan
kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya T-
Bills ini dapat disamakan dengan SBI di Indonesia. Jangka waktu 91 hari,
182 hari dan 360 hari.
T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar
diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan.
Oleh karena itu, tngkat bunga sesungguhnya yang diperoleh tergantung
pada jumlah diskonto.
T-Bills dapat dijadikan sebagai sarana investasi di samping untuk cadangan
likuiditas karena instrumen pasar uang ini ;
a. Tidak berisiko
b. Memiliki pasar sekunder
c. Risiko terjadi kerugian sangat kecil
Contoh
Permintaan rata-rata dalam suatu pelelangan T-Bills untuk jangka waktu
182 hari adalah US$94.13 per $100 nilai nominal. Jumlah hari dalam
setahun 360 hari. Maka discount rate T-Bills tersebut adalah:
Discount rate = ($100 - $94.13)x100% 360
X
$100 182
= 11,61%

Karena T-Bills dibeli secara diskonto, maka penghasilan efektifnya lebih


tinggi daripada penghasilan nominalnya:

Effectif Yield = $5,87 x 100 % 360


X
$94,13 182
= 12,34%
Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan jaminan
(unsecured promissory notes) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar
uang. Penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat
jatuh tempo (berkisar hingga 270 hari). CP dijual dengan sistem diskonto,
namun beberapa diantaranya dengan menggunakan bunga sebagaimana
halnya dengan kredit.
Meskipun dalam praktiknya penerbitan CP tidak dengan jaminan, namun dalam
pelaksanaannya seringkali CP diterbitkan dengan Back-up fasilitas credit line
dari bank yang jumlahnya mendekati atau sama dengan nilai CP yang
diterbitkan, disamping jaminan kemampuan likuiditas dan kemampuan
memperoleh laba perusahaan.
Penerbitan CP tidak menggunakan underwriter mekanisme penjualannaya
dapat dilakukan secara langsung kepada investor. Namun karena alasan
tertentu penerbitan CP menggunakan arranger yaitu bank-bank umum yang
berfungsi sebagai perantara investor dengan penerbit. Arranger berbeda
dengan penjamin emisi (underwriter) dalam hal emisi efek, arranger sama
sekali tidak bertanggung jawab atas tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
Bank disamping menjadi arranger juga sebagai agen pembayar, akan
mendapat fee yang saat ini berkisar 0,25%- 1% dari total nilai CP yang
Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposits atau sering disingkat
CD adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk
dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga
tertentu. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti
simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri pokok yang membedakan dengan
deposito berjangka terletak pada sifat yang dapat dipindah tangankan atau
diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya melalui lembaga-
lembaga keuangan lainnya, misalnya discount houses atau merchant bank.
Di Indonesia, CD diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto
(discounted basis) perhitungan diskonto CD oleh bank-bank sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia menggunakan rumus true discount. Formula ini
juga digunakan untuk menghitung nilai tunai (proceeds) instrumen pasar
uang lain.
True Discount

Contoh:
Nilai nominal suatu CD yang akan jatuh tempo 90 hari adalah sebesar Rp10 juta dengan
tingkat diskonto 10% p.a. nilai tunai (proceeds) CD tersebut adalah

Proceeds = Rp10.000.000,- x 360 = Rp9.756.097,


360 + (0,10 x 90)
Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance atau disingkat (BA)
merupakan salah satu instrumen pasar uang
yang telah dikenal sejak lama. Pada mulanya
BA tercipta melalui perdagangan luar negeri.
BA dapat dipindah-tangankan sebagaimana
halnya dengan commercial paper. Pada
prinsipnya BA memberikan alternatif untuk
memperoleh kredit, terutama pada saat
barang-barang dikapalkan untuk segera
dikirimkan ke luar negeri.
Banker’s Acceptance
BA adalah time draft (wesel berjangka) yang ditarik oleh seseorang
eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah
barang atau untuk membeli valuta asing. Apabila bank menyetujui
wesel tersebut, bank akan menstempel dengan kata “accepted” di atas
wesel tersebut dan meng-endors-nya. Dengan demikian bank memiliki
suatu janji atau jaminan tak bersyarat untuk membayar sebesar nilai
nominal aksep tersebut pada saat jatuh tempo. Hal tersebut berarti
bank menjamin eksportir dan investor dalam pasar uang internasional
dari kemungkinan adanya gagal bayar (default). Jangka waktu 30 hari –
270 hari, dimana jangka waktu 90 hari yang paling umum. BA
merupakan instrumen pasar uang berkualitas tinggi dan sangat mudah
diuangkan. Aksep digunakan dalam perdagangan ekspor-impor karena
banyak eksportir yang tidak pasti dan yakin betul terhadap credit
standing importir yang dikirimi barang. Dan dirancang untuk
mengalihkan risiko perdagangan internasional kepada pihak ketiga
yang mengambil risiko tersebut dengan biaya tertentu.
Proses Banker’s Acceptance

goods shipped

Importer Exporter

shipping documents

Banker’s Acceptance
Time draft accepted

cash
cash

Investor in money
Accepting Bank
cash market

Matured acceptances
Perhitungan transaksi BA

Proceeds = Principal - Discount


Contoh
Sebuah Banker’s Acceptance dengan nilai Rp100 juta yang jatuh
tempo 1 Desember 2019, didiskonto pada tanggal 1 Oktober
2019 dengan discount rate 10%. Jumlah hari diskonto dari 10 Okt
– 1 Des 2019 = 52 hari.
Discount = Rp100.000.000,- X 10 X 52 = Rp1.424.657,53
100 365

Proceeds = Rp100.000.000,- – Rp1.424.657,53


= Rp98.575.342,47
Repurchase Agreement
Repurchase agreement atau sering disingkat Repo
adalah transaksi jual beli surat-surat berharga disertai
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali
surat-surat berharga yang dijual tersebut pada
tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
lebih dulu. Instrumen yang dijadikan transaksi repo
adalah surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan secara diskonto, misalnya SBI, SBPU,
CD, CP atau T-Bills
Repurchase Agreement
ilustrasi
a. Bank Alpa memiliki SBI dengan nilai nominal Rp1 miliar yang
jatuh tempo 91 hari. Untuk memenuhi likuiditasnya, Bank
Alpa akan meminjam dana sebesar Rp950 juta untuk jangka
waktu 30 hari dengan tingkat bunga 19%.
b. Pada hari yang sama Bank Beta memiliki kelebihan likuiditas
yang akan ditempatkan untuk jangka waktu 30 hari dan
bersedia meminjamkan dengan tingkat bunga 19% p.a.
c. Selanjutnya melakukan negosiasi yang akhirnya menyetujui
bahwa tingkat diskonto SBI yang dijaminkan 20,5%, sehingga
nilai tunai SBI menjadi
Bank Beta memberikan dana kepada Bank Alpa sebesar:

nilai nominal x 360


Proceeds = 360 + ( tenor x rate )

Proceeds = DRp1.000.000.000 x 360= Rp950.720.963,-


360 + ( 91 x 20,5% )

Setelah 30 hari, Bank Alpa sesuai kesepakatan akan membayar sejumlah dana sebagai proses
repo pada Bank Beta sebesar:
repo rate x tenor
Repo = Jumlah Pokok x ( 1 + 360 )

19% x 30
Repo = Rp950.720.963 x ( 1 + )
360
= Rp965.774.045,-
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia atau SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam
Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang
berjangka waktu pendek dan dijualbelikan dengan diskonto. SBI dipertama
kali diterbitkan pada tahun 1970 dengan sasaran utama untuk
menciptakan suatu instrumen pasar uang yang hanya diperdagangkan
antara bank-bank.
Seiring dengan kebijaksanan diperkenankannya bank-bank menerbitkan
sertifikat deposito pada tahun 1971, SBI tidak diterbitkan lagi. Karena
sertifikat deposito dianggap akan dapat menggantikan SBI. Namun sejalan
dengan berubahnya pendekatan kebijaksanaan moneter pemerintah
terutama setelah deregulasi perbankan 1 Juni 1983, maka Bank Indonesia
kembali menerbitkan SBI sebagai instrumen kebijaksanaan operasi pasar
terbuka.

Nilai Nominal x 360


Proceeds =
360 + ( tingkat diskonto x tenor)
Surat Berharga Pasar Uang
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) adalah surat-surat berharga berjangka
waktu pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank
Indonesia (BI) atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU diperkenalkan
oleh BI sejak Februari 1985. sama halnya dengan SBI yang disamping berfungsi
sebagai piranti pasar uang juga merupakan instrumen operasi pasar terbuka
dalam rangka ekspansi moneter oleh BI dengan menetapkan tingkat diskonto
SBPU.
Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sbb:
1. Surat Sanggup (aksep/promes) yang dapat berupa:
a. Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan
kredit dari bank untuk membiayai kegiatan tertentu.
b. Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman
antarbank.
2. Surat Wesel yang dapat berupa
a. Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain
dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah
nasabah bank.
b. Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank diaksep oleh bank dalam
rangka pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
Call Money
Pasar uang antarbank atau sering juga disebut interbank call money market
merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong pengembangan
pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan pinjam
meminjam dana antar satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu
pendek.
Instrumen pasar uang call money merupakan kredit atau pinjaman yang
harus segera dilunasi atau dibayar apabila sudah ada tagihan atau
panggilan dari pihak pemberi dana (kreditor). Jangka waktu kredit berkisar
antara satu hari sampai tujuh hari.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai