Dosen Pengampu:
Saifuddin, M.E
Disusun Oleh :
PAITON PROBOLINGGO
unuja@unuja.ac.id
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmad,
Taufik Serta Hidayahnya sehingga kami masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Pasar Uang Syariah”.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Saifuddin, M.E selaku Dosen
Pembibing kami yang telah memberikan arahan kepada kami sehingga kami dapat
menerapkan semua yang telah di ajarkan beliau guna untuk menyempurnakan Makalah yang
kami selesaikan ini. Ucapan terimakasih juga tak lupa saya sampaikan kepada teman-tema
yang telah berjuang dengan keras untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah kami
ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umunya. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih banyak sekali kekuranganya sehingga kami
masih memerlukan kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki makalah
selanjutnya.
Penulis
2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pasar uang dalam teori ekonomi bukanlah suatu tempat secara fisik orang berjualan
dan menjajakan barang dagangnnya. Pasar diartikan secara lebih luas dan abstrak, namun
tetap mencakup pasar dalam pengertian sehari-hari, yaitu pertemuan antara permintaan dan
penawaran. Apabila permintaan bertemu penawaran di pasar, maka akan terjadi transaksi.
Transaksi merupakan kesepakatan antara apa yang diinginkan pembeli dan apa yang
diinginkan penjual. Dalam transaksi seperti itu kedua belah pihak mencapai kesepakatan
mengenai dua hal, yaitu harga dan volume dari apa yang ditransaksikan.
Pasar uang pada saat ini tidak lagi dibatasi dalam wilayah suatu Negara saja. Uang
berputar keseluruh bagian dunia, mencari investasi yang menawarkan expected return yang
paling tinggi untuk suatu tingkat resiko tertentu sejalan dengan pesatnya perkembangan
perdagangan dunia. Pertumbuhan dan perkembangan perdagangan internasional
membutuhkan pembiayaan jangka pendek maupun jangka panjang. Modal jangka panjang
dibutuhkan untuk membiyai pembangunan pabrik baru, system transfortasi dan sebagainya.
Sedangkan pembiyaaan jangka pendek diperuntukkan untuk membiayai ekspor dan impor
barang dan kebutuhan modal kerja lain.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengertian pasar uang syariah?
Apa perbedaan pasar uang dan pasar modal syariah?
Bagaimana kebijakan pengembangan pasar uang di Indonesia?
Bagaimana instrument pasar uang di Indonesia?
3. Tujuan Penulis
Tujuan penulisan ini adalah menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi
penulis khususnya, bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya terkait Pasar Uang
Syariah.
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian pasar uang
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau suratsurat
berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun yang dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Kegiatan dipasar uang ini terjadi karena ada
dua pihak, pihak pertama yang kekurangan dana yang sifatnya jangka pendek, pihak kedua
memiliki kelebihan dana dalam waktu jangka pendek juga. Mereka dipertemukan di dalam
pasar uang, sehingga unit yang kekurangan memperoleh dana yang dibutuhkan, sedang unit
yang kelebihan memperoleh penghasilan atas uang yang berlebih tersebut.1
Pasar uang (money market) adalah mekanisme untuk memperdagangkan dana jangka
pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang dari satu tahun. Kegiatan di pasar uang ini terjadi
karena ada dua pihak, pihak pertama yang kekurangan dana dan yang sifatnya jangka pendek,
pihak kedua memiliki kelebihan dana dalam waktu jangka pendek juga. Mereka itu
dipertemukan di dalam pasar uang, sehingga unit yang kekurangan memperoleh dana yang
dibutuhkan, sedangkan unit yang kelebihan memperoleh penghasilan atas uang yang
berlebihan tersebut. Barang yang ditransaksikan dalam pasar ini adalah secarik kertas berupa
surat utang atau janji untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu pula.
Dalam pandangan islam, uang hanyalah sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditas
atau barang dagangan. Maka motif permintaan terhadap uang adalah untuk memenuhi
kebutuhan transaksi (money demand for translaction), bukan untuk spekulasi atau trading.
1
Ismawati, PASAR UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, hlm 97
4
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank-bank islam memerlukan akses ke pasar uang.
Jika bank memilki kelebihan ia dapat menggunakan instrument pasar uang untuk
menginvestasikan dananya, dan apabila kekurangan likuiditas ia dapat menerbitkan
instrument yang dapat dijual untuk mendapatkan dana tunai.
Dengan demikian, pasar uang syariah merupakan mekanisme yang memungkinkan
lembaga keuangan syariah untuk menggunakan instrumen pasar dengan mekasnisme yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah baik untuk mengatasi persoalan kekurangan likuiditas
maupun kelebihan likuiditas. Kebijakan mengenai pasar uang syariah di Indonesia didasarkan
pada peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/36/PBI/2008 tanggal 10 Desember 2008 tentang
Operasi Moneter Syariah yang merupakan pengejawantahan pengendalian moneter
berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mendukung tugas Bank Indonesia dalam
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.2
B. Perbedaan pasar uang dan pasar modal
Ada 8 perbedaan dalam pasar uang dan pasar modal
a. Perbedaan pasar uang dan pasar modal berdasarkan jangka waktu
Meskipun menawarkan transaksi pembiayaan yang berjangka, pasar uang dan pasar
modal memiliki perbedaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Pasar uang dapat
menjadi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam dana secara langsung. Pertemuan ini
biasanya bersamaan dengan penawaran transaksi dalam jangka pendek.
Sedangkan, untuk pasar modal menawarkan investor penanaman modal dalam jangka
panjang melalui instrument-instrumen yang telah ditawarkan. Meski memiliki perbedaan
terkait jangka waktunya, baik pasar uang dan pasar modal sama-sama dikelola oleh pihak
professional yang dapat menjamin aktivitas investasi berjalan dengan lancar.
Untuk instrument yang ditawarkan pada pasar uang berupa Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial
(CPs), Bankers Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
2
Ghofar, PASAR MODAL DAN PASAR UANG SYARIAH DI INDONESIA, Jurnal Prodi Ekonomi Syariah, Vol
3, No 2 Maret-Agustus, hlm 102-103
5
Pasar uang dan pasar modal memiliki fungsi yang sama dalam ranah ekonomi.
Namun, keduanya memiliki perbedaan dari sisi institusi atau pengawas tertingginya. Jika
pasar uang diatur oleh bank sentral dan Indonesia yang memiliki otoritas atas pasar uang
adalah Bank Indonesia.
Di Indonesia, tujuan dari adanya pasar uang tidak lain untuk investasi jangka pendek.
Sedangkan, untuk investasi jangka panjang merupakan tujuan dari pasar modal.
Berbicara soal resiko, sebagai sarana dari investasi baik pasar uang dan pasar modal
pasti menawarkan risiko yang beragam. Meski begitu, investasi di pasar uang akan
menawarkan profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar modal.
Sedangkan pasar modal menawarkan profil resiko yang lebih fluktuatif. Salah satu
instrument pasar modal yang berpotensi memiliki resiko yang relatif tinggi adalah saham.
Saat membeli saham sebuah badan usaha di pasar modal, tentu perlu paham bahwa aka nada
resiko nilai saham tersebut turun hingga mencapai titik likuiditas. Risiko tersebut yang akan
membawa kerugian dengan nilai yang cukup besar. Meskipun memiliki risiko kerugian yang
cukup besar, sebagai alat investasi, pasar modal juga menawarkan keuntungan yang cukup
besar juga.
Dari aspek fungsional sendiri, untuk pasar uang memilii fungsi untuk mendorong
likuiditas dana dalam, sedangkan fungsi dari pasar modal sendiri adalah untuk menstabilkan
ekonomi karena waktunya yang sifatnya jangka panjang.
Untuk membangun pasar uang modern dan maju. Kebijakan Bank Indonesia dalam
pengembangan pasar uang di Indonesia diarahkan pada dua hal, yaitu:
6
Dalam mendorong digitalisasi dan penguatan infastruktur pasar keuangan mencakup
penguatan kerangka pengaturan pasar uang dan implementasi Electronic Trading Platform
(ETP) Multimatching. Khususnya pasar uang rupiah dan valas.
Instrumen pasar uang adalah instrument yang diperdagangkan pada pasar uang dan
memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.
SBI atu Sertifikat Bank Indonesia merupakan salah satu produk pasar uang yang
berbentuk surat berharga keluaran Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka 1-3
bulan.
Surat brharga komrsial aalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh pihak
perusahaan bertujuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
c) Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito merupakan salah satu produk pasar uang yang bisa digunakan oleh
pihak bank untuk meningkatkan modalnya. Sertifikat deposito juga memiliki fungsi yang
sama seperti rekening tabungan, yang mana pada dasarnya pihak nasabah meminjamkan
sejumlah dana pada pihak bank.
surat utang negara (SUN) adalah produk pasar uang yang berbentu surat berharga
dan berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
7
KESIMPULAN
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau suratsurat
berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun yang dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Kegiatan dipasar uang ini terjadi karena ada
dua pihak, pihak pertama yang kekurangan dana yang sifatnya jangka pendek, pihak kedua
memiliki kelebihan dana dalam waktu jangka pendek juga.
Dalam pasar uang dan pasar modal terdapat berbagai macam perbedaan, diantaranya:
berdasarkan jangka waktu, berdasarkan instrument, berdasarkan institusi, berdasarkan
likuiditas pasar, berdasarkan tujuan, berdasarkan resiko, dan berdasarkan aspek fungsional.
8
Kebijakan dalam pengembangan pasar uang di Indonesia diarahkan pada 3 hal,
diantaranya: mendorong digitalisasi dan penguatan infrastuktur pasar keuangan,
meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, dan mengembangkan sumber
pembiayaan ekonomi dan pengelolaan resiko.
Instrumen yang digunakan dalam Pasar Uang di Indonesia adalah Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat perbendaharaan Negara ( SPN) , Surat Berharga Komersial (CPs),
Sertifikat Deposito.
DAFTAR PUSTAKA
9
10