Anda di halaman 1dari 10

MATERI-MATERI

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan

Dosen Pengampu : Asniwati, S.E., M.Si

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

ANDI SYAHIDA ULHAQ PASRYB (1893142008)


DARMAWATI (1893142004)
DIAN FITRI FEBRIANINGRUM (1893142007)

KELAS MANAJEMEN KEUANGAN B


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
MATERI PASAR MODAL
Saham merupan instrumen pasar modal yang paling penting dan popular.
Saham, menurut Hamilton (1922), adalah bentuk keamanan yang menunjukkan
pemegangnya memiliki kepemilikan proporsional di perusahaan penerbit.
Perusahaan menjualnya untuk mengumpulkan dana untuk pengembangan
operasi bisnis mereka. Saham dibeli dan dijual terutama dibursa saham, meskipun
ada juga penjualan pribadi, dan mereka adalah dasar dari hampir setiap portofolio
(Jeremy J. Siegel, Jeremy J. (2008).
Bursa Efek Indonesia (BEI, 2019) mendefinisikan pasar modal (capital
market) sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa
dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian,
pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
kegiatan terkait lainnya (BEJ, 2019).
Umumnya, instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
adalah instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti
saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti
option, futures, dan lain-lain. Instrument keuangan (produk) yang diperdagangkan
di Pasar Modal Indonesia umumnya dalam bentuk: Saham, Surat Utang
(Obligasi), Reksa Dana, Exchange Traded Fund (ETF), dan Derivatif.
Secara legal, Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 mendefinisikan
pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.Pasar
Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja
dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk
berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana,
dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-
masing instrument (BEI, 2019).
Adapun para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga
penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama
sebagai berikut:
1) Emiten, perusahaan yang melakukan emisi, baik yang berupa saham ataupun
obligasi.
2) Investor, pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi.
3) Penjamin Emisi (underwriter), lembaga yang menjamin terjualnya
saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang
diinginkan emiten.
4) Agen Penjualan, pihak yang menjual efek dari perusahaan yang akan "Go
Public" tanpa kontrak dengan emiten yang bersangkutan.
5) Pialang (broker), perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli
(investor) dalam jual beli efek.
Selain itu, terdapat beberapa lembaga dan struktur pasar modal yang ada di
Indonesia. Berikut lembaga-lembaga pasar modal di Indonesia:
1) Otoritas Jasa Keuangan, yang menggantikan fungsi Badan Pengawas Pasar
Modal sebagai pengawas seluruh aktivitas yang terjadi di pasar modal.
2) Bursa Efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta
sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia
3) Perusahaan Efek
4) Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
5) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

KESIMPULAN
Berdasarkan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pasar
modal merupakan pasar yang beroperasi secara terorganisir dimana terdapat
aktivitas perdagangan surat-surat berharga seperti saham, ekuitas, surat pengakuan
hutang, obligasi, dan surat berharga lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan swasta dengan memanfaatkan jasa perantara, komisioner, dan
underwriter.

TUGAS & LATIHAN

1. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit …


a. Jangka pendek b. jangka sedang c. Jangka menengah
d. jangka tidak pasti e. Jangka panjang

Pembahasan:
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana
jangka pendekdapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya,
baik secara langsung maupunmelalui perantara. Sedangkan yang dimaksud
dengan dana jangka pendek adalah dana-danayang dihimpun dari perusahaan
maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampaisatu tahun, yang
dapat diperjualbelikan didalam pasar uang.

2. Selain Bursa Efek Jakarta, Indonesia pernah mempunyai bursa efek di …


a. Medan b. Bandung c. Semarang
d. Makassar e. Surabaya

Pembahasan:
Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek
Jakarta (BEJ)dan Bursa Efek Surabaya (BES).
3. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal dengan
nama…..
a. The Jakarta Automated Trading System
b. Capital Market
c. Automated Teller Machine
d. Capital gain
e. Invesment Company

Pembahasan:
The Jakarta Automated Trading System (JATS) adalah sistem perdagangan Efek
yang berlaku diBursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan
menggunakan saranakomputer.

GLOSARIUM

 Bursa Efek: Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.
 Efek: surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
 Kliring: proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi
Bursa.
 Lembaga Kliring dan Penjaminan: Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa.
 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian: Pihak yang menyelenggarakan
kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Ensiklopedia of Jurnal, Volume 1 No 3,


2019.

Hamilton, W. P. (1922). The Stock Market Baraometer. New York: John Wiley &
Sons Inc (1998 reprint). ISBN 978-0-471-24764-7.

Siegel, Jeremy J. (2008). "Stock Market". In David R. Henderson (ed.).


Concise Encyclopedia of Economics (2nd ed.). Indianapolis: Library of
Economics and Liberty.ISBN 978-08.
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Manajemen Keuangan Internasional (MKI) merupakan Ilmu dan Seni yang
merupakan bagian dari ekonomi internasional yang mempelajari dan menganalisis
pengelolaan fungsi POAC (Planning, Organizing, Actuating and Controlling)
sumber daya keuangan unit makro ekonomi (Negara/ pemerintah) dan unit mikro
ekonomi (Perusahaan/ Organisasi/ perorangan) khususnya yang berkenaan dengan
pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap aktivitas ekonomi-keuangan Internasional
yang meliputi (1) International Commercial Transaction, (2) International
Financial Transaction, (3) International Financial Risk Management, (4) Financial
Report dan (5) Financial Performance”.

(1)International Commercial Transaction, terdiri dari:


 Ekspor barang/jasa. Banyak orang atau badan hukum yang melakukan
penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan tersebut disebut ekspor, dan orang
atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir
adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor
tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri.
Jika tidak lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang
yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan
menghasilkan- keuntungan. Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh
pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa
yang diperoleh negara. Secara garis besar, barang-barang yang diekspor
oleh Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam
(migas) dan nonmigas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain
minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.
 Impor barang/jasa. Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dan
luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan
impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir.
Importir melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba. Kegiatan
impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih
murah.
(2)International Financial Transaction, terdiri dari:
 International Investment. International Investment yang meliputi Foreign
Direct Investment (FDI) (Investasi yang bertujuan untuk mengawasi
kepemilikan/property, asset da perusahaan di Negara lain/host country
secara aktif) dan Portofolio Investment (Pembelian aset keuangan luar
negeri yang berupa saham, obligasi, sertifikat, dan deposito untuk tujuan
selain pengawasan.
 International Financing. International Finance Corporation adalah
International finance Corporation-IFC yaitu lembaga keuangan
internasional, didirikan sebagai afiliasi bank dunia dengan tujuan membantu
pernbiayaan pembangunan negara-negara anggota yang belum maju melalui
pemberian pinjaman dan/atau penyertaan pada sektor swasta.
 International Budgeting. Capital budgeting multinasional biasanya
melibatkan proses yang sama. Namun, karakteristik khusus dari proyek
yang mempengengaruhi arus kas masa datang atau suku bunga diskonto
yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas membuat penganggaran
modal multinasional menjadi lebih rumit. Modal (capital) menunjukkan
aktiva tetap yang digunakan untuk produksi dan anggaran (budget) adalah
sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas
keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. Penganggaran
modal (capital budgeting) adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva
tetap dan merupakan proses menyeluruh menganalisa proyek dan
menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
 International Earning/Revenue. Contohnya : Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing
yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap
bersifat bruto/kotor.
(3)International Financial Risk Management, terdiri dari:
 Insurance. Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang
dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak
lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
 Asset-liabilities management. Asset dan Liability manajemen ( ALMA )
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
melalui pengumpulan, proses, analisa, laporan, dan menetapkan strategi
terhadap asset dan liability guna mengeliminasi risiko antara lain risiko
likuiditas, risiko bunga bank, risiko nilai tukar, risiiko portepel atau risiko
operasional dalam menunjang pencapaian keuntungan bank.
 Hedging. Hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau
bahkan menghilangkan resiko yang terkait dari langkah tertentu yang
diambil seseorang. Dalam pasar uang atau dunia keuangan, hal ini banyak
dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul dari
resiko investasi yang dilakukan.

Teori-Teori Bisnis Internasional dalam Lingkup Manajemen Keuangan


Internaisonal
(1) Teori Internalisasi. Teori internalisasi merupakan suatu teori yang berusaha
untuk menjelaskan keberadaan dan kegunaan perusahaan multinasional
dengan menggunakan pendekatan institusional komparatif. Teori internalisasi
pertama kali dipelopori oleh Buckley dan Casson pada tahun 1970an. Seiring
berjalannya waktu, teori internalisasi awalnya hanya terfokus pada efisiensi
dan pengembangan ekonomi, tetapi lambat laun fokus teori internalisasi pun
menjadi lebih kompleks. Selain itu, teori internalisasi juga menjelaskan fungsi
internal dari perusahaan besar dan fokus pada integrasi ekonomi vertikal dan
horizontal yang berfokus pada keuntungan perusahaan individu (Groose &
Behrman, 1992). Teori internalisasi fokus terhadap upaya perusahaan dalam
menciptakan internal marketnya di host country (Crina, 2010). Perusahaan
ditekankan untuk dapat mendapatkan keuntungan yang berbeda dari masing-
masing pasar host country.
(2) Teori Keunggulan Komparatif. Teori ini dicetuskan dan disempurnakan oleh
David Ricardo yang menyatakan bahwa negara yang mempunyai keunggulan
mutlak dalam memproduksi semua barang itu harus mengekspor barang yang
mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor barang yang
mempunyai keunggulan komparatif rendah. Selain itu, asumsi utama teori ini
adalah keunggulan komparatif dapat tercapai ketika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak, tapi dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lainnya. Sehingga, negara dengan
kemampuan produksi yang lebih efisienlah yang disebut memiliki
keunggulan komparatif.
(3) Teori Keunggulan Absolut. Teori ini dicetuskan oleh Adam Smith pada abad
ke-18 setelah revolusi industry terjadi di Inggris. Dalam teori ini, terdapat
beberapa ide yang dikemukakan Adam Smith yang meliputi : Adanya
Division of Labour atau pembagian kerja yang terjadi secara internasional
dalam menghasilkan sejenis barang, Adanya spesialisasi internasional dan
efisiensi produksi.
(4) Teori Heckscher-Ohlin (H-O). Teori Heckscher-Ohlin atau yang biasa disebut
sebagai Teori H-O dicetuskan oleh Eli Heckscher dan muridnya Bertil Olin.
Dalam teori ini, dijelaskan bahwa pola perdagangan negara-negara cenderung
mengekspor barang-barang dengan faktor produksi yang relatif melimpah
secara intensif. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan produktivitas yang
terjadi akibat perbedaan proporsi faktor tenaga kerja, modal, dan tanah yang
dimiliki oleh suatu negara.
(5) Teori Tawar-Menawar. Teori ini digunakan untuk menganalisis negosiasi
bisnis dan pemerintah, pembuatan kebijakan maupun perilaku. Teori tawar-
menawar membantu mengidentifikasi lebih jelas kegiatan bisnis internasional
dan jenis masalah yang harus dikaji dalam teori Bisnis Internasional (Groose
& Behrman, 1992).
(6) Teori Vernon. Teori ini dikemukakan oleh Vernon (2015) yang memaparkan
rangkaian tahapan dalam teori siklus produksi, yaitu pertama barang produksi
akan dikembangkan di negara maju karena memiliki teknologi yang canggih
dan daya beli masyarakat yang tinggi. Kedua, perluasan pasar ke luar negeri
sebagai strategi untuk keuntungan maksimal dan menetapkan standarisasi.
Terakhir yaitu apabila produksi terjadi di negara berkembang sehingga
mendapatkan sumber daya dan tenaga kerja yang murah. Kemudian negara
maju akan mengimpor produksi ke negara berkembang sebagai tempat
produksi yang baru (Vernon, 2015).
(7) Teori Keunggulan Kompetitif . Teori ini menekankan pada spesifik
perusahaan untuk mengungguli dan mengembangkan keuntungan yang relatif
terhadap saingan mereka (Groose & Behrman, 1992). Teori ini bergantung
pada perusahaan dalam mengambil keputusan, yang mana dipengaruhi oleh
faktor-faktor produksi, permintaan, industri pendukung struktur perusahaan,
pengaruh di tingkat cabang dan peraturan maupun kesempatan pemerintah
(Crina, 2010). Menurut Dunning (2015) terdapat tiga jenis utama perusahaan
yang memiliki keunggulan kompetitif. Pertama, yang berkaitan dengan
kepemilikan dan eksploitasi kekuatan monopoli dan organisasi industri.
Kedua, yang berkaitan dengan kepemilikan sumber daya dan kemampuan
yang langka dan berkelanjutan. Ketiga, berkaitan dengan kompetensi para
manajer perusahaan untuk mengidentifikasi, memanfaatkan dan
mengkoordinasikan sumber daya alam mereka untuk memajukan kepentingan
jangka panjang perusahaan.
(8) Teori Ekletik. Teori ini dikenal sebagai OLI (Ownership, Location,
Internationalisation) tersebut memaparkan alasan dan kekuatan motivasi dari
investasi asing, alikasi sumber daya dan juga struktur perusahaan (Crina,
2010). Teori eklektik mengatakan bahwa MNEs ditentukan oleh interaksi tiga
set variabel interdependen yang terdiri dari tiga komponen sub-paradigma.
Pertama, keunggulan kompetitif dari perusahaan yang terlibat dalam FDI,
semakin besar keunggulan kompetitifnya maka semakin besar kemungkinan
mereka untuk meningkatkan produksi asing mereka. Kedua, atraksi locational
dari negara untuk melakukan aktivitas nilai tambah MNEs. Ketiga adalah
menawarkan kerangka kerja untuk mengevaluasi cara-cara alternatif, yang
mana perusahaan dapat mengatur penciptaan dan eksploitasi kompetensi inti
mereka (Dunning, 2015).

KESIMPULAN

TUGAS DAN LATIHAN

GLOSARIUM


DAFTAR PUSTAKA

Casson, Mark. 2015. “Coase and International Business: The Origin and
Development of Internalisation Theory” dalam Managerial and Decision
Economics, 36. Berkshire: Wiley Online Library, hlm. 55-66.

Casson, Mark et al. 2014. Internalization Theory: An Unfinished Agenda.


Reading: Reading University Press, hlm. 1-37.

Crina, Stela., 2010. From International Trade to Firm Internationalization.


European Journal of Interdisciplinary Studies. 2 (2) pp. 59 – 66

Dunning, John H. 2015. “The Electic Paradigm as an Envelope for Economic and
Business Theories of MNE Activity”, dalam: Buckley, Peter J. dan Pervez N.
Ghauri. (eds.), International Business Strategy: Theory and Practice. New
York: Routledge, pp. 132-180.

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga.

Grosse, Robert dan Jack N. Behrman. 1992. “Theory in International Business”,


dalam: Transnational Corporations, 1 (1), pp. 93-126.

Johansen, Jan dan Jan-Erik Vahlne. 2015. “The Uppsala Internationalization


Process Model Revisited”, dalam: Buckley, Peter J. dan Pervez N. Ghauri.
(eds.), International Business Strategy: Theory and Practice. New York:
Routledge, pp. 76-132.

Kemp, Murray, C. 1964. The Pure Theory of International Trade. Prentice-Hall,


EnglewoodCliffs, N.J.

Ma’ruf. (2019). Perusahaan Multinasional: Pengertian, Ciri dan Contohnya.


Akuntansilengkap.com.https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/perusaha
an-multinasional/.

Rugman, Alan M. dan Alain Verbeke. 2007. Internalization Theory and its Impact
on the Field of International Business. Bradford: Emeral Group, hlm. 1-28.

Reed, Michael R, Ratya Anindita. 2008. Bisnis dan Perdagangan Internasional.


Yogyakarta: Andi Offset.

Vernon, Raymond. 2015. “International Investment and International Trade in the


Product Cycle”, dalam: Buckley, Peter J. dan Pervez N. Ghauri. (eds.),
International Business Strategy: Theory and Practice. New York: Routledge,
pp. 51-76.

Yusdja, Yusmichad. 2004. Tinjauan Teori Perdagangan Internasional dan


Keunggulan Komparatif. Bogor: Forum penelitian agro ekonomi volume 22

Anda mungkin juga menyukai