(BUMDES)
Disusun Atas Kegiatan Penyuluhan Dengan Tema: “Sosialisasi Tentang Badan Usaha Milik Desa Pada Masyarakat
Dan Aparat Desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai”
LATAR BELAKANG BUMDES
Sejak tahun 2001, Badan Usaha Milik Desa telah dikonsepkan. Namun, setalah bertahun-tahun
disosialisasikan secara nasional, hingga saat ini belum tampat keberhasilan BUMDES sebagai
bagian dari perekonomian desa yang strategis.
Segala aturan mengenai BUMDES telah diatur dalam undang-undang. Mulai dari UU 22/1999
hingga UU No.6/2014 ditambah dengan PP 43/2014 yang semakin menguatkan keberadaan
BUMDES
Pasal 108 UU No.22 Tahun 1999 menyatakan bahwa “Desa dapat memiliki badan usaha sesuai
dengan peraturan perundang-undangan”
DEFINISI BUMDES
Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 (Pasal 1), maka pengertian
atau definisi dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yaitu:
“Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.”
BUMDES secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan usaha lainnya seperti perseroan
terbatas, CV maupun koperasi. Oleh karena itu, BUMDES merupakan suatu badan usaha bercirikan
desa yang dalam pelaksanaan kegiatannya disamping untuk membantu Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa. BUMDES juga dapat melaksanakan fungsi
pelayanan jasa, perdagangan dan pengembangan ekonomi lainnya.
Atau dengan kata lain, BUMDES tidak sama dengan Badan Usaha Lainnya
LANDASAN BUMDES
LANDASAN
HUKUM
LANDASAN LANDASAN
KELEMBAGAAN
BUMDES
LANDASAN
FILOSOFIS
Landasan Kelembagaan Landasan Filosofis
87%
Sesuai kebutuhan masyarakat.
WHAT ? 95%
Simply Impress
Your Audience
Tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan, terutama kekayaan desa.
Adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola
Jika desa tidak dapat memenuhi persyaratan pembentukan BUMDES maka Desa dapat membentuk BUM
Pendirian, pengurusan dan pengelolaan unit usaha BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
PASAL 140
1. Kepailitan BUMDES hanya dapat diajukan oleh Kepala Desa
2. Kepailitan BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
mekanisme yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan
PERTANGGUNG JAWABAN
1. Pelaksana Operasional atau direksi melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUM Desa
kepada Kepala Desa.
2. Kepala Desa melaporkan pertanggungjawaban BUM Desa kepada BPD melalui Musyawarah
Desa.
PEMBINAAN
PENGAWASAN
1. BPD dan/ atau Pengawas Internal yang dibentuk melalui musyawarah desa melakukan
pengawasan atas pengelolaan BUM Desa. Setiap bantuan yang bersifat pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan desa akan disalurkan melalui BUM Desa.
2. Inspektorat Kabupaten Barito Selatan melakukan pengawasan atas pengelolaan BUM Desa.
PENUTUP
Tidak ada kewajiban bagi pemerintah desa untuk membentuk BUM Desa, tetapi BUM Desa sangat dianjurkan.
Karena dengan BUM Desa, Pemerintah Desa dapat melakukan aktifitas untuk menambah PADes
Setiap bantuan yang bersifat pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa akan disalurkan melalui BUM
Desa.
Selain untuk mencari keuntungan, BUM Desa juga bersifat sosial, yakni memberikan sebagian hasil usahanya
untuk kesejahteraan masyarakat.
Thank You