PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alloh SWT telah memberikan berkah dan
rahmatnya kepada saya sebagai penulis untuk menyusun Program Kerja, Visi Misi serta Rumusan
Masalah dan Pemecahan bagi Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung untuk tahun
2019 - 2025.
Selama 12 tahun penulis pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sindanglaya Periode 2007 – 2013
dan 2013 – 2019 dimana pada masa itu merupakan wujud dan komitmen pemerintah desa dalam
pelayanan bidang pemerintahan dan pembangunan, sebagai wujud kesungguhan kepala desa dengan
staf dan aparaturnya untuk taat pada tata peraturan yang berlaku. Kesatuan gerak dan pemikiran u ntuk
menjalankan kewajiban membangun desa dan memberikan pelayanan pemerintahan yang terbaik
menjadi pedoman dan prinsip agar terwujud masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur,
meskipun dalam perjalanannya untuk mencapai kearah tersebut perlu waktu yang cukup.
Dua belas tahun adalah waktu yang pendek, guna mewujudkan sebuah cita -cita yang diamanatkan
oleh Undang-Undang Desa untuk menyelesaikan berbagai tugas dan kewajiban menuju kesuksesan
dan kesejahteraan. Namun, perlu disyukuri bahwa tenggang waktu itulah masa jabatan harus
dipertaruhkan untuk mencapai harapan masyarakat.
Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis selaku Bakal Calon Kepala Desa bekeinginan untuk
melanjutkan Pembangunan Desa (Infrastruktur, Prasana dan Sarana Publik/Pemerintah Desa) dengan
Program Kerja yang disusun dengan azas inovasi, adil, makmur dan berkembang menuju Desa Mandiri
dan Berdayasaing.
Dengan Kondisi dinamis sosial kemasyarakatan dan kehidupan yang rukun dan damai sebagaimana
telah dibangun oleh Pemerintahan Desa dahulu dapat menjadi alat utama untuk melakukan dan
menyelesaikan tingkatan pembangunan. Rasa aman yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat
menjadi warna tersendiri dalam pembinaan kemasyarakatan di desa Sindanglaya, Kuatnya kelembagaan
desa yang ada, semakin memperjelas keadaan guna membangun masyarakat hidup tentram dengan
berkeadilan dan adil dalam ketentraman. Mudah-mudahan keadaan ini menjadi sarana yang dapat
dijaga guna menjaga agar pembangunan perdesaan ini tetap berjalan dengan yang diharapkan.
Dari sektor peternakan dan perikanan warga Desa Sindanglaya yang memiliki peternakan
sebanyak 28 Orang peternak dari berbagai jenis hewan ternak diantaranya ayam kampung, bebek,
kambing dan domba, Pada program kerja ini penulis bergagasan untuk memfasilitasi para peternak
hewan dengan mengajak kepada para peternak untuk ikut serta di Program Peningkatan Manajemen
Para Peternak Desa yang merupakan bagian Kegiatan Kelompok Tani Ternak Desa (Kelompok Tani
Rahayu) pada segi pemerhatian kesehatan hewan ternak, keikutsertaan even/pasar hewan dan
insyaalloh apbila penulis menerima amanat sebagai Kepala Desa akan berkomitmen untuk
membentuk Koprasi Tani dalam membantu finansial para peternak. Untuk sementara komoditas yang
diunggulkan di Desa Sindanglaya adalah produksi ikan lele sangkuriang yang sedang dikembangkan
oleh Kelompok Tani Rahayu dengan mnilai produksi pertahun adalah 0.96 Ton/Th n, jumlah tersbut
masih kecil ketimbang rencana sasaran produksi kelompok yang mudah -mudahan dengan kebijakan
selanjutnya melalui program-progam inovasi perikanan dapan mendokrak nilai produksi dan harga
dibidang usaha kelompok tersebut.
Di tahun 2018, untuk Potensi Air dan Sumber Daya Air, Pemerintah Desa Sindanglaya sudah
menginventarisir jumlah mata air 7 unit, sumur galian 468 unit, sumur pompa 20 unit, PAM 1 unit
dan 5 unit Depot Isi Ulang, Pemerintah Desa Sindanglaya sendiri sudah memiliki 3 Sumur Ar tesis
yang dikelola oleh Mitra Cai Desa Sindanglaya dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 32
keluarga kurang mampu dan 28 keluarga mampu dengan sistem pengelolaan keuangan langsung
dibawah BUM Desa Sindanglaya. Sebetulnya seluruh saran dan prasarana jaringan sumber air bersih
milik Desa Sindanglaya dan debit air yang dihasilkan masih layak untuk dikembangkan menjadi
potensi usaha milik desa yang bisa diunggulkan hanya saja perlu penambahan jaringan instalasi air
bersih dan perubahan strategi pengelolaan melalui istilah Able to pay and not be subsidized yang
rencananya akan diberikan kepada calon konsumen potensial untuk membayar (masyarakat mampu)
selebihnya keuntungan tersebut akan disubsidikan beban biayanya bagi calon konsumen non
potensial (masyarakat miskin). Selanjutnya pemahaman bagi masyarakat selaku konsumen tentang
pentingnya pemanfaatan air bersih secara efesien, hal tersebut akan kami coba melalui sosialisi dan
himbauan.
C. PROFIL DESA
1. LETAK WILAYAH
Berdasarkan pemetaan Seismob Tahun 1989, luas wilayah administratif Desa Sindanglaya
adalah 1.598,72 ha. Terdiri dari :
Luas tanah sawah 38,70 Ha
Luas tanah kering 1.547,57 Ha
Luas tanah basah 0,00 Ha
Luas tanah perkebunan 0,00 Ha
Luas fasilitas umum 12,46 Ha
Luas tanah hutan 0,00 Ha
2. LETAK GEOGRAFIS
Secara geografis Desa Sindanglaya terletak di dataran rendah dan, yang berbatasan dengan desa lain
dalam satu Kecamatan, dengan desa antar Kecamatan dalam satu Kabupaten.
Adapun batas-batas dimaksud adalah :
Sebelah utara : MEKARMANIK : CIMENYAN
Sebelah selatan : SINDANGJAYA/ PASIRIMPUN : MANDALAJATI
Sebelah timur : GIRIMEKAR : CILENGKRANG
Sebelah barat : CIKADUT : CIMENYAN
b. Usia
Usia Laki-laki Perempuan Usia Laki-laki Perempuan
0-12 bulan 57 orang 49 orang 39 tahun 70 orang 62 orang
1 tahun 36 orang 35 orang 40 55 orang 56 orang
2 46 orang 48 orang 41 61 orang 52 orang
3 64 orang 58 orang 42 54 orang 50 orang
4 56 orang 50 orang 43 63 orang 54 orang
5 61 orang 60 orang 44 66 orang 63 orang
6 73 orang 66 orang 45 51 orang 53 orang
7 74 orang 70 orang 46 54 orang 54 orang
8 77 orang 78 orang 47 52 orang 47 orang
9 65 orang 66 orang 48 53 orang 48 orang
10 68 orang 79 orang 49 69 orang 54 orang
11 73 orang 70 orang 50 40 orang 40 orang
12 58 orang 59 orang 51 33 orang 41 orang
13 52 orang 76 orang 52 50 orang 44 orang
14 53 orang 51 orang 53 46 orang 47 orang
15 64 orang 65 orang 54 44 orang 36 orang
16 71 orang 75 orang 55 46 orang 48 orang
17 67 orang 64 orang 56 41 orang 40 orang
18 67 orang 65 orang 57 34 orang 26 orang
19 51 orang 50 orang 58 39 orang 31 orang
20 61 orang 57 orang 59 37 orang 37 orang
21 67 orang 58 orang 60 41 orang 36 orang
22 63 orang 56 orang 61 35 orang 29 orang
23 58 orang 49 orang 62 28 orang 24 orang
24 54 orang 58 orang 63 34 orang 35 orang
25 54 orang 45 orang 64 30 orang 28 orang
26 54 orang 58 orang 65 35 orang 30 orang
27 48 orang 53 orang 66 26 orang 26 orang
28 92 orang 80 orang 67 18 orang 15 orang
29 54 orang 64 orang 68 28 orang 20 orang
30 57 orang 52 orang 69 20 orang 15 orang
31 52 orang 75 orang 70 19 orang 16 orang
32 56 orang 55 orang 71 16 orang 18 orang
33 66 orang 62 orang 72 15 orang 14 orang
34 60 orang 72 orang 73 22 orang 26 orang
35 61 orang 69 orang 74 30 orang 25 orang
36 56 orang 64 orang 75 14 orang 15 orang
37 70 orang 70 orang Lebih dari 75 51 orang 54 orang
38 70 orang 66 orang Total 3906 orang 3806 orang
d. Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan Laki- Perempuan
laki
Petani 21 orang 25 orang
Pegawai Negeri Sipil 59 orang 42 orang
Montir 10 orang 0 orang
Bidan swasta 0 orang 1 orang
TNI 65 orang 0 orang
POLRI 30 orang 0 orang
Guru swasta 6 orang 4 orang
Pedagang Keliling 10 orang 15 orang
Karyawan Perusahaan Swasta 630 orang 179 orang
Wiraswasta 400 orang 7 orang
Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap 35 orang 24 orang
Belum Bekerja 1205 orang 1208 orang
Pelajar 445 orang 325 orang
Ibu Rumah Tangga 0 orang 1740 orang
Purnawirawan/Pensiunan 45 orang 47 orang
Buruh Harian Lepas 944 orang 0 orang
Sopir 50 orang 0 orang
Tukang Jahit 20 orang 15 orang
Jumlah Total Penduduk 7.607 orang
e. Agama Kepercayaan
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 3725 orang 3645 orang
Kristen 35 orang 30 orang
Katholik 51 orang 50 orang
Hindu 2 orang 2 orang
Jumlah 3.813 orang 3.727 orang
g. Etnis
Etnis Laki-laki Perempuan
Batak 20 orang 10 orang
Nias 10 orang 0 orang
Minang 10 orang 0 orang
Sunda 3665 orang 3525 orang
Jawa 100 orang 50 orang
Bengkulu 10 orang 15 orang
Menado 50 orang 75 orang
Jumlah 3.865 orang 3.675 orang
Desa Sindanglaya sebagai desa strategis memiliki dampak yang ditimbulkan sehingga perlu ditangani
dengan serius, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Dampak positif dapat dirasakan oleh masyarakat desa Sindanglaya antara lain :
1. Informasi cepat sampai dan komunikasi lancar
2. Kehidupan kemasyarakatan cukup rukun
3. Kesadaran masyarakat pada pendidikan mulai meningkat
4. Kesadaran akan pentingnya keagamaan mula tinggi
5. Kesadaran akan pentingnya keamanan cukup tinggi
Dampak negatif yang harus ditangani dengan serius antara lan :
1. Peredaran narkoba
2. Tindak kriminal berbagai bentuk
3. Perubahan pola hidup masyarakat
4. Cenderung meninggalkan ciri khas masyarakat pedesaan
BAB II
VISI DAN MISI
A. VISI
Menuju Desa Sindanglaya Swasembada Yang Religius, Dinamis Serta Berdaya Saing
Dengan Mengedepankan Prinsip Gotong Royong, Partisipatif dan Swakelola.
Penjabaran makna dari Visi Desa Sindanglaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Desa Swasembada
Desa swasembada atau disebut juga dengan desa maju atau berkembang. Menurut kamus besar
bahasa Inodesia desa swasembada adalah desa yang lebih maju. Pengertian secara umum, desa
swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan
sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Di desa ini adat
istiadat dalam masyarakatnya sudah tidak mengikat, hubungan antar manusia bersifat nasional. Mata
pencaharian penduduk sudah beraneka ragam dan bergerak di sektor tersier, teknologi baru sudah
benar-benar di bidang pertanian, sehingga produktivitasnya tinggi. Diimbangi dengan prasarana
desa yang cukup. Bentuk desa bervariasi, tetapi rata-rata memenuhi syarat-syarat pemukiman yang
baik. Para pemukim sudah banyak berpendidikan setingkat dengan sekolah atas.
Untuk kata frasa Desa Sindanglaya Swasembada adalah sebuah tujuan Pembang unan/Peningkatan
Infrastruktur Desa dan Pemerdayaan Masyarakat Desa menuju desa yang maju dan mandiri dengan
mengintegrasikan nilai nilai dan norma-norma swasembada itu sendiri.
Nilai perkembangan desa sindanglaya harus lebih baik dari sekarang menuju desa yang maju dan
mandiri dengan menekan angka kemiskinan, ketertinggalan pendidikan dan kekurangan
pengetahuan/wawasan sehinga masyarakat desa mampu bekerja, berusaha dan kreatif.
2. Religius
Religius berasal dari dua kata “Religius” dan “Islami”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), religius adalah bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut -paut dengan religi.
Religi merupakan kata serapan dari kata religion (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa latin
religio yang berarti obligation/bond (kewajiban), reverence (menghormati, memuja, mentakzimkan),
dan berakar dari kata religare yang artinya to bind (mengikat). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), religi dipadankan dengan agama yang berarti ajaran, sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Berdasarkan pengertian
tersebut di atas, religius bisa diartikan sebagai sikap hidup yang berlandaskan pada nilai-nilai agama
sebagai manifestasi dari keterikatan, kewajiban, dan pemujaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Jika diintegrasikan Religius merupakan aktualisasi sikap dan praktik hidup yang berlandaskan pada
nilai-nilai agama seperti keadilan, keseteraan (equality), toleransi, kejujuran, kepedulian terhadap
alam serta perlindungan terhadap kaum miskin dan rentan. Aspek Religius dalam visi RPJMD Desa
Sindanglaya merupakan manifestasi universalitas keyakinan beragama sebagai ruh dalam cara
Kalimat “Desa Sindanglaya yang Religius” sebagaimana terumuskan dalam "visi" dimaksud adalah
menjadikan spirit kehidupan beragama menjadi landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
membangun hubungan sosial kemasyarakatan. Nilai-nilai Islam yang universal menjadi landasan
dan nafas penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat.
3. Dinamis
Dinamis adalah semangat untuk mampu mengikuti perubahan dan perkembangan situasi dan kondisi
serta senantiasa berubah ke arah yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan untuk
menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan
desa.
4. Berdaya Saing
Berdaya saing bermakna kemampuan atau kesanggupan desa untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat berdasarkan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ditandai
dengan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat,
efektivitas pemerintahan, dan kualitas infrastruktur Desa.
Desa Sindanglaya merupakan wilayah dengan mayoritas berciri perdesaan. Sangat logis apabila
perencanaan pembangunan disusun berdasarkan potensi dan keunggulan yang ada di perdesaan.
Berbasis perdesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan dilakukan berdasarkan pada dua
paradigma utama yaitu, Membangun Desa dan Desa Membangun yang diarahkan pada pencapaian
Desa yang maju, sejahtera dan demokratis.
5. Swakelola
Swakelola dalam bidang pengadaan barang dan jasa di pemerintahan desa adalah pengadaan barang
atau jasa yang pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan atau diawasi sendiri oleh kementerian,
lembaga, desa, institusi sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan atau
kelompok masyarakat.
Pengadaan melalui swakelola dapat dilakukan oleh:
a. Kementerian, lembaga, daerah, institusi penanggung jawab anggaran;
b. Instansi pemerintah lain pelaksana swakelola, atau
c. Kelompok masyarakat pelaksana swakelola
Dari definisi tersebut Pemerintahan Desa Sindanglaya sudah diatur oleh regulasi tertentu dalam
pengadaan barang dan jasa suatu program bantuan keuangan baik dari pemerintah pusat maupun
daerah harus dilaksanakan secara swakelola atau melibatkan unsur masyarakat di dalam desa itu
sendir. Pentingnya keterliban masyarakat atu stockholder lainnya dalam keberperanan Pembangunan
Desa adalah salah satu langkah untuk memajukan kualitas pembangunan desa itu sendiri.
1. Untuk mencapai misi 1, maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2019 - 2025 adalah
sebagai berikut:
2. Untuk mencapai misi 2, maka tujuan dan sasaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
3. Untuk mencapai misi 3, maka tujuan dan sasaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat dengan sasaran antara lain:
o Meningkatnya umur harapan hidup masyarakat.
o Menurunnya angka kematian ibu melahirkan.
o Menurunnya angka kematian bayi.
o Menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita.
Meningkatkan optimalisasi kesehatan aparatur pemerintah desa dan masyarakat dengan
sasaran antara lain:
o Semakin minimalnya prosentase absensi aparatur desa yang disebabkan gangguan
kesehatan.
o Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular.
4. Untuk mencapai misi 4, maka tujuan dan sasarannya adalah sebagai berikut:
Meningkatkan produksi pertanian dalam arti luas, dengan sasaran antara lain sebagai
berikut:
o Meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
o Meningkatnya produksi perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Meningkatkan pemasaran hasil produksi pertanian dalam arti luas dengan sasaran antara
lain sebagai berikut:
o Meningkatnya aset pemasaran hasil produksi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan dan perikanan.
Meningkatkan upaya pemberdayaan para penyuluh pertanian dalam arti luas dengan
sasaran antara lain:
o Meningkatnya peran penyuluh pertanian dalam upaya peningkatan produksi
pertanian.
o Meningkatnya keberhasilan pencegahan dan penanggulangan hama serta penyakit
tanaman.
Meningkatkan penguasaan keterampilan dan pembinaan para pelaku usaha industri,
perdagangan, dan pariwisata dengan sasaran antara lain sebagai berikut:
o Meningkatnya ketrampilan usaha industri dan berkembangnya usaha industri.
o Meningkatnya dan berkembangnya usaha perdagangan masyarakat.
o Meningkatnya usaha di sektor pariwisata.
o Meningkatkan dan berkembangnya kelembagaan koperasi sebagai wadah aktifitas
ekonomi masyarakat.
6. Untuk mencapai misi 6, maka tujuan dan sasaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Penulis dalam hal ini sebagai bakal calon Kepala Desa Sindanglaya Periode 2019 – 2025, telah menyusun
Program Kerja dengan mengadopsi Peraturan Bupati Bandung Nomor 55 Tahun 2017 tentang Kewenangan
Desa diantaranya:
C. Pembinaan Kemasyarakatan
1. Membina keamanan, ketertiban dan ketenteraman wilayah dan masyarakat Desa;
2. Membina kerukunan warga masyarakat Desa;
3. Memelihara perdamaian, menangani konflik dan melakukan mediasi di Desa;
4. Melestarikan dan mengembangkan gotong royong masyarakat Desa;
5. Pelaksanaan Penyuluhan tentang keluarga berencana;
6. Pelaksanaan Pembinaan akseptor keluarga berencana;
7. Pengelolaan kelompok-kelompok bina-bina keluarga; Bina Keluarga Lansia, Bina Keluarga
Remaja, Bina Keluarga Balita;
8. Fasilitasi keikutsertaan rumah tangga miskin dalam program keluarga berencana;
9. Fasilitasi ketrampilan produktif bagi keluarga prasejahtera;
10. Fasilitasi bantuan pelayanan kesehatan keluarga bagi rumah tangga miskin;
11. Pengembangan sarana dan prasarana olahraga desa;
12. Peningkatan sumberdaya manusia bidang olahraga;
13. Fasilitasi pembinaan orzanisasi dan kegiatan pemuda desa; dan
14. Penyelenggaraan olahraga tingkat desa.
Dengan adanya Program Bantuan Keuangan dari Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi, Kabupaten dan
Anggaran Perimabangan Pusat dan Daerah kepada setiap desa, tentu menjadi hal yang harus dipikirkan
secara terencana bagaimana keempat program yang penulis rumuskan dapat dilaksanakan secara efektif
dan efesien, hal tersebut tentunya ada peran serta dari semua unsur baik BPD, Lembaga maupun
Masyarakat untuk ikut aktif dalam memusyarahkan, melaksanakan dan memonitoring berjalannya
BAB IV
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan pembangunan desa dirinci setiap misi dan tujuan sebagai
berikut:
Misi 1 : Memantapkan pembangunan insfrastruktur yang mendukung pengembangan desa dengan tujuan:
1. Meningkatkan pembangunan sarana-prasarana ekonomi diantaranya Badan Usaha Milik Desa,
Koparasi Milik Desa, Koperasi Wanita Tani dan Kelompok Industri Kecil Masyarakat Desa.
2. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana-prasarana pembinaan kesehatan seperti
Pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Desa (PUSKESDES), Bidan Desa, Pos Pelayanan
Terpadu (POSYANDU).
3. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana-prasarana pembangunan pendidikan
seperti PAUD, DTA, TK, Madrasah Aliyah/Diniyah.
4. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana-prasarana bidang pemerintahan seperti
Pembangunan Pelayanan Terpadu, Pusat Kesejahteraan Sosial Desa (PUSKESOS), dan Balai
Musyawarah Desa.
1. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat seperti bantuan sarana pendidikan PAUD, DTA, TK,
Madrasah Aliyah/Diniyah.
2. Meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda di berbagai bidang pembangunan.
3. Meningkatkan budaya dan prestasi olah raga pada masyarakat seperti membentuk organisasi
olahraga desa dan pengadaan sarana penunjang olahraga desa.
Strategi untuk mencapai misi kedua dengan tujuan -tujuan di atas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akses pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan formal
termasuk pendidikan non formal dengan memberikan stimulansi, beasiswa serta bantuan sarana
penunjang bagi anak keluarga tidak mampu.
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat dengan meberikan tambahan makanan bagi
ibu hamil dan balita serta penyuluhan akan kesadaran gizi.
2. Meningkatkan optimalisasi kesehatan aparatur desa dan masyarakat dalam melakukan tugas
pekerjaan mereka.
Strategi untuk mencapai misi ketiga dengan tujuan-tujuan di atas adalah sebagai berikut:
Misi 4 : Memantapkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya
pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, industri, perdagangan, dan pariwisata dengan tujuan:
1. Meningkatkan ketrampilan SDM petani dalam arti luas dalam upaya peningkatan produksi.
2. Meningkatkan pendampingan petani untuk menjadi mitra usaha dengan pelaku perdagangan.
3. Meningkatkan kerjasama pemerintah desa dengan kelompok tani desa lainnya guna
pengembangan industri unggulan dan pariwisata desa.
4. Meningkatkan dan jejaring kemitraan serta promosi dan akses pemasaran bagi petani.
5. Meningkatkan penyediaan sarana produksi alat mesin pertanian, sarana irigrasi melalui
pompanisasi, pengembangan sumur usaha tani.
Misi 5 : Memantapkan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
berdasarkan demokratisasi, transparansi, mental spiritual, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan
gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur Pemerintah Desa dan etos kerja birokrasi.
2. Meningkatkan kesempatan dan peran serta secara aktif pengawasan oleh masyarakat (control
public).
3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan termasuk pengelolaan kenangan.
4. Meningkatkan pengamalan ajaran agama yang dianut dan saling menghormati antar pemeluk
agama.
Misi 6 : Memantapkan upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tujuan -tujuan
sebagai berikut:
Strategi untuk mencapai misi keenam dengan tujuan-tujuan di atas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan sumber daya
alam melalui sosialisasi Konservasi Kawasan Bandung Utara.
2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat terutama organisasi masyarakat peduli lingkungan
melalui gerakan tanam pohon masyarakat desa.
Berdasarkan pada misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta strategi yang ditempuh, maka arah
kebijakan yang dituju secara lebih rinci adalah sebagai berikut:
Misi 2 : Memantapkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM
agar memilki kesehatan dan daya saing yang lebih baik dengan lima tujuan diatas, maka arah kebijakan
yang akan dituju adalah sebagai berikut:
Misi 4 : Memantapkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya
pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, perdagangan, industri, dan pariwisata dengan empat
tujuan di depan, maka arah kebijakan yang perlu ditempuh adalah:
Misi 5 : Memantapkan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
berdasarkan demokratisasi, transparansi, mental spiritual, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaran
gender dan pengutamaan pelayanan kepada masyarakat dengan tiga tujuan di depan, maka arah kebijakan
yang akan dituju adalah sebagai berikut:
Misi 6 : Memantapkan upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan dua tujuan
diatas, maka arah kebijakan yang akan dituju adalah sebagai berikut:
Berdasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang dimiliki Desa Sindanglaya dengan
memperhatikan nilai-nilai visi daerah, aspirasi dan dinamika yang berkembang, visi yang penulis
kedepankan adalah “Menuju Desa Sindanglaya Swasembada Yang Religius, Dinamis Serta Berdaya
Saing Dengan Mengedepankan Prinsip Gotong Royong, Partisipatif dan Swakelola”.
Namun sebuah visi diatas hanyalah sebagai merupakan perwujudan dari cita -cita Akselerasi
Penyelenggaraan Pemerintah yang baik dan transparan untuk kemajuan Desa Sindanglaya kearah desa
yang mandiri dan berswasembada. Begitupun juga Misi yang telah disusun dan dirumuskan pada makalah
program kerja ini hanyalah sebagai panduan untuk menetaskan segala potensi masalah yang ada di Desa
Sindanglaya.
Berdasarkan hasil identipikasi yang saya lakukan mengenai permasalaha Desa Sindanglaya diantaranya
:
1. Bidang Pemerintahan
Berbagai hal yang muncul baik secara langsung maupun tidak langsung, cepat atau lambat
akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan pelayanan masyarakat bagi pemerintahan desa. Hal
ini secara otomatis membutuhkan perlunya membangun kedewasaan berpikir bagi penyelenggara
pemerintahan desa tidak lepas dari yang terjadi di Pemerintah Desa Sindanglaya, dikarenakan sumber
daya manusia yang belumlah cukup memadai guna mengahadapi era modern ini.
Beberapa hal yang menjadi permasalahan di Pemerintah Desa di bidang Pemerintahan, adalah :
a. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Aparatur Pemerintah Desa, para Pengurus Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan lainnya yang ada di desa.
b. Bergantinya tata peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan desa sehingga
menyebabkan aparatur sulit menyerap apa yang dikehendaki dari peraturan perundang-
undangan tersebut, dan tidak bisa memahaminya secara optimal, berdaya guna dan berhasil
guna.
Dari dua hal tersebut di atas, berbagai upaya yang dilakukan, langkah -langkah yang
dilaksanakan Pemerintah Desa sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah :
a. Mengikutsertakan Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Lembaga Kemasyarakatan
guna mengikuti kursus-kursus, pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun
pihak lain untuk meningkatkan peran serta dan sumber daya manusia yang mumpuni.
b. Berupaya memenuhi, menyediakan dan memfasilitasi segala sesuatu sesuai dengan
kemampuan keuangan Pemerintah Desa sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
terutama berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab sebagai aparatur pemerintah maupun
pengurus lembaga kemasyarakatan.
2. Bidang Pembangunan
Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Desa pada Tahun Anggaran 2015 adalah meliputi :
a. Terbatasnya anggaran dalam APBDesa pada saat akhir masa jabatannya Tahun Anggaran 2018
untuk pembiayaan pembangunan desa, baik untuk belanja langsung, maupun belanja tidak
langsung khususnya pada bidang pembangunan infrastruktur.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas, meski terdapat kesulitan dan kendala, maka
upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah Desa Sindanglaya adalah :
a. Berupaya maksimal menggali potensi-potensi desa yang bisa meningkatkan pendapatan desa.
b. Meningakatkan gotong royong dan swadaya murni masyarakat dalam kesertaanya pada
pembangunan desa.
c. Mengajukan permohonan kepada pemerintah terhadap penyelesaian pembangunan infrastrukutur
yang tidak mungkin dibeayai dari alokasi dana desa, maupun kepada pihak ketiga yang
dipandang bisa bekerjasama dengan desa.
Sedangkan permasalahan yang sering dihadapi oleh pemerintah desa dalam bidang pembinaan
kemasyarakatan desa adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman warga masyarakat tentang peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan desa dan pemerintahan daerah.
b. Pendidikan formal masyarakat yang hanya Sekolah Dasar berpengaruh terhadap sumber
kemampuan dan pola berpikir sehingga sulit beradaptasi dengan perubahan peraturan perundang-
undangan dan peraturan desa lainnya.
c. Tidak seluruhnya masyarakat melaksanakan kegiatan kewajiban sebagai umat beragama yang
dirasa masih rendah.
Bahwa dalam masa waktu pelaksanaan tugas dan kewajiban penyelenggaraan dan pelayanan
pemerintahan desa, banyak aspek yang turut menentukan keberhasilannya. Termasuk diantaranya adalah
keberhasilan yang diperoeh dari kepercayaan masyarakat dalam membangun. Rasa turut memiliki dan
ikut bertanggungjawab dalam mengelola semua hasil pembangunan, menjadi dasar untuk eval uasi dan
lebih meningkatkan peran serta masyarakat untuk berlangsungnya pembangunan desa.
Adapun sasaran dan hal yang ingin dicapai oleh penulis terhadap Kinerja Pemerintah Desa
Sindanglaya adalah:
NO BIDANG SASARAN
1 BIDANG a) Terselenggaranya sistem kepegawaian yang berdasar pada
PELAKSANAAN aturan perundang-undangan;
PEMERINTAHAN b) Terwujudnya budaya kerja aparatur yang berdisiplin,
DESA bermoral, profesional, produktif dan Bertanggung jawab;
c) Terbentuknya aparatur yang profesional sesuai dengan
Tupoksi
d) Penunjang Kegiatan Operasional Kerja Pemerintah Desa;
e) Penunjang Kegiatan Operasional Kerja BPD;
f) Meningkatkan kesejahteraan lembaga desa;
g) Optimalisasi PAD Desa;
h) Meningkatnya kontribusi pendapatan dari laba BUMDes,
Meningkatnya tingkat kepuasan hasil kerja BUMDes;
i) Penyiapan data sebagai bahan evaluasi.
Pemerintah Desa Sindanglaya, dalam hal ini Kepala Desa dan Perangkat Desa merasa bahwa
belumlah cukup waktu 6 tahun untuk menyelesaikan berbagai kegiatan pembangunan untuk
meningkatkan pembangunan masyarakat dan desa, baik infrastruktur maupun pembangunan sumber daya
manusia.
Sebab bagaimanapun, tentunya tahapan demi tahapan akan turut menentukan keberlangsungan
pembangunan tersebut, sehingga kondisi dinamis di masyarakat serta kedekatan emosional antara
penyelenggara pemerintahan dengan warga masyarakat adalah kunci berbagai kegiatan untuk dapat
berlangsung dengan baik. Masih ada banyak hal yang belum terselesaikan dalam masa pemerintahan
desa tahun lalu :
1. Pembangunan infrastruktur di pandang belum merata meningat kondisi geografis desa serta
keterbatasan dana yang diberikan oleh pemerintah;
2. Kemampuan pikir masyarakat untuk mandiri masih terbatas, karena kemiskinan menjadi bantu
sandungan yang akan dapat meningkatkan pola hidup;
3. Pendidikan masyarakat yang rendah, membuat kemampuan dan daya serap serta pemahaman
kemajuan teknologi sangat lambat;
4. Banyaknya anak bangsa yang mempunyai kemampuan lebih, baik tingkatan sosial ekonomi,
pendidikan, pekerjaan yang enggan kembali ke desa untuk memajukan desanya.
5. Perkembangan Kegiatan BUM Desa;
Demikian makalah program kerja ini telah selesai disusun oleh penulis, harapan penulis adalah adanya
perhatian dari publik yaitu masyarakat desa untuk bersama-sama mengkaji dan mengevaluasi
susunan/rumusan program ini, karena penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam hal sistematika
dan cara penulisan terutama hal gagasan, idiologis dan pendapat.
Dengan mengucap Bissmillahirrahmannirrahim semoga niat baik kita dalam mengabdi kepada desa di
ridhoi oleh ALLAH SWT. Semoga apa yang kita kehendaki demi kebaikan Pemerinta h Desa Sindanglaya
dapat dikabulkan oleh ALLOH SWT.
ADANG SOPANDI