layanan perbanakan
berbasis internet yang memungkinkan nasabah perusahaan melakukan monitoring transaksi
keuangan melalui fasilitas online setiap saat.
Salah satu contohnya yaitu Bank BRI yang memperkenalkan Cash Management System
(CMS) BRI. CMS BRI adalah salah satu produk layanan yang dikeluarkan oleh BRI kepada
nasabah perusahaan maupun lembaga. Falisitas ini merupakan layanan sistem pengelolaan
keuangan perusahaan atau lembaga bersangkutan. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat
melakukan pengelolaan keuangannya secara langsung melalui jaringan online.
Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan CMS BRI. Sebuah
teknologi e-banking yang memberikan berbagai kemudahan dan keleluasaan operasi bagi
pengguna untuk melakukan transaksi perbankan, kapanpun dan di manapun, tanpa terikat
oleh ruang dan waktu. Transaksi yang dapat diakomodasi bisa meliputi transfer uang (fund
transfer), kliring (RTGS), overbooking, blokir, transaksi SWIFT, pembayaran tagihan,
pembayaran gaji karyawan, sweep, dan bentuk-bentuk transaksi pelayanan lainnya yang
dimiliki oleh BRI. Selain itu, CMS BRI juga memungkinkan pengguna untuk melakukan
mutasi dari dan antar rekening dalam hitungan waktu hari.
Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem informasi pada cash
management PT. BRI saat ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Peranan Sistem Informasi
OBrien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk
sebuah perusahaan, yaitu mendukung proses operasi bisnis, mendukung pengambilan
keputusan para pegawai dan manajernya, dan mendukung berbagai strategi untuk keunggulan
kompetitif. Selain itu, menurut OBrien (2005) fungsi dari sebuah sistem informasi adalah:
a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang
memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. Peluang berkarier yang
dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
e. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan.
Menurut Obrien (1991) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS).
Berikut merupakan penjelasan dari kedua tipe sistem informasi tersebut :
1. Sistem Pendukung Operasional (Operations Support Systems). Sistem informasi selalu
dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam operasi bisnis.
Contohnya sistem pendukung operasional menghasilkan berbagai produk informasi untuk
pengguna internal dan eksternal
yang tidak menekankan produk informasi spesifik sehingga dapat digunakan oleh manajer.
Pengolahan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran sistem
pendukung operasional adalah memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industri,
mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan, serta mengupdate database perusahaan
secara efisien. Sistem pendukung operasional terdiri dari :
a. Sistem Proses Transaksi (Transaction Processing Systems). Proses data yang dihasilkan
dari transaksi bisnis, mengupdate database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis.
Contohnya : proses inventori dan penjualan, sistem accounting.
b. Proses Sistem Kontrol (Process Control Systems). Proses monitor dan kontrol industri.
Contohnya : penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, sistem produksi baja.
c. Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems) Tim pendukung,
kelompok kerja, dan kolaborasi serta komunikasi perusahaan. Contohnya : sistem e-mail,
chat, dan video conference.
2. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems). Saat aplikasi sistem
informasi fokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk keefektifan pembuat
keputusan oleh manajer, disebutnya sistem pendukung manajemen. Secara konsep, beberapa
tipe major dari sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pembuat keputusan,
yaitu :
a. Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems MIS) Menyediakan
informasi dalam bentuk laporan spesifik dan display untuk mendukung pembuat keputusan
bisnis. Contohnya : analisis penjualan, performance produksi, dan sistem laporan tren biaya
b. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems DSS) Menyediakan dukungan
interaktif ad hoc untuk proses pembuat keputusan manajer dan profesional bisnis lainnya.
Contohnya : pelabelan harga produk, estimasi keuntungan, dan sistem analisis resiko.
c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems EIS) Menyediakan
informasi kritis dari MIS, DIS, dan sumber daya lainnya yang disesuaikan terhadap
kebutuhan informasi eksekutif.
Selain itu, terdapat 5 aktivitas dasar pengolahan informasi dalam sistem informasi, yaitu
sumber daya input data (Input), Pemrosesan Data kedalam Informasi (Processing), Output
Produk Informasi (Output), Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya
(Storage), Kontrol Kinerja Sistem (Control). Sumber daya input data (Input) mencakup data
mengenai transaksi bisnis dan transaksi lainnya harus diambil dan disiapkan untuk diproses
dengan kegiatan dasar entri data merekam dan mengedit. Pengguna akhir biasanya merekam
data tentang transaksi pada beberapa jenis medium fisik, seperti paper, atau memasukkan
secara langsung kedalam sistem komputer. Hal ini biasanya termasuk berbagai kegiatan
mengedit untuk memastikan bahwa data yang telah dicatat benar. Saat data dimasukkan harus
ditransfer kedalam machine readable media, seperti disket atau tape hingga saat pemrosesan.
Pemrosesan data kedalam Informasi (Processing) yaitu kegiatan data biasanya dimanipulasi
dengan kegiatan kalkulasi, perbandingan, pengurutan, klasifikasi, dan penjumlahan. Kegiatan
mengorganisasi, menganalisis, dan memanipulasi data lalu mengkonversi data kedalam
informasi oleh pengguna akhir. Kualitas data disimpan dalam sistem informasi dan harus
dijaga dengan proses koreksi dan pembaharuan (updating) secara terus-menerus.
Output Produk Informasi (Output) yaitu mencakup informasi dalam berbagai bentuk
ditransmisi ke pengguna akhir dan membuat ketersediaan dalam kegiatan output. Tujuan
sistem informasi adalah menghasilkan produk informasi yang tepat bagi pengguna akhir.
Produk informasi yang umum adalah tampilan video, dokumen kertas, dan balasan audio
yang menyediakan pesan, formulir, laporan, daftar, tampilan grafik, dll.
Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya (Storage) adalah sistem
komponen utama dari sistem informasi. Penyimpanan merupakan kegiatan sistem informasi
yang mana sumber daya data dan informasi disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian
untuk selanjutnya dipergunakan. Sumber daya data dan informasi yang penting dari sebuah
organisasi biasanya disimpan oleh sistem informasi dalam bentuk berikut :
Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan pengguna akhir.
Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang menyatakan
BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145
Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island
Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa. (BRI 2012)
Cash Management BRI
Solusi layanan perbankan berbasis internet yang memungkinkan nasabah melakukan
transaksi keuangan melalui fasilitas online setiap saat. Fasilitas ini khusus diberikan kepada
nasabah non-perorangan yang terdiri dari Badan Usaha. Dengan New Cash management
system BRI akan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan informasi posisi dana dari
waktu ke waktu dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi melalui sistem perbankan
setiap saat secara online sehingga pengelolaan arus dana dapat dilakukan secara cepat dan
akurat. Berikut merupakan beberapa keunggulan New Cash management system BRI.
Efisiensi waktu, biaya, administrasi, dan tenaga kerja.
User friendly dan lengkap.
Akurasi data / laporan keuangan dan monitoring kinerja keuangan.
Kecepatan proses transaksi keuangan.
Pengelolaan arus kas lebih mudah, cepat dan akurat.
Costumized, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan keuangan nasabah.
Keamanan dan kenyamanan transaksi, melalui jaringan hypertext transport protocol secure
(https), pembagian kewenangan user dengan User Acces Matrix (UAM) & Approval
Verification Matrix (AVM), dan Secure ID Token sebagai electronic signature.
Online real time 24 jam per hari, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari dalam setahun.
Jumlah user dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Akses atau kewenangan atas fitur dan rekening dapat ditentukan sendiri oleh nasabah.
Otorisasi transaksi melaui PIN dinamis yang terdapat pada token.
(BRI 2012)
BAB III
PEMBAHASAN
Agar bisa lebih memahami sistem informasi cash management pada BRI, berikut merupakan
matriks cash management system BRI yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Cash management system BRI
Sumber Daya
Hardware
Software
SDM
Data
Produk Informasi
Aktifitas
Mesin Dan Media
Program
Prosedur
Spesialis
User
Input
Windows
Vb. Net
Crystal Report
Inpur Data new client cash management
Spesialis IT
Spesialis IT
Data Jenis user
Data management Rekening
Data management license
Data Report
aplikasi web New Cash management system BRI
Pemrosesan
Server (Windwos XP)
(Network) Cisco
Windows Server
-Prosedur Registrasi user superadmin
Prosedur account management
Prosedur
Prosedur
Data client
Data Rekening
Data user
Data license
Data authority
Data transaksi
Status pemrosesan
Output
PERSONAL COMPUTER
all in browser tetapi paling kompatibel di Internet Explorer versi 7 ke atas dengan resolution
1024 x 708 pixel
-Tambah data client di menu super admin
-create user di sisi client
-transaksi / inquiry
seller(admin dan approver BRI)
Nasabah/client
Seller Desk Cash management BRI
Nasabah / Client
Data client
Data Rekening
Data user
Data license
Data authority
Data transaksi
Informasi client/corporate
Data transaksi client
Penyimpanan
4 x HDD 1Tb
Windows Server
Backup procedure
Spesialis TI
Staf
Data client
Data Report
Data transaksi
Data client
Pengendalian
Server
Windows Intel R(Xeon) 2.93 GHz
64 bit
SQL Databse
Prosedur pengendalian
Spesialis TI
Client/nasabah
Seller (admin dan approver BRI)
Data client
Data report
Data transaksi
Data client
Sumber daya input data (Input) mencakup data mengenai transaksi bisnis dan transaksi
lainnya harus diambil dan disiapkan untuk diproses dengan kegiatan dasar entri data
merekam dan mengedit. Berdasarkan tabel 1, hardware dan software yang digunakan untuk
aktifitas input pada sistem cash management BRI adalah Windows dan program Vb.Net
Crystal Report yang memiliki fungsi untuk menginput data client cash management seperti
nasabah. Crystal Report adalah aplikasi laporan yang dapat mengelola laporan-laporan yang
tersumber dari sumber data. Program tersebut harus ditangani oleh Spesialis IT yang
menguasai program tersebut. Beberapa fungsi dari Vb. Crystal Report antara lain, menerima
laporan tentang client dari Cash Management System, menganalisa laporan tersebut sesuai
dengan criteria yang ditetapkan, dan menterjemahkan informasi tersebut kedalam berbagai
jenis laporan untuk kepentingan perusahaan.
Bank BRI sendiri cenderung menggunakan Vb.Crystal Report karena program tersebut tidak
terlalu rumit dan mudah terintegrasi dengan bahasa lain. Data-data yang digunakan dalam
Vb.Crystal Report antara lain, data jenis user (memuat informasi tentang klasifikasi client,
seperti nasabah, vendor, supplier dan sebagainya), data manajemen rekening (memuat tentang
rekening-rekening terkait client dari Bank BRI), data management license (memuat tentang
izin dari penerapan kegiatan terkait Cash Management, agar suatu tindakan/kegiatan, tidak
melenceng dari Standar Operasi Perusahaan), dan data report (menampilkan data yang akan
diakses sesuai criteria yang telah ditentukan). Prosedur tersebut terjaring dalam suatu aplikasi
yang disebut Aplikasi Cash Management Bank BRI.
Pemrosesan sistem informasi cash management BRI menggunakan mesin Server Window
yang berfungsi sebagai tempat diaksesnya data yang diperlukan untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Serta menggunakan Jaringan Cisco (Cisco Network System)
yang berfungsi untuk transportasi data kepada setiap unit ataupun yang berkaitan dengan
Bank BRI seperti nasabah, sharehoder, dan sebagainya. Prosedur dalam system ini
diantaranya, prosedur account management (suatu proses untuk mengelola informasi yang
menyimpan tentang data nasabah ataupun para client lainnya. Dalam proses ini, informasi
tersebut dikelola atau di perbaharui setiap saat), prosedur registrasi (proses untuk mencatat
setiap karyawan ataupun pihak lain, yang akan mengakses suatu data. Setiap
kegiatan pengaksesan data, akan dicatat sebagai laporan). Dalam system ini, data yang akan
diproses adalah :
Data Client : berisi informasi tentang client perusahaan, yang akan diproses sesuai
kebutuhan dan akan di distribusikan kepada yang membutuhkan
Data Authority : memuat informasi tentang akses, dimana akses tersebut diperlukan untuk
memperoleh suatu informasi. Akses tersebut biasanya sudah ditentukan berdasarkan jobdesk
pekerjaan, sehingga beberapa informasi hanya dapat diperoleh, sesuai dengan akses yang
karyawan perusahaan miliki.
Data transaksi : memuat informasi tentang transaksi-transaksi yang telah dan akan terjadi.
Data ini akan diproses sebagai dokumen tambahan, ataupun sebagai dokumen untuk
persetujuan melakukan transaksi. Data ini nantinya akan disimpan sebagai dokumen atau
sebagai bukti tentang terjadinya suatu transaksi.
Sistem pemrosesan ini dapat dilakukan oleh karyawan berdasarkan jobdesk dan akses yang
mereka miliki. Kerahasiaan informasi nasabah sangatlah penting, sehingga tidak seluruh
karyawan dapat memperoleh akses terhadap jaringan ini.
Output merupakan hasil keluaran yang berupa suatu informasi dengan memasukan input dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan
manajemen yang ada pada Bank BRI. Pada Bank BRI, Hardware yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut adalah personal computer. Dengan menggunakan software yang
berupa program internet explorer versi 7 ke atas dengan resolusi 1024 x 708 pixel sehingga
dapat mengakses menu super admin yang ada pada window server hal ini dilakukan untuk
dapat memasukan data client pada menu super admin tersebut, sehingga akan terbentuk lah
user client yang baru. Setelah terbentuk user client yang baru, admin dapat segera
memasukan data yang ada kedalam sistem.
Seller Desk Cash management BRI merupakan admin yang memiliki wewenang untuk
melakukan pemasukan data Nasabah kedalam sistem yang ada. Seller Desk Cash
management BRI merupakan admin yang dapat memutuskan apakah suatu informasi tersebut
dapat di input dalam sistem atau tidak. Data yang
dapat dimasukan dalam sistem informasi yaitu Data client, Data Rekening, Data user, Data
license, Data authority, dan Data transaksi. Informasi-informasi ini kemudian digabungkan
sehingga diperolehlah informasi baru yang berupa informasi client/corporate dan informasi
data transaksi client. Informasi-informasi yang telah dimasukkan tadi kemudian di simpan
dalam file penyimpanan yang suatu waktu dapat diakses kembali untuk kemudian dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Penyimpanan merupakan kegiatan sistem informasi yang mana sumber daya data dan
informasi disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian untuk selanjutnya dipergunakan.
Sumber daya data dan informasi yang penting dari sebuah organisasi biasanya disimpan oleh
sistem informasi dalam bentuk berikut:
a) Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan pengguna akhir.
b) Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang menyatakan
hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.
c) Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam berbagai bentuk
seperti fakta atau peraturan.
Pada Bank BRI hardware yang digunakan untuk menyimpan data adalah 4 x HDD Itb.
Dengan menggunaka sofware yaitu windows server yakni untuk menyimpan data-data
penting yang dibutuhkan oleh Bank BRI. Staf merupakan orang yang memiliki wewenang
untuk melakukan penyimpanan data ke dalam backup system. Data yang dimasukan kedalam
backup system yaitu data transaksi dan data clien. Data kemudian disimpan pada 4 kali HDD
sebesar 1 terabyte dan selanjutnya dilanjutkan kepada program windows server dan akan
dimasukkan ke data back up procedure dan dilanjutkan oleh system bank bri yaitu berupa
data system staff yang login serta data client, data report serta tercantum produk informasi
berupa data transaksi dan data client. Enterprise Data Model, penyediaan monitoring tools,
dan pengembangan query builder untuk mendukung pengembangan operasional bank secara
lengkap dan terpadu. Enterprise Data Model juga digunakan untuk memberikan kemudahan
kepada bisnis dalam membuat laporan-laporan sesuai kebutuhan internal dan eksternal.
Sebagai
aplikasi berbasis web, CMAS dirancang memiliki perangkat keamanan data (security)
bertingkat, mulai dari jaringan firewall, pengangkutan (secured sockets layer 128 bit), https
(secured http), otorisasi web ( penggunan token Digital ID) dari E-token Pro), authentication
(sertifikat digital berupa token (RSA Secure ID), control akses dengan menggunakan user /
password, enkripsi database, dan pengaturan kewenangan user (level akses) berupa maker,
checker, signer. Pada setiap produk CMAS disediakan fasilitas untuk melakuakn pengisian
data (entry), perubahan data (update), penghapusan data (delete), informasi (status), dan
pencetakan / pelaporan data.
Back up data akan digunakan jika data utama yang digunakan disistem mengalami kerusahan
(corupt). Kerusakan data dalam sistem yang sudah terkomputerisasi dapat melumpuhkan
aktifitas bisnis dari perusahaan, dengan adanya back up system tersebut Bank BRI dapat terus
melakukan pelayanan kepada pelanggan sehingga tidak akan terhenti.
Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan input,
processing, output, dan storage. Ini merupakan kegiatan pengendalian kinerja sistem
(Control). Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem
memperlihatkan hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk
informasinya tepat diproduksi bagi pengguna akhir. Dalam tahap pengendalian, Bank BRI
menggunakan mesin dan media yang digunakan adalah Server Windows Intel R(Xeon)2.93
Ghz 64 bit, untuk hardware yang digunakan yaitu SQL Database. Sumberdaya manusia yang
digunakan dalam tahap pengendalian terdiri dari sumberdaya spesialis yaitu spesialis TI,
sedangkan users dalam tahap pengendalian adalah Client atau nasabah. Sedangkan produk
informasi yang dihasilkan adalah data transaksi dan data client.
Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan input,
processing, output, dan storage. Ini merupakan kegiatan pengendalian kinerja sistem
(Control). Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem
memperlihatkan hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk
informasinya tepat diproduksi bagi pengguna akhir. Pada data pengendalian system diawali
oleh server mesin dan
media berupa server windows intel R(Xeon) 2,93 GHz 64 bit yang selanjutnya akan
deprogram oleh software yaitu SQL database yang berupa prosedur pengendalian dalam
mensortir penggunanya. Staff IT bank BRI akan menganalisis dan mensortir pengguna yang
log-in baik itu nassabah/ client, seller (admin dan approver BRI) yang selanjutnya tercantum
data client dan data report yang selanjutnya akan ditampilkan data transaksi dan data client.
Untuk menjaga kepercayaan nasabah dan untuk meminimalisi resiko operasional dari
gagalnya sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi, Bank BRI telah menyiapkan
BusinessContinuity Plan dan Disaster Recovery Plan yang merupakan bagian dari Business
Continuity Management Perusahaan. Secara periodik dilaksanakan uji coba pada sistem
aplikasi dan infrastruktur yang kritikal, dengan tujuan agar kegiatan usaha BRI dapat tetap
berjalan saat terjadi gangguan pada sarana teknologi informasi yang dipergunakan. Selam itu,
BRI juga menyiapkan Disaster Recovery Center (DRC) pada lokasi yang berbeda dengan
Data Center sebagai fasilitas pengganti jika Data Center mengalami gangguan atau tidak
dapat berfungsi, seperti tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan
atau kerusakan pada komputer.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penerapan komponen sistem informasi yang digunakan oleh Cash Management Bank BRI
terbagi atas sumber daya dan aktivitas sistem informasi. Sumberdaya meliputi sumberdaya
manusia, hardware, software, sumber data, dan produk informasi. Sedangkan aktivitas sistem
informasi meliputi tahap input, proses, output, penyimpanan, dan pengendalian.
Dengan penerapan sistem informasi yang dilakukan oleh Bank BRI pada Cash
http://arifimamsuroso.blogspot.com/