Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA

CASH MANAGEMENT SYSTEM PT.


BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)
Posted on September 14, 2014
APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA CASH MANAGEMENT SYSTEM PT. BANK
RAKYAT INDONESIA (BRI)
Anindila Fitria Ghifarini P056132471.52
Daniel Elgar Kallista P056132511.52
Dona Ari Aprianto P056132521.52
Fadhlillah Ramadhanti P056132551.52
Mustika Rimadhani P056132661.52
Dosen:
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi. Dimana sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan
batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (OBrien dan
Maracas 2010). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik
yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi
memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali perusahaan
atau suatu organisasi menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai
kunci strategi bisnis. Salah satunya dilembaga keuangan yaitu perbankan, perbankan
merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam mengelola jasa manajemen keuangan
masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk layanan
yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan kepada para nasabahnya. Manajemen
sistem informasi dan penerapan teknologi yang canggih dan memadai sangat diperlukan agar
mampu memberikan layanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan para nasabahnya
serta agar mampu tetap bersaing dengan lembaga keuangan atau bank lainnya.
Menyadari kebutuhan nasabah yang semakin beragam, lembaga keuangan menyediakan
produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah salah satunya adalah Cash
Management. Cash Management merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam
keberhasilan keuangan perusahaan, yaitu dengan jalan mengoptimalisasi pengelolaan dana
dan memaksimalkan return dari dana yang dimiliki. Cash Management merupakan solusi

layanan perbanakan
berbasis internet yang memungkinkan nasabah perusahaan melakukan monitoring transaksi
keuangan melalui fasilitas online setiap saat.
Salah satu contohnya yaitu Bank BRI yang memperkenalkan Cash Management System
(CMS) BRI. CMS BRI adalah salah satu produk layanan yang dikeluarkan oleh BRI kepada
nasabah perusahaan maupun lembaga. Falisitas ini merupakan layanan sistem pengelolaan
keuangan perusahaan atau lembaga bersangkutan. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat
melakukan pengelolaan keuangannya secara langsung melalui jaringan online.
Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan CMS BRI. Sebuah
teknologi e-banking yang memberikan berbagai kemudahan dan keleluasaan operasi bagi
pengguna untuk melakukan transaksi perbankan, kapanpun dan di manapun, tanpa terikat
oleh ruang dan waktu. Transaksi yang dapat diakomodasi bisa meliputi transfer uang (fund
transfer), kliring (RTGS), overbooking, blokir, transaksi SWIFT, pembayaran tagihan,
pembayaran gaji karyawan, sweep, dan bentuk-bentuk transaksi pelayanan lainnya yang
dimiliki oleh BRI. Selain itu, CMS BRI juga memungkinkan pengguna untuk melakukan
mutasi dari dan antar rekening dalam hitungan waktu hari.
Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem informasi pada cash
management PT. BRI saat ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Peranan Sistem Informasi
OBrien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk
sebuah perusahaan, yaitu mendukung proses operasi bisnis, mendukung pengambilan
keputusan para pegawai dan manajernya, dan mendukung berbagai strategi untuk keunggulan
kompetitif. Selain itu, menurut OBrien (2005) fungsi dari sebuah sistem informasi adalah:
a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang
memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. Peluang berkarier yang
dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
e. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan.
Menurut Obrien (1991) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS).
Berikut merupakan penjelasan dari kedua tipe sistem informasi tersebut :
1. Sistem Pendukung Operasional (Operations Support Systems). Sistem informasi selalu
dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam operasi bisnis.
Contohnya sistem pendukung operasional menghasilkan berbagai produk informasi untuk
pengguna internal dan eksternal
yang tidak menekankan produk informasi spesifik sehingga dapat digunakan oleh manajer.
Pengolahan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran sistem
pendukung operasional adalah memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industri,
mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan, serta mengupdate database perusahaan
secara efisien. Sistem pendukung operasional terdiri dari :

a. Sistem Proses Transaksi (Transaction Processing Systems). Proses data yang dihasilkan
dari transaksi bisnis, mengupdate database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis.
Contohnya : proses inventori dan penjualan, sistem accounting.
b. Proses Sistem Kontrol (Process Control Systems). Proses monitor dan kontrol industri.
Contohnya : penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, sistem produksi baja.
c. Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems) Tim pendukung,
kelompok kerja, dan kolaborasi serta komunikasi perusahaan. Contohnya : sistem e-mail,
chat, dan video conference.
2. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems). Saat aplikasi sistem
informasi fokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk keefektifan pembuat
keputusan oleh manajer, disebutnya sistem pendukung manajemen. Secara konsep, beberapa
tipe major dari sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pembuat keputusan,
yaitu :
a. Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems MIS) Menyediakan
informasi dalam bentuk laporan spesifik dan display untuk mendukung pembuat keputusan
bisnis. Contohnya : analisis penjualan, performance produksi, dan sistem laporan tren biaya
b. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems DSS) Menyediakan dukungan
interaktif ad hoc untuk proses pembuat keputusan manajer dan profesional bisnis lainnya.
Contohnya : pelabelan harga produk, estimasi keuntungan, dan sistem analisis resiko.
c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems EIS) Menyediakan
informasi kritis dari MIS, DIS, dan sumber daya lainnya yang disesuaikan terhadap
kebutuhan informasi eksekutif.
Selain itu, terdapat 5 aktivitas dasar pengolahan informasi dalam sistem informasi, yaitu
sumber daya input data (Input), Pemrosesan Data kedalam Informasi (Processing), Output
Produk Informasi (Output), Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya
(Storage), Kontrol Kinerja Sistem (Control). Sumber daya input data (Input) mencakup data
mengenai transaksi bisnis dan transaksi lainnya harus diambil dan disiapkan untuk diproses
dengan kegiatan dasar entri data merekam dan mengedit. Pengguna akhir biasanya merekam
data tentang transaksi pada beberapa jenis medium fisik, seperti paper, atau memasukkan
secara langsung kedalam sistem komputer. Hal ini biasanya termasuk berbagai kegiatan
mengedit untuk memastikan bahwa data yang telah dicatat benar. Saat data dimasukkan harus
ditransfer kedalam machine readable media, seperti disket atau tape hingga saat pemrosesan.
Pemrosesan data kedalam Informasi (Processing) yaitu kegiatan data biasanya dimanipulasi
dengan kegiatan kalkulasi, perbandingan, pengurutan, klasifikasi, dan penjumlahan. Kegiatan
mengorganisasi, menganalisis, dan memanipulasi data lalu mengkonversi data kedalam
informasi oleh pengguna akhir. Kualitas data disimpan dalam sistem informasi dan harus
dijaga dengan proses koreksi dan pembaharuan (updating) secara terus-menerus.
Output Produk Informasi (Output) yaitu mencakup informasi dalam berbagai bentuk
ditransmisi ke pengguna akhir dan membuat ketersediaan dalam kegiatan output. Tujuan
sistem informasi adalah menghasilkan produk informasi yang tepat bagi pengguna akhir.
Produk informasi yang umum adalah tampilan video, dokumen kertas, dan balasan audio
yang menyediakan pesan, formulir, laporan, daftar, tampilan grafik, dll.
Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya (Storage) adalah sistem
komponen utama dari sistem informasi. Penyimpanan merupakan kegiatan sistem informasi
yang mana sumber daya data dan informasi disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian
untuk selanjutnya dipergunakan. Sumber daya data dan informasi yang penting dari sebuah
organisasi biasanya disimpan oleh sistem informasi dalam bentuk berikut :
Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan pengguna akhir.
Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang menyatakan

hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.


Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam berbagai bentuk
seperti fakta atau peraturan.
Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan input,
processing, output, dan storage.Ini merupakan kegiatan kontrol kinerja sistem (Control).
Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem memperlihatkan
hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk informasinya tepat
diproduksi bagi pengguna akhir.
Sumber Daya Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi terdiri dari 5 jenis sumber daya utama yaitu, :
a. Sumber Daya Manusia
Penggunaan akhir (pengguna atau klien). Pengguna akhir adalah orang yang menggunakan
produk sistem informasi atau informasi. Mereka dapat menajdi pelanggan, sales, insinyur,
pramuniaga, akuntan, atau manajer dan ditemukan pada semua level organisasi. Pada
kenyataannya, sebagian besar dari kita adalah pengguna akhir sistem informasi.
Spesialis Sistem Informasi. Spesialis adalah orang yang mengembangkan dan
mengoperaasikan sistem informasi. Mereka adalah sistem analis, pengembang software,
operator sistem, teknikal, dan manajerial lainnya
b. Sumber Daya Hardware
Konsep sumber daya hardware termasuk semua peralatan fisik dan material yang digunakan
dalam proses informasi. Secara khusus, tidak hanya mesin dan komputer serta peralatan
lainnya, tetapi juga semua media data berupa objek berwujud yang dicatat dari lembar kertas
ke disket optik atau magnetik.
Contoh hardware komputer berdasarkan sistem informasi adalah sistem komputer dan
perangkat komputer.
c. Sumber Daya Software
Sumber daya software termasuk semua kelompok intruksi pengolahan informasi. Konsep
umum perangkat lunak tidak hanya mencakup intruksi pengoperasian yang disebut program,
yang secara langsung mengontrol hardware computer, tetapi juga intruksi pengolahan
informasi yang disebut prosedur. Berikut contoh sumber daya software :
Software sistem, seperti program sistem operasi yang mengontrol dan mendukung operasi
sistem komputer. Microsoft Windows dan Unix adalah dua contoh dari sistem operasi
komputer yang terkenal.
Software aplikasi, merupakan program yang langsung memproses penggunaan komputer
oleh pengguna akhir. Contohnya, analisis sales, upah, dan program pengolahan kata.
Prosedur, merupakan intruksi operasi bagi orang yang akan menggunakan sebuah sistem
informasi.
d. Sumber Daya Data
Pengertian data lebih daripada raw material pada sistem informasi. Konsep sumber daya data
diperluas oleh manajer dan para professional sistem informasi. Mereka menyadari bahwa data
merupakan sumber daya organisasi yang berharga. Konsep data sebagai sumber daya
organisasi dihasilkan dalam berbagai perubahan di organisasi modern. Sebelumnya data
diambil hasil dari hasil transaksi umum, namun saat ini data disimpan, diproses, dan
dianalisis menggunakan aplikasi software canggih yang mengaitkan hubungan kompleks
antara penjualan, pelanggan, kompetitor, dan pasar. Data bisa berbagai bentuk, termasuk data
alfa numerik yang terdiri dari angka, kata, dan karakter lainnya yang menjelaskan transaksi
bisnis dan peristiwa lainnya; data teks yang terdiri dari kalimat dan paragraph dan ditulis
dalam komunikasi tertulis; data gambar seperti grafik, fotografi, dan gambar video, data
audio, termasuk suara manusia dan suara lainnya.
Sumber daya data pada sistem informasi biasanya diorganisir, disimpan, dan diakses oleh

berbagai teknologi manajemen sumber daya data kedalam :


Database yang menyimpan pengolahan dan pengorganisasian data
Basis pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk seperti fakta,
aturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang sukses.
e. Sumber Daya Jaringan
Teknologi komunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan extranet merupakan hal
yang penting terhadap kesuksesan bisnis dan perdagangan komersial dari seluruh jenis
organisasi dan komputer organisasi berdasarkan sistem informasi. Jaringan telekomunikasi
terdiri dari komputer, prosesor komunikasi, dan alat lainnya yang dihubungkan oleh media
komunikasi dan dikontrol oleh software komunikasi. Konsep sumber daya jaringan
menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan merupakan komponen sumber daya
yang mendasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan termasuk :
Media Komunikasi. Contohnya kabel fiber optik, microwave, selular, teknologi wireless
satelite.
Infrastruktur Jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software,
dan teknologi data dibutuhkan mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi.
Contoh prosesor komunikasi adalah modem dan prosesor internetwork, dan software kontrol
komunikasi, seperti sistem operasi jaringan, dan paket browsing internet.
Profil Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto,
suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari
kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946
Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan
BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian
Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres)
No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan
bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank
Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank
Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit
II bidang Ekspor Impor (Exim).
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun
2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga
menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Bank BRI sampai saat ini memfokuskan diri untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat
kecil seperti memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Kini bank
tersebut telah memiliki unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat

BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145
Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island
Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa. (BRI 2012)
Cash Management BRI
Solusi layanan perbankan berbasis internet yang memungkinkan nasabah melakukan
transaksi keuangan melalui fasilitas online setiap saat. Fasilitas ini khusus diberikan kepada
nasabah non-perorangan yang terdiri dari Badan Usaha. Dengan New Cash management
system BRI akan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan informasi posisi dana dari
waktu ke waktu dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi melalui sistem perbankan
setiap saat secara online sehingga pengelolaan arus dana dapat dilakukan secara cepat dan
akurat. Berikut merupakan beberapa keunggulan New Cash management system BRI.
Efisiensi waktu, biaya, administrasi, dan tenaga kerja.
User friendly dan lengkap.
Akurasi data / laporan keuangan dan monitoring kinerja keuangan.
Kecepatan proses transaksi keuangan.
Pengelolaan arus kas lebih mudah, cepat dan akurat.
Costumized, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan keuangan nasabah.
Keamanan dan kenyamanan transaksi, melalui jaringan hypertext transport protocol secure
(https), pembagian kewenangan user dengan User Acces Matrix (UAM) & Approval
Verification Matrix (AVM), dan Secure ID Token sebagai electronic signature.
Online real time 24 jam per hari, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari dalam setahun.
Jumlah user dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Akses atau kewenangan atas fitur dan rekening dapat ditentukan sendiri oleh nasabah.
Otorisasi transaksi melaui PIN dinamis yang terdapat pada token.
(BRI 2012)
BAB III
PEMBAHASAN
Agar bisa lebih memahami sistem informasi cash management pada BRI, berikut merupakan
matriks cash management system BRI yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 1. Matriks Sistem Informasi Cash management system BRI
Sumber Daya
Hardware
Software
SDM
Data
Produk Informasi
Aktifitas
Mesin Dan Media
Program
Prosedur
Spesialis
User
Input
Windows
Vb. Net
Crystal Report
Inpur Data new client cash management
Spesialis IT

Spesialis IT
Data Jenis user
Data management Rekening
Data management license
Data Report
aplikasi web New Cash management system BRI
Pemrosesan
Server (Windwos XP)
(Network) Cisco
Windows Server
-Prosedur Registrasi user superadmin
Prosedur account management
Prosedur
Prosedur
Data client
Data Rekening
Data user
Data license
Data authority
Data transaksi
Status pemrosesan
Output
PERSONAL COMPUTER
all in browser tetapi paling kompatibel di Internet Explorer versi 7 ke atas dengan resolution
1024 x 708 pixel
-Tambah data client di menu super admin
-create user di sisi client
-transaksi / inquiry
seller(admin dan approver BRI)
Nasabah/client
Seller Desk Cash management BRI
Nasabah / Client
Data client
Data Rekening
Data user
Data license
Data authority
Data transaksi
Informasi client/corporate
Data transaksi client
Penyimpanan
4 x HDD 1Tb
Windows Server
Backup procedure
Spesialis TI
Staf
Data client
Data Report
Data transaksi
Data client

Pengendalian
Server
Windows Intel R(Xeon) 2.93 GHz
64 bit
SQL Databse
Prosedur pengendalian
Spesialis TI
Client/nasabah
Seller (admin dan approver BRI)
Data client
Data report
Data transaksi
Data client
Sumber daya input data (Input) mencakup data mengenai transaksi bisnis dan transaksi
lainnya harus diambil dan disiapkan untuk diproses dengan kegiatan dasar entri data
merekam dan mengedit. Berdasarkan tabel 1, hardware dan software yang digunakan untuk
aktifitas input pada sistem cash management BRI adalah Windows dan program Vb.Net
Crystal Report yang memiliki fungsi untuk menginput data client cash management seperti
nasabah. Crystal Report adalah aplikasi laporan yang dapat mengelola laporan-laporan yang
tersumber dari sumber data. Program tersebut harus ditangani oleh Spesialis IT yang
menguasai program tersebut. Beberapa fungsi dari Vb. Crystal Report antara lain, menerima
laporan tentang client dari Cash Management System, menganalisa laporan tersebut sesuai
dengan criteria yang ditetapkan, dan menterjemahkan informasi tersebut kedalam berbagai
jenis laporan untuk kepentingan perusahaan.
Bank BRI sendiri cenderung menggunakan Vb.Crystal Report karena program tersebut tidak
terlalu rumit dan mudah terintegrasi dengan bahasa lain. Data-data yang digunakan dalam
Vb.Crystal Report antara lain, data jenis user (memuat informasi tentang klasifikasi client,
seperti nasabah, vendor, supplier dan sebagainya), data manajemen rekening (memuat tentang
rekening-rekening terkait client dari Bank BRI), data management license (memuat tentang
izin dari penerapan kegiatan terkait Cash Management, agar suatu tindakan/kegiatan, tidak
melenceng dari Standar Operasi Perusahaan), dan data report (menampilkan data yang akan
diakses sesuai criteria yang telah ditentukan). Prosedur tersebut terjaring dalam suatu aplikasi
yang disebut Aplikasi Cash Management Bank BRI.
Pemrosesan sistem informasi cash management BRI menggunakan mesin Server Window
yang berfungsi sebagai tempat diaksesnya data yang diperlukan untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Serta menggunakan Jaringan Cisco (Cisco Network System)
yang berfungsi untuk transportasi data kepada setiap unit ataupun yang berkaitan dengan
Bank BRI seperti nasabah, sharehoder, dan sebagainya. Prosedur dalam system ini
diantaranya, prosedur account management (suatu proses untuk mengelola informasi yang
menyimpan tentang data nasabah ataupun para client lainnya. Dalam proses ini, informasi
tersebut dikelola atau di perbaharui setiap saat), prosedur registrasi (proses untuk mencatat
setiap karyawan ataupun pihak lain, yang akan mengakses suatu data. Setiap
kegiatan pengaksesan data, akan dicatat sebagai laporan). Dalam system ini, data yang akan
diproses adalah :
Data Client : berisi informasi tentang client perusahaan, yang akan diproses sesuai
kebutuhan dan akan di distribusikan kepada yang membutuhkan
Data Authority : memuat informasi tentang akses, dimana akses tersebut diperlukan untuk
memperoleh suatu informasi. Akses tersebut biasanya sudah ditentukan berdasarkan jobdesk
pekerjaan, sehingga beberapa informasi hanya dapat diperoleh, sesuai dengan akses yang
karyawan perusahaan miliki.

Data transaksi : memuat informasi tentang transaksi-transaksi yang telah dan akan terjadi.
Data ini akan diproses sebagai dokumen tambahan, ataupun sebagai dokumen untuk
persetujuan melakukan transaksi. Data ini nantinya akan disimpan sebagai dokumen atau
sebagai bukti tentang terjadinya suatu transaksi.
Sistem pemrosesan ini dapat dilakukan oleh karyawan berdasarkan jobdesk dan akses yang
mereka miliki. Kerahasiaan informasi nasabah sangatlah penting, sehingga tidak seluruh
karyawan dapat memperoleh akses terhadap jaringan ini.
Output merupakan hasil keluaran yang berupa suatu informasi dengan memasukan input dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan
manajemen yang ada pada Bank BRI. Pada Bank BRI, Hardware yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut adalah personal computer. Dengan menggunakan software yang
berupa program internet explorer versi 7 ke atas dengan resolusi 1024 x 708 pixel sehingga
dapat mengakses menu super admin yang ada pada window server hal ini dilakukan untuk
dapat memasukan data client pada menu super admin tersebut, sehingga akan terbentuk lah
user client yang baru. Setelah terbentuk user client yang baru, admin dapat segera
memasukan data yang ada kedalam sistem.
Seller Desk Cash management BRI merupakan admin yang memiliki wewenang untuk
melakukan pemasukan data Nasabah kedalam sistem yang ada. Seller Desk Cash
management BRI merupakan admin yang dapat memutuskan apakah suatu informasi tersebut
dapat di input dalam sistem atau tidak. Data yang
dapat dimasukan dalam sistem informasi yaitu Data client, Data Rekening, Data user, Data
license, Data authority, dan Data transaksi. Informasi-informasi ini kemudian digabungkan
sehingga diperolehlah informasi baru yang berupa informasi client/corporate dan informasi
data transaksi client. Informasi-informasi yang telah dimasukkan tadi kemudian di simpan
dalam file penyimpanan yang suatu waktu dapat diakses kembali untuk kemudian dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Penyimpanan merupakan kegiatan sistem informasi yang mana sumber daya data dan
informasi disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian untuk selanjutnya dipergunakan.
Sumber daya data dan informasi yang penting dari sebuah organisasi biasanya disimpan oleh
sistem informasi dalam bentuk berikut:
a) Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan pengguna akhir.
b) Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang menyatakan
hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.
c) Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam berbagai bentuk
seperti fakta atau peraturan.
Pada Bank BRI hardware yang digunakan untuk menyimpan data adalah 4 x HDD Itb.
Dengan menggunaka sofware yaitu windows server yakni untuk menyimpan data-data
penting yang dibutuhkan oleh Bank BRI. Staf merupakan orang yang memiliki wewenang
untuk melakukan penyimpanan data ke dalam backup system. Data yang dimasukan kedalam
backup system yaitu data transaksi dan data clien. Data kemudian disimpan pada 4 kali HDD
sebesar 1 terabyte dan selanjutnya dilanjutkan kepada program windows server dan akan
dimasukkan ke data back up procedure dan dilanjutkan oleh system bank bri yaitu berupa
data system staff yang login serta data client, data report serta tercantum produk informasi
berupa data transaksi dan data client. Enterprise Data Model, penyediaan monitoring tools,
dan pengembangan query builder untuk mendukung pengembangan operasional bank secara
lengkap dan terpadu. Enterprise Data Model juga digunakan untuk memberikan kemudahan
kepada bisnis dalam membuat laporan-laporan sesuai kebutuhan internal dan eksternal.
Sebagai
aplikasi berbasis web, CMAS dirancang memiliki perangkat keamanan data (security)

bertingkat, mulai dari jaringan firewall, pengangkutan (secured sockets layer 128 bit), https
(secured http), otorisasi web ( penggunan token Digital ID) dari E-token Pro), authentication
(sertifikat digital berupa token (RSA Secure ID), control akses dengan menggunakan user /
password, enkripsi database, dan pengaturan kewenangan user (level akses) berupa maker,
checker, signer. Pada setiap produk CMAS disediakan fasilitas untuk melakuakn pengisian
data (entry), perubahan data (update), penghapusan data (delete), informasi (status), dan
pencetakan / pelaporan data.
Back up data akan digunakan jika data utama yang digunakan disistem mengalami kerusahan
(corupt). Kerusakan data dalam sistem yang sudah terkomputerisasi dapat melumpuhkan
aktifitas bisnis dari perusahaan, dengan adanya back up system tersebut Bank BRI dapat terus
melakukan pelayanan kepada pelanggan sehingga tidak akan terhenti.
Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan input,
processing, output, dan storage. Ini merupakan kegiatan pengendalian kinerja sistem
(Control). Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem
memperlihatkan hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk
informasinya tepat diproduksi bagi pengguna akhir. Dalam tahap pengendalian, Bank BRI
menggunakan mesin dan media yang digunakan adalah Server Windows Intel R(Xeon)2.93
Ghz 64 bit, untuk hardware yang digunakan yaitu SQL Database. Sumberdaya manusia yang
digunakan dalam tahap pengendalian terdiri dari sumberdaya spesialis yaitu spesialis TI,
sedangkan users dalam tahap pengendalian adalah Client atau nasabah. Sedangkan produk
informasi yang dihasilkan adalah data transaksi dan data client.
Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan input,
processing, output, dan storage. Ini merupakan kegiatan pengendalian kinerja sistem
(Control). Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem
memperlihatkan hasil standar. Aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk
informasinya tepat diproduksi bagi pengguna akhir. Pada data pengendalian system diawali
oleh server mesin dan
media berupa server windows intel R(Xeon) 2,93 GHz 64 bit yang selanjutnya akan
deprogram oleh software yaitu SQL database yang berupa prosedur pengendalian dalam
mensortir penggunanya. Staff IT bank BRI akan menganalisis dan mensortir pengguna yang
log-in baik itu nassabah/ client, seller (admin dan approver BRI) yang selanjutnya tercantum
data client dan data report yang selanjutnya akan ditampilkan data transaksi dan data client.
Untuk menjaga kepercayaan nasabah dan untuk meminimalisi resiko operasional dari
gagalnya sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi, Bank BRI telah menyiapkan
BusinessContinuity Plan dan Disaster Recovery Plan yang merupakan bagian dari Business
Continuity Management Perusahaan. Secara periodik dilaksanakan uji coba pada sistem
aplikasi dan infrastruktur yang kritikal, dengan tujuan agar kegiatan usaha BRI dapat tetap
berjalan saat terjadi gangguan pada sarana teknologi informasi yang dipergunakan. Selam itu,
BRI juga menyiapkan Disaster Recovery Center (DRC) pada lokasi yang berbeda dengan
Data Center sebagai fasilitas pengganti jika Data Center mengalami gangguan atau tidak
dapat berfungsi, seperti tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan
atau kerusakan pada komputer.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penerapan komponen sistem informasi yang digunakan oleh Cash Management Bank BRI
terbagi atas sumber daya dan aktivitas sistem informasi. Sumberdaya meliputi sumberdaya
manusia, hardware, software, sumber data, dan produk informasi. Sedangkan aktivitas sistem
informasi meliputi tahap input, proses, output, penyimpanan, dan pengendalian.
Dengan penerapan sistem informasi yang dilakukan oleh Bank BRI pada Cash

Managementnya ini memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam hal melakukan


transaksi keuangan melalui fasilitas online yang bisa dilakukan setiap saat.
Saran
BRI harus tetap konsisten dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya serta
meningkatkan kualitas pelayanannya agar kepuasaan nasabahnya dapat terus meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
BRI. 2012. Cash management BRI. http://www.bri.co.id/articles/81. (diakses pada 12
September 2014)
BRI. 2012. Sejarah BRI. http://www.bri.co.id/articles/9. (diakses pada 12 September 2014)
OBrien, JA. 1991. Introduction to Information Systems in Business Management. Sixth
Edition. Irwin Homewood, II. 60430 Boston
.
OBrien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta (ID):Salemba 4
OBrien, James A dan Maracas, George M. 2010. Introduction to Information Systems (edisi
ke-15). USA: McGraw-Hill

http://arifimamsuroso.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai