TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan Rencana
Anggaran Biaya sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan Estimasi Biaya Konstruksi.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) di Kementerian PUPR.
Modul Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya disusun dalam
6 (enam) bab yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok dan Penutup. Penyusunan
modul yang sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam
memahami Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya.
Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif
dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat disajikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, teknologi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat
bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang Kementerian PUPR.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
3.6 Evaluasi........................................................................................................ 21
GLOSARIUM ............................................................................................................ 53
LAMPIRAN
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 7 Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan RAB
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Modul Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya ini terdiri
dari empat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas
tentang analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) umum, kegiatan belajar kedua
membahas tentang analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) bidang sumber daya
air, kegiatan belajar ketiga membahas tentang analisis harga satuan pekerjaan
(AHSP) bidang bina marga, dan kegiatan belajar keempat membahas tentang
analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) bidang cipta karya dan perumahan
rakyat.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami tentang
Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya. Setiap kegiatan
belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat
penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini.
Persyaratan
Metode
Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta
diharapkan mampu mengetahui tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan
RAB, sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan Estimasi Biaya Konstruksi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi vii
Modul 7 Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan RAB
BAB I
PENDAHULUAN
Koefisien yang paling penting adalah produktivitas tenaga kerja dan alat,
sedangkan bahan atau material lebih pada pemenuhan kuantitas dan kualitas
bahan. Sedangkan prakiraan biaya merupakan hasil kali antara koefisien
dengan harga satuan dasar (HSD), maka disamping koefisien yang akurat juga
harus mendapatkan HSD yang tepat juga.
Mata pelatihan ini membahas berbagai materi yang terkait dengan analisis
harga satuan pekerjaan (AHSP) umum; analisis harga satuan pekerjaan
(AHSP) bidang sumber daya air; analisis harga satuan pekerjaan (AHSP)
bidang bina marga; dan analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) bidang cipta
karya dan perumahan rakyat.
5) Rangkuman
6) Evaluasi
BAB II
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui pekerjaan
secara manual dan/ mekanis pada analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) yang bersifat umum,
mengetahui cara menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) secara manual, dan mengetahui cara
menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) secara mekanis
Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah hasil perkalian koefisien dengan harga
satuan dasar (HSD)-nya. Komponen utama HSP yaitu: tenaga kerja, bahan/
material dan alat. Modul ini mengacu pada PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016
Tentang Pedoman AHSP Bidang PU, dan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam diberikan berbagai contoh perhitungan HSP dan HPS.
Seperti terlihat pada Gambar 2.1, harga satuan pekerjaan (HSP) terdiri atas
biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya langsung merupakan jumlah biaya tenaga kerja, bahan/ material dan/
atau alat. Komponen-komponen biaya tersebut merupakan hasil kali antara
koefisien dengan HSD-nya untuk setiap satuan pengukuran standar, agar hasil
rumusan analisis yang diperoleh mencerminkan harga aktual di lapangan. HSD
yang digunakan harus sesuai dengan asumsi pelaksanaan/ penyediaan yang
aktual (sesuai dengan kondisi lapangan) dan mempertimbangkan harga
setempat.
Biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan keuntungan
yang dapat ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Misalnya pada
PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman AHSP Bidang PU yang
mengacu pada PerPress No. 70 Tahun 2012, bahwa biaya umum atau
overhead dan keuntungan ditetapkan maksimum 15% dari biaya langsung.
Namun hal ini dapat pula ditetapkan oleh peraturan Kepala Daerah dan/atau
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) setempat yang mengacu pada peraturan
nasional serta mempertimbangkan kondisi daerah setempat, misalnya
Secara umum AHSP manual adanya di sektor Cipta Karya dan Sumber Daya
Air. Berbagai AHSP tersebut terdapat pada PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016
Tentang Pedoman AHSP Bidang PU. Jumlah item AHSP tersebut untuk Cipta
Karya sebanyak 605 pekerjaan dan untuk SDA sekitar 450 pekerjaan. Seperti
telah disebutkan di pada modul MS3: Modul Pemahaman Umum AHSP bahwa
penggunaan AHSP ini tidak berbasis sektor anggarannya namun berdasarkan
karakteristik pekerjaannya. Contoh di bidang SDA tidak ada pekerjaan
pengecatan, sehingga untuk mengecat pintu air atau lainnya menggunakan
AHSP Cipta Karya, demikian pula jika akan membangun jalan akses dari
bendungan atau bendung, maka gunakan AHSP Bina Marga.
Ada beberapa jenis pekerjaan yang sedikit overlap seperti pekerjaan beton
yang di CK tidak ada maka di SDA membuat AHSP pekerjaan beton yang lebih
ke arah penggunaan alat semi-mekanis ataupun pompa beton, fleksibilitas
penggunaan bekisting dan ketinggian perancah serta tingkat mutu termasuk
yang jenis kedap air, karena CK sangat fokus pada pekerjaan perumahan dan
bangunan gedung saja.
Secara umum AHSP mekanis adanya di sektor Bina Marga dan Sumber Daya
Air. Berbagai AHSP tersebut terdapat pada PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016
Tentang Pedoman AHSP Bidang PU. Untuk metode mekanis yang dibakukan
adalah prosedur menghitungnya, yang ada dalam pedoman ini hanya
memberikan contoh prosedur menghitungnya, karena berbagai besaran nilai
input-inputnya disesuaikan dengan kondisi lapangan atau lokasi pekerjaannya.
Di bidang BM dan SDA karakteristik pekerjaannya memang berbeda satu sama
lain, paling yang sama yaitu pada pekerjaan saluran tepi jalan dan pada box
culvert.
2.4 Latihan
2.5 Rangkuman
1) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Biaya langsung terdiri atas upah, alat dan bahan. Biaya tidak
langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan keuntungan.
2) Biaya langsung merupakan jumlah biaya tenaga kerja, bahan/material
dan/atau alat. Komponen-komponen biaya tersebut merupakan hasil kali
antara koefisien dengan HSD-nya untuk setiap satuan pengukuran
standar, agar hasil rumusan analisis yang diperoleh mencerminkan harga
aktual di lapangan. Harga satuan dasar yang digunakan harus sesuai
dengan asumsi pelaksanaan/penyediaan yang aktual (sesuai dengan
kondisi lapangan) dan mempertimbangkan harga setempat.
3) Biaya tidak langsung dapat ditetapkan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Misalnya pada PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016 Tentang
Pedoman AHSP Bidang PU yang mengacu pada PerPress No. 70 Tahun
2012, bahwa biaya umum atau overhead dan keuntungan ditetapkan
maksimum 15% dari biaya langsung. Namun hal ini dapat pula ditetapkan
oleh peraturan Kepala Daerah dan/atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
setempat yang mengacu pada peraturan nasional serta
mempertimbangkan kondisi daerah setempat, misalnya menetapkan biaya
umum atau overhead dan keuntungan ditetapkan maksimum 15% dari
biaya langsung atau lebih rendah.
2.6 Evaluasi
BAB III
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG SUMBER
DAYA AIR
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui pekerjaan
manual, semi-mekanis dan mekanis pada analisis harga satuan pekerjaan (ahsp) bidang sumber
daya air, dan mengetahui contoh-contoh ahsp bidang sumber daya air
AHSP Sumber Daya Air (SDA) sangat tergantung dari kebutuhan mutu yang
disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan, metode kerja, kondisi lokasi
pekerjaan dan berbagai aspek lainnya seperti K3 serta penanganan dampak
lingkungan yang harus dicapai. AHSP-SDA ini merupakan acuan untuk
menghitung HSP yang meliputi: biaya upah tenaga kerja dan/atau harga
bahan/material ataupun peralatan sebagai koefisien kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan peralatan untuk satu satuan volume pekerjaan.
Seperti halnya Spesifikasi Teknis, AHSP pun merupakan bagian dari dokumen
kontrak pekerjaan yang digunakan sebagai acuan teknis untuk mencapai suatu
tingkat mutu komponen pekerjaan ataupun jumlah atau volume (kuantitas)
tertentu mulai dari proses persiapan, metode pelaksanaan, bahan, peralatan
dan pengendalian mutu juga jaminan mutunya.
a) Pekerjaan Dewatering
b) Pekerjaan Pintu Air dan Peralatan Elektromekanik atau Hidromekanik
c) Bendung
d) Jaringan Irigasi
e) Pengaman Sungai
f) Bendungan dan Embung
g) Pengaman Pantai
h) Pengendali Muara Sungai
i) Infrastruktur Rawa
j) Infrastruktur Air Tanah dan Air Baku
Perhitungan HSP merupakan hasil kali koefisien kebutuhan tenaga kerja, bahan
dan/atau peralatan dengan HSD-nya. Untuk pekerjaan secara manual dan semi
mekanis, maka dapat dipilih AHSP untuk jenis pekerjaan yang sesuai dengan
kondisi lapangan dan/atau spesifikasi teknis yang diperlukan. Setelah diperoleh
koefisien, selanjutnya melakukan pengisian harga satuan dasar di lokasi
pekerjaan untuk masing-masing komponennya, maka akan didapat nilai HSP.
Untuk ini diberikan beberapa contoh AHSP Bidang SDA sebagai berikut:
a) P.01c.1): Batu belah dengan mortar tipe N (setara 1 PC:4 PP) fc'=5,2 MPa,
Manual
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 2,700 50.000,00 135.000,00
2 Tukang batu L.02 OH 0,900 70.000,00 63.000,00
3 Mandor L.04 OH 0,270 100.000,00 27.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 225.000,00
B Bahan
1 Batu belah M.06.a m3 1,200 183.050,00 219.660,00
2 Pasir Pasang M.14.b m3 0,520 193.200,00 100.464,00
3 Portland Cement M.15 kg 163 1.225,00 199.675,00
Jumlah Harga Bahan 519.799,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 744.799,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 111.719,85
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 856.518,85
b) P.06a.1.a: Kawat bronjong galvanis anyaman tiga lilitan 2,7 mm, kawat sisi 3,4 mm
dan kawat pengikat 2 mm, lubang heksagonal 80 x 100mm;
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja Penganyam L.01 OH 1,635 50.000,00 81.750,00
2 Tukang Penganyam L.02 OH 0,545 70.000,00 38.150,00
3 Pekerja Pengisi Batu L.01 OH 0,650 85.000,00 55.250,00
4 Mandor L.04 OH 0,229 100.000,00 22.850,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 198.000,00
B Bahan
1 Batu / batu belah M.06.a m3 2,6 183.050,00 475.930,00
2 Pasir pasang * M.14.b m3 193.200,00
3 Kawat Bronjong dia 2,7 mm M.68 kg 21,710 19.350,00 420.088,50
Jumlah Harga Bahan 896.018,50
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 1.094.018,50
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 164.102,78
F Harga Satuan Pekerjaan per - Buah (D+E) 1.258.121,28
*) Untuk bronjong yang kontak langsung dengan tanah, perlu ditambah koefisien pasir pasang 0,864 m3
Koefisien Tenaga kerja, Batu dan Pasir untuk 1 m3 volume pasangan bronjong)
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja *)
1 Pekerja (isian batu dan pemasangan) L.01 OH 0,250 50.000,00 12.500,00
2 Mandor L.04 OH 0,025 100.000,00 2.500,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 15.000,00
B Bahan
1 Batu / batu belah * M.06.a m3 1,3 183.050,00 237.965,00
2 Pasir pasang ** M.14.b m3 193.200,00
3 Kawat Bronjong P.06b.x Buah 1,00 850.000,00 850.000,00
Jumlah Harga Bahan 1.087.965,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 1.102.965,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 165.444,75
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 1.268.409,75
*) Koefisien ini untuk volume bronjong 1 m3, misal volume pasangan bronjong 2m3 maka koefisien harus dikalikan 2
**) Untuk bronjong yang kontak langsung dengan tanah, perlu ditambah koefisien pasir 0,432 m3 untuk 1 m3 volume pasangan bronjong.
a) B.12b: 1 m3 beton mutu, fc’ = 31,2 MPa (K300), slump (12±2) cm, menggunakan
Molen
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1,680 50.000,00 84.000,00
2 Tukang batu L.02 OH 0,240 70.000,00 16.800,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,024 85.000,00 2.040,00
4 Mandor L.04 OH 0,168 100.000,00 16.800,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 119.640,00
B Bahan
1 PC / Portland Cement M.15 kg 448 1.225,00 548.800,00
2 PB / Pasir Beton M.14.a kg 667 134,29 89.568,57
3 Kr / Krikil M.12 kg 1000 312,22 312.222,22
4 Air M.02 Liter 215 25,00 5.375,00
Jumlah Harga Bahan 955.965,79
C Peralatan
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b Sewa-hari 0,250 400.000,00 100.000,00
Jumlah Harga Peralatan 100.000,00
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 1.175.605,79
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 176.340,87
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 1.351.946,66
c) B.17: Pembesian 100 kg besi polos atau ulir, untuk pembesian pelat
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,700 50.000,00 35.000,00
2 Tukang besi L.02 OH 0,700 70.000,00 49.000,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,070 85.000,00 5.950,00
4 Mandor L.04 OH 0,070 100.000,00 7.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 96.950,00
B Bahan
1 Besi Beton (polos/ulir) M.55.d kg 105 9.000,00 945.000,00
2 Kawat Ikat M.66' kg 1,5 8.500,00 12.750,00
Jumlah Harga Bahan 957.750,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 1.054.700,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 158.205,00
F Harga Satuan Pekerjaan per - 100kg (D+E) 1.212.905,00
e) B.21.f: 1 m2 perancah bekisting pelat beton dengan bambu ø 8 – 10 cm tinggi 4 m**, JAT
maksimum 80 cm
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,320 50.000,00 16.000,00
2 Tukang kayu L.02 OH 0,160 70.000,00 11.200,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,016 85.000,00 1.360,00
4 Mandor L.04 OH 0,032 100.000,00 3.200,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 31.760,00
B Bahan
1 Bambu ø 8 cm -10 cm, panjang 4 m* M.29.b batang 1,8 20.000,00 36.000,00
2 Paku 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 0,3 15.000,00 4.500,00
3 Tambang ijuk atau plastik M.141 m 3,5 1.500,00 5.250,00
Jumlah Harga Bahan 45.750,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 77.510,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 11.626,50
F Harga Satuan Pekerjaan per - m2 (D+E) 89.136,50
CATATAN: * Bahan Bambu yang ke-1 yaitu 4,5 batang; ke-2 menjadi 2,70; ke-3 menjadi 1,80 dan ke-4 menjadi 1,35 batang
** Untuk ketinggian lain dapat dihitung secara proporsional terhadap ketinggian pemasangan bekisting, contoh untuk
tinggi 2m, maka HSP (2m) = 2/4 x HSP (4m)
3.4 Latihan
1. Hitung harga satuan pekerjaan beton fc’ = 19,3 MPa sebagai struktur lantai
undersluice pada ketinggian 1 m’ dari lantai udik ?
2. Hitung harga satuan pekerjaan galian tanah biasa kedalaman maksimum 2
m’ yang dilaksanakan secara mekanis, angkutan sejauh 3,0 km dan
kemudian timbunan dipadatkan ?
3. Hitung HPS Biaya OP Penggalian Alur Sungai ?
4. Hitung HPS Saluran Irigasi Sederhana dan Beton Modular ?
3.5 Rangkuman
Perhitungan HSP merupakan hasil kali koefisien kebutuhan tenaga kerja, bahan
dan/atau peralatan dengan HSD-nya. Untuk pekerjaan secara manual dan semi
mekanis, maka dapat dipilih AHSP untuk jenis pekerjaan yang sesuai dengan
kondisi lapangan dan/atau spesifikasi teknis yang diperlukan. Setelah diperoleh
koefisien, selanjutnya melakukan pengisian harga satuan dasar di lokasi
pekerjaan untuk masing-masing komponennya, maka akan didapat nilai HSP.
AHSP Sumber Daya Air (SDA) sangat tergantung dari kebutuhan mutu yang
disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan, metode kerja, kondisi lokasi
pekerjaan dan berbagai aspek lainnya seperti K3 serta penanganan dampak
lingkungan yang harus dicapai. AHSP-SDA ini merupakan acuan untuk
menghitung HSP yang meliputi: biaya upah tenaga kerja dan/atau harga
bahan/material ataupun peralatan sebagai koefisien kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan peralatan untuk satu satuan volume pekerjaan.
3.6 Evaluasi
BAB IV
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG BINA
MARGA
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui pekerjaan
mekanis pada Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Bina Marga, dan mengetahui
contoh-contoh Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Bina Marga
a) Spesifikasi umum
1) Divisi 1 - Umum
2) Divisi 2 - Drainase
b) Spesifikasi khusus
1) Beton tailing
2) Rumput vetiver
3) Grouting di bawah perkerasan jalan beton
4) Lapis pondasi pasir aspal
5) Penanganan tanah lunak dengan beban timbunan tambahan
sementara (surcharge)
6) Pemeliharaan dengan aspal seal coat
7) Shortcrete
8) Kerb beton untuk jalan
9) Beton fast track
10) Beton kadar garam tinggi
11) Cold mix recycling by foam bitumen base
12) Cement treaded recycling base dan cement treated recycling subbase
13) Geotextile
14) Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA Asbuton)
15) Campuran beraspal panas dengan Asbuton Lawele
16) Pemasangan kerb pracetak
17) Slurry seal
18) Campuran dingin asbuton emulsi
19) Campuran hangat asbuton
20) Campuran panas asbuton
21) Campuran beraspal panas dengan Asbuton Lawele
22) Perkerasan jalan beton semen pracetak-prategang
24 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Modul 7 Analisis Harga Satuan Pekerjaan dan RAB
a) Asumsi
Tetapkan penggunanaan alat secara manual atau mekanis, dan faktor yang
mempengaruhi analisis produktifitas.
2) Koefisien alat
(a) Tetapkan jenis alat, kapasitas alat atau volume yang mampu
diproduksi alat (Cp atau V), dan faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi (misal faktor bucket, faktor efisiensi alat, dan faktor
lainnya)Alat bantu (bila diperlukan).
(b) Hitung waktu siklus (Ts).
(c) Hitung kapasitas produksi alat per jam (Qi).
(d) Hitung koefisien alat (dalam satuan jam/ satuan pengukuran).
(e) Bila diperlukan alat bantu, cantumkan jenis dan jumlahnya,
Perhitungan alat bantu adalah lump sum dan harganya relatif kecil
sehingga tidak diperhitungkan koefisien alatnya.
(c) Tetapkan kebutuhan jenis tenaga kerja (Li) dan jumlah tenaga
kerja (satuan orang) untuk pekerjaan tersebut.
(d) Hitung koefisien tenaga kerja setiap jenis tenaga kerja (dalam
satuan jam/ satuan pengukuran)
(a) Susun jenis tenaga (A), jenis bahan (B), dan jenis peralatan (C),
masing-masing lengkap dengan satuan, koefisien dan harga
satuan.
(b) Susun jumlah harga tenaga kerja (A), jumlah harga bahan (B),
dan jumlah harga peralatan (C) yang digunakan.
(c) Jumlahkan seluruh harga tersebut sebagai total harga pekerjaan
(D) = A + B + C
(d) Hitung biaya overhead dan keuntungan, contoh 15%: E = 15% x
D
(e) Hitung harga satuan pekerjaan F = D + E.
4.4 Latihan
4.5 Rangkuman
4.6 Evaluasi
BAB V
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG CIPTA
KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu mengetahui Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Cipta Karya dan Perumahan Rakyat, dan mampu mengetahui
contoh-contoh Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Cipta Karya dan Perumahan
Rakyat
5.1 Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Cipta Karya dan
Perumahan Rakyat
Perhitungan biaya pekerjaan untuk sektor Cipta karya pada dasarnya tidaklah
sulit, tinggal mengalikan antara kuantitas atau koefisien dengan harga satuan
pekerjaan, setelah menghitung harga satuan pekerjaan (HSP). HSP ini sangat
tergantung spesifikasi teknis yang ditentukan, misalnya menghitung beton
bertulang untuk kolom, untuk balok dan untuk slab lantai, mungkin berbeda
karena spesifikasi betonnya berbeda. Untuk kolom misal disyaratkan K250,
balok K225 dan untuk slab K200, maka hasil perhitungannya akan berbeda,
meskipun sama-sama analisis satuan harga beton. Akan tetapi pada dasarnya
perhitungan analisis harga satuan pekerjaan beton tersebut terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu harga bahan, harga tenaga kerja atau upah kerja,
dan harga alat. Seperti disampaikan dimuka bahwa untuk pekerjaan sektor
Cipta karya ini kemungkinan harga alat tidak ada, kecuali dilaksanakan secara
mekanis.
Jadi selain tiga komponen tersebut dalam pembuatan analisis harga satuan
pekerjaan disebut sebagai biaya langsung. Selain itu ada biaya tidak langsung
berupa overhead dan keuntungan, yang besarnya maksimum 15% x biaya
langsung. (Perpress no 70 tahun 2012).
Biaya mobilisasi dan demobilisasi yang meliputi sewa lahan, peralatan, fasilitas
kantor, fasilitas laboratorium, dll perlu dimasukkan dalam biaya langsung, dan
biasanya bersifat lumpsum. Biaya mobilisasi ini masuk dalam format
rekapitulasi, dan dimasukkan dalam kelompok Pekerjaan Persiapan.
Lingkup pekerjaan konstruksi bangunan gedung terdiri atas level tertinggi atau
level1 hingga level terkecil yang disebut Task. Deskripsi lingkup pekerjaan
konstruksi disebut Struktur Rincian Kerja atau Work Breakdown Structure
(WBS) .Lingkup pekerjaan Cipta karya mengikuti ketentuan dalam Tabel5.1
dibawah ini.
7.1 Paving,perparkiran,pedestrian
Fasilitaseksterior 7.2 Pagardangerbang
Divisi7 7.3 Pertamanandanlandscaping(tanaman,rumput
bangunan
8.1 ,tanah)
Peralatan
8.2 Konstruksikhusus
Divisi8 Miscellaneouswork 8.3 Conveyingequipment
8.4 Pekerjaanperpipaanairminumdiluarbangunan
gedung
5.2 Beberapa Contoh Harga Satuan Pekerjaan Bidang Cipta Karya dan
Perumahan Rakyat
Sebagai contoh perhitungan HSP disini diambil beberapa jenis pekerjaan dari
sub level 2 dengan menggunakan format seperti padat tabel-tabel berikut:
HargaSatuan JumlahHarg
No Uraian Kode Satuan Koefisien a
(Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,15 60.000 9.000
2 Tukang Kayu L.03 OH 0,075 70.000 5.250
3 Kepala tukang L.11 OH 0,0075 80.000 600
4 Mandor L.15 OH 0,008 90.000 720
JUMLAH TENAGA 15570
B BAHAN KERJA
1 Gentengpalentong Bh 25,00 2.200 55.000
JUMLAH HARGA
C PERALATAN BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 70570
E Overhead & profit Contoh 15 % x D 15% x D (maksimum) 10.585,5
F HargaSatuanPekerjaan (D+E) 81.155,5
Tabel 5. 4 Pengecatan1m2 bidang kayu baru ( 1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar,
2 lapis cat penutup)
HargaSatuan JumlahHarga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,07 60.000 4.200
Tukang cat L.02 OH 0,009 70.000 630
Kepalatukang L.03 OH 0,004 80.000 480
Mandor L.04 OH 0,003 90.000 270
JUMLAH TENAGA KERJA 5.580
B BAHAN
Cat menie Kg 0,20 25.500 5.100
Plamuur Kg 0,15 22.000 3.300
Cat dasar Kg 0,17 50.000 8.500
Cat penutup Kg 0,26 50.000 13.000
Kuas bh 0,01 10.000 100
Pengecer kg 0,03 20.000 600
Ampelas lbr 0,2 5.000 1.000
JUMLAH HARGA BAHAN 31.600
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 37.180
E Overhead & profit Contoh 15 % x D 15% x D 5.577
F HargaSatuanPekerjaan (D+E) 42.757
HargaSatuan JumlahHarga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja L.01 OH 0,06 60.000 3.600
2 Tukangkayu L.02 0,60 70.000 42.000
3 Kepalatukang L.03 0,06 80.000 4.800
4 Mandor L.04 OH 0,003 90.000 270
JUMLAH TENAGA KERJA 50.670
B BAHAN
1 Kuncitanamantik Bh 1,00 175.000 175.000
JUMLAH HARGA
PERALATAN BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 225.670
E Overhead & profit Contoh 15 % x D 15% x D 33.850,5
F HargaSatuanPekerjaan (D+E) 259.520,5
HargaSatuan JumlahHarga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,10 60.000 6.000
2 Tukang batu L.02 0,15 70.000 10.500
3 Kepala tukang L.03 0,15 80.000 12.000
4 Mandor L.04 OH 0,05 90.000 4.500
JUMLAH TENAGA KERJA 33.000
B BAHAN
1 Closet jongkok Unit 1,00 200.000 200.000
2 Semen Portland Kg 6,00 1.621,36 9.728,16
3 Pasir pasang M3 0,01 226.514 2.265,14
JUMLAH HARGA BAHAN 211.933,30
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 244.993,30
E Overhead & profit Contoh 15 % x D 15% x D 36.748,99
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 281.742,29
HargaSatuan JumlahHarga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L.01 O 0,081 60.000 4.860
2 Tukangbatu L.02 H 0,135 70.000 9.450
3 Kepalatukang L.03 0,0135 80.000 1.080
4 Mandor L.04 O 0,004 90.000 360
H JUMLAH TENAGA 15.750
B BAHAN KERJA
1 Pipa PVC 4” M 1,20 110.000 132000
2 Perlengkapan Ls 35%xpip 110.000 38.500
a JUMLAH HARGA 170500
C PERALATAN BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 186.250
E Overhead & profit Contoh 15 % x D 27.937,5
F HargaSatuanPekerjaan (D+E) 214.187,5
HargaSatuan JumlahHarga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA % 100 121.000 121.000
JUMLAH TENAGA 121.000
B BAHAN KERJA
1 Pipa listrik 5/8” m 3,00 2.500 7.500
2 Kabel m 24,00 3.000 72.000
3 T. Dus buah 3,00 1.000 3.000
4 L Bow buah 4,00 1.500 6.000
5 Las dop buah 3,00 1.000 3.000
6 Klem buah 24,00 250 6.000
7 Mangkok buah 1,00 1.500 1.500
8 Saklar buah 1,00 15.000 15.000
9 Fitting lampu buah 1,00 10.000 10.000
JUMLAH BAHAN 121.000
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 242.000
E Overhead & profit Contoh 15 % x D 24.200
F HargaSatuanPekerjaan (D+E) 266.200
5.3 Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan BiayaTidak Langsung , apa saja yang
termasuk biaya tidak langsung?
2. Diketahui volume pekerjaan pemasangan Bouwplank yaitu 80 m’. Hitung
biaya pekerjaan tersebut berdasarkan AHSP Permen PUPR no 28 / 2016?
3. Diketahui volume pekerjaan pemasangan genteng palentong kecil
yaitu120m2.Hitung biaya pekerjaan tersebut berdasarkan AHSP Permen
PUPR no 28/2016 ?
5.4 Rangkuman
Untuk pekerjaan sektor Cipta karya komponen c (HSD Alat) biasanya tidak
dihitung (ditiadakan), karena diasumsikan dilaksanakan secara manual
yang berarti koefisien alat inklusif kedalam koefisien tanaga kerja. Kecuali
bila dikerjakan secara mekanis (menggunakan alat mekanis) HSD alat
tetap harus dibuat ( dengan menggunakan analisis yang ada di sektor lain)
b) Harga satuan dasar bahan (basic price) biasanya diperoleh dari otoritas
pemerintah daerah, tinggal pakai saja, atau hasil survey sendiri.
c) Biaya tidak langsung boleh dicantumkan dalam analisis harga satuan, yang
besarnya maksimum 15% x biaya langsung (Perpress no 70/2012)
5.5 Evaluasi
1. Untuk mempermudah HSD bahan dan upah untuk sektor Cipta Karya
diperoleh dari
a. Survey sendiri
b. Ketetapan otoritas pemerintah daerah setempat
c. Perhitungan sendiri dari data tahun lalu serta mempertimbangkan a)
dan b)
d. Jawaban a), b) dan c) benar
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah hasil perkalian koefisien dengan harga
satuan dasar (HSD)-nya. Komponen utama HSP yaitu: tenaga kerja, bahan/
material dan alat. Modul ini mengacu pada PerMen PUPR No. 28/PRT/M/2016
Tentang Pedoman AHSP Bidang PU, dan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam diberikan berbagai contoh perhitungan HSP dan HPS.
AHSP Sumber Daya Air (SDA) sangat tergantung dari kebutuhan mutu yang
disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan, metode kerja, kondisi lokasi
pekerjaan dan berbagai aspek lainnya seperti K3 serta penanganan dampak
lingkungan yang harus dicapai. AHSP-SDA ini merupakan acuan untuk
menghitung HSP yang meliputi: biaya upah tenaga kerja dan/atau harga
bahan/material ataupun peralatan sebagai koefisien kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan peralatan untuk satu satuan volume pekerjaan.
surut) serta ketersediaan bahan yang kurang berkualitas dan juga penggunaan
jenis material khusus dan/ atau bahan aditif.
Seperti halnya Spesifikasi Teknis, AHSP pun merupakan bagian dari dokumen
kontrak pekerjaan yang digunakan sebagai acuan teknis untuk mencapai suatu
tingkat mutu komponen pekerjaan ataupun jumlah atau volume (kuantitas)
tertentu mulai dari proses persiapan, metode pelaksanaan, bahan, peralatan
dan pengendalian mutu juga jaminan mutunya.
Perhitungan biaya pekerjaan untuk sektor Cipta karya pada dasarnya tidaklah
sulit, tinggal mengalikan antara kuantitas atau koefisien dengan harga satuan
pekerjaan, setelah menghitung harga satuan pekerjaan (HSP). HSP ini sangat
tergantung spesifikasi teknis yang ditentukan, misalnya menghitung beton
bertulang untuk kolom, untuk balok dan untuk slab lantai, mungkin berbeda
karena spesifikasi betonnya berbeda. Untuk kolom misal disyaratkan K250,
balok K225 dan untuk slab K200, maka hasil perhitungannya akan berbeda,
meskipun sama-sama analisis satuan harga beton. Akan tetapi pada dasarnya
perhitungan analisis harga satuan pekerjaan beton tersebut terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu harga bahan, harga tenaga kerja atau upah kerja,
dan harga alat. Seperti disampaikan dimuka bahwa untuk pekerjaan sektor
Cipta karya ini kemungkinan harga alat tidak ada, kecuali dilaksanakan secara
mekanis
Para peserta diklat yang telah mengikuti pelatihan AHSP ini (Cost Estimating)
agar dapat menginformasikan ilmu pengetahuan ini kepada atasan atau
mengajarkan kepada rekan kerja sebagai pengetahuan utama/penunjang yang
diharapkan dapat mendukung kinerja atau karir pegawai pada umumnya di
lingkungan kerja bidang ke-PU-an
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.5 Tahun 2009 tentang Konsep
Dasar, Kriteria, dan Prinsip Penulisan Modul Diklat
PerMen PU No. 09/PRT/M/2014 Tentang Jenis dan Tata Cara Penggunaan Peralatan
Konstruksi di PU
PP No. 54 Tahun 2016 Tentang Perubahan Ketiga atas PP Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Surat Edaran Men PUPR No. 66/SE/M/2015 Tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3
Konstruksi Bidang PU.
GLOSARIUM
5 given diketahui
KUNCI JAWABAN
Jawaban:
Lihat Gambar diatas, Harga satuan pekerjaan (HSP) yang terdiri atas biaya
langsung dan biaya tidak langsung yang dientukan maksimum 15% dari
biaya langsung. Biaya langsung merupakan penjumlahan biaya tenaga
kerja, bahan/material dan alat. Tiga komponen biaya ini dihitung
berdasarkan harga satuan dasar (HSD) di lokasi pekerjaan.
Untuk HSD alat bantu secara manual tidak perlu diperhitungkan lagi dalam
AHSP karena sudah termasuk dalam biaya umum, sedangkan untuk alat
yang semi-mekanis ataupun mekanis, HSD-nya ditentukan berdasarkan
biaya operasi dan pemeliharaan alatnya ataupun harga sewa. Maka HSP
adalah jumlah hasil kali HSD dengan koefisiennya masing-masing. Dengan
diketahui HSD untuk tenaga kerja dan alat dikalikan koefisien
produktivitasnya, sedangkan untuk HSD bahan/material dikalikan koefisien
kebutuhan bahan yang diperlukan.
Jawaban:
a) Produktivitas baku
b) Faktor efisiensi alat
c) Waktu siklus
d) Faktor kembang susut
e) Faktor kehilangan
Jawaban:
a) Pekerjaan beton
b) Pekerjaan pasangan batu belah
c) Pekerjaan pasangan bata merah
d) Pekerjaan lantai kerja (bedding)
Jawaban:
B.21.a: 1m2 Bekisting Lantai Beton biasa dengan Multiflex 12mm atau
18mm (tanpa
1 m2 Bekisting perancah)
lantai beton biasa dengan multiflex 12 mm atau 18 mm (tanpa perancah)
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,200 50.000,00 10.000,00
2 Tukang kayu L.02 OH 0,100 70.000,00 7.000,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,010 85.000,00 850,00
4 Mandor L.04 OH 0,020 100.000,00 2.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 19.850,00
B Bahan
1 Multiflex 12 mm atau 18 mm * M.39.c lembar 0,128 115.000,00 14.720,00
2 Kaso 5/7 cm * M.33.d m3 0,005 1.400.000,00 7.000,00
3 Paku 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 0,22 15.000,00 3.300,00
4 Minyak bekisting M.129 Liter 0,2 40.000,00 8.000,00
Jumlah Harga Bahan 33.020,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 52.870,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 7.930,50
F Harga Satuan Pekerjaan per - m2 (D+E) 60.800,50
CATATAN: * Bahan digunakan berulang kali, yang ke-1, koefisien 0,353 (multiflex) dan 0,014 (Kaso)
yang ke-2, koefisien menjadi 0,203 (multiflex) dan 0,008 (Kaso)
yang ke-3, koefisien menjadi 0,128 (multiflex) dan 0,005 (Kaso)
yang ke-4, koefisien menjadi 0,091 (multiflex) dan 0,003 (Kaso)
B.21f: 1m2 Perancah Bekisting Lantai Beton dengan Kayu Dolken 8 – 10 cm,
tinggi
2 4 m**,
1 m perancah JAT
bekisting maks.
lantai 80 cm
beton dengan kayu dolken ø 8 cm – 10 cm tinggi 4 m**, jarak antara tiang maksimum 80 cm
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,340 50.000,00 17.000,00
2 Tukang kayu L.02 OH 0,170 70.000,00 11.900,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,017 85.000,00 1.445,00
4 Mandor L.04 OH 0,034 100.000,00 3.400,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 33.745,00
B Bahan
1 Dolken kayu klas III ø 7 –10 cm, pjg 4 m (stoot) M.29.d batang 1,463 32.000,00 46.816,00
2 Paku 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 0,3 15.000,00 4.500,00
Jumlah Harga Bahan 51.316,00
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 85.061,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 12.759,15
F Harga Satuan Pekerjaan per - m2 (D+E) 97.820,15
CATATAN: * Bahan Kayu dolken yang ke-1 yaitu 4,5 batang; ke-2 menjadi 2,475; ke-3 menjadi 1,463 dan ke-4 menjadi 0,959 batang dolken
** Untuk ketinggian lain dapat dihitung secara proporsional terhadap ketinggian pemasangan bekisting, contoh untuk
tinggi 2m, maka HSP (2m) = 2/4 x HSP (4m)
Untuk perancah dengan ketinggian 1 m’, maka item B.1 harus dikurangi
75% nya, maka HSP = (85.061,00 – 0,75x46.816,00) x 1,15 = 57.441,35
B.28.a Menggenangi air 100 m2 permukaan beton
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,800 50.000,00 40.000,00
2 Mandor L.04 OH 0,040 100.000,00 4.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 44.000,00
B Bahan
1 Pasir Pasang * M.14.b m3 0,550 193.200,00 106.260,00
2 Portland Cement * M.15 kg 55,0 1.225,00 67.375,00
Jumlah 4.854.059,02
Jawaban:
Jumlah HSP per-m3 tanah dimulai gali, angkut 3 km dan padatkan. Namun
untuk ini diperlukan harga tanah dari borrow area diasumsikan Rp 10.000
/m3 adalah:
= 10.000,00+13.388,40+41.947,10+ 27.194,40 = Rp 92.529,90 / m3
Jawaban:
Jawaban:
Maka jika diketahui volume Galian Tanah Biasa dengan menggunakan alat
berat pada Pekerjaan Bina Marga adalah 75 m 3, biaya pekerjaan Galian
Tanah Biasa tersebut adalah 75 m3 x Rp.93.578,87. = Rp.7.018.415,25
Jawaban:
Maka jika diketahui volume Galian Batu dengan menggunakan alat berat
pada Pekerjaan Bina Marga adalah 100 m3, biaya pekerjaan Galian Batu
tersebut adalah 100 m3 x Rp.158.242,20. = Rp.15.824.220.
Jawaban:
Jawaban:
Biaya tak langsung adalah biaya umum yang harus dikeluarkan (meskipun
tidak tercantum dalam mata pembiayaan) untuk mendukung terwujudnya
pekerjaan. Misalnya biaya koordinasi, biaya promosi, biaya upah pegawai
kantor lapangan, biaya asuransi, biaya listrik, biaya keselamatan kerja,
biaya K4 (keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi), perizinan serta
keuntungan
Jawaban:
B BAHAN
Jawaban: