Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Kualitas air dapat
diukur berdasarkan berbagai parameter air baik fisika, biologi dan kimia. Dari segi parameter
fisika yaitu suhu, tingkat kecerahan, tingkat kekeruhan dan tingkat kedalaman,.Parameter kimia
yaitu pH, O2 terlarut dan CO2 bebas, sedangkan untuk parameter biologi yaitu ikan. Pengukuran
kualitas air dilakukan pada ekosistem perairan seperti kolam waduk, sungai, laut, danau, teluk,
delta, semenanjung dan perairan lainnya Rosarina, & Laksanawati, (2018).

Sungai adalah salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi
kehidupan manusia termasuk untuk menunjang pembangunan perekonomian. Sebagai akibat
adanya peningkatan kegiatan pembangunan di berbagai bidang maka baik secara langsung
ataupun tidak langsung akan mempunyai dampak terhadap kerusakan lingkungan termasuk
didalamnya pencemaran sungai yang berasal dari limbah domestik maupun non-domestik seperti
pabrik dan industri. Oleh karena itu pencemaran air sungai, khususnya sungai dan lingkungan
sekitarnya perlu dipantau terhadap standar baku yang diterapkan seiring dengan laju
pembangunan agar fungsi sungai dapat dipertahankan kelestariannya Rahmawati, (2013).

Parameter kualitas air yang terpenting adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan
DO (Dissolved Oxygen). BOD merupakan salah satu variabel kunci yang digunakan untuk
mengevaluasi kualitas air waduk, sedangkan DO adalah salah satu parameter yang biasa
digunakan untuk mengukur kualitas suatu perairan yang menunjukkan tingkat kesegaran air
sebagai akibat dari pencemaran air oleh parameter organik. Parameter organik (sebagai BOD)
adalah parameter umum yang sering dipakai untuk menunjukkan tingkat pencemaran organik
dari sumber pencemar seperti industri, domestik, pertanian dan perikanan. Beban BOD yang
berlebihan mengganggu kualitas air sungai karena menyebabkan konsentrasi DO rendah
sehingga sungai tidak layak untuk kehidupan flora dan fauna. Pratama, Sidabutar, & Hakim,
(2023).

Oleh karena itu pentingnya melakukan pratikum teknik sampling ini, agar mahasiswa
atau mahasiswi dapat pengetahu bagaimana prorsedur dan langkah-langkah dalam melakukan
paratikum teknik sampling ini dan juga dapat mengetahui satandar kualitas dan kuantitas air
bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
1.2 Tujuan pratikum

Adapun tujuan praktikum samping air sungai dan air sumur gali ini adalah agar
mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui prosedur dan langkah langkah dalam praktikum
teknik samping dan juga dapat mengetahui standar kualitas air sungai dan air sumur gali yang
layak di gunakan oleh masyarakat.

1.3 Manfaat Pratikum

Adapun manfaat praktikum teknik sampling ini adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi terhadap kualitas air sungai dan air sumur yang layak
untuk bisa di gunakan oleh masyarakat sekitar sungai .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sungai

Sungai Merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi baik
manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya
terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas Ashar, Susilawati, & Agustina, (2020).

Sungai adalah saluran yang terbuka dan terbentuk secara alami berfungsi
sebagai tempat penampung air dan untuk mengalirkan air dari hulu menuju ke hilir dan muara
sungai (Junaidi, 2014). Air sungai termasuk dalam air permukaan yang banyak digunakan oleh
masyarakat pedesaan, pada masyarakat pedesaan air sungai masih di gunakan untuk mencuci ,
mandi, sumber air minum, dan juga pengairan sawah, keperluan peternak, keperluan industri,
perumahan, daerah tangkapan air, pengendalian banjir, ketersediaan air, irigasi, tempat
memelihara ikan, dan juga sebagai tempat rekreasi.

2.2. Ciri-ciri Sungai

Sungai umumnya mengalir melalui daerah aliran sungai atau cekungan sungai yang
terdiri dari sistem sungai primer dan anak sungai yang lebih kecil. Sungai-sungai ini saling
bercabang dan bergabung, membentuk jaringan yang kompleks.
Sungai dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu hulu dan hilir. Pembagian ini
didasarkan pada lokasi relatif suatu bagian sungai terhadap bagian lainnya.
1. Sungai Hulu
Beberapa ciri-ciri sungai bagian hulu, yaitu:

a) Terletak di bagian atas atau paling awal aliran sungai. Biasanya, hulu sungai berada di
daerah pegunungan atau dataran tinggi.
b) Aliran air lebih jernih dan cepat
c) Permukaan sungai lebih curam
d) Memiliki kontur yang kasar dengan batu-batu dan banyak belokan.
e) Sumber air umumnya lebih murni dan terjaga kebersihannya.
2. Sungai Hilir
ciri-ciri sungai bagian hilir, antara lain:

a. Terletak di bagian bawah atau lebih dekat dengan muara sungai, yaitu tempat sungai
bertemu dengan laut, samudra, atau danau besar.
b. Sungai cenderung menjadi lebih lebar, perlahan, dan memiliki arus yang lebih tenang.
c. Membentuk delta, yaitu wilayah dengan endapan lumpur atau sedimen yang dibawa oleh
sungai dan terbentuk di muaranya.
d. Aliran air cenderung lebih lambat.
e. Air sungai dapat terpengaruh oleh pasang surut dan arus balik, sehingga aliran sungai
bisa berubah arah dan tinggi airnya.
f. Sungai bagian hilir sering kali membentuk pola meander, yaitu lengkungan atau belokan
yang terlihat pada peta sungai.

2.3 Standar Baku Sungai


Metode pemantauan kualitas air yang telah ada dapat digunakan untuk menentukan
kualitas air, apakah air bersifat tidak tercemar, tercemar ringan, tercemar sedang, atau
tercemar berat. Diantaranya adalah metode fisik kimia, dimana metode ini merupakan
penentuan kualitas air yang didasarkan pada Parameter air sungai :
1. Derajat keasaman (Ph)
2. Suhu
3. Oksigen terlarut (DO)
4. Kebutuhan oksigen Biologi (BOD)
5. Kebutuhan oksigen Kimiawi (COD)
6. Padatan Tersuspensi Total (TSS)
7. Nitrat
8. Total Fosfat
9. Fecal Coliform

Anda mungkin juga menyukai