Anda di halaman 1dari 13

Perikanan Tangkap Bubu

Tradisional dan Modern

Muhammad Mulyanto
Eksplorasi Sumber Daya Laut Nikanius Urban
Menurut Ayodhyoa dan Diniah (1989), alat perangkap ada bermacam-macam
dan alat tangkap tersebut diantaranya yaitu pancing, bubu dan trawl dasar.
Bubu yang umum dipakai di perairan Indonesia adalah jenis bubu dasar.

Pengoperasian bubu dilakukan dengan cara meletakan bubu disela-sela karang


atau tempat hunian ikan. Bubu merupakan alat tangkap pasif, tradisional yang
berupa perangkap ikan tersebut dari bubu, rotan, kawat, besi, jaring, kayu dan
plastik yang dijalin sedemikian rupa sehingga ikan yang masuk tak dapat keluar
(Brandt 1984).
Untuk membuat sebuah alat PROSES PEMBUATAN BUBU
tangkap bubu, batang bambu
dipisahkan dan dibuat menjadi
rata, cincin berukuran jari
batang, jumlah dan panjang
yang bergantung pada dimensi
yang diusulkan perangkap ikan.

Rotan cincin, yang menentukan


ketebalan dan memegang
tongkat bambu bersama-sama,
ditempatkan pada pembukaan
dan spasi keluar beberapa
sentimeter terpisah untuk suatu
titik di mana tongkat
merupakan membungkuk untuk
membentuk berbentuk kerucut
akhir.
Jenis-Jenis Bubu
1. Bubu Dasar (Ground Fish
Pots)
Bubu yang daerah operasionalnya berada di dasar perairan. Untuk bubu dasar,
ukuran bubu dasar bervariasi, menurut besar kecilnya yang dibuat menurut
kebutuhan. Untuk bubu kecil, umumnya berukuran panjang 1m, lebar 50-75 cm,
tinggi 25-30 cm. untuk bubu besar dapat mencapai ukuran panjang 3,5 m, lebar 2
m, tinggi 75-100 cm. Hasil tangkapan dengan bubu dasar umumnya terdiri dari
jenis-jenis ikan, udang kualitas baik, seperti, Baronang (Siganus spp), Ikan Kaji
(Diagramma spp), Lencam (Lethrinus spp), udang penaeld, udang barong, kepiting,
rajungan, dan lain - lain.
2. Bubu Apung (Floating Fish Pots).
Bubu yang dalam operasional
penangkapannya diapungkan. Tipe
bubu apung berbeda dengan bubu
dasar. Bentuk bubu apung ini bisa
silindris, bisa juga menyerupai
kurung-kurung atau kantong yang
disebut sero gantung. Bubu apung
dilengkapi dengan pelampung dari
bambu atau rakit bambu yang
penggunaannya ada yang
diletakkan tepat di bagian atasnya.

Pengoperasian Bubu apung


dilengkapi pelampung dari bambu
atau rakit bambu, dilabuh melalui
tali panjang dan dihubungkan
dengan jangkar. Panjang tali
disesuaikan dengan kedalaman air,
umumnya 1,5 kali dari kedalaman
air.
3. Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots).

Bubu yang dalam operasional


penangkapannya dihanyutkan. Bubu
hanyut atau “ pakaja “ termasuk
bubu ukuran kecil, berbentuk
silindris, panjang 0,75 m, diameter
0,4-0,5 m. Pada waktu penangkapan,
bubu hanyut diatur dalam kelompok-
kelompok yang kemudian
dirangkaikan dengan kelompok-
kelompok berikutnya sehingga
jumlahnya banyak, antara 20-30
buah, tergantung besar kecil
perahu/kapal yang digunakan dalam
penangkapan.
KONSTRUKSI BUBU

Bentuk bubu bervariasi. Ada yang


seperti sangkar (cages), silinder
(cylindrical), gendang, segitiga
memanjang (kubus) atau segi
banyak, bulat setengah lingkaran,
dll. Bahan bubu umumnya dari
anyaman bambu (bamboo`s
splitting or-screen). Secara umum,
bubu terdiri dari bagian-bagian
badan (body), mulut (funnel) atau
ijeh, pintu.
Umumnya bubu yang digunakan terdiri dari
tiga bagian yaitu: 2. Lubang tempat mengeluarkan
1. Badan atau tubuh bubu hasil tangkapan

Badan atau tubuh bubu biasanya Lubang tempat mengeluarkan hasil


terbuat dari anyaman bambu yang tangkapan terletak pada sisi bagian
berbentuk empat persegi panjang bawah bubu, lubang ini berdiameter
dengan panjang 125 cm, lebar 80 cm, 35 cm, posisisnya tepat di belakang
dan tinggi 40 cm bagian ini di mulut bubu. Lubang ini di lengkapi
lengkapi dengan pemberat dari batu dengan penutup.
bata (bisa juga pemberat lain) yang
berfungsi untuk menenggelamkan
bubu kedasar perairan yang terletak
pada keempat sudut bubu.
Alat Bantu Penangkapan Bubu
Dalam operasi penangkapan ikan menggunakan bubu, terdapat alat bantu
penangkapan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih
banyak. Alat bantu penangkapan tersebut antara lain :

Umpan Rumpon Pelampung


Umpan diletakkan di Pemasangan rumpon Penggunaan pelampung
dalam bubu yang berguna dalam membantu dalam
akan dioperasikan. pengumpulan ikan. pemasangan bubu,
Umpan yang dibuat dengan tujuan agar
disesuaikan dengan memudahkan
jenis ikan ataupun mengetahui tempat-
udang yg menjadi tempat dimana bubu
tujuan penangkapan. dipasang.

Pelampung Bubu
Perahu Katrol
Perahu digunakan Membantu dalam
sebagai alat pengangkatan bubu.
transportasi dari darat Biasanya penggunaan
ke laut (daerah katrol pada
tempat pemasangan pengoperasian bubu
bubu). jermal.
Teknik Penangkapan Dengan Bubu

1. Manual
Teknik manual adalah teknik dengan
bilik yang harus mudah dilihat,
melibatkan nelayan untuk
mengoperasikan / menutup bukaan.
Mekanisme penangkapan yang
melibatkan kerja nelayan untuk
mengoperasikan.

Kerugiannya yaitu harus bilik masukan


(bukaan) yang mudah dilihat oleh
nelayan dan keterlibatan nelayan besar.
Sementara keuntungannya jumlah
mangsa disesuaikan dengan keinginan
nelayan dan kapasitas alat tangkap.
2. Mekanis Mekanis
Teknik dimana saat satu mangsa
terperangkap, maka mulut perangkap
akan tertutup, rugi sekali karena hanya
dapat satu mangsa. Mekanisme khusus
yang dapat menutup mulut bubu
secara mekanis ketika mangsa telah
berada di dalam bubu.

Keuntunganyaitu keterlibatan nelayan


kecil, sedangkan kerugiannya hanya
mampu digunakan untuk menangkap
mangsa dalam satuan (single).
3. Modern
Teknik menangkap ikan dengan cara
membuat bukaan/ bilik masukan
sekecil-kecilnya sehingga bukaan
menjadi non return devices, yang
membiarkan target tangkapan masuk
namun membuatnya kesulitan untuk
Modern meninggalkan bilik masukan lagi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai