PENDAHULUAN
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
1.2 Tujuan
Mengetahui selektivitas bubu dengan escape gap dan tanpa escape gap
1.3 Manfaat
Agar kita mengetahui perbandingan ukuran hasil tangkapan dengan escape gap dan tanpa escape
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
gap
Agar kita mengetahui keunggulan dan kelemahan bubu yang menggunakan escape gap dan tanpa
escape gap berdasarkan ukuran hasil tangkapan
2. TINJAUAN PUSTAKA
3
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
efektif untuk menangkap organisme yang bergerak lambat di dasar perairan baik di laut maupun di
danau.
Bubu tambun merupakan salah satu alat tangkap bubu yang digunakan untuk menangkap ikan
karang. Alat tangkap ini termasuk ke dalam klasifikasi bubu dasar karena dioperasikan di dasar
perairan karang. Bahan pembuat bubu tambun hampir seluruhnya terbuat dari anyaman serutan
bambu yaitu bagian mulut dan badan bubu. Secara umum alat tangkap ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu badan, mulut dan pintu. Badan bubu yang berongga merupakan tempat terkurungnya ikan. Mulut
bubu atau sering disebut ijeb berbentuk seperti corong yang merupakan pintu agar ikan masuk ke
dalam bubu dan tidak keluar. Pintu bubu merupakan bagian untuk mengambil hasil tangkapan (Subani
dan Barus, 1989).
Bubu dapat di buat dari berbagai macam bahan . Menurut Subani dan Barus (1989) bubu dapat
dibuat dari anyaman bambu, anyaman rotan atau anyaman kawat. Dalam martasuganda (2003)
terdapat bubu yang terbuat dari batang bambu, paralon, waring, anyaman bambu, keramik.
2.3 Klasifikasi
Subani dan Barus (1988), membagi bubu ke dalam tiga golongan, yaitu bubu dasar (ground
fishpot), bubu apung (floating fishpot), dan bubu hanyut (drifting fishpot).
a) Bubu Dasar (ground fishpot)
Bubu dasar merupakan bubu yang diopersikan di dasar perairan. Ukuran bubu dasar
bervariasi dan dibuat berdasarkan kebutuhan. Menurut ukurannya, bubu dasar digolongkan kedalam
dua kelompok, yaitu bubu kecil dan bubu besar. Bubu kecil umumnya berukuran panjang 1 m, lebar
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
0.50-0.75 m, dan tinggi antara 0.25-0.30 m. Adapun bubu besar dapat mencapai ukuran panjang 3.5 m,
lebar 2 m, dan tinggi 0.751 m. Bubu dasar dioperasikan di perairan karang, berpasir atau berlumpur.
Nelayan biasanya melengkapi bubu dengan pelampung tanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
menemukan bubu ketika akan dilakukan hauling, yang termasuk ke dalam bubu dasar misalnya, bubu
tambun.
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
b) Bahan
Bahan yang digunakan oleh nelayan untuk membuat badan bubu sangat tergantung pada
ketersediaan bahan pembuat di lokasi pemukiman nelayan. Di Indonesia bubu masih banyak yang
terbuat dari bahan alami seperti bambu, kayu, maupun rotan. Hal ini terlihat pada bubu tambun yang
bahan utamanya adalah bambu (Nugraha, 2008). Selain bahan alami, bahan sisntetis juga digunakan
dalam membuat bubu.
Badan bubu banyak yang terbuat dari jaring, kawat yang dianyam, bahkan ada yang terbuat dari
plastik. Adapun rangka bubu umumnya terbuat dari baja atau besi (Sainsbury, 1996). Bubu yang
terbuat dari kawat pada umumnya berukuran relatif lebih besar jika dibandingkan dengan bubu yang
terbuat dari jaring. Hal ini dikarenakan target tangkapan bubu ini merupakan ikan-ikan dasar yang
berukuran besar yang ada di daerah karang.
Baskoro (2006) menambahkan bahwa banyak jenis bahan atau material yang digunakan untuk
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
membuat bubu, hal ini tergantung dari tujuan penangkapan dan juga dimana perangkap tersebut akan
dioperasikan. Bahan atau material yang umum digunakan untuk membuat bubu adalah bambu, rotan,
kawat, jaring, tanah liat, plastik dan lain sebagainya.
Untuk bubu laut dalam biasanya digunakan rangka berupa besi massif (kokoh). Hal ini bertujuan agar
bubu dapat bertahan dengan baik selama dioperasikan di dalam air. Karena sebagaimana kita ketahui
keadaan arus di dasar perairan relatif lebih kuat dari pada di perrmukaan. Dewasa ini, penggunaan
material bubu yang ramah lingkungan sangat dianjurkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
ghost fishing akibat hilangnya alat tangkap ketika dioperasikan.
c) Badan
Badan pada bubu yang modern biasanya terbuat dari kawat, nylon, baja, bahkan plastik.
Pemilihan material badan bubu tergantung dari kebudayaan atau kebiasaaan masyarakat setempat,
kemampuan pembuat dan ketersediaan material, serta biaya dalam pembuatan. Selain itu, pemilihan
material tergantung pula pada target hasil tangkapan dan kondisi daerah penangkapan. Dibeberapa
tempat masih dijumpai badan bubu yang terbuat dari anyaman rotan dan bambu.
d) Mulut
Salah satu bentuk mulut pada bubu adalah corong. Lubang corong bagian dalam biasanya
mengarah ke bawah dan dipersempit untuk menyulitkan ikan keluar dari bubu. Jumlah mulut bubu
bervariasi ada yang hanya satu buah dan ada pula yang lebih dari satu.
2.5 Selektivitas
Selektivitas alat tangkap di definisikan sebagai kemampuan alat tangkap untuk menangkap ikan
dengan spesies tertentu dan ukuran tertentu (Kitahara, 1970). Namun, sulit menentukan alat tangkap
yang dapat menyeleksi spesies berdasarkan ukuran karena variasi berbagai jenis ikan yang sangat
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
tergantung kepada kelimpahan, habitat, distribusi ikan dan jenis alat (Lokkerberg and Bjordal,1992).
Oleh karena itu, selektivitas alat tangkap harus ditekankan kepada ukuran ikan yang tertangkap (size
selectivity) (Millar and Fryer, 1999 ; Millar and Walsh, 1992 ; Millar and Holst, 1997). Willeman et al
(1996) dan Hamley (1975) mendeskripsikan bahwa selektivitas adalah proporsi ikan pada spesies dan
populasi tertentu yang tertangkap pada ukuran tertentu. Untuk meningkatkan selektivitas tersebut
dapat di gunakan escape gap pada alat tangkap tersebut, dimana escape gap tersebut harus memiliki
kriteria, yaitu :
Mengurangi hasil tangkapan yang berukuran kecil
Hasil tangkapan ekonomis tidak menurun secara signifikan
Tidak memerlukan biaya besar
Kegunaan dari escape gap tersebut dalam selektivitas adalah :
Ukuran mata jaring sering digunakan sebagai instrumen untuk menyeleksi ikan berdasarkan ukuran.
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
Dalam penelitian mengenai selektivitas alat tangkap L 50 merupakan parameter penting yang
menunjukkan ukuran spesies yang tertangkap. Makna L 50 adalah bahwa peluang tertangkapnya
spesies yang mempunyai panjang L pada alat tangkap dengan mata jaring tertentu adalah 50%.
Parameter ini di gunakan untuk menilai kelayakan sebuah alat tangkap dengan ukuran mata jaring
tertentu untuk menangkap ikan.
9
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
3. METODOLOGI
1
0
Berdasarakan total ikan pasir yang tertangkap maka dapat dilihat bahwa persentase ikan pasir yang
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
banyak tertangkap adalah ikan pasir yang berukuran 19 cm yaitu sekitar 23,1 %.
Tabel 1
Panjang
12,63
13,76
14,89
16,02
17,15
18,28
19,41
20,54
21,67
22,8
23,93
Total
Persentase
Tidak layak tangkap
cover net
9
4
26
55
64
55
39
17
1
0
0
270
100
7
jumlah hasil
cod end
0
0
0
3
23
64
123
110
75
34
0
432
97,41
0
total
9
4
26
58
87
119
162
127
76
34
0
702
98,85
7
Berdasarkan data diatas kita dapat melihat bahwa peluang tertangkapnya ikan yang beukuran 19
adalah adalah 50 %, ikan yang mempunyai ukuran 18 cm mempunyai peluang tertangkap 25% dan
ikan yang mempunyai ukuran 20 cm mempunyai peluang tertangkap 75% dan jika dibandingkan
dengan total ikan yang banyak tertangkap yaitu pada ikan yang berukuran 19 cm maka dapat
dibuktikan bahwa proporsi hasil tangkapan sesuai dengan selektivitas.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 kita dapat melihat persentase ikan terbanyak tertangkap berbagai ukuran
adalah ikan yang di tangkap menggunakan bubu tanpa escape gap. Dimana jumlah tangkapan pada
bubu dengan escape gap adalah 432, tanpa escape gap 270 dan total hasil tangkapan adalah 702 dan
total ikan tidak layak tangkap pada bubu tanpa escape gap adalah 7 ekor.
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
1
1
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, M.D. 2010. Penuntun Praktikum Teknologi Alat Penangkapan Ikan.
Pemanfaatan sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor.
Martasuganda, Sulaeman.2003. Bubu (Traps). Bogor
Departemen
: Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Miller, R.J. 1990. Effectivness af Crab and Lobster Traps. Can. J. Fish. Aquat. Sci., 47:1228-1251.
Monintja, D.R, M.F.A, Sondita, C. Nasution, H.R. Barus, W. Mawardi, dan Zulkarnain. 1999. Studi Alat
Tangkap Berwawasan Lingkungan. Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan),
Bogor. 61 hal.
Sparre, Per and E. Ursin. 1989. Introduction to Tropical Fish Stock Assessment Part I-Manual. FAO of
The United Nation. Rome
1
2
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
Perikanan Laut Vol II No.2. Jakarta : Balai Riset Perikanan Laut, Departemen Pertanian.
Von Brandt, A. 1984. Fish Catching Methods of The World. Fishing News Books. Ltd, London. 190 hal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
sehingga penyasaduran makalah perikanan tentang Selektivitas Alat
Tangkap Bubu Tambun Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Pasir
dapat di selesaikan pada waktunya
Penulis juga mengucapkan bayak terima kasih kepada Koordinator
Penyuluh Perikanan Kota Ternate atas masukan dan sarannya serta
teman-teman Penyuluh yang telah memberikan saran dan petunjuk dalam
penyaduran
terimakasih
kepada
semua
pihak
yang
turut
membantu
1
dalam
3
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
Saiful Sanifu,S.pi
ii
NIP:197607232008011007
iii
1
1
2
2
DAFTAR ISI
2
2
3
4
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
I.I.
III.
................................................................................................
6
7
Latar Belakang.....................................................................................................
10
1.2.
Tujuan ......................................................................................................
10
1.2.
Manfaat ........................................................................................................ 11
2.1.
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
IV.
2.2.
2.3.
Klasifikasi ....................................................................................................
2.4.
2.5.
Selektifitas ...................................................................................................
2.6.
METODOLOGI.......... .............................................................................................
3.1.
V.
1
4
Hasil ............................................................................................................
5.2.
Pembahasan ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DI SADUR
OLEH
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP BUBU TAMBUN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PASIR
PENYULUH PERIKANAN
TAHUN 2015
1
5