Anda di halaman 1dari 40

Penghadang

KELOMPOK

Jermal, Sero, Set Net


5
Reanita Juhaeriah S 230110200005

Arifikriyana Saefuramdhan 230110200014


KELOMPOK

Rani Pratiwi 230110200016


ANGGOTA

Regita Damayanti 230110200019

Shally Auliyatul Hakim 230110200042

Fathan Fauzan 230110200056

Rida Nurhaliza 230110200069


01
Pengertian
Penghadang
Metode penangkapan terbagi atas 10 jenis. Salah
satunya yaitu dengan menghadang dengan
memaksakan ikan dengan suatu kecepatan untuk
memasuki daerah alat penangkap arus air dihadang
pada arah kanan dan kiri. Penghadang makin lama
makin menyempit sehingga arus mencapai suatu
kecepatan yang tidak mampu lagi dilawan oleh
ikan.
Set Net
“Set netting” adalah penangkapan ikan dengan
menggunakan jaring yang ditambatkan ke dasar laut
dengan pemberat di fishing ground dalam jangka
waktu tertentu. Set Net digunakan untuk
memanfaatkan ikan-ikan yang senang
bermigrasi ke daerah pantai dimana jalan yang
dilalui ikan tersebut dihadang oleh lead net,
akibatnya ikan akan menuju jaring hingga ke akhir
pada kantong.
Jermal
Jermal merupakan alat penangkapan ikan bentuk
perangkap statis yang merupakan ciri khas alat
penangkapan yang terdapat di perairan Sumatera
bagian Utara dan terdiri dari tiang – tiang
pancang yang merupakan sayap, jaring jermal
dan rumah jermal. Jermal merupakan alat
tangkap yang yang dikelompokan ke dalam
perangkap pasif yang berbentuk kantong yang
dipasang dengan bukaan mulut jaring menghadap
arus pasang surut.
Sero
Sero adalah alat penangkapan ikan yang
dipasang secara tetap di dalam air, yang
biasanya terdiri dari susunan pagar-pagar yang
akan menuntun ikan menuju perangkap. Alat ini
biasanya terbuat dari kayu, waring, atau bambu.
Operasi penangkapan sero sangat sederhana
karena setelah alat tangkap ini dipasang di
perairan diharapkan ikan-ikan yang melewati
penaju dari alat tangkap ini, akan masuk ke
daerah bunuhan.
02
Konstruksi dan
Bagian Alat
Tangkap
Set Net
Jermal

Jaring Jermal terdiri dari tiga bagian :


mulut, badan, dan kantong. Jaring jermal ini
bentuknya bisa menyerupai tikar (Jermal
biasa), berbentuk kantong (bubu Jermal
atau jaring kantong Jermal), berbentuk
gabungan antara tikar dan kantong (kilung
bagan, ambai Jermal), rumah Jermal,
merupakan plataran (platform) tempat
kegiatan perikanan Jermal dilakukan. Jarak
pemasangan Jermal biasanya sekitarantara
3-6 mil dari pantai.
Sero

Bagian konstruksi sero terdiri dari


bagian-bagian yaitu :
● Bagian sayap atau kaki atau penaju
(leading net) yang juga disebut pane
atau pani
● Sisir atau daerah bunuhan,
03
Konstruksi dan
Bagian Kapal
Alat tangkap Jermal, Sero, dan Set Net tidak menggunakan
kapal untuk khusus membantu dalam pengoperasian alat
tangkap. Alat tangkap jenis penghadang ini dilakukan dengan
dipasangkan biasanya di daerah pesisir laut secara permanen.
Biasanya alat tangkap penghadang ini dioperasikan oleh
nelayan ketika ikan sudah terkumpul baru bisa diambil dan
itupun menggunakan perahu atau kapal biasa tidak
menggunakan kapal yang khusus.
04
Metode
Pengoperasi
an
Set Net 2
1 mengarahkan &
memotong jalur migrasi / membimbing ikan untuk
arah renang ikan berupa mengikutinya ikan-ikan
dinding jaring dari mengikuti arah penaju (leder
permukaan ke dasar perairan net) yang bermuara pada
yang bermigrasi ke daerah bagian serambi (fish
panta court/play ground) sebagai
jebakan awal

3 4
kemudian menuju ke jarring akhirnya gerombolan ikan
pintu pengarah (slope net) tergiring masuk ke dalam
jaring perangkap/kantor
(chamber net)
Sero

1 2
nelayan terlebih dahulu Setelah sampai di lokasi
menyiapkan peralatan seperti penangkapan ikan, dimana
serok dan baskom atau sero dipasang menetap, maka
keranjang sebagai tempat tali yang mengikat mulut
penampung ikan hasil kantong yang terdapat di
tangkapan dasar kantong dilepaskan.
4
3
Setelah semua tali pengikat 5
Kemudian mulut kantong dilepaskan maka kantong
diangkat sedikit demi sedikit ditarik ke atas secara Ikan yang berkumpul
dan pinggir kantong dililit perlahan – lahan dan luas dikeluarkan dari kantong
agar celah kantong tertutup kantong dipersempit dengan menggunakan serok
sehingga ikan berkumpul dan dinaikkan ke atas perahu
pada satu bagian
Jermal
1 2
menempatkan jebakan terhadap
Ikan-ikan yang berenang mengikuti
ikan yang bergerak searah arus
arus pasang dan ketika air arus surut
pasang surut perairan.
ikan/udang atau biota lain terhalang
Sehingga pasut yang kuat
oleh barisan pohon nibung sehingga
akan sangat berpengaruh
masuk kedalam jebakan jaring dan
terhadap hasil
tersaring pada ujung kerucut
4
3 Ikan yang masuk kedalam jaring
diangkat menggunakan seser yang 5
Ikan/udang yang tertangkap
dimasukkan kedalam keranjang Kemudian hasil tangkapan
di angkat setiap 10 menit
yang bisa diturunkan/dinaikkan ditumpahkan ke papan/plastik
sekali atau tergantung
(dikerek) dengan tali tambang. disortir menurut kelompok
banyak sedikitnya ikan
yang yang tertangkap jenis dan ukuran
05
Alat Bantu
Penangkapan
Alat Bantu Penangkapan dengan
Cahaya
Pemanfaatan cahaya untuk menarik perhatian ikan sudah lama digunakan mulai dari obor, petromaks
(lampu tekan minyak tanah) dan sampai saat ini menggunakan lampu listrik. Penggunaan cahaya lampu
sangat membantu untuk menarik dan mengkonsentrasikan kawanan ikan pada areal pencahayaan dan
masuk pada catchable area. Faktor faktor yang mempengaruhi tingkah laku ikan terhadap cahaya antara
lain intensitas, komposisi spektrum warna cahaya dan lama penyinaran.
Alat Bantu Penangkapan dengan
Umpan
Umpan pada umumnya digunakan sebagai alat bantu penangkapan karena memberikan rangsangan yang
dapat diterima oleh reseptor pada ikan, yaitu penglihatan dan penciuman, diterimanya rangsangan dari
umpan terhadap penglihatan dan penciuman yang merupakan bagian paling penting untuk mencari
makan.
Alat Bantu Penangkapan dengan
Rumpon
Rumpon dengan bahan pemikat daun kelapa kondisinya mudah lapuk dalam air, mudah patah, sobek
maupun lepas pada tangkai daunnya, selain itu tipe daun kelapa membujur kurang melebar dalam
perairan. Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang dipasang dan
ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah penangkapan (fishing ground) agar ikan-ikan tertarik
untuk berkumpul di sekitar rumpon sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap ikan
06
Daerah
Penangkapan
Ikan
Alat tangkap penghadang ini biasanya dioprasikan didaerah teluk. Nelayan banyak memasangnya
pada daerah-daerah pinggir pantai seperti kawasan ekosistem hutan bakau (mangrove), padang
lamun dan kawasan ekositem terumbu karang pada kedalaman 2 m– 3 m. Dimana ikan-ikan
diperkirakan dalam ”Costal migration” melalui daerah tersebut. Set net telah dioprasikan diberbagai
daerah seperti Banten, Perairan Sulawesi, Pulau Gam Kabupaten Raja Ampat, Papua.
07
Hasil
Tangkapan
40%
Sampingan 60%
Utama
Sampingan
Utama
- Ikan Kuniran (Upheneus tragula)
- Ikan Belanak (Valamugil seheli)
- Ikan Talang-talang (Chorinemus tala)
- Ikan Pogot (Aluterus monoceros)
- Ikan Terubuk (Hilsa toli) - Ikan Kuwe (Caranx sexfasciatus)
- Ikan Kurisi (Nemipterus hexadon)
- Ikan Cendro (Tylosorus crocodilus)
- Ikan Baronang (Siganus guttatus)
- Cumi-cumi (Loligo Sp) - Ikan Kakap Merah (Lutjanus monostigma)
- Ikan Buntal (Dyndom hystrus) - Ikan Napoleon (Cheilinus undulates)
- Ikan Sebelah (Pseudorhombus javanicus)
- Ikan Gerot-gerot (Pomandasys macullatus)
- Ikan Parang-parang (Chicosentrus dorap)
- Ikan Julung-julung (Hermirhamphus far)
08
Pembagian Tugas
Nelayan
Sero

Pemasangan sero dapat dilakukan di tempat-tempat yang relatif dangkal artinya pada waktu
air pasang tergenang air, sedang waktu surut tidak tergenang air dan dalam kesempatan ini
sekaligus digunakan untuk mengambil hasil tangkapannya. Hal ini hanya terjadi untuk Sero
untuk ukuran kecil atau biasa disebut sero kering. Sedangkan untuk Sero ukuran sedang
lebih-lebih ukuran besar pemasangannya dapat dilakukan sampai kedalaman antara 10-15 m.
Set Net
Pengoperasian set net awalnya dilakukan oleh kelompok nelayan yang terdiri atas
25 orang, namun karena penghasilan yang diperoleh dari penjualan hasil
tangkapan set net tidak mencukupi maka sebagian besar mengundurkan diri. Saat
ini pengoperasian set net hanya dilakukan oleh 3 orang nelayan. Pemasangan Set
net di daerah penangkapan akan berbeda satu dengan yang lainnya, ada yang diset
di dasar perairan dan ada yang di set mulai dari permukaan perairan sampai
menyentuh dasar perairan.
Jermal

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh nelayan saat akan memasang Jermal ini antara lain:

1. Melepaskan tali penahan penggulung


2. Menurunkan kedua sisi mulut jaring bagian depan sebelah bawah kanan dan kiri dengan bantuan tiang
penekan sampai menjejak ke dasar perairan
3. Mengikat kuat kedua tiang penekan pada tiang utama rumah induk Jermal
4. Menurunkan jaring bagian tengah hingga bagian belakang sampai badan air masuk ke dalam air, tetapi
tidak sampai ke dasar.
5. Menurunkan sebagian kecil jaring belakang yang terdiri atas dua lembar saringan dan berfungsi
sebagai tempat penampungan ikan atau udang yang terperangkap dalam kantong Jermal.
09
Sebaran Alat
Tangkap di
Indonesia
Sero
Daerah penangkapan sero adalah daerah-daerah teluk dan sekitar muara sungai dimana ikan-ikan
diperkirakan atau biasa bermuara ke pantai melalui daerah tersebut.

Berikut ini adalah contoh daerah persebaran alat tangkap sero.

1. DKI Jakarta – Teluk Jakarta 985 unit pada tahun 2006


2. Sulawesi Selatan – Kabupaten Bone

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Unit 497 497 498 501 501 504

Data Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Bone 2012


3. Lampung-Kabupaten Lampung Selatan (Teluk Lampung, Selat Sunda, Laut Jawa)

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

Unit 82 98 90 165 173

Laporan Tahunan Provinsi Lampung tahun 2007

4. Banten – Kabupaten Pandeglang (Teluk Lada) 78 unit pada tahun 2019

5. Sumatera Selatan – Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir

Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Unit 194 204 356 577 619 661 769

Data Statistik Perikanan Sumatera Selatan Tahun 2001 - 2007


Jermal
Jermal adalah salah satu jenis alat tangkap yang memanfaatkan arus pasang surut dalam
pengoperasiannya. Oleh karena itu, jermal sering ditemui pada daerah sekitar 3-6 mil dari pantai, teluk,
dan daerah ikan yang sedang migrasi. Pengoperasian jermal juga harus pada media yang berpasir atau
berlumpur agar tiang yang ditancapkan dapat berdiri dengan kokoh.

Berikut ini adalah contoh daerah persebaran alat tangkap jermal.

1. Kalimantan Selatan – kabupaten Tanah selatan 45 unit pada tahun 2006


2. Sumatera Selatan – Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir

Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Unit 234 238 244 244 265 285 293

Data Statistik Perikanan Sumatera Selatan Tahun 2001 - 2007


Set Net
Set Net masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 1981 dan mulai di uji coba di Balai
Penelitian Perikanan Laut di perairan Pacitan Jawa Timur dan perairan Banjarnegara Banten.
Pada tahun 1990 dan 1993 set net di uji coba di perairan Selat Sunda, Banten. Uji coba lanjutan
dilakukan lagi oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB yang bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap di perairan Sorong Papua Barat pada tahun 2008. Set
netmdapat membantu nelayan-nelayan tradisional dalam menangani masalah bahan bakar
dan biaya operasional lainnya.
10
Riset Alat
Tangkap
Penghadang
● Penelitian dilakukan di perairan Pulau Bangkudulis, Kabupaten Tana Tidung,
Provinsi Kalimantan Utara pada Bulan November-Desember 2018.
● Tujuan penelitian dari riset ini adalah untuk menganalisis kondisi sosial
ekonomi dan tingkat keramahan alat tangkap sero (set net) yang digunakan
oleh nelayan sekitar.
● Berdasarkan pembahasan, hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Tana Tidung
tergolong fluktuatif, tetapi pendapatan kotor nelayan per bulan dapat
mencapai sekitar Rp 4.000.000 dengan modal awal berkisar antara Rp
1.500.000 – Rp 2.000.000. Hasil wawancara kepada 7 nelayan menyatakan
bahwa sero masuk kedalam kategori alat tangkap ramah lingkungan dengan
bobot rata-rata 27,71. Pernyataan mengenai tingkat keramahan lingkungan
alat tangkap sesuai dengan kriteria CCRF-FAO bahwa alat yang mempunyai
skor 19-27 bersifat ramah lingkungan.
● Penelitian dilakukan di Set-Net milik Sanho susan, Goseong, Korea Selatan mulai
pukul 10:11 pada bulan Juni 4, 2019 hingga 13:32 pada 6 Juni 2019.
● Tujuan penelitian dari riset ini adalah untuk merancang dan menggunakan alat
tangkap set-net, serta penelitian perilaku ikan secara umum di masa depan.
● Berdasarkan pembahasan, set-net di Korea Selatan dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok yaitu alat tangkap, sumber daya perikanan, dan perilaku ikan. Berdasarkan
aspek alat tangkap, ada beberapa penelitian seperti percobaan model daya tahan
jangkar set-net, uji bentuk dan tegangan model set-net berdasarkan arus, dan
pergerakan dan variasi volume set-net menggunakan pinger dan sistem posisi bawah
air nirkabel. Dari segi sumber daya perikanan, penelitian menggunakan hasil
tangkapan setnet dilakukan untuk mengkaji fluktuasi perikanan dengan faktor
lingkungan, komposisi dan diversifikasi spesies yang ditangkap.
Link Video

Set Net :
https://www.youtube.com/watch?v=CC-Gdqx8o0w&t=6s
Jermal :
https://www.youtube.com/watch?v=WjrDVCtrBu4&t=53s
Sero :
https://www.youtube.com/watch?v=iDpu6aWqp9U
THANKS
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai