KELOMPOK
3 4
kemudian menuju ke jarring akhirnya gerombolan ikan
pintu pengarah (slope net) tergiring masuk ke dalam
jaring perangkap/kantor
(chamber net)
Sero
1 2
nelayan terlebih dahulu Setelah sampai di lokasi
menyiapkan peralatan seperti penangkapan ikan, dimana
serok dan baskom atau sero dipasang menetap, maka
keranjang sebagai tempat tali yang mengikat mulut
penampung ikan hasil kantong yang terdapat di
tangkapan dasar kantong dilepaskan.
4
3
Setelah semua tali pengikat 5
Kemudian mulut kantong dilepaskan maka kantong
diangkat sedikit demi sedikit ditarik ke atas secara Ikan yang berkumpul
dan pinggir kantong dililit perlahan – lahan dan luas dikeluarkan dari kantong
agar celah kantong tertutup kantong dipersempit dengan menggunakan serok
sehingga ikan berkumpul dan dinaikkan ke atas perahu
pada satu bagian
Jermal
1 2
menempatkan jebakan terhadap
Ikan-ikan yang berenang mengikuti
ikan yang bergerak searah arus
arus pasang dan ketika air arus surut
pasang surut perairan.
ikan/udang atau biota lain terhalang
Sehingga pasut yang kuat
oleh barisan pohon nibung sehingga
akan sangat berpengaruh
masuk kedalam jebakan jaring dan
terhadap hasil
tersaring pada ujung kerucut
4
3 Ikan yang masuk kedalam jaring
diangkat menggunakan seser yang 5
Ikan/udang yang tertangkap
dimasukkan kedalam keranjang Kemudian hasil tangkapan
di angkat setiap 10 menit
yang bisa diturunkan/dinaikkan ditumpahkan ke papan/plastik
sekali atau tergantung
(dikerek) dengan tali tambang. disortir menurut kelompok
banyak sedikitnya ikan
yang yang tertangkap jenis dan ukuran
05
Alat Bantu
Penangkapan
Alat Bantu Penangkapan dengan
Cahaya
Pemanfaatan cahaya untuk menarik perhatian ikan sudah lama digunakan mulai dari obor, petromaks
(lampu tekan minyak tanah) dan sampai saat ini menggunakan lampu listrik. Penggunaan cahaya lampu
sangat membantu untuk menarik dan mengkonsentrasikan kawanan ikan pada areal pencahayaan dan
masuk pada catchable area. Faktor faktor yang mempengaruhi tingkah laku ikan terhadap cahaya antara
lain intensitas, komposisi spektrum warna cahaya dan lama penyinaran.
Alat Bantu Penangkapan dengan
Umpan
Umpan pada umumnya digunakan sebagai alat bantu penangkapan karena memberikan rangsangan yang
dapat diterima oleh reseptor pada ikan, yaitu penglihatan dan penciuman, diterimanya rangsangan dari
umpan terhadap penglihatan dan penciuman yang merupakan bagian paling penting untuk mencari
makan.
Alat Bantu Penangkapan dengan
Rumpon
Rumpon dengan bahan pemikat daun kelapa kondisinya mudah lapuk dalam air, mudah patah, sobek
maupun lepas pada tangkai daunnya, selain itu tipe daun kelapa membujur kurang melebar dalam
perairan. Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang dipasang dan
ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah penangkapan (fishing ground) agar ikan-ikan tertarik
untuk berkumpul di sekitar rumpon sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap ikan
06
Daerah
Penangkapan
Ikan
Alat tangkap penghadang ini biasanya dioprasikan didaerah teluk. Nelayan banyak memasangnya
pada daerah-daerah pinggir pantai seperti kawasan ekosistem hutan bakau (mangrove), padang
lamun dan kawasan ekositem terumbu karang pada kedalaman 2 m– 3 m. Dimana ikan-ikan
diperkirakan dalam ”Costal migration” melalui daerah tersebut. Set net telah dioprasikan diberbagai
daerah seperti Banten, Perairan Sulawesi, Pulau Gam Kabupaten Raja Ampat, Papua.
07
Hasil
Tangkapan
40%
Sampingan 60%
Utama
Sampingan
Utama
- Ikan Kuniran (Upheneus tragula)
- Ikan Belanak (Valamugil seheli)
- Ikan Talang-talang (Chorinemus tala)
- Ikan Pogot (Aluterus monoceros)
- Ikan Terubuk (Hilsa toli) - Ikan Kuwe (Caranx sexfasciatus)
- Ikan Kurisi (Nemipterus hexadon)
- Ikan Cendro (Tylosorus crocodilus)
- Ikan Baronang (Siganus guttatus)
- Cumi-cumi (Loligo Sp) - Ikan Kakap Merah (Lutjanus monostigma)
- Ikan Buntal (Dyndom hystrus) - Ikan Napoleon (Cheilinus undulates)
- Ikan Sebelah (Pseudorhombus javanicus)
- Ikan Gerot-gerot (Pomandasys macullatus)
- Ikan Parang-parang (Chicosentrus dorap)
- Ikan Julung-julung (Hermirhamphus far)
08
Pembagian Tugas
Nelayan
Sero
Pemasangan sero dapat dilakukan di tempat-tempat yang relatif dangkal artinya pada waktu
air pasang tergenang air, sedang waktu surut tidak tergenang air dan dalam kesempatan ini
sekaligus digunakan untuk mengambil hasil tangkapannya. Hal ini hanya terjadi untuk Sero
untuk ukuran kecil atau biasa disebut sero kering. Sedangkan untuk Sero ukuran sedang
lebih-lebih ukuran besar pemasangannya dapat dilakukan sampai kedalaman antara 10-15 m.
Set Net
Pengoperasian set net awalnya dilakukan oleh kelompok nelayan yang terdiri atas
25 orang, namun karena penghasilan yang diperoleh dari penjualan hasil
tangkapan set net tidak mencukupi maka sebagian besar mengundurkan diri. Saat
ini pengoperasian set net hanya dilakukan oleh 3 orang nelayan. Pemasangan Set
net di daerah penangkapan akan berbeda satu dengan yang lainnya, ada yang diset
di dasar perairan dan ada yang di set mulai dari permukaan perairan sampai
menyentuh dasar perairan.
Jermal
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh nelayan saat akan memasang Jermal ini antara lain:
Set Net :
https://www.youtube.com/watch?v=CC-Gdqx8o0w&t=6s
Jermal :
https://www.youtube.com/watch?v=WjrDVCtrBu4&t=53s
Sero :
https://www.youtube.com/watch?v=iDpu6aWqp9U
THANKS
Any Questions?