KLASIFIKASI
Ikan layur (Trichiurus sp) menurut taksonominya diklasifikasikan sebagai berikut
(Saanin, 1984)
Phyllum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub Ordo : Scrombroidea
Famili : Trichiuridae
Genus : Trichiurus
Spesies : Trichiurus sp
Nama Indonesia : layur
1). Gillnet
Gillnet, bila diartikan secara harfiah berart Jaring Insang. Disebut jarring insang
karena ikan-ikan yang tertangkap oleh gillnet umumnya tersangkut pada tutup
insangnya. Jaring ini terdiri dari satuan-satuan jaring yang biasa disebut piece.
Dalam operasi penangkapannya biasanya terdiri dari beberapa piece yang digabung
menjadi satu sehingga merupakan satu perangkat (unit) yang panjang (300-500 m),
tergantung dari banyaknya piece. Gillnet termasuk alat tangkap selektif, besar mata
jaring dapat disesuaikan dengan ikan yang akan ditangkap (Subani dan Barus,
1988).
2). Bagan
Bagan termasuk dalam kategori lift net, yaitu alat tangkap yang dioperasikan dengan
cara dinaikkan/ditarik ke atas dari posisi horizontal yang ditenggelamkan untuk
menangkap ikan yang ada di atasnya dengan menjaring ikan. Bila ditinjau dari cara
mengikat ikan pada saat operasi penangkapan, bagan dimasukkan dalam kategori
light fishing, yaitu menangkap ikan dengan bantuan cahaya. Berdasarkan bentuk
dan cara pengoperasiannya, Subani dan Barus (1988) dll.
3).Rawai
Dibandingkan dengan alat tangkap yang lain maka rawai lah yang paling efektif jika
di gunakan sebagai alat tangkap ikan layur dimana ikan layur yang selalu
bergerombol pada kedalaman tertentu
Gambar alat tangkap rawai
Keterangan Gambar:
A = Boy line/ tali pelampung panjang menyesuaikan kedalaman ikan layur yang
ketangkap.
Bahan PE/ Polyethelyn diameter 3 atau 4 mm
Di lengkapi dengan pelampung/ Boy
B= Main line / Tali Utama panjang 200 meter untuk satu basket
Bahan Monofilamen (senar-jawa) nomor 3000.
C= Branc Line / tali cabang panjang 2 meter
Bahan monofilament nomor 1500 di lengkapi dengan pancing nomor 9
Jarak antar branc line 2,25 meter
Kesimpulan
Dari hasil diatas dapat di tafsir atau diputuskan bahwa alat tangkap rawai dalam
penangkapan ikan layur berada di daerah yang berkedalaman tertentu dan hidup
secara bergerombol dan tergolong ikan demersal yang dimana gerak ruangnya tidak
terlalu jauh sehingga sebarannya relative lebih merata jika dibandingkan dengan
ikan-ikan pelagisAlat tangkap rawai sangat efektif karena sangat terjangkau bagi
nelayan kecil dan hargnya terjangkau begitu juga pengoperasiannya sangat efektif
karena saat melakukan penarikan juga bisa langsung melakukan penurunan alat
tangkap kembali sehingga waktu yang di perlukan sangat berharga.