“ LAYOUT PETA”
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
1. Oby Dahlan Silalahi (J1B119050)
2. Herwin Perdinan Simanjuntak (J1B119045)
3. Andrian H.M Silaban (J1B119016)
4. Thoibal Ardani (J1B1180)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Eva Achmad, S.Hut., M.Sc. IPM
Dr. Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc.
ASISTEN DOSEN:
Andika Herman (L1A117031)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini, Laporan ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Sistem Informasi Geografis. Dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menggunakan ArcGIS 10.3.1.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan, sekecil apapun akan penulis
perhatikan dan pertimbangkan guna penyempuranaan dalam membuat laporan yang akan datang.
Semoga laporan ini mampu memberikan nilai tambah bagi pembacanya dan juga
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2. Skala Peta
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan.
5. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk
memahami peta.
6. Simbol Peta
Simbol Peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada pada
permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya.
7. Insert
Insert adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam insert
antara lain:
a. Insert penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali.
b. Insert penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting.
c. Insert penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta
utama.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Berikut adalah hasil kerja praktikum layout peta, yang dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
4.2 Pembahasan
1. Add data shapefile yang akan dibuat layoutnya, yaitu: Shapefile Batas Administrasi Desa
Mendalo Darat, Administrasi Kecamatan Jaluko, Jalan Desa Mendalo Darat, Jalan Jaluko,
Titik Fasilitas Umum Desa Mendalo Darat, Polygon Fasilitas Umum Desa Mendalo Darat
dan Sungai Desa Mendalo Darat.
2. Atur simbol/warna masing-masing shapefile. Caranya dengan mengklik-kanan shapefile
yang akan di edit, kemudian pilih Properties. Selanjutnya akan muncul jendela “Layer
Properties”.
3. Klik Tab Symbology Catagories Unique value. Pada Value Field pilih
“STATUS/KETERANGAN” atau nama Field yang menjelaskan keterangan dan akan
ditampilkan untuk diedit. Kemudian klik Add All Values untuk menampilkan semua value
dalam shapefile tersebut.
4. Mengganti symbol titik dan atau warna dapat dilakukan dengan double klik pada default
simbol/warna. Atur simbol dan warna sesuai ayng diinginkan, kemudian klik OK. Pada Data
View akan ditampilkan hasil edit Symbology shapefile.
Pilih layer yang akan diberi legenda dengan double klik shapefile di Map
Layers (sebelah kiri”. Untuk “remove” shapefile yang tidak ingin diberi keteranagan, klik
shapefile pada Legend Items disebelah kanan jendela dan klik tanda “<”. Jika telah selesai,
klik Next, beri judul misalnya “LEGENDA” dan atur style diinginkan. Selanjutnya klik
Next lagi hingga “Finish”. Item Legenda akan dimunculkan pada Layout View.
Item Legenda tersebut masih standar (default software), sehingga perlu diedit
agar lebih menarik dan diatur posisinya. Caranya dengan mengklik kanan pada Legenda
Convert To Graphics
Tunggu beberapa saat. Kemudian klik kanan pada Legenda Ungroup. Atur posisi dan
ukuran legenda sesuai yang inginkan.
Jika telah selesai, sebaiknya blok semua item Legenda tersebut klik kanan
Group.
14. Untuk menambahkan Tanda Arah Mata Angin, klik Insert North Arrow. Pilih sesuain
yang dinginkan, kemudian klik OK.
15. Untuk menambahkan Skala Bar, klik Insert Scale Bar. Pilih style dan atur satuan yang
akan digunakan serta posisinya dengan mengklik Properties, kemudian klik OK.
16. Untuk menambahkan Skala Text, klik Insert Scale Text. Pilih style dan atur satuan yang
akan digunakan dengan mengklik Properties, kemudian klik OK.
17. Untuk menambahkan Gambar/Logo, klik Insert Picture. Pilih tempat penyimpanan
gambar/logo di komputer anda, kemudian klik OK.
18. Untuk menambahkan Tulisan (teks), klik Insert Text. Ketik teks yang dinginkan.
19. Untuk menambahkan keterangan referensi sistem koordinat/Proyeksi peta yang digunakan,
klik Insert Dynamic Text Coordinate System.
20. Jika telah selesai diedit, simpan project layout tersebut dengan mengklik File Save.
Layout peta yang dihasilkan dapat di export ke format lain misalnya jpeg. Caranya dengan
mengklik File Export Map simpan dengan nama baru. Export peta/konversi ini dapat
mempermudah dalam proses pencetakan (print out).
21. Tambahkan logo / foto anda pada lembar layout view.
22. Tambahkan informasi nama pembuat peta pada lembar layout view.
23. Lakukan pengaturan kertas layout pada 3 ukuran ketas yaitu: A4, A3 dan A0. Jika telah
selesai, simpan dalam format jpeg. Lampirkan hasilnya pada laporan.
24. Apa komentar anda terhadap objek yang ditampilkan pada masing-masing layout dengan
skala yang berbeda. Jawab di pembahasan!
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari praktikum diatas adalah:
1. Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing data, analisis
data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar isi yang telah dilakukan.
Komponen-komponen yang harus ada di dalam layout peta diantaranya adalah; judul
peta, skala peta, arah utara, koordinat atau grid, legenda peta, tahun pembuatan, penerbit
peta, dan indeks peta.
2. Layout ini akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan,
selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut
pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi
penting. Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya
bermakna sebagai gambar biasa. Pentingnya layout ini pada sebuah peta, sehingga perlu
dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain
layout yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Samsul, Anggi Afif M. 2010. Modul Pelatihan PPIKP Dasar-dasar Pengenalan GIS.
Jakarta: Bailmu.
Ekadinata. 2013. “Kelebihan dan Kekurangan Layout”. Bandung: ITB.
Erna, Novasing. 2012. “Layout Design I”. Bandung: Jurusan TMIP FTIP Unpad.
Faculty,Petra.2011.“DesignLayoutyangBenar”,http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafiswe
b/layout_design/layout_baik.html, diakses pada 19 November 2021 pukul 14.15.
Novifa, Iruzzuhria. 2013. Konsep-konsep Layout. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurshanti. 1995. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.
Sutiah, E. 2011, Retrieved from GEOGRAFI. PRINSIP-PRINSIP DASAR PETA DAN
PEMETAAN. Retrieved 12-1, 2014, from utomogeo83 : Diakses pada tanggal 18
November 2021, Kamis, Jam 20.12. http://utomogeo83.wordpress.com.