PERMODELAN BUILDER
OLEH:
LIARIZZA WARDANI
135060607111013
KELAS A
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kota Enschede merupakan suatu kota yang terletak di Provinsi Overijssel, Belanda.
Kota Enschede terletak 160 Km dari Amsterdam. Penduduk di Kota Enschede mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, khususnya pada tahun 2006 hingga tahun 2011. Pada
tahun 2011 jumlah penduduk Kota Enschede sebanyak 157.848 jiwa dan ketika
diproyeksikan, pada tahun 2020 akan mencapai 162.000.
Lahan
yang
tersedia
pada
Kota
Enschede
untuk
pengembangan
aktifitas,
Rumusan Masalah
Dimanakah lokasi ekspansi yang sesuai untuk ekspansi Kota Enschede yang
Tujuan
Menentukan lokasi-lokasi yang sesuai untuk perluasan wilayah Kota Enschede
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Model Builder
Metode Builder merupakan suatu alat yang bersifat grafis untuk perancangan,
2.3.
Elements adalah data dan tools yang digunakan, connectors adalah garis yang
menyambungkan data dengan tools, text labels dapat di asosiasikan dengan keseluruhan
model, masing-masing elements maupun connectors.
2.5.
BAB III
PERMODELAN BUILDER
3.1Permodelan Model Builder
Pemodelan model builder dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Buka ArcMap, kemudian buka folder dengan Klik Connect to Folder di menu
Catalog, lalu pada kotak dialog connect to folder pilih folder folder untuk
menyimpan kemudian Klik OK.
2. Pada kotak folder yang telah dibuat, Klik kanan folder Liarizza Wardani
lalu pilih New dan pilih toolbox. Ganti nama toolbox yang telah dibuat
dengan cara klik kanan lalu pilih rename.
5. Kemudian lakukan langkah yang sama dengan memasukkan base layer dan
shp NKN dan hubungkan input dengan clip. Klik kanan klip lalu masukkan input
base layer. Lakukan hal yang sama untuk NKN.
6. Lakukan hal yang sama, drag base layer dan EHS dan hubungkan pada kolom
clip masukkan data shp base layer dan EHS, simpan pada folder yang sama,
Klik RU
7. Pada kolom ArcToolbox pilih analysis tool pilih Extract > klik select,
kemudian drag ke model setelah itu connect soilmap_clip.shp. klik dua kali
pada select kemudian akan muncul kota dialog expression, maka akan
muncul query builder dan masukkan format sebagai berikut:
9. Setelah itu lakukan erase dengan cara pilih analysis tool > pilih overlay, lalu
hubungkan dengan model yang sebelumnya (setelah selesai jangan lupa di
run) seperti berikut:
10.
11.
10. lakukan hal yang sama untuk seterusnya hingga suitable dan unsitable
area didapatkan. Kemudian model yang akan diperoleh adalah sebagai
berikut:
Penjelasan fungsi dari tools yang telah digunakan yaitu sebagai berikut:
Tools
Clip
Select
Fungsi
Memotong shp berdasarkan feature yang digunakan
Memilih atribut untuk mendapatkan shp yang
Union
Erase
Add
Field
sesuai
dengan
SQL
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1Delineasi Lokasi
Berdasarkan hasil permodelan dengan memperhatikan kriteria jenis tanah,
penggunalan lahan, dan kawasan ekologis maka diperoleh hasil sebagai berikut:
A. Peta Calon Lokasi Perluassan Kota
Berdasarkan Peta 1.1 dapat diketahui calon lokasi potensial untuk ekspansi.
Berikut merupakan kriterian yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan ekspansi:
Variabel
Soil (jenis
Jenis
Keterangan
tanah tersebut
tanah)
diperbolehkan
karena
tidak
jenis
Kota
Enschede
berkomitmen
untuk
mempertahankan
EHS
Seluruh
(kawasan
ekologis
kawasan
dengan
fungsi
pertanian
Kawasan
ekologis
ditentukan
oleh
daerah
telah
hukum
ekologis)
sehingga
tidak
dapat
Kawasan
kawasan
pegembangan aktifitas.
Kawasan tersebut merupakan
(guna
lahan
fungsi ekologis
tertentu)
B. Peta Jenis Tanah
bisnis,
Kota Enschede.
Berdasarkan Peta 1.2 dapat diketahui lokasi dengan jenis tanah yang sesuai
untuk ekspansi dan lokasi dengan jenis tanah yang tidak sesuai untuk ekspansi. Jenis
tanah yang sesuai yaitu jenis tanah boulder clay, development, peat, raised lands, sandy
soils, dan water. Sedangkan untuk lokasi yang tidak sesuai yaitu lokasi dengan jenis
tanah es soils dan stream valley soils karena merupakan jenis tanah yang cocok untuk
pertanian.
Berdasarkan Peta 1.3 dapat diketahui jenis guna lahan yang sesuai dan tidak
sesuai adalah jenis guna lahan nature, offices, business areas, green areas, water
storage, dan mixed agriculture. Sedangkan tanah dengan jenis guna lahan yang sesuai
adalah amenities, mixed urban, recreation, sport, traffic road, dan residential.
Berdasarkan Peta 1.4 dapat diketahui deliniasi kawasan non ekologis yang
berpotensi menjadi daerah ekspansi dan kawasan ekologis sebagai batas dan tidak boleh
digunakan untuk daerah ekspansi.
E. Peta Deliniasi
Berdasarkan Peta 1.5 terdapat lahan seluas 6241ha yang tidak sesuai
untuk ekspansi dan lahan seluas 8069 m2 yang sesuai untuk daerah ekspansi Kota
Enschede. Luas didapatkan dengan melakukan calculate geometri pada suitable dan
unsuitable area.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1Kesimpulan
Pemilihan lokasi untuk perluasan wilayah dapat dilakukan dengan batasan lokasi
yaitu kota Glanennburg, Lonneker, Boekelo, dan lahan tak terbangun disekitar Kota
Enschede. Kriteria lokasi berdasarkan guna lahan, fungsi kawasan ekologis yang sudah
ditetapkan, dan jenis tanah selain tanah pertanian. Berdasarkan hasil analisis melalui
metode builder yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil terdapat lahan seluas 8069
ha yang dapat diekspansi disekitar Kota Enschede.
DAFTAR PUSTAKA
http://inigis.com/geoprocessing-menggunakan-model-builder/
http://www.citrasatelit.com/modelbuilder-arcgis/