DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
3.2.1. Analisis raster calculator menentukan permukiman berdasarkan rawan bencana erosi 9
3.2.3. Analisis raster calculator menentukan permukiman berdasarkan ketersediaan air ...... 13
3.2.5. Analisis raster calculator menentukan permukiman tidak berada pada daerah lindung
(RTH), sungai, tambak berdasarkan data guna lahan ....................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Tujuan
1) Mengidentifikasi peruntukkan penggunaan lahan permukiman yang ada di Kecamatan
Suko Manunggal berdasarkan Permen PU No. 41 tahun 2007 dengan menggunakan
Rater Calculator
2) Menganalisis kesesuaian lahan khususnya permukiman di Kecamatan Sukomanunggal
Modul | Raster Calculator 3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.
“Data raster adalah matriks sel (piksel) yang disusun dalam baris dan kolom (grid) yang
berisi nilai atau informasi tertentu.”
Akurasi model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya di permukaan
bumi. Contoh unsur spasial raster adalah citra satelit (NOAA, spot, Landsat, Ikonos,dll), citra
radar, dan model ketinggian digital (DTM).
Data yang disimpan dalam format raster mewakili fenomena dunia nyata, misalkan:
Data kontinu suhu, ketinggian, atau data spektral seperti gambar satelit dan foto udara.
Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk
gambaran yang digeneralisir. Dengan model ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matrik
atau sel-sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data geografi ditandai oleh nilai-
nilai (bilangan) elemen matrik persegi panjang dari suatu objek.
“Dengan demikian, secara konseptual, model data raster merupakan model data spasial
yang paling sederhana.”
Nilai sel raster mewakili fenomena yang digambarkan oleh dataset raster seperti category,
magnitude, height, atau spectral value.
• Category kelas tata guna lahan seperti padang rumput, hutan, atau jalan.
Nilai sel dapat positif atau negatif, integer, atau floating point.
• Nilai integer paling baik digunakan untuk mewakili data kategorikal (diskrit)
Sel juga dapat memiliki nilai NoData untuk mewakili tidak adanya data.
Modul | Raster Calculator 5
Dalam GIS, penggunaan data raster termasuk dalam empat kategori utama:
“Map Algebra adalah cara untuk melakukan analisis spasial dengan membuat
ekspresi dalam bahasa aljabar.”
Struktur umum pernyataan Map Algebra adalah operator penugasan (=), yang digunakan
untuk memisahkan tindakan ke kanan dari nama output (objek raster) di sebelah kirinya
/ == != &
(Division) (Equal To) (Not Equal) (Boolean And)
* > >= |
(Greater Than or
(Multiplication) (Greater Than) (Boolean Or)
Equal to)
- < <= ^
(Subtraction) (Less Than or Equal
(Less Than) (Boolean XOr)
(Negate) to)
+ ~
(Addition) (Boolean Not)
Modul | Raster Calculator 7
OutRas = ~ Raster("InRas1")
BAB 3
ξ Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah oleh penyelenggara
dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air antara 60 liter/org/hari - 100
liter/org/hari;
ξ Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi)
3.2.5. Analisis raster calculator menentukan permukiman tidak berada pada daerah lindung
(RTH), sungai, tambak berdasarkan data guna lahan
Rumus : Con(("RASTER LAND USE BARU.tif" < 6),1,Con(("RASTER LAND USE BARU.tif" >=
6),0))
Berdasarkan hasil analisa diatas, diketahui bahwa rumus untuk menentukan lahan
yang sesuai dengan permukiman ialah kurang dari 6. Adapun angka tersebut didapatkan
dari pedoman Permen PU No. 41 tahun 2007 yang menyatakan daerah permukiman tidak
berada pada daerah lindung (RTH), sungai, tambak berdasarkan data guna lahan. Angka
dari 1 sampai 5 mengkategorikan guna lahan yang sesuai dengan permukiman. Maka dari
itu angka tersebut dinilai 1 atau benar. Sedangkan angka yang lebih dari sama dengan 6
dinyatakan tidak memiliki guna lahan yang sesuai, maka dari itu dinilai 0 atau salah.
Modul | Raster Calculator 18
Modul | Raster Calculator 19
BAB 4
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI KECAMATAN SUKOMANUNGGAL MENGGUNAKAN TOOLS
ERASE, UNION DAN DISSOLVE
Keterangan tidak sesuai maksudnya terdapat permukiman di kondisi eksisting yang terbangun
BAB 5
KESIMPULAN