Anda di halaman 1dari 8

IV.

KONDISI UMUM

4.1 Lokasi Administratif Kecamatan Beji


Secara geografis Kecamatan Beji terletak pada koordinat 62113 -
62400 Lintang Selatan dan 1064740 - 1065030 Bujur Timur. Kecamatan
Beji memiliki luas 1.509,7 ha, dengan batas-batas wilayah :
Sebelah utara : Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan
Sebelah timur : Sungai Ciliwung, Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan
Cimanggis, Kota Depok
Sebelah Selatan : Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok
Sebelah Barat : Kecamatan Limo, Kota Depok
Wilayah administratif Kecamatan Beji dapat dilihat pada Gambar 12.

Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010)


Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

Kecamatan Beji sebagai pusat dari Kota Depok terdiri dari enam kelurahan
yaitu Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan
Pondok Cina, Kelurahan Kukusan dan Kelurahan Tanah Baru. Kecamatan Beji
terdiri dari 72 rukun warga (RW) dan 371 rukun tetangga (RT). Luas dan
persebaran tingkatan administratif pada Kecamatan Beji seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Luas Wilayah, Jumlah RT dan RW Tiap Kelurahan di Kecamatan Beji


Kelurahan Luas (ha) Jumlah RT Jumlah RW
Beji 216,8 102 16
Beji Timur 100,7 29 6
Kemiri Muka 279,5 84 20
Pondok Cina 235,7 35 9
Kukusan 357,0 47 8
Tanah Baru 320,0 74 13
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Depok (2010)

4.2 Sejarah Kecamatan Beji, Kota Depok


Pada awalnya wilayah Depok merupakan sebuah dusun terpencil di tengah
hutan belantara dan semak belukar. Pada tanggal 18 Mei 1696 pejabat tinggi VOC
Cornelis Chastelein membeli tanah wilayah Depok sebagai perkebunan. Depok
sendiri merupakan singkatan dari De Eerste Protestante Organisatie Christenen,
sebuah lembaga penyebar agama Kristen milik Chastelein. Pada tahun 1871
Pemerintah Belanda mengizinkan daerah Depok membentuk Pemerintahan dan
Presiden sendiri setingkat Gemeente (desa otonom). Gementee Depok berakhir
pada tahun 1952 setelah terjadi perjanjian pelepasan hak antara Pemerintah RI
dengan pimpinan Gemeente Depok.
Tidak adanya catatan sejarah tersendiri mengenai Beji pada masa itu,
namun terdapat sejarah daerah Pondok Cina yang kini masuk dalam wilayah
Kecamatan Beji. Pada masa pemerintahan baru Gementee Depok, para pedagang
Cina dari Batavia tertarik datang untuk berdagang. Mereka tidak diperbolehkan
untuk bermukim di wilayah Gementee Depok sehingga membangun pondok-
pondok sederhana didekatnya yaitu di Kampung Bojong yang didominasi hutan
belantara. Lambat laun daerah tersebut berkembang menjadi pemukiman kecil
komunitas Cina dan para pendatang. Nama Kampung Bojong pun berganti dengan
Pondok Cina yang kini menjadi Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji.
Sejak dimulai Pemerintahan Republik Indonesia, wilayah Depok termasuk
dalam pemerintahan Kecamatan Depok dibawah Kawedanaan (Pembantu Bupati)
wilayah Parung dengan wilayah meliputi 21 desa yang salah satunya adalah Desa
Beji. Terjadi peningkatan pendatang ke wilayah Depok untuk bermukim
dipengaruhi pembangunan proyek perumahan nasional di Depok pada tahun 1976,
disusul pembangunan perumahan-perumahan swasta. Pada tahun 1980an,
pembangunan Jalan Margonda Raya dan Kampus Universitas Indonesia yang
berlokasi di Pondok Cina turut menyebabkan peningkatan pembangunan rumah
kos, perumahan dan tempat perbelanjaan di Pondok Cina dan Beji.
Pada tahun 1981 dibentuklah Kecamatan Beji bersamaan dengan
disahkannya Kota Administratif Depok berdasarkan PP nomor 43 tahun 1981.
Kota Administratif Depok terdiri dari tiga kecamatan (Kecamatan Pancoran Mas,
Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Beji) dan 17 desa. Kecamatan Beji terdiri
dari lima desa yaitu Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa
Tanah Baru dan Desa Kukusan. Karena perkembangan pesat maka pada tahun
1998 terjadi perubahan Desa menjadi Kelurahan dan pemekaran kelurahan. Pada
Kecamatan Beji bertambah satu kelurahan yaitu Kelurahan Beji Timur.
Pada tahun 1999, Kota Administratif Depok berubah menjadi Kota Madya
Depok berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang terdiri dari sebelas kecamatan.
Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas,
Kecamatan Cipayung, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, Kecamatan
Limo, Kecamatan Cinere, Kecamatan Cimanggis dan Kecamatan Tapos.
Kecamatan Beji menjadi pusat Kota Depok dan terdiri dari enam kelurahan yaitu
Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan
Pondok Cina, Kelurahan Kukusan dan Kelurahan Tanah Baru.

4.3 Aspek Biofisik


4.3.1 Topografi
Berdasarkan peta rupabumi tahun 2001, diketahui bahwa Kecamatan Beji
terletak di dataran rendah dengan elevasi antara 62 sampai dengan 80 meter di
atas permukaan laut. Sebagaian besar wilayah Kecamatan Beji termasuk dalam
kemiringan landai dengan kemiringan lereng kurang dari 15%. Bentuk kemiringan
wilayah tersebut sangat menentukan jenis penggunaan lahan, intensitas
penggunaan lahan dan kepadatan bangunan. Wilayah Beji yang cenderung datar ini
digunakan untuk berbagai keperluan seperti pemukiman, perdagangan dan jasa.

4.3.2 Geologi dan Tanah


Berdasarkan peta geologi regional oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Bandung tahun 1992, Lembar Jakarta dan Kepulauan
Seribu, skala 1 : 10.000, stratigrafi wilayah Depok sekitarnya dari tua ke muda
disusun oleh batuan perselingan, batu pasir dan batu lempung sebagai berikut:
Formasi bojongmanik (Tmb): perselingan konglomerat, batu pasir, batu lanau,
dan batu lempung;
Formasi serpong (Tpss): breksi, lahar, tuf breksi, tuf batu apung;
Satuan batuan gunung api muda (Qv): tuf halus berlapis, tuf pasiran
berselingan dengan konglomeratan;
Satuan batuan kipas alluvium: endapan lempung, pasir, kerikil, kerakal; dan
Satuan endapan alluvial (Qa).
Menurut Laporan Penelitian Sumberdaya Air Permukaan di Kota Depok,
kondisi geologi Kota Depok termasuk dalam sistem geologi cekungan Botabek
yang dibentuk oleh endapan kuarter yang berupa rombakan gunung api muda dan
endapan sungai. Singkapan batuan tersier yang membatasi cekungan Bogor
Tangerang Bekasi terdapat pada bagian barat barat daya dimana dijumpai pada
Formasi Serpong, Genteng dan Bojongmanik. Jenis tanah yang terdapat di
Kecamatan Beji yaitu tanah latosol coklat kemerahan, tanah yang belum begitu
lanjut perkembangannya, terbentuk dari tufa vulkan andesitis basaltis. Jenis
tanah ini tingkat kesuburannya rendah cukup, mudah meresapkan air, tahan
terhadap erosi dan memiliki tekstur halus (www.depok.go.id, 2010).

4.3.3 Klimatologi
Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok termasuk daerah iklim tropis yang
dipengaruhi oleh iklim muson, dimana musim kemarau berlangsung pada bulan
April September dan musim penghujan antara bulan Oktober Maret. Kondisi
iklim di Depok relatif sama, ditandai perbedaan curah hujan yang cukup kecil.
Berdasarkan data hasil pemeriksaan hujan tahun 2009 di Stasiun Pancoran Mas
(Tabel 5) diketahui curah hujan bulanan berkisar antara 1 330 mm dan
banyaknya hari hujan antara 12 27 hari. Puncak hari hujan terjadi pada bulan
Desember sedangkan hari hujan terendah pada bulan April. Curah hujan rata-rata
bulanan Kecamatan Beji adalah 270,8 mm.

Tabel 5. Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kecamatan Beji


Bulan Hari Hujan Curah Hujan (mm)
Januari 24 260
Februari 18 250
Maret 15 240
April 12 220
Mei 19 260
Juni 17 250
Juli 15 240
Agustus 19 270
September 20 300
Oktober 22 300
Nopember 25 330
Desember 27 330
Sumber: BPS (2009)

Dari hasil pengukuran stastiun BMG Jakarta Observatory tahun 2009,


diperoleh suhu udara (T) rata-rata bagi DKI dan sekitarnya yaitu 28,6C, dengan
rata-rata T minimum 25,3C pada bulan April dan T maksimum 32,4C pada
bulan September. Kelembaban udara (RH) rata-rata Kecamatan Beji pada tahun
2009 adalah 87,1%. Dengan RH maksimum pada bulan Data iklim bulanan di
Kecamatan Beji, Kota Depok tahun 2009 seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Data Iklim Rata-Rata Bulanan Kota Depok


Bulan Tmean (C) Tmax (C) Tmin (C) RH (%)
Januari 27,0 30,2 24,5 90,6
Februari 27,1 30,3 24,4 91,0
Maret 28,4 32,6 25,0 88,2
April 28,9 32,0 23,9 88,7
Mei 28,9 32,6 25,6 88,6
Juni 29,1 33,0 25,5 87,5
Juli 29,3 32,8 25,6 81,5
Agustus 29,5 33,1 25,6 83,5
September 29,5 33,8 25,7 83,3
Oktober 28,5 33,7 25,7 84,7
November 28,6 32,7 25,2 88,2
Desember 28,7 31,9 25,5 89,4
Sumber: BMG (2009)
4.4 Aspek Sosial
Jumlah penduduk Kecamatan Beji meningkat 10.348 jiwa dari tahun 2005
hingga tahun 2010. Pada tahun 2010 tercatat terdapat 39.302 rumah tangga
dengan jumlah penduduk 117.972 jiwa dan kepadatan penduduk 83 jiwa/ha.
Jumlah penduduk terbesar berada di Kelurahan Beji yang didominasi pemukiman,
dimana terdapat 14.910 rumah tangga dengan kepadatan penduduk 180 jiwa/ha.
Kepadatan penduduk terendah berada di Kelurahan Pondok Cina yaitu sebesar 35
jiwa/ha dengan jumlah rumah tangga sebesar 3.414. Hal tersebut dikarenakan
Kelurahan Pondok Cina diominasi penggunaan lahan kawasan perguruan tinggi.
Sebaran penduduk pada tiap kelurahan di Kecamatan Beji seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tiap Kelurahan di Kecamatan Beji


Kelurahan Rumah Jumlah Luas Kepadatan
Tangga Penduduk (ha) (Jiwa/ha)
(Jiwa)
Beji 14.910 34.090 190 180
Beji Timur 1.925 7.992 75 107
Kemiri Muka 8.553 29.682 183 163
Pondok Cina 3.414 10.815 308 35
Kukusan 4.695 14.463 347 42
Tanah Baru 5.805 20.930 327 64

SuKependudukan
Penduduk merupakan salah satu diantara sekian banyak modal dasar pembangunan. Laju
pertambahan penduduk Kecamatan Beji yang demikian pesat salah satunya disebabkan oleh
terjadinya perpindahan masuk warga DKI Jakarta ke wilayah Kecamatan Beji khususnya dan
wilayah Kota Depok pada umumnya. Adapun penyebab dari hal tersebut diatas dikarenakan
oleh posisi strategis Kecamatan Beji sebagai bagian wilayah Kota Depok, yang secara khusus
dirasakan representatif dan memenuhi syarat sebagai daerah pemukiman yang ideal.

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN

JENIS KELAMIN
NO KELURAHAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 BEJI 18.131 17.797
2 BEJI TIMUR 4.293 4.199
3 KUKUSAN 9.851 9.588
4 TANAH BARU 12.047 11.791
5 PONDOKCINA 6.038 5.295
6 KEMIRIMUKA 15.122 13.942
TOTAL 65.482 62.612
JUMLAH PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

KELURAHAN
NO KETERANGAN BEJI KUKUSA TANAH PONDOK KEMIRI
BEJI
TIMUR N BARU CINA MUKA
1 BELUM SEKOLAH 4.092 3.805 1.603 1.535 4.287 5.087
TIDAK TAMAT
2 4.725 1.970 382 904 2.477 1.558
SEKOLAH
TAMAT
3 5.570 2.123 979 1.400 3.400 5.143
SD/SEDERAJAT
TAMAT
4 5.525 2.126 2.067 1.584 6.586 3.175
SLTP/SEDERAJAT
TAMAT
5 6.145 5.368 5.154 2.398 7.085 5.738
SLTA/SEDERAJAT
TAMAT
6 AKADEMI/SEDERAJ 4.770 1.108 392 844 2.888 1.218
AT
TAMAT
7 PERGURUAN 5.012 2.452 710 969 2.475 1.261
TINGGI/SEDERAJAT

JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA

AGAMA
NO KELURAHAN KHATOLI KONGHU
ISLAM KRISTEN HINDU BUDHA
K CU
1 BEJI 20.441 9.188 2.693 2.675 931 -
2 BEJI TIMUR 7.002 956 246 195 86 -
3 KUKUSAN 18.759 444 193 13 23 7
4 TANAH BARU 21.291 2.277 168 33 38 31
5 PONDOKCINA 10.760 296 67 15 195 2
6 KEMIRIMUKA 27.402 1.267 344 20 31 1

JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN

KELURAHAN
NO KETERANGAN BEJI KUKUSA TANAH PONDOK KEMIRI
BEJI
TIMUR N BARU CINA MUKA
1 PETANI - - - - - 236
2 WIRASWASTA 7.738 261 838 8.163 11.359 8.525
INDUSTRI
3 15 527 102 1118 1 231
KECIL/PENGRAJIN
4 BURUH 7.435 378 1.124 5.434 999 9.165
5 PEDAGANG 5.237 613 558 3522 3.788 2.195
6 KARYAWAN 7.587 1.186 1.882 614 1.258 1.156
7 PNS 3.389 1.144 1.447 1.974 303 663
8 TNI/POLRI 735 52 306 373 55 163
9 PENSIUNAN 796 223 377 467 55 193
10 LAINNYA 2.975 - 3.187 1.980 12.504 2.703

mber: Badan Pusat Statistik Kota Depok (2010)

Anda mungkin juga menyukai