Anda di halaman 1dari 8

Nilai-Nilai Pancasila Sila ke 4

Disusun oleh : Muhammad Rudy Alamsyah (190431626429)


Nadya Silvia Ningsih (190431626455)
Puti Nawang Sari (190431626417)
Putri Handayani (196410241988121002)
Pancasila Sila ke 4
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
- Hakikat sila ini adalah demokrasi.
- Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan
bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan
tindakan bersama.
- Dalam melaksanakan keputusan diperlukan
kejujuran bersama.
Makna yang Sebenarnya Terkandung Pada Sila
Ke-4 Pancasila
 1.Hakikat sila ini adalah demokrasi.
 2.Pemusyawaratan.
 3.Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung
dalam sila keempat adalah :
1.Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat, berarti Indonesia menganut
demokrasi.
2.Permusyawaratan berarti bahwa dalam
merumuskan atau memutuskan suatu hal,
berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui
musyawarah untuk mufakat.
3.Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan
turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam
kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui
badan perwakilan rakyat.
Implementasi dari sila ke 4 Pancasila
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani dan luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Pelaksanaan Sila Ke-4 di Indonesia
"Kerakyatan"
Kerakyatan artinya rakyat yang berdaulat. Bahwa dalam kehendak
untuk berkuasa itu ada di tangan rakyat yang memiliki tanggung jawab
atas kedaulatannya sendiri terhadap perkembangan negaranya di masa
depan.
"Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan"
Dipimpin artinya dipimpin dengan kekuatan akal. Oleh orang yang
berakal itulah akan dapat dipantulkan cahaya hikmat, kebijaksanaan,
dan pengharapan yang besar.
"Dalam Permusyawaratan/Perwakilan"
Pada frasa "dalam permusyawaratan", merunut hal ini, para pemimpin
bangsa mengetahui bahwa faktor kebiasaan dan pola pengambilan
keputusan masyarakat adat di Indonesia adalah dengan musyawarah.
Penyimpangan pengamalan sila ke 4 yang ada di
Indonesia
Pada masa orde baru, kekuasaan legislatis dimanipulasi
oleh Presiden, sehingga kekuasaan legislatif tidak pro
rakyat dan cenderung memihak pemerintahan
Pada masa orde baru ketua MPRS dan DPR dijadikan
menteri sehingga secara tidak langsung berada di bawah
presiden
Pada masa orde baru, pimpinan MA dijadikan menteri
sehingga hal ini menyalahi prinsip kekuasaan kehakiman
adalah kekuasaan yang bebas dari intervensi pihak lain
Ditiadakannya pemilihan kepala daerah langsung oleh
DPR periode 2014-2019
Adapun penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan terhadap sila ke-4 adalah:
 

1.  Banyak warga Negara/masyarakat belum terpenuhi hak dan


kewajibannya didalam hukum.
2.  Ketidak transparannya lembaga-lembaga yang ada didalam Negara
Indonesia dalam sistem kelembagaannya yang menyebabkan
masyarakat enggan lagi percaya kepada pemerintah. 
3.  Banyak para wakil rakyat yang merugikan Negara dan rakyat, yang
seharusnya mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan
kesejahteraan Negara Indonesia.
4.  Banyak keputusan-keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai
dengan azas untuk mencapai mufakat,sehingga banyak masyarakat
yang merasa dirugikan.
5.  Banyak masyarakat yang kurang bisa menghormati adanya
peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai