SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starta Satu (S.1)
Dalam Ilmu Syari’ah Jurusan Ekonomi Islam (EI)
Oleh:
MOCH CHAMBALI
062411018
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
1
2
3
4
DEKALARASI
Moch Chambali
NIM: 062411018
5
MOTTO
ABSTRAK
Pasar modal Indonesia yang telah merayakan ulang tahunnya ke-30, namun
masih sangatlah rendah jumlah investor domestiknya, hanya 600 ribu atau sekitar 0.1%
dari jumlah penduduk Indonesia. Disamping itu, perkembangan instrumen investasi
tidak banyak perubahannya terlebih obligasi atau sukuk, data statistik BEI mencatat,
hingga tahun 2007 jumlah emiten sukuk hanya ada 6 perusahaan saja. Selanjutnya tahun
2008 terjadi krisis global dan BAPEPAM-LK sempat memberlakukan kebijakan
suspensi untuk melindungi kepentingan investor.
Untuk membangkitkan gairah investasi di Indonesia, tanggal 30 Januari 2009,
Pemerintah Republik Indonesia secara resmi mengeluarkan Sukuk ritel berseri SR 001
dengan target penjualan sebesar Rp. 3,4 triliun. SR 001 merupakan instrumen investasi
berbasis syari’ah pertama yang ditujukan untuk pasar ritel domestik. Meskipun ditengah
kondisi krisis, SR 001 mampu menarik minat masyarakat untuk menanamkan
modalnya, selain itu ada kecenderungan positif terhadap perbankan syari’ah sebagai
tempat pembelian IPO. Dimana BSM mampu mencapai sukses sebesar 130% dari terget
yang ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisa interrelationship antara faktor
risiko dan atribut produk Islami yang mempengaruhi minat masyarakat berinvestasi
Sukuk SR001, dan 2) untuk mengetahui daya tarik BSM dalam menjual Sukuk SR001
menurut sudut pandangan investor.
Kuantitatif dipilah sebagai metode yang digunakan untuk mengurai masalah
dengan teknik regrasi linier berganda. Subjek penelitian sebanyak 41 responden,
menggunakan teknik convenience random sampling. Pengumpulan data menggunakan
instrumen angket tertutup untuk menjaring data risiko investasi (X1) dan atribut
instrumen Islami (X2), serta angket tertutup untuk menjaring data Minat Berinvestasi
(Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara X1 dengan Y sebesar 41,2%, sedangkan X2 dengan Y sebesar 87,9%. Adapun
hasil regresi simultan menunjukkan nilai f sebesar 18,576 dengan signifikansi 0,000
atau 0%. Koefisien determinasi R2 = 0,468 Hal ini menunjukkan bahwa 46,8% variasi
skor minat berinvestasi ditentukan oleh risiko investasi dan atribut instrumen Islami,
persamaan regresinya Y = -1,823 + 0,412X1 + 0,879X2.
Alasan utama investor memilih BSM sebagai tempat pembelian sukuk SR 001
dikarenakan BSM memiliki daya tarik dalam hal profesionalisme kerja, terbukti 41,5%
responden mengakuinya, kemudian sesuai syari’ah sebesar 29,3%, dan 19,5% adalah
kepercayaan dari investro terhadap BSM.
Pemerintah harus mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat seadil mungkin,
karena investor yakin SR 001 mampu memberikan kemakmuran dengan adil
berdasarkan prinsip syari’ah, begitu juga perbankan syari’ah dimana investor telah
melihat mampu bekerja profesional dan memberiakn hasil investasi yang optimal
sehingga perlu terus meningkatkan cervice quality terhadap nasabahnya.
PERSEMBAHAN
menggapai kesuksesan,
support,
KATA PENGANTAR
Sujud syukur kami rungkukkan kehadirat Allah SWT yang Maha Mengetahui,
Mana Adil, lagi Maha Penyayang berkat melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya.
menyelesaikan studi di Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo. Shalawat serta salam kami
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pegangan hidup bagi
setiap makhluq untuk sadar dengan ketidak sempurnannnya, dan berusaha untuk berbuat
baik bagi masyarakat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaatnya
di hari akhir.
Bukan tanpa aral rintangan, banyak proses yang harus dilewati, banyak pula pihak
yang turut membantu kelancaran penulisan skripsi ini, kami telah berusaha dengan
segala daya dan upaya guna meyelesaikannya. Namun tanpa bantuan dari berbagai
pihak lain yang dengan keihlasan hati tentunya karya ini tidak mungkin dapat terwujud.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada mereka yang telah banyak
memberi sumbangan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan karya ini, mereka
adalah :
Semarang.
2. Bapak Dekan, Pembantu Dekan, dan segenap Birokrasi Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
Ekonomi Islam dan pembimbing penulis, yang selalu memberikan motifasi kepada
penulis.
9
4. Bapak H. Muchamad Fauzi, SE. MM, selaku pembimbing peneliti, telah banyak
skripsi, tidak ketinggalan pula terimakasih atas nilai kompre yang telah bapak
berikan.
5. Bapak Rahman El Yunusi, S.E., M.M. yang sabar dan penuh ketulusan dalam
6. Bapak Ratno Agriyanto, S.Pd, SE. Terima kasih telah menjadi teman curhat penulis
bapak.
7. Keluarga kami di rumah, terutama bapak, ibu serta saudara-saudara kami dengan
kasih sayang dan kesabaran selalu mendampingi dan merestui sarta teman-teman
mahasiswa dan aktifis kampus yang telah sudi diskusi bareng dengan peneliti. Dan
8. Buat wadyabala Justisia khususnya 2006, kita telah melalui banyak peristiwa yang
menjadikan kita mampu berfikir jernih untuk menyikapi dan merespon fenomena.
Senior-senior justisia (Mas Iman, Mas Teddy, Mas Nas, Bang Kopling, Jojo, dan
melean lagi.
9. Temen-temen eL_KEI (Wahyu, Asnal, Nuk, Nuridin, Anwar, Rian, Erfan, Edi)
yang telah berjuang bareng dalam menanamkan pengetahuan ke dalam diri kita
10. Saudara-saudariku INSIDER 2006. Empat tahun lebih kita lalu bersama menjalani
10
kuliah, senang duka, tawa dan marah kita jalani bersama. Pererat hubungan ini dan
11. Sederek-sedulur beda mpak beda mbok KMKS (Nafis, Hasan, Nila, Farih, dan
semua yang tidak tersebutkan) jagalah kehangatan ikatan keluarga kita, kalau
12. Dan yang terakhir adalah kepada Some One Spesial Cäyängq Enik Normawati yang
telah setia mendampingi, menghibur dan menjadi spirit dengan kekuatan cinta dan
Tiada manusia yang sempurna, jauh sebelumnya kami meminta maaf setulus hati
kepada semua pihak atas kesalahan yang penulis pernah lakukan. Serta penulis harapkan
kritik yang arif serta saran yang konstruktif. Tidak lain supaya di waktu yang akan
datang kami dapat menyajikan karya ilmiyah yang lebih baik dari sebelumnya. Akhir
kalam, semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, pihak-pihak
Penulis
Moch Chambali
11
DAFTAR ISI
B. Analisis Data......................................................................... 72
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
13
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
Transliterasi yang dipakai dalam Skripsi ini adalah pedoman Transliterasi Arab-
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988.
` Z q
B S K
T Sy L
Ts Sh M
J D N
H T W
Kh Z H
D ‘ ‘
Ż G Y
R F -
Catatan:
1. Konsonan yang bersyaddah ditulis dengan rangkap Misalnya
; رﺑـﻨـﺎditulis rabbanâ.
2. Vokal panjang (mad) ; Fathah (baris di atas) di tulis â, kasrah (baris di bawah)
di tulis î, serta dammah (baris di depan) ditulis dengan û.
Misalnya; اﻟـﻘـﺎرﻋـﺔditulis al-qâri‘ah, اﻟﻤــﺴـﺎﻛـﻴـﻦditulis al-masâkîn,
اﻟـﻤـﻔـﻠﺤﻮنditulis al-muflihûn.
3. Kata sandang alif + lam ()ال
Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya; اﻟـﻜﺎﻓـﺮونditulis al-kâfirûn.
Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti dengan huruf
yang mengikutinya, misalnya ; اﻟـﺮﺟـﺎلditulis ar-rijâl.
4. Ta’ marbûthah () ة.
Bila terletak diakhir kalimat, ditulis h, misalnya; اﻟـﺒـﻘـﺮةditulis al-baqarah. Bila
ditengah kalimat ditulis t, misalnya; زﻛﺎة اﻟـﻤـﺎلditulis zakât al-mâl, atau ﺳـﻮرة
اﻟﻨـﺴـﺎءditulis sûrat al-Nisâ`.
5. Penulisan kata dalam kalimat dilakukan menurut tulisannya, Misalnya;
وﻫـﻮ ﺧـﻴـﺮازﻗــﻴﻦditulis wa huwa khair ar-Râziqîn.
17
BAB I
PENDAHULUAN
ulang tahunnya ke-30 masih sangatlah rendah. Jumlah investor domestik, tercermin
dari jumlah pemegang rekening Efek dan pemegang unit penyertaan Reksa Dana,
hanyalah sekitar 600 ribu atau hanya 0.1% dari jumlah penduduk Nusantara.
juta rekening.
sekawasan, jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia juga jauh tertinggal.
memiliki 1.4 juta investor atau sekitar 17.5% populasinya, dan jepang memiliki 4
juta investor atau 8.2% populasinya. Di kawasan asia tenggara, posisi indonesia juga
tertinggal. Sebagai contoh, Singapura memiliki 1.23 juta investor atau 30%
perkembangan pada tahun 2007 jumlah emiten sukuk atau obligasi syari’ah hanya
1
Laporan Tim Studi Analisa Program Promosi dan Pengenalan Produk Pasar Modal dan Jasa
Keuangan oleh Pelaku Industri Jasa Keuangan, Studi Analisa Program Promosi dan Pengenalan
Produk Pasar Modal dan Jasa Keuangan oleh Pelaku Industri Jasa Keuangan, 2007, hlm. 1-2
18
Tabel 1.
Nama emiten, nilai emisi, dan waktu penerbitan
No Nama Emiten Nilai Emisi Waktu Penerbitan
1. PT. Berlian Laju Tanker Tbk Rp 60 Miliar Semester I 2003
2. PT. Bank Bukopin Rp 50 Miliar Semester I 2003
3. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Rp 200 Miliar Semester I 2003
4. PT. Bank Syariah Mandiri Rp 200 Miliar Semester II 2003
5. PT. Indofood Tbk Rp 1,5 Triliun Semester II 2003
6. PT. Indosat Tbk Rp 175 Miliar Semester II 2006
Sumber: Bursa Efek Indonesia tahun 2007.
Di samping itu, akhir tahun 2008, terjadi krisis subprime mortgage yang
merambah secara global. Di Indonesia krisis ini menyerang sektor pasar modal,
dimana kondisi pasar modal Indonesia mayoritas investornya berasal dari luar
investor terhadap pasar modal, akan tetapi era globalisasi membawa pengusaha
pencari modal masih mengharapkan memperoleh dana dari produk finansial ini serta
negara tidak bisa berbuat banyak disebabkan persediaan likuiditas perbankan harus
terjaga akibat adanya krisis. Maka berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan
Dalam pasar modal, dibedakan antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor)
dari derajat ketidakpastian yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter
dari masing-masing investasi dan spekulasi, Pertama, Investor di pasar modal adalah
perorangan atau lembaga yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk
publik yang diyakininya baik dan menguntungkan, bukan untuk tujuan mencari
capital gain melalui short selling. Mereka mendasari keputusan investasinya pada
menggoreng saham serta memanfaatkan fluktuatif dari pergerakan harga saham atau
indeks.
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan Emiten adalah pihak
yang melakukan penawaran umum. Adapun Efek Syari’ah adalah efek sebagaimana
Syari’ah.3
2
Hendy M. Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta: Elex Medai Komputindo, 2008,
hlm. 98.
3
Tim Penulis DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: PT. Intermasa,
ed. 2, cet. 2, 2003, hlm. 263
20
muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki
menjadi produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Allah SWT
dalam al-Quran dengan tegas melarang aktivitas penimbunan terhadap harta yang
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-
orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta
orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.4
SAW bersabda:
ِﻦﻤﺮِﻭ ﺑ ﻋﻦﺎﺡِ ﻋﺒﻦِ ﺍﻟﺼﻰ ﺑﺜَﻨ ﺍﻟْﻤﻦﻠِﻢٍ ﻋﻣﺴﻦ ﺑﻟِﻴﺪﺎ ﺍﻟْﻮﺛَﻨﺪﻰ ﺣﻮﺳﻣﻦ ﺑﺍﻫِﻴﻢﺮﺎﺇِﺑﺛَﻨﺪﻌِﻴﻞَ ﺣﻤﺇِﺳﻦ ﺑﺪﻤﺤﺎ ﻣﺛَﻨﺪﺣ
ﻟَﺎﻓِﻴﻪِ ﻭﺘﱠﺠِﺮﺎﻝٌﻓَﻠْﻴﻣﺎﻟَﻪﺘِﻴﻤﻳﻟِﻲ ﻭﻦَﻓﻘَﺎﻝَﺃَﻟَﺎﻣﺎﺱ ﺍﻟﻨﻄَﺐ ﺧﻠﱠﻢﺳﻪِ ﻭﻠَﻴ ﻋﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﱠﻪ ﺻﺒِﻲ ﺍﻟﻨﻩِ ﺃَﻥﺪ ﺟﻦﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋﻦﺐٍ ﻋﻴﻌﺷ
4
al-Qur'an Surat Qs at-Taubah ayat 34, Yayasan Penyelenggara Penerjemah al-Qur'an, al-
Qur'an dan Terjemahnya dengan transliterasi, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1998, hlm. 367
5
Imam Tirmiżi, Sunan at-Tirmiżi, al-Maktabah as-Syâmilah, Bairut,Juz 3, hadist 580, th, hlm.
40
21
, ﻛَﺬَﺍﻣِﻦ ﻭ,ﺮِﻯ ﺍﻟﻘِﺼ ﻣِﻦﺐﺼِﻴﻓَﻨ, ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠّﻢ ﺻﻠﻰ ﺍﻝِ ﺍﺳﻮﺪِ ﺭﻬﻠَﻰ ﻋ ﻋﺎﻧُﺨَﺎﺑِﺮ ﻛُﻨ:َﺎﺑِﺮٍﻗَﺎﻝ ﺟﻦﻋ
)ﺭﻭﺍﻩ ﺃﲪﺪ ﻭ.ﺎﻬﻋﺪ ﻭﺍﻵّﻓَﻠْﻴ,ﺎﻩﺎ ﺍﺧﺮِﺛْﻬﺤﺍَﻭﻟِﻴ,ﺎﻬﻋﺭﺰﻓَﻠْﻴﺽ ﺃﺭﻟَﻪ ﻛَﺎﻥﻦﻣ, ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠّﻢ ﺻﻠﻰ ﺍﺒﻰﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨ
( ﻭﻟﻘﺼﺮﻯ ﺍﻟﻘﺼﺎﺭﺓ.ﻣﺴﻠﻢ
Artinya: Dari Jâbir, dia berkata: Dimasa Rasulullah SAW, kami melakukan sistem
Mukhâbarah, kami memperoleh biji yang masih tinggal dalam gabah
sesudah digirik, Nabi SAW, bersabda: Barang siapa yang mempunyai
tanah, maka hendaklah ditanaminya atau diberikan kepada saudaranya
untuk diolah, dan jika dia tidak menghendakinya, hendaklah tanah itu
dibiarkan saja. (H.R. Ahmad, Muslim, al-Muntaqah: 381).6
001 dengan target penjualan sebesar Rp. 3,4 triliun, SR 001 merupakan instrumen
investasi berbasis syari’ah yang ditujukan untuk pasar ritel. Padahal melihat kondisi
perekonomian dunia saat itu masih belum stabil karena krisis. Ketua Umum Ikatan
efek syari’ah masih sedikit, dan proporsi produk syari’ah dibandingkan produk
konvensional relatif sangat sedikit. Hasil survei pasar (market intelligence) yang
telah menyiapkan aset jaminan (underlying) atas Sukuk tersebut senilai Rp. 18,8
triliun.7
6
Teuku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Koleksi Hadis-hadis Hukum, Juz 7, Ed. 2, Cet. 3,
Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2001, hlm. 194. lihat juga dalam kitab Gâyatul Marâm, hadis ke
361, juz.1, hlm. 210.
7
http://www.tempointeraktif.com/hg/topik/masalah/143, data diunduh tanggal 02 April 2009.
22
Terbukti penjualan Sukuk menuai titik cerah, terlebih Bank Mandiri sebagai
salah satu agennya telah berhasil menjual SR 001 hingga hari Jum’at, 13 Februari
kepada 3.008 investor senilai Rp. 605,6 miliar, ini berarti telah melampaui target
penjualan yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 95 miliar atau sekitar 637 persen
dari target penjualan. "Bagi Bank Mandiri, pencapaian sementara di dua minggu
Depkeu yang telah menunjuk kami sebagai agen penjual. Keseriusan ini karena
Nusantara dan jaringan pemasaran yang luas serta staf professional yang semakin
Anugerah Securindo Indah, Bahana Securities, dan BII.9 Dari sekian agen, PT Bank
Mandiri Tbk menjadi agen penjual Sukuk Ritel terbanyak, dengan realisasi terbesar
Rp 1,3 triliun. Awalnya hanya ditargetkan di bawah Rp. 200 miliar. Sedangkan
Securities Tbk. (TRIM) senilai Rp. 761 miliar dari target awal kurang dari Rp 200
miliar.10
8
http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/ 2009/ 02/ 15/ 265/ 195334/bank-
mandiri-lampaui-target-penjualan-Sukuk-ritel-seri-SR001.htm. Data diambil tanggal 02 April 2009.
9
Lihat Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel Seri SR 001, Departemen Keuangan
Republik Indonesia 2009, hlm. 18
10
http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/02/23/277/195431/bank-mandiri-
agen-Sukuk-paling-laris/bank-mandiri-agen-Sukuk-paling-laris. Data diambil tanggal 02 April 2009.
23
Patut kita cermati bahwa Bank Syari’ah Mandiri (BSM) dengan notabenenya
tergolong masih baru dan trek recodnya masih kalah jauh dengan yang lain, mampu
melampaui target penjualan SR 001 senilai Rp. 130 miliar atau 130 persen dari
target Rp 100 miliar yang ditetapkan. Untuk mengatasi kelebihan permintaan, BSM
Keuangan. Dari data investor Sukuk ritel yang masuk melalui BSM, terlihat bahwa
sebagian besar pembeli Sukuk ritel di BSM adalah dalam kategori ritel (individu).
Jumlah investor yang masuk mencapai 1.472 orang atau berarti yang membeli SR
perekonomian Indonesia.12
11
http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/ 2009/ 02/ 23/ 277/ 195334/ penjualan
Sukuk bank syari’ah mandiri tembus 130. Data diambil tanggal 02,04,2009.
12
Radius Prawiro, Pergulatan Indonesia Membangun Ekonomi Pragmatisme dalam Aksi,
Jakarta: PT. Primamedia Pustaka, ed. Revisi, 2004, hlm. 335
24
modal sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan ketentuan peraturan
ketentuan pasar modal adalah melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung
di pasar modal, sehingga menjadi agen penjualan sukuk milik pemerintah tidak
diluncurkannya konsep IDM (Intern Dealer Market), dimana para Dealer bank yang
(sukuk) pemerintah.14
terlepas dari strategi pemasaran yang profesional, dan tidak kalah penting adalah
anggapan faktor keharaman bunga sebagai bentuk lain dari riba, produk-produk
yang terhindar dari unsur bunga hanya dimiliki perbankan syari’ah, sehingga
responden memilihnya.15
13
Undang-undang no. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah. pasal 20, ayat 1, poin e.
pasal 24, ayat 1, poin b.
14
Sapto Raharjo, Panduan Investasi Obligasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet.4, 2004,
hlm. 211.
15
Syahyuti, Review dari Sepuluh Penelitian Tentang Berbankan Syari’ah, 2005, hlm. 6, data
dapat diperoleh pada web. www.undip.co.id
25
Adapun suatu alasan mengapa para nasabah umumnya akan memilih bank
syari’ah dari pada bank-bank lainnya terletak pada kunci keuntungan kompetitif.16
Juga dilihat dari sistem yang dijalankan bank syari’ah sesuai dengan ajaran Islam,
pelayanan dan perlakuan yang diberikan oleh bank syari’ah menjadi alasan nasabah
tinggi.17
dikategorikan kedalam dua bagian yaitu pengguna yang berlandaskan pada ikatan
16
Ibrahim Warde, Islamic Fiance In the Global Econimy, terjem, Andriyadi Ramli, Islamic
Finance Keuangan Islam Dalam Perekonomian Global, cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009,
hlm. 324
17
Ibid, hlm. 340
18
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BAMUI,
Takaful, dan Pasar Modal Syari’ah) di Indonesia, ed. revisi, cet. 4, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004, hlm. 22-25
26
komersial.
yang mempengaruhi laku atau tidaknya obligasi (sukuk) pemerintah, meliputi latar
belakang penerbitan obligasi pemerintah serta persepsi investor atas risk premium
yang terdiri atas tipe penerbit obligasi, issuer’s credit worthiness, jangka waktu
jatuh tempo, tingkat besarnya kupon yang diberikan, ada tidaknya opsi yang melekat
pada ekuitas, besarnya pajak yang dibebankan, dan terakhir likuiditas dari obligasi.
Selain itu, dilihat dari sisi eksternal, kondisi makro ekonomi negara penerbit
Disamping itu atribut-atribut produk yang melakat, dimana atribut ini muncul
seorang konsumen mengetahui atribut produk yang akan dibeli. Produk yang sesuai
dengan prinsip syari’ah memiliki lima atribut yang melekat yaitu tidak ada transaksi
keuangan berbasis bunga (riba), pengenalan pajak religius atau pemebrian sedekah
(zakat), pelarangan produksi barang dan jasa yang bertentangan dengan sistem nilai
19
Krisna Wijaya dan Djoko Retnadi, Konsolidasi Perbankan Nasional: Dari Rekapitalisasi
Menuju Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Jakarta: Masyarakat Profesional Madani, cet. 1, 2005,
hlm. 14
20
Mervin K. Lewis dan Latifa M. Algaoud, Perbankan Syari’ah Prinsip, Praktik, dan
Prospek, terjem, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, cet. 2, 2005, hlm. 48
27
SYARI’AH” (Studi pada Sukuk Ritel seri SR 001 yang Dipasarkan Bank
B. Perumusan Masalah
2. Apa daya tarik BSM sehingga investor lebih memilihnya dari pada agen
C. Tujuan Penelitian
SR001.
2. Untuk mengetahui daya tarik BSM dalam menjual Sukuk SR001 menurut
D. Manfaat Penelitian
perbankan ke depan.
pasar modal.
Skripsi yang penulis susun ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana masing-masing
bab dibagi menjadi beberapa sub bab. Adapun garis besar sistematika skripsi
1. Bagian Awal
motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan
daftar gambar.
2. Bagian Isi
29
Bab I : Pendahuluan
Bab V : Penutup
3. Bagian Akhir
hidup penulis.
30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Konseptual
1. Perilaku Investor
a) Pengertian Investor
Adapun yang dimaksud dengan investor pada sukuk ritel seri SR 001,
21
Burhanuddin S., Loc. Cit. hlm. 41
22
Hendy M. Fakhruddin, Loc. Cit. hlm. 98
31
membeli sukuk SR 001 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, sesuai
mendatang.
b) Perilaku Investor
kegiatan yang dilakukan oleh investor yang secara langsung terlibat dalam
proses berinvestasinya.
23
Lihat Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2008 tentang Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia,
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia.
24
Hartono, Pertimbangan Return Dan Risiko Dalam Keputusan Investasi, Surakarta, 2009,
makalah disampaikan saat pengukuhan Prof. Dr. H. Hartono, M.S sebagai Guru Besar Universitas
Sebelas Maret Surakarta 5 Maret 2009. makalah dapat di unduh pada web.
http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=127.
32
membeli atau menjual surat berharga dilihat dan didengar oleh orang
risiko yang tinggi dan tidak keberatan untuk menghadapi risiko yang
moderat.
tetapi pada waktu lain lebih menampakkan Sifat Follow The Crowd.
seberapa besar dana yang ditanamkan untuk investasi, dan kapan investasi di
Gambar 1.
Model Perilaku Investor Dalam Menentukan Investasi Menurut Husnan
25
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: AMP YKPN,
ed. 3, cet. 3, 2003, hlm. 44-45
34
dari investasi dapat digolongkan menjadi dua faktor, pertama faktor obyektif
dan kedua faktor subyektif. Faktor obyektif meliputi teknologi, harga relatif
faktor produksi, dan permintaan akan barang-barang pada masa akan datang,
sering kali berguna sebagai pedoman, karena masa depan dapat diperoyeksi
sama dengan hari kemarin. Maka dari itu, investor tidak bisa selamanya
dinafikan.
26
Iswardono, Uang dan Bank, Yogyakarta: BPFE, ed. 4, cet. 4, 1996, hlm. 234
27
Arif Rahman, Pilihan Investasi Paling Mak Nyuss, Yogyakarta: Media Pressindo, cet.1, 2009,
hlm. 63-65
35
tingkat suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi akan
Dimana bisa dilihat ketika bunga obligasi lebih tinggi dari bunga
membelinya, karena ketika obligasi itu ada masalah atau pasar masih
7) Inflasi. Bunga dan nilai par obligasi yang sifatnya tetap dalam jangka
waktu lama, bagi investor obligasi keadaan ini harus disikapi dengan
dan bentuknya beraneka ragam.28 Instrumen yang telah dinilai DSN MUI
dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan ciri atau
faktor yang melekat pada suatu produk. Keputusan mengenai atribut produk
28
Burhanuddin S., Loc. Cit. hlm. 47
29
F. James Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, Jakarta:
Binarupa Aksara, 1994, hlm: 60
30
Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Pearson Education Asia
Pte. Ltd. Dan PT Prenhlmlindo, 2000, hlm: 448
37
kebutuhan dan keinginan konsumen yang diharapkan dari suatu produk yang
produk.31
menghindari unsur riba, hasil investasi dibagi menurut bagi hasil atau fee
f) Persepsi Investor
31
Lihat Rahman El Yunusi, Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa Dan
Kepercayaan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank Syari’ah (Pada Bank Muamalat Kota
Semarang), paper dipublikasikan pada acara The 9th Annual Conference on Islamic Studies (ACIS),
Surakarta, 2-5 November 2009, hlm. 2
32
Muhamad, Dasar-dasar Keuangan Islami, Yogyakarta: Ekonisia, ed. 1, cet. 1, 2004, hlm. 52
33
Ibid, hlm. 198
38
adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non-verbal yang
juga pada pengalaman dan sikap sekarang dari individu. Pengalaman dapat
juga persepsi ini ada hubungannya antara rangsangan dengan medan yang
berikut, yaitu adanya obyek yang dipersepsikan, alat indra (reseptor) dan
luar individu yang mempersepsi, maka obyek persepsi dapat berupa benda-
34
Arfian Suwito, Pengaruh Sikap Terhadap Merek dan Sikap Terhadap Iklan Pada Minat Beli
Konsumen, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah, Fakultas Ekonomi, 2007, hlm. 11
35
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, ed. 4, Yogyakarta: Andi Offset, 2004, hlm. 89
39
Walgito.36
berbagai macam keistemewaan yang salah satunya adalah proses dan fungsi
persepsi yang lebih rumit dan lebih kompleks dibandingkan dengan makhluk
36
Ibid, hlm. 93
37
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbid Abdul Wahab, Psikologi suatu Pengantar dalam Perpektif
Islam, Jakarta: Kencana, 2004, hlm. 126
38
Al Qur'an Surat Qs Fhusilat ayat 22, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, Al-Qur'an
dan Terjemahnya dengan transliterasi, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1998, hlm. 958
40
Hufman, Siegel dan Marconi, serta Hiam dan Schewe yang dikutip Firman
investor terhadap suatu obyek, yang pada gilirannya sikap ini seringkali
2. Minat Masyarakat
a) Pengertian Minat
39
Lihat Firman Sulistiyowati, Pengaruh Kepuasan Gaji dan Kultur Organisasi Terhadap Persepsi
Aparatur Pemerintah Daerah Tentang Tindak Korupsi, Jurnal JAAI, Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma, Vol. 11, No. 1, 2007, hlm. 50
40
Anton M. Moeliono dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, hlm.
225
41
dan melakukan suatu kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan lain yang
tersedia.43
adalah fungsi kejiwaan atau sambutan yang sadar untuk tertarik terhadap
suatu obyek baik berupa benda atau yang lain. Selain itu minat dapat timbul
karena ada gaya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat
yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk mencapai
tujuan yang diminati dalam hal ini berinvestasi terutama di sektor pasar
modal.
b) Ciri-ciri Minat
Harnanto, ada beberapa ciri-ciri minat yang dapat didefinisikan, antara lain:
(1) cara mengikuti aktivitas pada dunia yang diminati; (2) serius tidaknya
melalui pasar uang seperti deposito atau giro tidak akan mengenal putus asa
perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri terlihat lebih terinci dan jelas sesuai
dengan faktor kebutuhan. Oleh karena itu ciri-ciri dan minat seseorang akan
pengembalian yang besar, aman, terpercaya, dan domain yang lain. Dengan
c) Penentuan minat
ekspresi, yaitu:45
45
Muhaimin, Loc. Cit, hlm. 10
43
d) Minat Masyarakat
sesuatu yang muncul dari dalam individu dan telah menjadi kebiasaan umum
berdasarkan prinsip syari’ah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset
SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Proses pembeliannya
akad Ijarah adalah Akad yang satu pihak bertindak sendiri atau melalui
44
wakilnya menyewakan hak atas suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga
Akad Mudarabah adalah Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih, yaitu
satu pihak sebagai penyedia modal dan pihak lain sebagai penyedia tenaga dan
Akad Musyârakah adalah Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian yang timbul akan
pihak.
Terakhir Istishna' adalah Akad jual beli aset berupa obyek pembiayaan
antara para pihak di mana spesifikasi, cara dan jangka waktu penyerahan, serta
46
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syari’ah
Negara, pasal 1, ayat 1, 6, 7, 8, dan 9.
45
aman, artinya mengingat pembayaran pokok dan imbalan sampai dengan jatuh
tempo dijamin oleh Negara, kedua, menguntungkan, yaitu pada saat diterbitkan,
imbalan atau kupon yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat
bunga deposito bank BUMN, tingkat imbalan atau kupon tetap sampai dengan
saat jatuh tempo, kupon dibayarkan setiap bulan, ketiga, likuid, dimana sukuk
ini dapat diperdagangkan serta berpotensi memperoleh Capital Gain bila Sukuk
dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli, Sukuk juga dapat
dijadikan sebagai agunan atau digadaikan kepada pihak lain (di Bank Mandiri,
hingga saat ini penggunaan Sukuk sebagai agunan kredit masih dalam tahap
telah mendapatkan fatwa serta opini syari’ah dari Dewan Syari’ah Nasional
Sukuk Ritel Seri SR 001 adalah Sukuk Negara yang ditujukan bagi investor
Tabel. 2
Pokok-pokok ketentuan dan Persyaratan Sukuk SR 001
Nama Sukuk Sukuk Negara Ritel Seri SR 001
Kode Sukuk SR 001
Nominal Penerbitan Rp 5.556.290.000.000,00
Kode ISIN IDJ000003009
Pembayaran Imbalan/Kupon Pertama Tanggal 25 Maret 2009
Pembayaran Imbalan/Kupon Tanggal 25 setiap bulan
Jenis Imbalan/Kupon Tetap
Frekwensi Pembayaran Imbalan/Kupon Bulanan
Imbalan/Kupon 12 % per tahun
Tanggal Jatuh Tempo 12 Februari 2012
Sumber: Departemen Keuangan RI 2009
Tabel. 3
Jumlah Pembeli Sukuk SR 001 Berdasarkan Wilayah
Pemesanan Investor
No Wilayah
Miliar Rp Persen Orang Persen
a. DKI Jakarta 2.975,085 53,54 5.937 41,53
Indonesia Bagian Barat
b. 2.378,700 42,81 7.384 51,65
Kecuali DKI Jakarta
c. Indonesia Bagian Tengah 141,010 2,54 630 4,41
d. Indonesia Bagian Timur 41,495 1,11 344 2,41
Total 5.556,290 100,00 14.295 100,00
Sumber: Departemen Keuangan RI 2009
47
Surat Pengumuman Hasil Penerbitan Sukuk Negara Ritel Seri SR 001 No. Peng-
00162/BEI.PSU/02-2009, Departemen Keuangan Republik Inonesia.
47
Tabel. 4
Pengelompokan Profesi Investor Sukuk SR 001
Pemesanan Investor
No Profesi
Miliar Rp Persentase Orang Persentase
a. Ibu Rumah Tangga 606,210 10,91 2.432 17,01
b. Wiraswasta 940,530 16,93 1.984 13,88
c. TNI/Polri 15,420 0,28 60 0,42
d. PNS 629,705 11,33 3.518 24,61
e. Pegawai Swasta 2.168,260 39,02 3.079 21,54
f. Lainnya 1.196,165 21,53 3.222 22,54
Total 5.556,290 100,00 14.295 100,00
Sumber: Departemen Keuangan RI 2009
48
B. Kerangka Pikir
Deaful Risk
Suku Bunga
Call Risk
Biaya Investasi
Deposito
Likuiditas
Inflasi
Minat Investasi
Menghindari Riba
Menghindari Ketidakpastian
Investasi Berkeadilan
C. Penelitian Terdahulu
Acuan dasar penelitian ini mendasarkan atas penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya, hal ini dimaksudkan untuk kesesuaian model yang
dibangun dalam penelitian. Sehingga model yang didapat dapat digunakan untuk
Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Eni Setyowati dan Siti
estimasi jangka panjang bahwa variabel yang berpengaruh dan signifikan secara
statistik adalah variabel suku bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
Nur Fauziah dan Adistien Fatma Setyarini dalam penelitiannya yang berjudul
likuiditas perpengaruh positif terhadap yield obligasi, sedangkan call risk (buyback)
memaliu sukuk, faktor atribut produk yang bernuansakan Islami juga tidak bisa
Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap
Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank Syari’ah (Pada Bank Muamalat Kota
hasil, menghindari judi dan investasi yang halal merupakan atribut produk
menjadikan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh nasabah dan dijadikan
48
Wahyudi Widodo, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Obligasi Korporasi Di
Indonesia, Skripsi, Bandar Lampung :Universitas Lampung, 2009
49
Eni Setyowati dan Siti Fatimah NH, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Dalam Negeri Di Jawa Tengah Tahun 1980-2002, Surakarta: Jurnal Ekonomi Pembangunan, No. 1, Vol.
8, 2007
50
Nur Fauziah & Adistien Fatma Setyarini, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Yield
Obligasi Perusahaan (Studi Kasus Pada Industri Perbankan Dan Industri Finansial), Jakarta: Jurnal
Siasat Bisnis, No. 9, Vol. 2, 2004
50
Cabang Semarang.51
D. Hipotesis
1. Semakin tinggi derajat persepsi investor terhadap keamanan atas risiko pada
2. Semakin tinggi derajat kekhasan atribut Islam pada produk sukuk SR 001,
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini kami akan jelaskan dalam
tabel 4 di bawah. Agar tidak terputus maka kami jadikan dalam satu halaman.
Tabel. 5
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Skala
Variabel Indikator
Pengukuran
Default risk pada sukuk SR 001
Tingkat suku bunga BI
Risiko pembelian kembali sukuk SR 001
Biaya investasi sukuk SR 001 Ordinal
Risiko Deposito bank umum
Investasi Risiko likuiditas sukuk SR 001 1 s/d 5
Tingkat inflasi
Menghindari riba
Hasil investasi berupa sewa (halal)
Menghindari unsur ketidakpastian
Investasi yang adil dalam
Atribut Ordinal
mendistribusikan kemakmuran
Instrumen
Islami Transaksi dilakukan atas dasar sama-sama 1 s/d 5
ridho.
Aktivitas sesuai Syari’ah
Investasi yang tidak menzalimi dan
51
Rahman El Yunusi, Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa Dan
Kepercayaan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank Syari’ah (Pada Bank Muamalat Kota
Semarang), paper dipublikasikan pada acara The 9th Annual Conference on Islamic Studies (ACIS),
Surakarta: 2009
51
dizalimi
Keaktifan Mencari Informasi
Mengidentifikasi persoalan
Menganalisis Masalah
Minat Ordinal
Membuat tabel investasi
Masyarakat
Mendiskusikan instrumen investasi 1 s/d 5
Kelengkapan referensi
Keinginan untuk berinvestasi lagi
Sumber: Data Penelitian diolah
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kelebihan dan kekurangannya serta dilanjutkan dengan pemilihan motoda yang akan
membedah suatu penelitian. Kita mengenalnya dengan istilah kualitatif dan kuantitatif.
Secara tradisional terdapat jurang antara kualitatif dengan kuantitatif, dimana masing-
masing memiliki paradigma yang berbeda. Menurut layder dalam Julia Brannen,
perbedaan itu terletak pada tingkat pembentukan pengetahuan dan proses penelitian.53
kelebihan dari kuantitatif adalah sebagai alat ukur untuk menguji dugaan atau hepotesis
berdasarkan uji statistik.54 Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey,
terbuka.
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari obyek atau unit analisis
yang karakteristiknya akan diteliti.56 Target populasi dari penelitian ini adalah
52
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitain Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, ed. 4, cet. 2,
2002, hlm. 3
53
Julia Brannen, Memadu Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, alih bahasa oleh
Huktan Arfawie Kurde dkk, Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan IAIN Antasari, cet. 3, 2002, hlm. 9
54
Ibid, hlm. 38-39
55
Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-Pengalaman,
Yogyakarta: BPFE, cet.1, 2004, hlm. 115
56
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, ed.
Revisi, 1989, hlm. 152.
53
Indonesia awal tahun 2009. Jumlah populasi dari investor sebanyak 1.472 orang
yang masuk melalui outlet- outlet Bank Syari’ah Mandiri yang tersebar di penjuru
Nusantara.
Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang yang dipilih dengan
N
=
1+Ne 2
Dimana:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir.
Hasil wawancara dengan Adhi Setiyo Nugroho selaku kepala SDI&U (Sumber
Daya Insani dan Umum) Bank Syari’ah Mandiri cabang Kudus, peneliti
memperoleh jumlah investor yang masuk melalui kantor cabang Kudus sebanyak 46
Jari jumlah populasi yang telah diketahui dengan jelas, maka penghitungan
57
Sugiharto dkk, Teknik Sampling, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003, hlm. 2
58
Husein Umar, Metode Riset Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002, hlm. 141-142
59
Data investor sukuk SR 001 pada BSM cabang Kudus diperoleh pada tanggal 23 Juli 2010 saat
peneliti melakukan observasi lapangan.
54
46
N
= 1 + 46 (5%)
2
1+Ne 2
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang pengambilannya dilakukan secara langsung dari sumber
pertama atau responden oleh seorang peneliti.60 Kelebihan dari data primer yaitu
metode angket, metode ini mendasarkan pada laporan tentang diri atau self
60
Suliyanto, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: CV. Andi Offset, Ed. 1, 2006, hlm. 131
61
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta, Andi, Offset, ed. 1, cet. 8, jilid 2, 2001, hlm.
157
55
obyek sosial di mana tiap instrumen jawaban mempunyai gradasi dari sangat
dan mau menjadi narasumber, data itulah yang menjadi rujukan peneliti. Hal ini
ini cocok untuk menguji atau mencari ide-ide baru yang bersifat ekploratif.63
oleh alat ukur yang digunakan, apabila alat ukur yang dipakai tidak valid dan
diperlukan dua macam pengujian yaitu test of validity (uji kesahihan) dan test of
62
Suliyanto, Loc. Cit, hlm. 82-83
63
Ibid, hlm. 124
56
maka instrumen tersebut valid, sebaliknya apabila tidak signifikan maka item
melebihi 0,3 atau korelasi product moment lebih besar dari r-tabel (; n-2)
dimana n adalah jumlah sampel, dan terakhir nilai signifikan lebih kecil dari
.64
teoritis.65
analisis Cronbach Alpha sesuai dengan saran yang diberikan oleh Sekaran.66
64
Ibid, hlm. 149
65
Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, ed. 3, cet. 2,
2000, hlm. 133
66
Uma Sekaran, Research Methods For Business, 4th Ed, terjem, Kwan Men Yon, Metodologi
Penelitian Untuk bisnis, Ed. 4, Buku. 2, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm. 42
57
hitung:
Setelah data yang didapat dianggap cukup memadai dari segi validitas
merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Kuesioner yang
apabila ada kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap ada dua cara alternatif
yaitu: (1) jika butir yang tidak terjawab bersifat acak, artinya tidak terpusat
pada suatu nomor tertentu, maka untuk mengisi butir yang tidak terisi
dengan memberi nilai rata-rata dari semua butir pernyataan yang telah diisi
oleh responden; dan (2) jika secara umum responden mengabaikan suatu
67
Ibid, hlm. 41
68
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
ed. 3, cet. 13, 1994, hlm. 194
58
data. Statistik itu sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan
menganalisis data sampel berbentuk data ordinal atau nominal dan hasilnya
1. Analisis Faktor
korelasi yang tinggi. Item-item yang memiliki korelasi yang tinggi akan
faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar
pada faktor lain relatif rendah. Untuk memudahkan penelitian, maka digunakan
software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 11,5 untuk
menganalisanya.
penelitian yang mengukur besaran dari faktor yang sangat berpengaruh di dalam
69
Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
Bandung: Alfabeta, Cet.11, 2008, hlm. 206-209
59
mengkonstruksi sebuah faktor penilaian. Dalam hal ini, analisis faktor dapat
variabel dimana korelasi variabel dalam setiap cluster lebih tinggi dari pada
penelitian ini adalah suatu bentuk instrumen yang benar-benar valid untuk
Hasil jawaban kuesioner pada setiap indikator yang menguji korelasi antar
variabel atau faktor, akan dijumlahkan dan dibagi sesuai banyaknya indikator
responden. Hal ini diasumsikan bahwa antara satu indikator dengan indikator
lain dalam satu variabel tidak memiliki hubungan antara satu dengan lainnya dan
70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2005, hlm. 10
60
f) Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk
telah valid.
a) Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO).
yang cukup kuat antar independen variabel, yaitu harus lebih besar dari
korelasi antar faktor unik dan seharusnya mendekati nol agar asumsi
Keterangan
rij: Koefisien korelasi sederhana antara variabel i dan variabel j
aij: Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan variabel j
71
Singgih Santoso, Statistik Multivariant, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2003, hlm. 100
61
a. Marvelous (0,90)
b. Meritorius (0,80)
c. Middling (0,70)
d. Mediocre (0,60)
e. Miserable (0,50)
Nilai MSA > 0.5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis
lebih lanjut.
Sedangkan MSA < 0.5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa
c) Rotasi Faktor
jumlah empat belas faktor telah diketahui, maka yang diseleksi adalah
variabel terikat. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut ini.
Y = a + b1X1 + b2 X2+e
Dimana
Y = Minat Masyarakat
a = konstansta
X1 = Risiko Investasi
X2 = Atribut Produk Islami
B1,2 = Koefisien Regresi
e = Error
a) Uji Asusmsi Klasik
1) Uji Normalitas
gangguan (ei) berdistribusi secara normal atau acak untuk setiap nilai
statistic dan grafik. Dalam hal ini data diuji dengan pendekatan
2) Uji Autokorelasi
menjadi tidak konsisten, meskipun tidak biasa. Oleh karena itu, hasil
72
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: UNDIP, 2001, hlm.
110-112
73
Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga, 1995, hlm. 422
64
3) Uji Heteroskedastisitas
4) Uji Multikoleniaritas
sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain.
semakin besar. Hal ini boleh terjadi pada hasil analisis regresi.
sebagai berikut:
74
Ibid, hlm. 425
65
alternatif);
t;
Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
diterima dan menolak H1, pada tingkat signifikansiα= 5%. Namun bila
nilai sig. t > 0,05 dan sig.t < 0,10 maka ada pengaruh yang signifikan
F sebagai berikut:
75
Bambang Setiaji, Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif, Surakarta: Program Pasca
Sarjana UMS, 2004, hlm. 13
76
Mudrajat Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,
Yogyakarta: AMP YKPN, cet. 1, 2001, hlm. 98
66
alternatif);
3) Kriteria uji F, dengan melihat hasil print out komputer, jika nilai
signifikansi < 1%, maka model dalam analisis sudah tepat (fit),
77
Bambang Setiaji, loc. cit, hlm. 20
67
BAB IV
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
Indonesia.
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank
syari’ah.78
Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya
keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-
langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank
78
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang perbankan 1998 (Undang-undang nomor 10 tahun
1998), cet. 6, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007.
79
Bank Syari’ah Mandiri, Laporan Tahunan BSM, Jakarta, 2008, hlm. 5.
68
Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero)
pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi
bank syari’ah (dengan nama Bank Syari’ah Sakinah Mandiri) diambil alih
dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank
tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syari’ah Sakinah
No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8
prinsip syari’ah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat
80
Ibid, hlm. 6.
81
Ibid, hlm. 5.
69
Bank Syari’ah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank
syari’ah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang
Mandiri (Persero).
Mandiri yang terletak di Jl. MH. Thamrin No.5 Jakarta 10340; Telp. (021)
kantor cabang tersebar di dua puluh empat provinsi, sisanya adalah kantor
cabang pembantu. Selain itu, terdapat pula kantor kas dan 37521 jaringan
ATM yang bias diakses di seluruh Indonesia, sebagai hasil kerjasama Bank
ATM dengan jumlah 118 uni ATM BSM dan 3746 unit ATM Bank Mandiri
(Persero).
Bank Syari’ah Mandiri berdiri dan mulai beroperasi pada saat kondisi
termasuk menyalurkan modal bagi para pengusaha dengan baik. Selain itu,
telah mencapai prestasi dan kinerja yang cukup membagakan. Peningkatan ini
Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi
salah satu keunggulan PT. Bank Syari’ah Mandiri sebagai alternatif jasa
perbankan di Indonesia.
a. Visi.84
b. Misi
luas.
83
Ibid, hlm. 66
84
Ibid, hlm. 67
71
kepedulian sosial.
1). Prinsip Keadila. Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas
kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha. Hal ini
85
Laporan Bank Syari’ah Mandiri, Loc. Cit, hlm. 9.
72
dimilikinya.
d. Budaya Perusahaan
niat dan hati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan
perilaku teladan.
86
Ibid, hlm. 8
73
disiplin.
memberdayakan.
agama, dan ras. Hal itu, lanjutnya, selaras dengan keyakinan bahwa ajaran
87
Ibid, hlm. 33
74
Hal ini dilakukan dengan menyatukan beberapa unit kerja yang memiliki
Gambar 2.
KEPALA
CABANG
MANAJER MANAJER
MARKETI OPERASIO
NG NAL
PMS
5. Nilai-Nilai Perusahaan.89
a. Excellence
88
Hasil Observasi peneliti dengan Bapak Adhi Setiyo Nugroho (MSI&U BSM Kudus) tanggal
5 Agustus 2010.
89
Laporan Bank Syari’ah Mandiri, Op. Cit, hlm. 4
75
berkesinambungan.
b. Teamwork
c. Hummanity
d. Integrity
e. Customer Focus
menanggung risiko.
91
b. Reksadana Mandiri Investa Syari’ah Berimbang
instrumen pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham dengan ketentuan
90
Ibid, hlm. 80
91
Ibid, hlm. 83
76
penjual).
92
Browsur BSM tentang sukuk SR 001 tahun 2008
77
pembelian SR 001. Sebesar 58,5% lebih banyak dari kaum laki-laki yang
Tabel. 6
Pengelompokan Investor Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 17 41,5
Wanita 24 58,5
Total 41 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
random sampling. Jadi kebanyakan yang mau mengisi dan menjadi responden
Tabel. 7
Pengelompokan Investor Berdasarkan Usia
usia produktif. Sebanyak 20 orang yang setara dengan 48,8% berusia 26-35
depan dan tujuan hidup dengan lebih terfokus sehingga mereka akan lebih
cermat dalam mengatur alokasi keuangan. Posisi di bawahnya adalah usia 36-
tahun.
Tabel. 8
Pengelompokan Investor Berdasarkan Pendidikan Formal
pendidikan diploma atau Sarjana, hal ini menunjukkan lebih dari setengah
Tabel. 9
Klasifikasi Investor Berdasarkan Pekerjaan
79
masa depan keluarganya. Hal ini sesuai dengan siaran pers Departemen
yaitu 24,61% adalah PNS. Dilanjutkan dengan Wirasuasta sebesar 22,0% atau
Tabel. 10
Pengelompokan Investor Berdasarkan Penghasilan/Bulan
3.000.000 sebesar 24,4% atau 10 orang. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa
80
Tabel. 11
Pengelompokan Investor Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Sukuk
Keluarga atau teman merupakan media komunikasi dasar, hal ini terbukti
keluraga dan teman. Sisasnya sebesar 46,3% diperolah dari luar keluarga,
Tabel. 12
Informasi Investor Berdasarkan BSM Menjadi Agen
atau 31,7%. Lainnya 26,8% melalui Browsur, Pamflet maupun buku, sisanya
Tabel. 13
Besaran Investasi Pada Sukuk SR 001
dananya melalui BSM sebesar 10-15 Juta atau 2 hingga 3 lot. Selanjutnya
sebanyak 7 orang atau 17,1% berinvestasi sebesar 5 Juta, dan sisanya 12,2%
Tabel. 14
Alasan Investor Memilih BSM
29,3% karena faktor BSM bank Islami atau sesuai Syari’ah, dan faktor
Tabel. 15
Sikap Terhadap Risiko
dengan lebih percaya diri dan masih berhati-hati dalam mengambil langkah
investasinya.
B. Analisis Data
Tabel. 16
Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Risiko Investasi)
atau Risiko Investasi dinyatakan valid. Hal ini terbukti pada angka yang tertera
dikatakan valid apabila nilai korelasi lebih besar dari pada nilai r dalam tabel
banyaknya responden 41 orang adalah 0,308. Sementara nilai hasil korelasi item
kehandalan instrument diterima. Hal ini senada dengan uma sekaran yang
menjelaskan jika alpha atau r hitung = 0,8-1,0 dinyatakan reliabilitas baik; 0,6-
0,799 dikategorikan reliabilitas diterima; atau kurang dari 0,6 maka reliabilitas
kurang baik.
Tabel. 17
Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 (Atribut Islami)
Atribut Islami dinyatakan valid dengan hasil hitungan terendah adalah 0,368 dan
tertinggi 0,753.
0,823 dinyatakan baik. Sehingga ketika diujikan lagi pada renponden hasilnya
juga reliabel.
Tabel. 18
Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Minat Investasi)
pendekatan analisis butir menyatakan pertanyaan Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6,
dan Y7 valid dengan nilai terendah 0,391. Angka ini telah melewati batas
hasilnya sebesar 0,783 ini menjelaskan reliabelnya bisa diterima. Dari hasil
2. Analisis Faktor
a. Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO).
Tabel. 19
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. ,773
dilanjutkan karena hasilnya labih besar dari ambang batas yaitu 0,50.
adapun KMO untuk variabel Atribut Islami akan dijelaskan pada tabel 20.
Tabel. 20
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. ,754
Tabel. 21
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. ,638
untuk variabel Minat Investasi masih bisa dinyatakan bahwa analisis faktor
Jadi dari ketiga variabel yang diteliti dinyatakan layak untuk dianalisis
faktor.
Batas minimum MSA dalam analisis faktor menyatakan nilai MSA >
0,5 maka variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
Untuk mengetahui nilai MSA dapat dilihat juga pada nilai KMO, maka
Tabel. 22
Rotated Component Matrix(a) Variabel X1
Component
Indikator Variabel X1 1 2
Tidak Ada Risiko Gagal Bayar ,630
varabel yang dibentuk, bagian pertama dengan dimensi Harga Stabil Meski
Bunga Naik (0,812), Tidak Dibeli Dengan Sukuk Baru Meski Harga Turun
(0,798), dan Hasil Lebih Besar Dibanding Inflasi (0,744), disebut dengan
adalah Tidak Terdapat Risiko Gagal Bayar (0,630), Tidak Akan Turun
88
Meski Deposito Naik (0,806), dan Likuid Ketika Dijual (0,850) atau
Tabel. 23
Rotated Component Matrix(a) Variabel X2
Component
Indikator Variabel X2 1 2
Tidak Ada Riba ,839
Hasil Investasi Sewa ,703
Tidak Gharar ,811
Berkeadilan Dalam Distribusi Kemakmuran ,795
Ridho Sama Ridho ,699
Operasional Sesuai Syari'ah ,774
Tidak Zalim Dan Menzalimi ,804
adalah Ridho sama ridho (0,699), Opersional Sesuai Syari’ah (0,774), dan
Tidak Saling Menzalimi (0,804) yang disebut dengan Ridho Sama ridho.
Tabel. 24
Rotated Component Matrix(a) Variabel Y
89
Component
Indikator Variabel Y 1 2
Aktif Mencari Informasi ,834
Identifikasi Masalah ,662
Analisis Masalah ,752
Membuat Tabel Investasi ,754
Diskusi ,711
Menyediakan Referensi ,913
Membeli Kembali ,815
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Dalam rotasi variabel y juga terbagi menjadi 2 indikator dan mampu
a. Pengujian Normalitas
berdistribusi secara normal atau acak untuk setiap nilai Xi, mengikuti
data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
Grafik 1.
Histogram
Dependent Variable: YYY
14
12
10
6
Frequency
4
Std. Dev = ,97
2 Mean = 0,00
0 N = 41,00
-2,50 -1,50 -,50 ,50 1,50 2,50
-2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00
b. Pengujian Autokorelasi
sebesar 2,304. Jadi bisa dikatakan data tidak terjadi autokorelasi, karena
nilainya lebih besar dari dl (Batas Bawah) yaitu 1,39, tidak berada pada
posisi diantara dl=1,39 dan du=1,60 dan lebih besar dari du. sebagaimana
pendapat dari Kuncoro (2001) yang menyatakan bila nilai DW lebih besar
dari batas atas (du) maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Tabel
c. Pengujian Heterokedastisitas
tertentu, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada
sumbu Y hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Grafik. 2
Scatterplot
Dependent Variable: YYY
4
ual
3
e
dRsid
2
e
tiz
1
d
tuen
0
nS
io
-1
s
res
-2
e
Rg
-3
-3 -2 -1 0 1 2 3
d. Pengujian Multikolinieritas
satunya dengan melihat besarnya nilai toleransi value atau VIF. Apabila
nilai VIF lebih kecil dari 0,10 atau lebih besar dari 10 maka terjadi
sampai 10. Hasil perhitungan menunjukkan angka VIF dari kedua variabel
X bernilai 1,000 untuk variabel Risiko Investasi dan 1,000 untuk Atribut
berganda antara Risiko Investasi dan Atribut Islami dengan Minat Berinvestasi
oleh Investor. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS for windows
versi 11.5. data yang digunakan dianalisis dan disajikan dalam bentuk
Tabel 25
Perhitungan dan Pengujian Koefisien Determinan
Model R R Square Adjusted Std. Error of Durbin-
R Square the Estimate Watson
1 .703(a) .494 .468 .521 2.304
Sesuai dengan uraian hipotesis pada bab II, maka Risiko Investasi dan
atau 70,3 %. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa antara variabel Risiko
Investasi dan variabel Atribut Produk Islami serta pengaruhnya terhadap Minat
menjadi investor terdapat hubungan yang erat dan sifatnya positif atau searah
0,494 atau 49,4%. Artinya variabel minat investasi dapat dijelaskan oleh
sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam
dangkal.
ini menjadi landasan bagi investor membeli sukuk SR 001 melalui Bank
perusahaan scuritas.
Dan terakhir adalah faktor promosi dan iklan dalam dunia investasi di
sekitar 600 ribu atau hanya 0.1% dari jumlah penduduk Nusantara.
Tabel 26
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,086 2 5,043 18,576 ,000a
Residual 10,316 38 ,271
Total 20,402 40
a. Predictors: (Constant), XXX_2, XXX_1
b. Dependent Variable: YYY
(Minat Berinvestasi).
Berinvestasi).
(Semua βi = 0)
(18,576 > 3,240), serta nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 (5%) Oleh
Sukuk SR 001).
Tabel 27
Perhitungan dan Pengujian koefisien regresi parsial
96
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
Std.
B Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1,823 ,919 -1,984 ,055
XXX_1 ,412 ,147 ,323 2,804 ,008 1,000 1,000
XXX_2 ,879 ,163 ,623 5,401 ,000 1,000 1,000
a Dependent Variable: YYY
0,000.
Ttabel yaitu 2,804 > 1,690, serta nilai signifikansi 0,008 < 0,05 (5%).
41,2%.
> Ttabel yaitu 5,401 > 1,690, serta nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (5%).
Oleh karena itu bisa dinyatakan bahwa Ho ditolak dan menerima H1.
suku bunga.
Risiko ini tidak akan terjadi karena sampai saat ini tingkat bunga
serta pendapatan bagi hasil dan profit margin dari deposito pada bank
syari’ah tidak sebesar profit margin atau yield yang dahasilkan sukuk
lebih besar dari bunga bank. Terbukti bahwa sesaat setelah pencatatan
di Bursa Efek Jakarta harga SR 001 naik sebesar 30 basis Poin atau
dan dibawah par. Dari sumber berita yang dikutip di atas, terlihat
93
Dwi Tupani, Harga Sukuk ritel Naik Saat Dicatatkan, Jakarta, Media Indonesia, Kamis 26
Februari 2009. berita diperoleh melalui web http://www.mediaindonesia.com/.
98
pasar sekunder lebih tinggi dibanding harga parnya serta hasil investasi
berkisar 6% pertahun serta tingkat bagi hasil dan profit margin dari
Tabel. 28
Rotated Component Matrix(a) Variabel X2
Component
Indikator Variabel X2 1 2
Tidak Ada Riba ,839 ,016
Hasil Investasi Sewa ,703 ,400
Tidak Gharar ,811 ,194
Berkeadilan Dalam Distribusi Kemakmuran ,795 ,228
Ridho Sama Ridho ,086 ,699
Operasional Sesuai Syari'ah ,114 ,774
Tidak Zalim Dan Menzalimi ,429 ,804
karena kelebihan atau daya tarik yang dimiliki BSM menurut investor
Tabel 29.
Alasan Investor Memilih BSM
sebesar 29,3% karena faktor BSM bank Islami atau sesuai Syari’ah, dan
responden.
Negara Ritel;
bukopin).
dimenangkan;
94
Hasil wawancara dengan ibu Eka Rahmawati Bagian Costumer Cervice BSM Kudus
tanggal 01 Agustus 2010.
101
Islam.
Tabel 30.
Rangkuman Koefisien Regresi Parsial
Variabel Koefisien T Sig. Interpretasi
Bebas Pengaruh
(Constant) -1.823 -1.984 0.055
X1 0.412 2.804 0.008 Signifikan
X2 0.879 5.401 0.000 Signifikan
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
berikut:
lain semakin investor beranggapan Sukuk aman dari segala risiko investasi
risiko investasi. Begitu juga dengan kekhasan atribut produk Islami pada
1 skor, maka minat berinvestasi sukuk meningkat 0,412 skor, dan apabila
BAB IV
PENUTUP
C. Kesimpulan
8. Terdapat pengaruh positif dan signifikat antara risiko investasi dan atribut
produk Islami terhadap minat masyarakat untuk berinvestasi, hal ini terbukti
dan atribut produk Islami dengan minat berinvestasi) dengan besar 0,703
atau 70,3 %. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa antara variabel risiko
berinvestasi terdapat hubungan yang erat dan sifatnya positif atau searah
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain,
(0,05) dengan demikian diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (18,576 > 3,240),
serta nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 (5%). Oleh karena itu bisa
dinyatakan bahwa Ho ditolak. Jadi dapat ditarik kesimpulan dari uji ini
dan signifikan antara variabel Risiko Investasi dan Atribut Produk Islami
5 % (0,05) dengan diketahui bahwa Thitung > Ttabel yaitu 2,804 > 1,690,
serta nilai signifikansi 0,008 < 0,05 (5%). Oleh karena itu bisa
1,690 dengan = 5 % (0,05) dan diketahui bahwa Thitung > Ttabel yaitu
5,401 < 1,690, serta nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (5%). Oleh karena itu
di pasar sekunder ketika terjadi kenaikan tingkat suku bunga. Risiko ini
tidak akan terjadi karena sampai saat ini tingkat bunga bank yang di
membutuhkan dan tunai sehingga menjual SR 001 dengan harga ajar dan
dibawah par. Dari sumber berita yang dikutip di atas, terlihat investor
tidak mengalami kerugian yang seperti ini. Karena harga jual di pasar
sekunder lebih tinggi disbanding harga parnya serta hasil investasi yang
9. Diketahui bahwa daya tarik yang dimiliki BSM menurut investor adalah
alasan investor memilih BSM dibandingkan agen yang lain karena kinerja
bank Islami atau sesuai Syari’ah, dan faktor kepercayaan menjadi alasan
D. Saran
5. Untuk saat ini memang benar bahwa risiko investasi sukuk milik pemerintah
tergolong kecil bahkan tidak ada. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya
merupakan salah satu dari tiga Negara di kawasan Asia yang sanggup
2008 lalu. Maka dari itu pemerintah terlebih menteri perekonomian senantiasa
investasinya.
tidak hanya tertera pada selembar kertas belaka, melainkan ada hubungan
berlandaskan ketentuan syari’ah. Karena dua hal inilah yang melatar belakangi
investor lebih memilih BSM dibandingkan dengan agen yang lain. Disamping
itu BSM merupakan satu-satunya agen SBSN yang landasan operasinya sesuai
nasabahnya, hal ini didasarkan atas penyebaran informasi yang positif akan
dilakukan oleh nasabah loyal, dan loyalitas nasabah di peroleh dari cervice
Islami baik berupa produk-produk yang tergoleng dalam pasar uang (money
market) maupun pasar modal (capital market), karena banyak hal yang dapat
E. Penutup
arif dan kritik yang konstruktif guna penyempurnaan penulisan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi yang telah dibuat akan
membawa manfaat yang nyata untuk kita semua dalam rangka membangun
bangsa. Amin.
109
DAFTAR PUSTAKA
Harnanto. Survai Minat Siswa SLTP Negeri dan Swasta Kecamatan Bantarkawung
Kabupaten BrebesTerhadap Akstra Kulikuler Bola Voli Tahun Ajaran
2004/2005. Skripsi. Semarang: Unversitas Negeri Semarang. Fakultas Ilmu
Keolahragaan. 2006.
110
Kuncoro, Mudrajat. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: AMP YKPN. cet. 1. 2001.
Laporan Tim Studi Analisa Program Promosi dan Pengenalan Produk Pasar Modal dan
Jasa Keuangan oleh Pelaku Industri Jasa Keuangan. Studi Analisa Program
Promosi dan Pengenalan Produk Pasar Modal dan Jasa Keuangan oleh Pelaku
Industri Jasa Keuangan. 2007
Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaoud. Perbankan Syari’ah Prinsip. Praktik. dan
Prospek. terjem. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta. cet. 2. 2005.
Raharjo, Sapto. Panduan Investasi Obligasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. cet.4.
2004.
Rahman, Arif. Pilihan Investasi Paling Mak Nyuss. Yogyakarta: Media Pressindo. cet.1.
2009.
Redaksi Sinar Grafika. Undang-undang perbankan 1998 (Undang-undang nomor 10
tahun 1998). cet. 6. Jakarta: Sinar Grafika Offset. 2007.
Suliyanto. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Ed. 1. 2006.
Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BAMUI.
Takaful. dan Pasar Modal Syari’ah) di Indonesia. ed. revisi. cet. 4. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. 2004.
Surat Pengumuman Hasil Penerbitan Sukuk Negara Ritel Seri SR 001 No. Peng-
00162/BEI.PSU/02-2009. Departemen Keuangan Republik Inonesia.
Suwito, Arfian. Pengaruh Sikap Terhadap Merek dan Sikap Terhadap Iklan Pada
Minat Beli Konsumen. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Fakultas
Ekonomi. 2007.
Syahyuti. Review dari Sepuluh Penelitian Tentang Berbankan Syari’ah. 2005.. data
dapat diperoleh pada web. www.undip.co.id
Tim Penulis DSN MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Jakarta: PT.
Intermasa. ed. 2. cet. 2. 2003.
Tirmidzi, Imam. Sunan At Tirmidzi. Maktabah Syamilah. Bairut.Juz 3. hadist 580. th.
Tupani, Dwi. Harga Sukuk ritel Naik Saat Dicatatkan. Jakarta: Media Indonesia. Kamis
26 Februari 2009. berita diperoleh melalui web
http://www.mediaindonesia.com/.
Umar, Husein. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2002.
Undang-undang no. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah. pasal 20. ayat 1. poin e.
pasal 24. ayat 1. poin b.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga
Syari’ah Negara. pasal 1. ayat 1. 6. 7. 8. dan 9.
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. ed. 4. Yogyakarta: Andi Offset. 2004.
Warde, Ibrahim. Islamic Fiance In the Global Econimy. terjem. Andriyadi Ramli.
Islamic Finance Keuangan Islam Dalam Perekonomian Global. cet. 1.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.
Whiteringten, H. C. Psikologi Pendidikan. terjem. M. Buchari. Jakarta: Aksara Baru.
1982.
Widodo, Wahyudi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Obligasi Korporasi
Di Indonesia. Skripsi. Bandar Lampung :Universitas Lampung. 2009.
Wijaya. Krisna dan Djoko Retnadi. Konsolidasi Perbankan Nasional: Dari
Rekapitalisasi Menuju Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Jakarta:
Masyarakat Profesional Madani. cet. 1. 2005.
113
JENIS
NO KANCA NO PORSI NAMA INVESTOR BIN/BINTI ALAMAT
KELAMIN
DEMAAN NO 89
1 KCP KUDUS 1100127480 ELICH KUSUMAWATI SAIFUDDIN PR
RT 03/03
JANGGALAN RT
2 KCP KUDUS 1100084253 FAIDLUR ROHMAH H, ASYIQ PR
02/02
TELUK WETAN RT
3 KCP KUDUS 1100107479 AHMAD TURAIKHAN TASYRIFUDDIN LK 25/03 WELAHAN
JEPARA
PERUM PURI
4 KCP KUDUS 1100119819 NUUR CHASANAH SUMARNO PR
BARU BLOK V/8
GROGOL
5 KCP KUDUS 1100118444 NUROCHIM SUKIARDI LK KARANGTENGAH
RT 04/02
UTAMI CEPOGO RT
6 KCP KUDUS 1100133382 ADIS MANSYUR PR
WAHYUNINGSIH 01/06
BANGSRI RT
7 KCP KUDUS 1100143674 NURUDDIN SAMIN MOCH AMIN LK
03/06
JOGOLOYO RT
8 KCP KUDUS 1100147677 KANDIDA RONJONG PR
02/03
PEGANJARA RT
9 KCP KUDUS 1100149354 MASRU'AH H, NURCHOLIS PR
02/03
UNDAAN LOR RT
10 KCP KUDUS 1100149407 SUNTARI KOSNOSARMAN PR
06/02
ABDUR TANJUNG ANYAR
11 KCP KUDUS 1100150333 SOLEMAN LK
ROHMAN RT 08/02
PANCING RT
12 KCP KUDUS 1100156105 DJUWENI MARDJUKI LK
07/01
KARANGBENER
13 KCP KUDUS 1100156860 MUNIATI MIRTODIHARJO PR
04/05
GEMIRING KIDUL
14 KCP KUDUS 1100156453 SITI SUBAE'AH MASBIN PR
RT 04/01
WERGU KULON
15 KCP KUDUS 1100157327 NOOR FAIS BADRUN LK
NO 90 RT 04/04
GONDOSARI RT
16 KCP KUDUS 1100157346 SUKARJAN YATMO REJO LK
09/07
TERANGMAS RT
17 KCP KUDUS 1100157392 MUHYIDIN H, KAMARI LK
01/03
DUSUN TOMPE
18 KCP KUDUS 1100159694 ABDUL BASIT SOFWAN LK
RT 02/01
ZULAIKHA NUR
19 KCP KUDUS 1100161397 H, ZUHDI PR MEJOBO RT 02/03
HIKMAH
HANIK
20 KCP KUDUS 1100161734 MAJURI PR BANGO RT 04/01
PRIHARTININGSIH
KALITENGAH RT
21 KCP KUDUS 1100161937 HILAL HAIDAR SUKAIMI LK
03/01
H, ABDUR WEDING BARAT
22 KCP KUDUS 1100161947 AHMAD SAID LK
ROHMAN RT 03/08
KALITENGAH RT
23 KCP KUDUS 1100161952 NADHIRIN KASMURI LK
04/01
JL. NURCAHYA
24 KCP KUDUS 1100161954 ENDANG NURYATI MATSIRAT PR
NO 86 RT 06/08
HADIPOLO RT
25 KCP KUDUS 1100162394 SUKARSIH H, AMAT SIKA PR
06/01
114
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS SYARI’AH
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus III NgaliyanTelp/Fax. (024) 7601291 Semarang 50185
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Sudara/i Investor Sukuk SR 001 pada Bank Syari’ah Mandiri
Cabang Kudus
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Peneliti
116
Moch Chambali
KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah salah satu jawaban pada masing-masing pertanyaan berikut ini dengan
melingkari atau memberi tanda silang pada setiap jawaban
2. Pilihan tersebut hendaknya seobjektif mungkin sesuai dengan hati nurani anda.
3. Kuesioner ini dapat digunakan secara optimal bila seluruh pertanyaan terjawab,
karena itu mohon diteliti kembali apakah semua pertanyaan sudah terjawab
I. DATA RESPONDEN
11. Bagaimana sikap anda menghadapi dunia investasi yang penuh risiko dan sering
berubah-ubah:
a. Berani mengambil risiko
b. Ingin diperhatikan dan berani mengambil risiko
c. Percaya pada diri sendiri dan lebih hati-hati terhadap risiko
d. Berhati-hati dalam melangkah dan mendengarkan saran financial
advisor
e. Melihat situasi yang ada dalam mengambil risiko dan mendengarkan
pendapat financial advisor.
Descriptives
120
Descriptive Statistics
Frequency Table
122
Nama Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ABDUL BASIT 1 2,4 2,4 2,4
AHMAD 1 2,4 2,4 4,9
AHMAD SUMARNO 1 2,4 2,4 7,3
AHMAD TURAIKHAN 1 2,4 2,4 9,8
ALAINA MAWADDAH 1 2,4 2,4 12,2
ALI DZIKRI 1 2,4 2,4 14,6
ELICH KUSUMAWATI 1 2,4 2,4 17,1
ENDANG NURYATI 1 2,4 2,4 19,5
FAIDLUR ROHMAH 1 2,4 2,4 22,0
HADI DADANG
1 2,4 2,4 24,4
WIDYOHARTO
HAMBALI AHMADI 1 2,4 2,4 26,8
HANIK
1 2,4 2,4 29,3
PRIHARTININGSIH
KANDIDA 1 2,4 2,4 31,7
MARYATI 1 2,4 2,4 34,1
MASRU'AH 1 2,4 2,4 36,6
MUHAMMAD YAHYA 1 2,4 2,4 39,0
MUHYIDIN 1 2,4 2,4 41,5
MUNI'AH DRA 1 2,4 2,4 43,9
MUNIATI 1 2,4 2,4 46,3
MUSRINAH 1 2,4 2,4 48,8
MUSYAYAROH 1 2,4 2,4 51,2
NAFI'AH 1 2,4 2,4 53,7
NOOR FAIS 1 2,4 2,4 56,1
NUROCHIM 1 2,4 2,4 58,5
NURUDDIN SMIN 1 2,4 2,4 61,0
NUUR CHASANAH 1 2,4 2,4 63,4
SAPON, SPD 1 2,4 2,4 65,9
SITI SUBAE'AH 1 2,4 2,4 68,3
SOLEMAN 1 2,4 2,4 70,7
SRI MARDIYATI 1 2,4 2,4 73,2
SRI MURWATI 1 2,4 2,4 75,6
SUKANDAR 1 2,4 2,4 78,0
SUKARJAN 1 2,4 2,4 80,5
SUKARSIH 2 4,9 4,9 85,4
SUNTARI 1 2,4 2,4 87,8
SURANI 1 2,4 2,4 90,2
SYAFAATUN 1 2,4 2,4 92,7
USWATUN CHASANAH 1 2,4 2,4 95,1
UTAMI WAHYUNINGSIH 1 2,4 2,4 97,6
ZULAIKHA NUR HIKMAH 1 2,4 2,4 100,0
Total 41 100,0 100,0
123
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 17 41,5 41,5 41,5
Perempuan 24 58,5 58,5 100,0
Total 41 100,0 100,0
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 Tahun 4 9,8 9,8 9,8
26-35 Tahun 20 48,8 48,8 58,5
36-45 Tahun 17 41,5 41,5 100,0
Total 41 100,0 100,0
Pendidikan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD/Sederajat 1 2,4 2,4 2,4
SMP/Sederajat 1 2,4 2,4 4,9
SMA/Sederajat 5 12,2 12,2 17,1
Diploma/Sarjana 31 75,6 75,6 92,7
Megister/Doktor 3 7,3 7,3 100,0
Total 41 100,0 100,0
Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 5 12,2 12,2 12,2
Wiraswasta 9 22,0 22,0 34,1
PNS 25 61,0 61,0 95,1
Lain-lain 2 4,9 4,9 100,0
Total 41 100,0 100,0
124
Penghasilan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < Rp 1.000.000 2 4,9 4,9 4,9
Rp 1.001.000-Rp
10 24,4 24,4 29,3
3.000.000
Rp 3.001.000-Rp
11 26,8 26,8 56,1
5.000.000
Rp 5.001.000-Rp
7 17,1 17,1 73,2
7.000.000
Rp 7.001.000-Rp
5 12,2 12,2 85,4
10.000.000
> Rp 10.000.000 6 14,6 14,6 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Keluarga/teman 22 53,7 53,7 53,7
Media elektronik 7 17,1 17,1 70,7
Brosur/pamflet/buku 7 17,1 17,1 87,8
lainnya 5 12,2 12,2 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Keluarga/teman 16 39,0 39,0 39,0
Media elektronik 13 31,7 31,7 70,7
Brosur/pamflet/buku 11 26,8 26,8 97,6
lainnya 1 2,4 2,4 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rp 5.000.000 7 17,1 17,1 17,1
Rp 10.000.000-Rp
29 70,7 70,7 87,8
15.000.000
Rp 20.000.000-Rp
5 12,2 12,2 100,0
35.000.000
Total 41 100,0 100,0
125
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Profesional 17 41,5 41,5 41,5
Kepercayaan 8 19,5 19,5 61,0
Islami/Syari'ah 12 29,3 29,3 90,2
Keluarga 1 2,4 2,4 92,7
Lainnya 3 7,3 7,3 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berani mengambil risiko 5 12,2 12,2 12,2
Berani dan diperhatikan 4 9,8 9,8 22,0
Percaya diri dan hati-hati 13 31,7 31,7 53,7
Hati-hati dan percaya
14 34,1 34,1 87,8
pakar
Sikon dan
5 12,2 12,2 100,0
mendengarkan pakar
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 9,8 9,8 9,8
Setuju 23 56,1 56,1 65,9
Sangat Setuju 14 34,1 34,1 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 8 19,5 19,5 19,5
Setuju 27 65,9 65,9 85,4
Sangat Setuju 6 14,6 14,6 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 8 19,5 19,5 19,5
Setuju 19 46,3 46,3 65,9
Sangat Setuju 14 34,1 34,1 100,0
Total 41 100,0 100,0
126
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 9,8 9,8 9,8
Setuju 19 46,3 46,3 56,1
Sangat Setuju 18 43,9 43,9 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 6 14,6 14,6 14,6
Setuju 22 53,7 53,7 68,3
Sangat Setuju 13 31,7 31,7 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 9,8 9,8 9,8
Setuju 21 51,2 51,2 61,0
Sangat Setuju 16 39,0 39,0 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 6 14,6 14,6 14,6
Setuju 25 61,0 61,0 75,6
Sangat Setuju 10 24,4 24,4 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 9,8 9,8 9,8
Setuju 22 53,7 53,7 63,4
Sangat Setuju 15 36,6 36,6 100,0
Total 41 100,0 100,0
127
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 9,8 9,8 9,8
Setuju 21 51,2 51,2 61,0
Sangat Setuju 16 39,0 39,0 100,0
Total 41 100,0 100,0
Tidak Gharar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 2 4,9 4,9 4,9
Setuju 18 43,9 43,9 48,8
Sangat Setuju 21 51,2 51,2 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 4 9,8 9,8 9,8
Setuju 16 39,0 39,0 48,8
Sangat Setuju 21 51,2 51,2 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 16 39,0 39,0 39,0
Setuju 18 43,9 43,9 82,9
Sangat Setuju 7 17,1 17,1 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 12 29,3 29,3 29,3
Setuju 21 51,2 51,2 80,5
Sangat Setuju 8 19,5 19,5 100,0
Total 41 100,0 100,0
128
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 15 36,6 36,6 36,6
Setuju 17 41,5 41,5 78,0
Sangat Setuju 9 22,0 22,0 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,4 2,4 2,4
Tidak Setuju 5 12,2 12,2 14,6
Kurang Setuju 10 24,4 24,4 39,0
Setuju 16 39,0 39,0 78,0
Sangat Setuju 9 22,0 22,0 100,0
Total 41 100,0 100,0
Identifikasi Masalah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,4 2,4 2,4
Tidak Setuju 3 7,3 7,3 9,8
Kurang Setuju 8 19,5 19,5 29,3
Setuju 19 46,3 46,3 75,6
Sangat Setuju 10 24,4 24,4 100,0
Total 41 100,0 100,0
Analisis Masalah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 4,9 4,9 4,9
Tidak Setuju 10 24,4 24,4 29,3
Kurang Setuju 14 34,1 34,1 63,4
Setuju 11 26,8 26,8 90,2
Sangat Setuju 4 9,8 9,8 100,0
Total 41 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 5 12,2 12,2 12,2
Kurang Setuju 5 12,2 12,2 24,4
Setuju 20 48,8 48,8 73,2
Sangat Setuju 11 26,8 26,8 100,0
Total 41 100,0 100,0
129
Diskusi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,4 2,4 2,4
Tidak Setuju 8 19,5 19,5 22,0
Kurang Setuju 14 34,1 34,1 56,1
Setuju 13 31,7 31,7 87,8
Sangat Setuju 5 12,2 12,2 100,0
Total 41 100,0 100,0
Menyediakan Referensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 9 22,0 22,0 22,0
Kurang Setuju 12 29,3 29,3 51,2
Setuju 15 36,6 36,6 87,8
Sangat Setuju 5 12,2 12,2 100,0
Total 41 100,0 100,0
Membeli Kembali
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 19,5 19,5 19,5
Kurang Setuju 11 26,8 26,8 46,3
Setuju 17 41,5 41,5 87,8
Sangat Setuju 5 12,2 12,2 100,0
Total 41 100,0 100,0
130
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = ,7971
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
131
Alpha = ,8238
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = ,7839
132
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. ,773
Communalities
Initial Extraction
Tidak Ada Risiko
1,000 ,470
Gagal Bayar
Harga Stabil
1,000 ,669
Meskipun Bunga Naik
Tidak Dibeli Dg Sukuk
1,000 ,703
Baru Meski Turun
Biaya Investasi Lebih
1,000 ,477
Murah
Tidak Akan Turun
1,000 ,672
Meski Deposito Naik
Likuid Ketika Dijual 1,000 ,739
Hasil Lebih Besar
1,000 ,571
Dari Inflasi
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1 2
Tidak Ada Risiko
,617 ,299
Gagal Bayar
Harga Stabil
,678 -,457
Meskipun Bunga Naik
Tidak Dibeli Dg Sukuk
,771 -,329
Baru Meski Turun
Biaya Investasi Lebih
,685 -,088
Murah
Tidak Akan Turun
,640 ,512
Meski Deposito Naik
Likuid Ketika Dijual ,656 ,555
Hasil Lebih Besar
,647 -,390
Dari Inflasi
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.
Component
1 2
Tidak Ada Risiko Gagal Bayar ,270 ,630
Harga Stabil Meskipun Bunga Naik ,812 ,099
Tidak Dibeli Dg Sukuk Baru Meski Turun ,798 ,257
Biaya Investasi Lebih Murah ,575 ,382
Tidak Akan Turun Meski Deposito Naik ,148 ,806
Likuid Ketika Dijual ,132 ,850
Hasil Lebih Besar Dari Inflasi ,744 ,130
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Component 1 2
1 ,755 ,655
2 -,655 ,755
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.
Communalities
Initial Extraction
Tidak Ada Riba 1,000 ,705
Hasil Infestasi Sewa 1,000 ,653
Tidak Gharar 1,000 ,696
Berkeadilan Dalam Distribusi Kemakmuran 1,000 ,684
Ridho Sama Ridho 1,000 ,496
Operasional Sesuai Syari'ah 1,000 ,612
Tidak Zalim Dan Menzalimi 1,000 ,830
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1 2
Tidak Ada Riba ,686 -,484
Hasil Infestasi Sewa ,803 -,093
Tidak Gharar ,769 -,323
Berkeadilan Dalam
,776 -,286
Distribusi Kemakmuran
Ridho Sama Ridho ,483 ,513
Operasional Sesuai
,550 ,556
Syari'ah
Tidak Zalim Dan
,821 ,395
Menzalimi
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.
135
Component
1 2
Tidak Ada Riba ,839 ,016
Hasil Infestasi Sewa ,703 ,400
Tidak Gharar ,811 ,194
Berkeadilan Dalam Distribusi Kemakmuran ,795 ,228
Ridho Sama Ridho ,086 ,699
Operasional Sesuai Syari'ah ,114 ,774
Tidak Zalim Dan Menzalimi ,429 ,804
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Component 1 2
1 ,806 ,591
2 -,591 ,806
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.
Communalities
Initial Extraction
Aktif Mencari Informasi 1,000 ,783
Identifikasi Masalah 1,000 ,472
Analisis Masalah 1,000 ,592
Membuat Tabel Investasi 1,000 ,570
Diskusi 1,000 ,575
Menyediakan Referensi 1,000 ,850
Membeli Kembali 1,000 ,668
Extraction Method: Principal Component Analysis.
136
Component Matrixa
Component
1 2
Aktif Mencari Informasi ,821 ,331
Identifikasi Masalah ,618 ,300
Analisis Masalah ,673 ,374
Membuat Tabel Investasi ,537 ,531
Diskusi ,667 -,360
Menyediakan Referensi ,703 -,596
Membeli Kembali ,583 -,573
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.
Component
1 2
Aktif Mencari Informasi ,834 ,295
Identifikasi Masalah ,662 ,185
Analisis Masalah ,752 ,165
Membuat Tabel Investasi ,754 -,042
Diskusi ,262 ,711
Menyediakan Referensi ,132 ,913
Membeli Kembali ,058 ,815
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Component 1 2
1 ,749 ,662
2 ,662 -,749
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Equamax with Kaiser Normalization.
137
138
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 XXX_2,a . Enter
XXX_1
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: YYY
b
Model Summary
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-W
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change atson
1 ,703a ,494 ,468 ,521 ,494 18,576 2 38 ,000 2,304
a. Predictors: (Constant), XXX_2, XXX_1
b. Dependent Variable: YYY
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,086 2 5,043 18,576 ,000a
Residual 10,316 38 ,271
Total 20,402 40
a. Predictors: (Constant), XXX_2, XXX_1
b. Dependent Variable: YYY
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1,823 ,919 -1,984 ,055
XXX_1 ,412 ,147 ,323 2,804 ,008 1,000 1,000
XXX_2 ,879 ,163 ,623 5,401 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: YYY
Collinearity Diagnosticsa
Casewise Diagnosticsa
Residuals Statisticsa
Charts
Histogram
Dependent Variable: YYY
14
12
10
4
Frequency
0 N = 41,00
-2,50 -1,50 -,50 ,50 1,50 2,50
-2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00
,8
Expected Cum Prob
,5
,3
0,0
0,0 ,3 ,5 ,8 1,0
Scatterplot
Dependent Variable: YYY
4
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1 2 3
Pendidikan Formal
1. MI. Miftahul Ma’arif Kudus Lulus Tahun 1997
2. MI. Qudsiyyah Kudus Lulus Tahun 2000
3. MTs. Qudsiyyah Kudus Lulus Tahun 2003
4. MA Qudsiyyah Kudus Lulus Tahun 2006
5. IAIN Walisongo Semarang -sampai sekarang.
Pendidikan Nonformal
1. Ponpes Dar Al Furqon 1997-2003
2. Sekolah Diniyyah Hidayatul Mubtadi’ian 1995
Pengalaman Organisasi
1. Kepala Divisi Advertising dan Distribusi Jurnal Justisia Fakultas
Syari’ah IAIN Walisongo 2007-2009
2. Ketua eL_KEI (Lingkar Kajian Ekonomi Islam) Fakultas Syari’ah
2008-2009
3. Ketua Panitai OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan) BEM IAIN Walisongo 2007-2008.
Moch Chambali
NIM: 062411018
142