Off : BB Link PPT : https://drive.google.com/file/d/1MeH1s-NXhHYeoVz9iTkrdtsit3HuCFWa/view?usp=sharing
METODOLOGI DAN METODE STUDI REGIONAL
A. Ekonomi Regional: Pendekatan Teoritis Utama a) Pendekatan Pembangunan Endogen Bebas Konsep Pendekatan Pembangunan Endogen Liberal: Di bawah pendekatan endogen untuk pembangunan daerah, kita memahami jenis pembangunan daerah yang menuntut eksploitasi sumber ekonomi, sosial dan alam daerah sendiri. Jenis utama pembangunan endogen bergantung pada potensi pengembangan dalam wilayah dan mengejar penggunaan dan produktivitas sepenuhnya sumber-sumber intraregional ini. Bantuan eksternal, yaitu bantuan pemerintah, hanya dapat digunakan kemudian mis. dalam bentuk subsidi, tunjangan pajak, dll. b) Pendekatan Keynesian Eksogen Karakteristik utama paradigma umum, kecenderungan spasial, sub-teori pembangunan daerah, kebijakan daerah intervensi pembangunan eksogen dan pembangunan spasial cenderung disekuilibrium c) Pendekatan Intervensi Marxis-Sosialis Arakteristik utama paradigma umum kecenderungan spasial sub-teori pembangunan regional kebijakan regional cenderung ke wilayah paradigma perencanaan dan pengendalian pusat pembangunan spasial d) Pendekatan Neo-Endogen Modern Paradigma neo-endogen, yang lebih disukai saat ini, menunjukkan bahwa potensi dalam dari berbagai daerah dan juga badan-badan yang terletak di sana tetapi kurang memperhatikan perbedaan proses pembangunan spasial. Padahal disparitas wilayah harus menjadi sinyal tentang kualitas lingkungan dan badan di wilayah yang berbeda. B. Disparitas Regional: Deskriptor Dan Indikator Tiga Jenis Bidang Disparitas Regional a. Lingkungan Social Berkaitan dengan kependudukan dan kualitas hidup serta pengaruhnya dapat kita lihat yaitu pada pendapatan (pensiun) dan tingkat kehidupan penduduk dan fasilitas sosial. b. Lingkungan Ekonomi: Dikaitkan dengan tingkat potensi ekonomi dan pembangunan dan dampaknya dapat kita lihat yaitu pada output daerah dan tingkat penyerapan tenaga kerja. c. Lingkup Territorial Berhubungan dengan kondisi geografis, alam dan teknis serta pengaruhnya dapat kita lihat yaitu ketersediaan pasar, pendidikan, pelayanan dan infrastruktur serta kualitas hidup dan lingkungan alam. d. Problem dalam Ketimpangan Populasi, Infranstruktur sosial, teknologi sosial, ekonomi lingkungan, lingkungan, struktur lingkungan , sikap, lalu lintas, patology sosial, dan kesehatan.
C. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Daerah
a. Desentralisasi Inti dari prinsip desentralisasi adalah memindahkan pengambilan keputusan dari pemerintah daerah kepada para pelaku pasar. Prinsip ini membatasi monopoli pengelolaan kawasan atas kedaulatan, memberikan kebebasan ekonomi entitas ekonomi di kawasan dan sistem polisentris pengambilan keputusan dan mendelegasikan fungsi pengelolaan b. Kemitraan Prinsip kemitraan menyiratkan penolakan terhadap hierarki dan subordinasi vertikal yang kaku. Ini didedikasikan untuk interaksi semua agen ekonomi regional dalam proses ekonomi sebagai mitra yang setara secara hukum c. Mobilitas dan Adaptabilitas Prinsip mobilitas dan adaptabilitas adalah kemampuan pemerintah daerah dalam merespon perubahan lingkungan eksternal. Prinsip ini diwujudkan melalui transformasi berkelanjutan dari struktur fungsional dan organisasi manajemen regional, yang memungkinkan manajemen regional untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah dengan cepat. d. Kompetensi yang dilakukan Konsep alokasi kompetensi dan pemisahan fungsi adalah pembedaan fungsi antara kewenangan daerah dan di dalamnya. Menurut prinsip ini ada redistribusi fungsi antara manajemen federal, regional dan kota. Sumber daya disediakan untuk pelaksanaan setiap fungsi. D. Model Region • Daerah tertinggal secara ekonomi. Memiliki ciri-ciri: a) Kinerja ekonomi jangka panjang yang rendah b) Struktur yang tidak menguntungkan. c) Rumah tangga berpenghasilan rendah dengan tingkat pengangguran tinggi, yaitu rumah tangga jangka panjangseperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, limbah, dan polusi. E. Tren ekonomi di masa krisis covid-19 a. GDP pada umunya di dalam beberapa negara negative pada tahun 2020 dikarenakan adanyan pandemic Covid-19. b. Resesi yang didorong oleh pandemi pada tahun 2020 merupakan gangguan brutal terhadap periode panjang ekspansi ekonomi berkelanjutan yang melihat PDB per kapita meningkat dari 19% dari rata-rata OECD pada tahun 2001 menjadi 29% pada tahun 2019 dan kontribusi Indonesia terhadap PDB ASEAN tumbuh dari 27% menjadi 35%.